Share

Empat

Author: Aura_Aziiz16
last update Last Updated: 2025-04-22 15:49:35

Pov Rina

"Ibu, ada apa Ibu ke sini?" tanyaku pada ibu mertua yang langsung pasang tampang galak saat aku sampai di depan teras bersama Aldi.

"Ada apa ke sini? Pake nanya lagi! Kamu ke mana ditunggu tunggu kok nggak datang datang?! Ditelpon nggak diangkat! Mau jadi menantu durhaka kamu?!"

"Sudah jam berapa ini kok belum ke rumah seperti biasanya! Piring sampai berserakan belum dicuci sama baju juga belum dicuci, tapi kamu malah keluyuran nggak jelas seperti sekarang!"

"Nyesel Ibu punya mantu seperti kamu! Cuma disuruh bantu bantu di rumah mertua saja malasnya minta ampun!" sembur ibu mertua beruntun saat aku tiba di hadapannya.

Mendengar perkataan ibu mertua itu, aku mengelus dada yang terasa nyeri. Selain hanya diberi nafkah pas pasan, selama ini aku juga dijadikan ba-bu gratisan oleh mertuaku sendiri.

Mulai dari mencuci baju, memasak, menyetrika, cuci piring, nyapu dan ngepel semuanya harus aku kerjakan sendirian. Pagi hari setelah Mas Rama berangkat kerja dan sore hari sebelum suamiku itu pulang kantor, aku harus datang ke rumah beliau untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah itu. Siang hari barulah aku bisa pulang dan membuat konten konten tentang keseharianku itu.

Terkadang sesekali aku juga mengunggah konten saat sedang beres-beres di rumah mertua dengan pekerjaan yang seabrek-abrek. Konten itulah yang juga viral di media sosial sehingga followersku bisa mencapai ratusan ribu seperti sekarang ini.

Tapi biarlah aku diperlakukan buruk seperti itu, setidaknya dengan jalan inilah akhirnya aku bisa jadi konten kreator F* Pro berpenghasilan seperti sekarang.

"Dibilangin mertua malah bengong! Dasar menantu nggak berguna! Tunggu aja sebentar lagi, kamu bakal gigit jari kalau Rama nikah lagi!" ucap Bu Ani lagi, ibu mertuaku itu dengan nada keras sehingga

membuat Aldi merengek karena terkejut. Pun aku yang juga terhenyak kaget mendengar perkataan wanita itu barusan.

Apa? Mas Rama akan menikah lagi? Benarkah? Dengan siapa?

"Apa maksud Ibu? Mas Rama akan menikah lagi? Dengan siapa, Bu? Ibu nggak bohong?" aku bertanya dengan suara bergetar karena jujur aku kaget dan cukup shock mendengar kabar ini. Aku tak menyangka laki laki sepelit Mas Rama akan mencari istri baru.

Apa dipikir istri itu bisa disuruh makan batu sehingga dia mau nikah lagi? Nafkah satu istri aja keteteran kok malah mau nambah istri lagi Benar benar membagongkan.

Bu Ani tampak salah tingkah mendengar perkataanku barusan, mungkin beliau tadinya juga terdorong emosi sehingga sanggup berkata demikian, tapi tak lama setelah itu mertuaku itu kemudian menganggukkan kepalanya. Tanda serius dengan ucapannya.

"Ya iyalah! Ngapain Ibu bohong! Memangnya Ibu akan membiarkan selamanya Rama punya istri seperti kamu yang pemalas dan nggak bisa cari uang sendiri! Bisanya cuma minta sama suami! Dikasih uang pun cuma bisa ngasih anak saya makan tumis kangkung setiap hari! Ibu mana coba yang tega anaknya diperlakukan seperti Rama olehmu!"

"Dasar mantu nggak guna! Lebih baik Rama nikah lagi dari pada seumur hidupnya tersik-sa jadi sapi perah kamu!" tandas Bu Ani lagi membuatku tak bisa berkata apa apa lagi.

Sungguh ibu mertuaku ini lisannya begitu tajam, mampu mengoyak hati menjadi begitu perih, membuatku kehilangan kata kata yang paling pantas untuk membalasnya.

