Share

Dua Puluh Tujuh

Penulis: Aura_Aziiz16
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-27 19:48:13

Bab 27

POV Rama

"Uang?" Aku garuk-garuk kepala.

Barusan aku memang mendapatkan uang cukup banyak hasil kerja jadi tukang parkir liar bareng Mas Anton. Tapi kalau aku berikan pada Vita, apa Yuni tidak akan marah dan mengadu pada kakaknya kalau uang hasil markir hari ini berkurang dari biasanya?

Aku tak mau lagi bertengkar dengan perempuan itu, takut imbasnya aku atau adik-adikku diam-diam akan ditarget oleh Mas Anton, setelah ibu yang aku curiga juga sakit karena dianiaya oleh kakak iparku itu.

Tapi kalau aku biarkan Ibu kelaparan, apalagi katanya sekarang beliau dalam keadaan pingsan, apa sebagai seorang anak laki-laki, aku tega membiarkan?

Ya, aku tak mungkin tega membiarkan ibu kandungku sendiri kelaparan. Biarlah aku bertengkar dengan Yuni, dari pada ibu dan adik-adikku mati kelaparan.

Harusnya ada Rina yang menghandle kebutuhan ibu dan adik-adikku menjelang Yuni minta cerai dariku, tapi kata Vita barusan, istri pertamaku itu justru sudah kabur dari rumah dan mengatakan akan meng
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Maria Kusumawardani
Kapan dilanjut lagi yang di KB...️...️...️
goodnovel comment avatar
Dewi Astuti
selesai gitu aja ???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Delapan

    Bab 28POV RamaAku duduk di ruang tamu dengan kepala terasa berputar dan berdenyut kencang. Kepergian Rina membuatku gundah. Saat ini aku betul-betul terpuruk. Jadi tukang parkir liar tanpa sedikitpun diberi bagian oleh Yuni, membuat hidupku benar-benar berada di ujung tanduk. Apalagi Ibu, Vita dan Dewi sekarang juga tak punya apa-apa lagi. Dari kemarin mengeluh lapar tak bisa makan. Bagaimana mungkin aku tidak gundah?Vita dan Dewi duduk di depanku dengan wajah lesu. Ibu juga terlihat pucat, seolah kehilangan seluruh semangat hidupnya. Melihat itu, aku menarik napas panjang sebelum kemudian mengucapkan hal yang sejak tadi berkelebat di pikiranku."Vita, Dewi... sepertinya kalian harus berhenti kuliah," ucapku lirih, setengah putus asa.Mendengar ucapanku, seketika Dewi menoleh kaget. "Apa, Mas?! Berhenti kuliah? Yang bener saja, Mas?" ucapnya tak percaya.Aku menghela nafas panjang, lalu kembali melanjutkan ucapanku."Ya mau gimana lagi, Wi. Kita udah nggak punya uang lagi. Gimana

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-29
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Satu

    "Ini buat belanja bulan ini! Dihemat hemat! Nyari uang susah!" ujarku pada Rina, istriku.Kuberikan tujuh lembar uang bermata merah yang diterimanya dengan wajah terlihat gundah.Tapi aku tak peduli. Meski gajiku lumayan banyak, delapan juta rupiah setiap bulan, tapi aku masih punya Ibu dan adik-adik yang harus aku biayai kebutuhan hidupnya setiap bulan. Sementara Rina baru punya anak satu. Itu pun Aldi baru usia dua tahun. Belum punya banyak kebutuhan. Tak seperti Vita dan Dewi, kedua adikku yang sudah kuliah semester satu dan semester tiga di sebuah perguruan tinggi swasta.SPP dan biaya kuliah mereka sangat besar. Tak mungkin aku abaikan. Pun Ibu yang seorang janda yang hanya mengandalkan gajiku semata untuk kebutuhan bulanan mereka, jadilah istriku hanya kebagian tujuh ratus ribu untuk biaya hidup kami satu bulan, sementara Ibu dan adikku kuberi lima juta, sisanya buat BBM aku ke kantor, makan siang dan ngopi di luar sesekali.Selama ini istriku itu sudah sering protes, katanya ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua

