Share

Buah Anggur

Kaisar terbangun lebih dulu meski alarm di ponselnya belum berbunyi. Ia menatap Almeera yang masih terlelap, wajahnya yang tenang membuat Kaisar tersenyum. Perlahan ia bangkit dari tempat tidur, melangkah dengan hati-hati agar tidak membangunkan istrinya. 

Setelah memastikan Almeera masih tidur nyenyak, Kaisar mengambil ponselnya dan memesan sarapan dari rumah makan yang terdekat dari apartemen. Ketika pesanan sudah terkonfirmasi, Kaisar kembali duduk di tepi ranjang dan menatap Almeera yang mulai menggeliat. 

“Sayang, bangun. Bayi kita membutuhkan nutrisi,” bisiknya lembut. 

Almeera membuka mata perlahan, masih setengah mengantuk. Namun, ia masih mendengar ucapan Kaisar. “Aku sudah memesan sarapan kesukaanmu. Jangan pergi ke mana-mana hari ini, Sayang. Istirahat aja di apartemen.”

Almeera mengerjapkan matanya, mencoba memahami kata-kata Kaisar yang terdengar sangat protektif. “Aku tidak boleh keluar?” ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status