Tapi tidak! Aku tidak akan membalas ibu mertuaku ini dengan kata kata pedas yang sama tapi dengan .... KESUKSESAN!

Ya, hanya dengan kesukaan lah aku bisa mematahkan kesombongan suami dan ibu mertua beserta keluarganya itu!

"Ya nggak masalah, Bu kalau Mas Rama mau nikah lagi. Cuma aku bingung aja dari mana dia bisa mendapatkan uang untuk menafkahi istri mudanya itu kalau untuk aku dan Aldi saja kekurangan?" jawabku dengan nada pelan tapi cukup untuk membuat ibu mertuaku ini kembali meradang.

"Kurang ajar kamu! Kamu pikir calon istri muda Rama sama seperti kamu yang nggak punya pekerjaan apa apa! Justru karena dia bekerja dan punya segalanya makanya Ibu jodohkan Rama dengannya!"

"Siap siap aja kamu gigit jari kalau Rama sudah nikah lagi nanti! Makin sengsara hidup kamu karena kelakuan kamu sendiri!"

"Sudah! Sekarang nggak usah banyak protes! Cepat kamu ikut ke rumah Ibu karena piring kotor dan baju kotor sudah menumpuk! Makanan juga udah habis dari tadi siang! Gara gara kamu nggak datang datang semuanya berantakan!" sungut ibu mertua lagi dengan kasar.

Tak mau membuat kepala pusing karena bertengkar dengan ibu mertua dan tak mau membuat ibu mertua penasaran kalau aku action membalas perlakuannya sekarang juga, apalagi konten konten di rumah mertua menghasilkan dollar lumayan banyak, akhirnya aku pun diam saja mengikuti langkah ibu mertua pulang ke rumahnya.

Tak apalah capek, asal dollarku bertambah banyak, ucapku sambil tersenyum simpul dalam hati.

"Ma ... ma Aldi antuk ...," ucap Aldi sembari merengek dalam gendonganku, mengatakan kalau dia sudah mengantuk.

Dari siang Aldi memang belum tidur siang karena aku tak sempat menidurkannya. Sekarang sepertinya sudah sangat mengantuk. Tadi sebenarnya aku berencana menidurkannya di rumah tapi ibu mertua keburu datang dan memintaku beres beres di rumahnya.

Terpaksa aku menuruti karena aku belum ingin mengibarkan bendera per4ng sekarang juga. Ibarat terjun ke medan per4ng aku belum punya senj4ta apa apa, jadi aku terpaksa harus bersabar hingga aku bisa memiliki semua amvnisi yang aku butuhkan itu.

Nanti kalau dollarku sudah keluar dan dollar dollar berikutnya juga sudah masuk rekening, baru akan aku tunjukkan siapa aku sebenarnya. Sekarang aku harus banyak banyak bersabar dulu.

Sampai di rumah ibu, aku melihat Mas Rama sedang makan nasi rendang yang sepertinya dia beli di warung ujung gang, warungnya Mbak Yuni, janda muda yang suaminya meninggal dunia tiga bulan lalu karena kecela-kaan lalu lintas.

Kecelakaan yang konon diakibatkan karena almarhum suami Mbak Yuni kecapekan mengurus usahanya sehingga mengendarai motor dalam keadaan mengantuk.

Konon kata orang, Mbak Yuni tipe istri penuntut. Dia meminta suaminya bekerja keras banting tulang untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya hingga waktu yang harusnya digunakan untuk istirahat pun terpaksa digunakan oleh suaminya untuk terus bekerja demi mengumpulkan pundi pundi uang.

Itulah yang akhirnya menyebabkan almarhum mengalami kecela-kaan lalu lintas karena kecapekan terlalu memforsir tenaganya untuk bekerja.

Melihatku dan Aldi datang, bukannya menyambut dengan penuh kasih sayang sebagai seorang suami dan ayah dan menawari kami makan bersama mengingat aku dan Aldi belum makan seharian ini karena uangku habis dia ambil, suamiku itu justru buru buru membawa piring nasinya ke sofa dan melanjutkan makan sambil nonton teve di sana, sementara aku dan Aldi langsung digiring ibu ke dapur untuk melakukan pekerjaan yang dia perintahkan tadi.