    "Rin, kamu masak apa? Mas lapar! Mau makan!" perintahku pada Rina saat aku pulang dari kantor.Nasib sial, entah karena dosa pada Rina atau kebetulan lagi apes saja, dompetku hilang dicopet orang di warung Ampera tempat aku makan siang tadi.Jadilah aku tak jadi makan siang dan terpaksa menahan lapar hingga pulang dari kantor sore ini.Padahal uang itu masih cukup banyak jumlahnya, masih dua juta lebih. Uang yang sedianya akan aku pakai untuk beli BBM ke kantor dan untuk makan siang. Tapi sekarang uang itu sudah hilang berikut dompet dan kartu identitas lainnya yang ada di dalamnya.Aku sudah melaporkan kehilangan itu ke kantor polisi tak lama setelah aku menyadari dompetku itu dicopet orang, akan tetapi polisi tak bisa langsung bergerak cepat mencari tahu siapa pelaku yang telah mencuri dompetku itu sebab pengunjung warung saat itu memang ramai, sementara CCTV tak ada. Tak cukup bukti untuk menangkap siapa pelakunya yang telah mencuri dompetku itu. Benar benar sial memang!"Aku masak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Tiga

    POV RinaAku memandang tubuh Mas Rama yang menghilang bersama motornya dengan perasaan sakit yang tak bisa aku lukiskan lagi.Rasanya kesabaranku sudah habis melihat sikap buruk yang setiap hari selalu dia berikan padaku. Sudah nerimo dengan nafkah sekedarnya yang diberikan olehnya, sekarang masih harus menerima kezaliman yang dia lakukan barusan.Hanya gara gara uangnya dicopet orang, nafkah yang dia berikan sebesar tujuh ratus ribu rupiah setiap bulan itu dia ambil kembali. Sungguh tak punya perasaan Mas Rama. Untung air dan listrik sudah aku bayar, kalau tidak aku tak tahu mau dibayar pakai apa.Padahal dia punya ibu yang pasti punya tabungan lebih di banding aku karena dia memberikan hampir delapan puluh persen gajinya untuk mertuaku itu. Tapi dia malah tega mengambil uangku padahal ada Aldi yang masih butuh makan. Kalau aku mungkin masih bisa makan dengan meminta sayuran di tetangga, tapi Aldi? Sungguh tega Mas Rama ...Gajinya delapan juta, tapi buatku hanya tujuh ratus ribu. It

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Empat

    Pov Rina"Ibu, ada apa Ibu ke sini?" tanyaku pada ibu mertua yang langsung pasang tampang galak saat aku sampai di depan teras bersama Aldi."Ada apa ke sini? Pake nanya lagi! Kamu ke mana ditunggu tunggu kok nggak datang datang?! Ditelpon nggak diangkat! Mau jadi menantu durhaka kamu?!""Sudah jam berapa ini kok belum ke rumah seperti biasanya! Piring sampai berserakan belum dicuci sama baju juga belum dicuci, tapi kamu malah keluyuran nggak jelas seperti sekarang!""Nyesel Ibu punya mantu seperti kamu! Cuma disuruh bantu bantu di rumah mertua saja malasnya minta ampun!" sembur ibu mertua beruntun saat aku tiba di hadapannya.Mendengar perkataan ibu mertua itu, aku mengelus dada yang terasa nyeri. Selain hanya diberi nafkah pas pasan, selama ini aku juga dijadikan ba-bu gratisan oleh mertuaku sendiri.Mulai dari mencuci baju, memasak, menyetrika, cuci piring, nyapu dan ngepel semuanya harus aku kerjakan sendirian. Pagi hari setelah Mas Rama berangkat kerja dan sore hari sebelum suami

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Lima

    Pov RinaPagi ini pagi pagi sekali Mas Rama sudah berangkat kerja. Meski ada sedikit rasa heran di hati, tumben tumbennya dia berangkat cepat pagi ini, tapi aku malas untuk bertanya. Rasanya aku tak ingin lagi berhubungan dengannya dan tak peduli lagi dia mau apa.Tapi mungkin karena tak ada sarapan pagi yang biasa aku sediakan di meja makan seperti biasanya karena uangku sudah dia ambil semua, maka laki-laki itu berangkat kerja pagi pagi sekali, mungkin mau cari sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor.Tak ingin lama lama memikirkan laki laki z4lim itu, usai Mas Rama pergi dengan menggunakan motornya, aku pun menutup pintu rumah dengan rapat.Pagi ini aku juga ingin cari sarapan yang enak. Sudah lama tak makan di luar karena uang belanja pas pasan, kali ini aku ingin memuaskan selera. Kasihan Aldi, dari tadi malam tak makan. Pasti sudah lapar sekali. Terbukti badannya begitu lemah saat aku gendong.Ya, kalau tak ada aral melintang, tak lama lagi aku akan mendapatkan gaji pertama seb

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam

    Bab 6Pov Rina"Rina, Mas mau ngomong sesuatu sama kamu! Sini duduk!" ujar Mas Rama tiba-tiba saat aku sedang mencuci piring di rumah mertua.Sejak dompetnya kecolongan, laki-laki itu memang lebih sering datang ke rumah mertua ini. Apalagi kalau bukan nyari makan.Meski ibu mertua kulihat kerap kali memasang tampang tak enak karena hampir dua minggu ini Mas Rama selalu makan di rumah ini sehingga ibu mertua selalu mengeluh stok beras dan makanan cepat habis, tapi suamiku itu tidak peduli. Tetap saja makan hingga kadang ibunya diam-diam marah-marah di belakang nya.Ya, ibu mertua memang aneh. Duit bulanan dapat dari anak laki-lakinya, tapi giliran Mas Rama mau makan, muka ibu kusut seperti baju belum disetrika.Tapi masa bodo-lah. Suami zalim memang cocoknya dibegitukan. Biar tau rasa!Kalau aku sendiri dari dulu memang tak pernah ingin makan di rumah ini. Selain malas kena caci, aku juga tak nyaman dan ingin buru buru pulang tiap kali selesai beres-beres. Lebih baik menahan lapar dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Tujuh

    Bab 7Pov Rina"Heh, diajak ngomong sama mertua, bengong aja! Dasar nggak sopan! Ya udah sana, balik lagi ke belakang! Bereskan semuanya sampai selesai!" bentak ibu mertua memutus lamunanku."Iya Mbak, jangan lupa cucikan bajuku yang bersih! Pake tangan! Kalau pake mesin cuci suka nggak bersih soalnya!" imbuh Dewi pula, adik iparku, seakan-akan aku adalah pembantu yang dibayar mahal untuk melayani kebutuhannya."Bajuku juga jangan lupa disetrika, Mbak! Besok pagi mau aku pakai soalnya!" Vita ikut memerintah, seperti putri keraton pada hamba sahayanya.Tapi nggak papa! Aku yakin tak begitu lama lagi kalian pasti akan menangis untuk semua yang sudah kalian lakukan ini! Aku akan pergi dari hidup kalian, sehingga kalian akan merasakan sulitnya tak punya menantu dan kakak ipar sepertiku ...Aku pun segera pergi menuju dapur kembali untuk melakukan pekerjaan yang mereka perintahkan itu."Ram, beruntung banget hidup kamu kalau kamu jadi menikah dengan Yuni. Kamu bisa punya dua istri yang sal