Dengan menahan perasaan marah dan terlu-ka, aku pun mulai membereskan dapur dan memasak setelah sebelumnya menidurkan Aldi di balai balai yang terdapat di sana.

Tunggu saja, Mas! Tekadku dalam hati. Akan aku balas semua perbuatan dan kezaliman kamu terhadapku dan anak kita dengan pembalasan yang tak akan bisa kamu lupakan seumur hidup kamu!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Lima

    Pov RinaPagi ini pagi pagi sekali Mas Rama sudah berangkat kerja. Meski ada sedikit rasa heran di hati, tumben tumbennya dia berangkat cepat pagi ini, tapi aku malas untuk bertanya. Rasanya aku tak ingin lagi berhubungan dengannya dan tak peduli lagi dia mau apa.Tapi mungkin karena tak ada sarapan pagi yang biasa aku sediakan di meja makan seperti biasanya karena uangku sudah dia ambil semua, maka laki-laki itu berangkat kerja pagi pagi sekali, mungkin mau cari sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor.Tak ingin lama lama memikirkan laki laki z4lim itu, usai Mas Rama pergi dengan menggunakan motornya, aku pun menutup pintu rumah dengan rapat.Pagi ini aku juga ingin cari sarapan yang enak. Sudah lama tak makan di luar karena uang belanja pas pasan, kali ini aku ingin memuaskan selera. Kasihan Aldi, dari tadi malam tak makan. Pasti sudah lapar sekali. Terbukti badannya begitu lemah saat aku gendong.Ya, kalau tak ada aral melintang, tak lama lagi aku akan mendapatkan gaji pertama seb

    Last Updated : 2025-04-22
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam

    Bab 6Pov Rina"Rina, Mas mau ngomong sesuatu sama kamu! Sini duduk!" ujar Mas Rama tiba-tiba saat aku sedang mencuci piring di rumah mertua.Sejak dompetnya kecolongan, laki-laki itu memang lebih sering datang ke rumah mertua ini. Apalagi kalau bukan nyari makan.Meski ibu mertua kulihat kerap kali memasang tampang tak enak karena hampir dua minggu ini Mas Rama selalu makan di rumah ini sehingga ibu mertua selalu mengeluh stok beras dan makanan cepat habis, tapi suamiku itu tidak peduli. Tetap saja makan hingga kadang ibunya diam-diam marah-marah di belakang nya.Ya, ibu mertua memang aneh. Duit bulanan dapat dari anak laki-lakinya, tapi giliran Mas Rama mau makan, muka ibu kusut seperti baju belum disetrika.Tapi masa bodo-lah. Suami zalim memang cocoknya dibegitukan. Biar tau rasa!Kalau aku sendiri dari dulu memang tak pernah ingin makan di rumah ini. Selain malas kena caci, aku juga tak nyaman dan ingin buru buru pulang tiap kali selesai beres-beres. Lebih baik menahan lapar dari

    Last Updated : 2025-04-23
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Tujuh

    Bab 7Pov Rina"Heh, diajak ngomong sama mertua, bengong aja! Dasar nggak sopan! Ya udah sana, balik lagi ke belakang! Bereskan semuanya sampai selesai!" bentak ibu mertua memutus lamunanku."Iya Mbak, jangan lupa cucikan bajuku yang bersih! Pake tangan! Kalau pake mesin cuci suka nggak bersih soalnya!" imbuh Dewi pula, adik iparku, seakan-akan aku adalah pembantu yang dibayar mahal untuk melayani kebutuhannya."Bajuku juga jangan lupa disetrika, Mbak! Besok pagi mau aku pakai soalnya!" Vita ikut memerintah, seperti putri keraton pada hamba sahayanya.Tapi nggak papa! Aku yakin tak begitu lama lagi kalian pasti akan menangis untuk semua yang sudah kalian lakukan ini! Aku akan pergi dari hidup kalian, sehingga kalian akan merasakan sulitnya tak punya menantu dan kakak ipar sepertiku ...Aku pun segera pergi menuju dapur kembali untuk melakukan pekerjaan yang mereka perintahkan itu."Ram, beruntung banget hidup kamu kalau kamu jadi menikah dengan Yuni. Kamu bisa punya dua istri yang sal

    Last Updated : 2025-04-23
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Delapan