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23

Bab terbaru

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Delapan

    Bab 28POV RamaAku duduk di ruang tamu dengan kepala terasa berputar dan berdenyut kencang. Kepergian Rina membuatku gundah. Saat ini aku betul-betul terpuruk. Jadi tukang parkir liar tanpa sedikitpun diberi bagian oleh Yuni, membuat hidupku benar-benar berada di ujung tanduk. Apalagi Ibu, Vita dan Dewi sekarang juga tak punya apa-apa lagi. Dari kemarin mengeluh lapar tak bisa makan. Bagaimana mungkin aku tidak gundah?Vita dan Dewi duduk di depanku dengan wajah lesu. Ibu juga terlihat pucat, seolah kehilangan seluruh semangat hidupnya. Melihat itu, aku menarik napas panjang sebelum kemudian mengucapkan hal yang sejak tadi berkelebat di pikiranku."Vita, Dewi... sepertinya kalian harus berhenti kuliah," ucapku lirih, setengah putus asa.Mendengar ucapanku, seketika Dewi menoleh kaget. "Apa, Mas?! Berhenti kuliah? Yang bener saja, Mas?" ucapnya tak percaya.Aku menghela nafas panjang, lalu kembali melanjutkan ucapanku."Ya mau gimana lagi, Wi. Kita udah nggak punya uang lagi. Gimana

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Tujuh

    Bab 27POV Rama"Uang?" Aku garuk-garuk kepala. Barusan aku memang mendapatkan uang cukup banyak hasil kerja jadi tukang parkir liar bareng Mas Anton. Tapi kalau aku berikan pada Vita, apa Yuni tidak akan marah dan mengadu pada kakaknya kalau uang hasil markir hari ini berkurang dari biasanya? Aku tak mau lagi bertengkar dengan perempuan itu, takut imbasnya aku atau adik-adikku diam-diam akan ditarget oleh Mas Anton, setelah ibu yang aku curiga juga sakit karena dianiaya oleh kakak iparku itu.Tapi kalau aku biarkan Ibu kelaparan, apalagi katanya sekarang beliau dalam keadaan pingsan, apa sebagai seorang anak laki-laki, aku tega membiarkan?Ya, aku tak mungkin tega membiarkan ibu kandungku sendiri kelaparan. Biarlah aku bertengkar dengan Yuni, dari pada ibu dan adik-adikku mati kelaparan.Harusnya ada Rina yang menghandle kebutuhan ibu dan adik-adikku menjelang Yuni minta cerai dariku, tapi kata Vita barusan, istri pertamaku itu justru sudah kabur dari rumah dan mengatakan akan meng

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Enam

    Bab 26POV Rina "Terima kasih, Pak Wahyu, udah diantarin pulang dan dibiayai pengobatan Aldi. Terima kasih banyak," ucapku saat akhirnya aku dan Aldi sampai di kontrakan baru yang mulai hari ini akan aku tinggali bersama Aldi.Pak Wahyu tersenyum ramah."Sama-sama Bu Rina. Kalau begitu saya pulang dulu ya karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan.""Oh ya besok pagi insyaallah saya datang lagi ke sini ya, untuk mengecek kondisi Aldi. Sampai Aldi sembuh, saya akan bertanggungjawab untuk memastikan keadaannya. Takutnya Aldi kenapa-kenapa, besar penyesalan saya, Bu," sambung Pak Wahyu lagi sembari mengelus bahu Aldi.Mendengar perkataannya, aku buru-buru menyahut."Nggak usah, Pak. Merepotkan Bapak saja kalau Bapak harus datang ke sini lagi. Insyaallah Aldi udah nggak kenapa-kenapa kok, Pak. Bapak nggak usah terlalu khawatir," sahutku yang merasa tak enak jika Pak Wahyu terpaksa harus terus terusan menyempatkan waktunya untuk menjenguk Aldi dan mengecek kondisinya.Namun,

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Lima

    Bab 25POV Rina "Apa? Mbak mau pergi? Mau pergi ke mana? Jangan mimpi, Mbak! Memang Mbak punya uang mau pergi dari rumah ini dan hidup sendiri?" Dewi masih saja merendahkanku. "Mbak mau punya uang atau nggak itu bukan urusan kamu! Urusan kamu adalah keluargamu sendiri, Dewi! Uruslah sekarang ibu kamu yang pingsan karena Mbak akan segera pergi dari rumah ini!" sahutku sembari meneruskan packing pakaianku dan Aldi yang hendak aku bawa pergi.Namun, Dewi masih saja mengajak bicara."Mbak mau pergi dari rumah ini? Mbak itu istri Mas Rama! Kalau Mbak mau pergi Mbak harus izin sama Mas Rama dulu tahu! Jangan pergi seenaknya, Mbak!" sergah Dewi lagi.Namun, aku hanya tersenyum tipis."Mas Rama bukan suami Mbak lagi karena sebentar lagi Mbak akan mengurus perceraian dengan kakak kamu itu! Jadi sekarang silahkan kamu pergi dari rumah ini sebab apa pun yang kamu katakan, itu tidak akan mengubah keputusan Mbak untuk pergi!" sahutku dengan suara tegas dan hati yang mantap.Ya, untuk apa menerus

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Empat

    Bab 24POV Rina "Tunggu, Rin! Kamu mau ke mana?" tanya Mas Rama sembari mencekal lenganku yang hendak berlalu pergi dari hadapannya.Aku menyentak cekalan tangan itu lalu menatapnya dengan tatapan mata tajam."Aku mau ke pasar, Mas! Kamu kan udah nggak ngurus lagi aku mau makan apa! Aldi mau makan apa! Jadi biarkan aku tanggung jawab dengan diriku sendiri dan anak kita! Oke! Kamu silahkan urus istri mudamu dan keluargamu saja!" jawabku dengan nada ketus.Mas Rama terdiam. Namun, tak melepaskan cekalan tangan itu hingga tiba-tiba dari arah depan rumah terdengar suara yang cukup familiar di telinga ini. Suara Mbak Yuni, istri muda suamiku."Jadi begini kelakuan kamu ya, Mas! Ditunggu-tunggu nggak pulang pulang ternyata kamu enak-enakan di rumah istri tua kamu! Kamu udah nggak ingat aku lagi, Mas? Iya?" sambar Mbak Yuni yang tiba-tiba muncul dengan tatapan tajam terarah ke wajah Mas Rama yang sedang mencekal lenganku.Melihat kedatangan istri mudanya itu, seketika wajah Mas Rama tampak

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Tiga

    Bab 23POV Rama"Ram, gimana ini? Gimana ceritanya kok kamu bisa dipecat dari pekerjaan? Memangnya kamu salah apa, Ram?" Ibu berteriak panik sesaat setelah istriku Rina, pergi tanpa mampu kami cegah lagi kepergiannya.Aku menghembuskan napas berat lalu duduk di tepian ranjang dengan wajah ditekuk. Lelah."Pak Wahyu marah karena aku telat masuk kantor, Bu, sementara pagi ini ada meeting dengan klien. Gara-gara aku telat, klien itu membatalkan rencana kontrak kerjasama dengan perusahaan kami. Jadi ya, akhirnya Pak Wahyu suruh aku mengundurkan diri kalau nggak mau ganti rugi ke perusahaan, Bu.""Masalahnya aku uang dari mana mau bayar ganti rugi ke perusahaan, Bu? Jadi ya terpaksa akhirnya aku mengundurkan diri," sahutku dengan perasaan putus asa.Masalah bertubi-tubi yang menimpaku saat ini membuat batinku lelah dan tersiksa. Entah sampai kapan semua ini berakhir, sementara Rina yang kuharapkan dukungannya justru pergi menjauh seperti tadi. Arrgh ...!"Terus kita mau makan apa kalau kam

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Dua

    Bab 22POV Rina "Apa? Kamu nggak mau bantu Mas? Tapi kenapa, Rin? Nina itu sahabat kamu. Kalau kamu yang ngomong, pasti dikasih. Tapi kalau Mas? Apa mungkin dia mau ngasih?" Mas Rama mendesak. Laki-laki itu tampak kalut mendengar jawaban penolakan dariku.Namun, aku hanya bergeming. Kembali tersenyum samar mendengar perkataan bernada mengeluh dari laki-laki itu.Rasakan, Mas! Ini baru awal! Selanjutnya akan ada yang lebih mengejutkan dan menyakitkan lagi yang pasti akan kamu dan keluargamu terima! Buah dari apa yang kalian tanam padaku selama ini! Batinku.Ya, setiap orang pasti akan memetik apa yang dia tanam. Jika kebaikan yang ditanam maka kebaikan pula yang akan dipanen. Akan tetapi jika keburukan lah yang ditebar, pastinya keburukan juga yang akan dipetik nantinya. Seperti yang mereka lakukan padaku selama ini."Maaf, Mas. Tapi aku benar-benar nggak bisa bantu kamu. Aku sudah banyak pinjam ke Nina. Jadi nggak mungkin aku tambahi lagi." Aku beralasan."Lagian kamu punya istri seo

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Satu

    Bab 21POV Rina "Dasar menantu kurang ajar! Dibilangin mertua malah melawan!""Kalau kamu nggak punya tabungan ya wajar wong kamu nggak bisa ngelola uang pemberian suami dengan baik! Giliran sekarang Ibu susah, kamu juga susah!""Sudah! Kalau gitu kamu cari tempat utangan! Ibu nggak mau tahu! Pokoknya kamu harus tetap masak! Ibu mau makan!" sahut Ibu beruntun dengan mata melotot lebar.Aku menghembuskan napas mendengar perkataan Ibu mertua.Harus tetap masak? Pakai uangku sendiri? No! Aku tak sudi menggunakan uangku untuk mertua yang sama sekali tak pernah menghargaiku ini!"Bu .... Rina ... ada apa ribut-ribut?"Belum sempat aku menjawab perkataan ibu mertua, di depan pintu tampak sosok Mas Rama datang dengan wajah terlihat murung dan lelah.Namun, melihat putranya datang dengan wajah gelisah, ibu mertua justru tampak makin garang menatapku. Mungkin dianggapnya aku akan takut diadukan pada putranya itu."Ini si Rina, Ram! Disuruh belanja malah bilangnya nggak punya uang! Padahal sel

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh

    Bab 20POV Rina "Apa? Uang untuk beli sarapan pagi ini bukan dari Mas Rama? Terus dari siapa, Mbak? Jangan ngeles kamu! Kalau bukan dari Mas Rama terus dari siapa heh?" Memangnya Mbak bisa cari uang sendiri!" hardik Dewi dengan nada sinis dan meremehkan.Ingin rasanya aku menamparnya dengan bukti transfer dari pihak aplikasi ke rekening bank milik bapak yang kupegang, tapi aku tahan. Belum saatnya keluarga mertua mengetahui siapa aku sebenarnya saat ini.Aku pun diam saja. Masih ingin melihat kehancuran mereka lebih dulu sebelum aku jujur mengatakan semuanya dan mengambil tindakan serta keputusan kelak. Aku akan mengakhiri semua ini dengan elegan."Ditanya malah bengong! Dasar kakak ipar nggak ada gunanya! Suami sedang susah! Ibu mertua sedang sakit! Eh malah enak enakan sarapan pagi di rumah sendiri!""Cepat ke rumah Ibu sekarang juga, Mbak! Cucian piring dan baju udah numpuk! Makanan juga belum ada satu pun yang dimasak! Padahal Ibu butuh makan karena mau minum obat! Tapi Mbak ditu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status