    Bab 8Pov Rina "Rina! Uang kamu 'kan sudah mas ambil semua kemarin! Kok sampai hari ini kamu masih bisa hidup dan makan, malah mas lihat berat badan Aldi sekarang naik, dan lebih sehat dari biasanya. Memangnya kamu ada uang untuk belanja?" tanya Mas Rama beberapa hari kemudian setelah aku mendapatkan gaji pertamaku sebagai seorang konten kreator FB Pro.Sedikit kaget dengan pertanyaan itu, aku menghela nafas sejenak sembari menghentikan gerakanku menyapu ruangan. Benak secepat kilat berusaha mencari jawaban yang paling tepat supaya Mas Rama tak curiga kalau saat aku ini aku punya uang lumayan banyak."Aku ... aku ditawari Nina makanan, Mas. Dia 'kan kerja di rumah makan, jadi sering ada makanan sisa dan diberikan padaku. Itu sebabnya aku dan Aldi masih bisa makan, Mas," jawabku berbohong. Tapi demi kebaikanku dan Aldi, tentu harus aku lakukan. Aku tak mau dia tau kalau aku punya uang hasil menjadi konten kreator FB."Kamu bilang kalau Mas nggak ngasih uang belanja gitu?" Mas Rama tib

    Last Updated : 2025-04-23
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Sembilan

    Bab 9Pov RinaMalam ini adalah malam p3rtama Mas Rama dengan istri barunya setelah dia menikah lagi.Malam ini juga merupakan malam p3rtamaku tidur tanpa Mas Rama di sisiku. Sakit hatikah aku membayangkan Mas Rama tengah asyik mereguk madu malam p3rtama dengan Mbak Yuni? Tidak!Sekali lagi aku katakan aku telah mematikan segala rasa hingga saat ini yang tertinggal hanyalah benci dan d3ndam yang membumbung tinggi pada Mas Rama dan keluarganya.Tapi sekali lagi aku harus bersabar hingga k4rma itu datang menghampiri hidup Mas Rama sebagai buah dari apa yang telah dia tanam.[Rin, gimana? Bulan ini dapat berapa gaji dari apli-kasi?] tanya Nina di WhatsApp.[Alhamdulillah aku dapat seribu dollar, Nin. Gimana kalau besok aku traktir kamu makan di restoran? Mumpung aku ada duit ini.] balasku gembira.[Masya Allah ... makin sukses kamu, Rin. Boleh ... boleh kalau gitu. Sekalian aku mau shopping sama mau ke salon juga.. Udah lama nggak nyalon aku, Rin. Kamu mau ikutan nggak? Mumpung ada duit,

    Last Updated : 2025-04-23
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Sepuluh

    Bab 10POV Rama "Kenapa, Mas? Makanya makannya pelan pelan, jangan buru buru!" ucap Yuni sambil menyodorkan air minum yang segera aku tenggak sampai habis tak bersisa untuk melegakan tenggorokan yang serasa tercekik akibat pertanyaan Yuni barusan.Aku memaksakan senyum lalu menghembuskan nafas pelan."Makanya kamu juga jangan bahas masalah gaji di saat kita sedang malam pertama dong, Yun. Mending kamu siap siap karena sebentar lagi pesawat tem pur mau mendarat timbang ribut masalah gaji," ucapku pula setengah bercanda untuk mencairkan suasana.Akan tetapi wajah Yuni terlihat tak puas. Wanita itu mencebikkan bibirnya dengan ekspresi penasaran."Ya, tapi masalah ini juga penting, Mas. Pokoknya aku nggak mau gaji mas dikuasai sama Rina sendirian! Aku 'kan juga istri mas! Jadi aku juga berhak dong atas gaji mas!" ucap Yuni lagi membuatku tak mampu berkata apa apa. Dikiranya gajiku habis kuberikan pada Yuni, padahal tidak sama sekali.Perempuan itu hanya kuberi sepersembilan persen dari g

    Last Updated : 2025-04-23
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Sebelas

    Bab 11Pov Rama"Ada apa ini ribut ribut?" tanya Mas Anton, kakak Yuni sembari menatap tajam ke arahku.Aku menelan ludah dengan perasaan keki. Melihat wajah yang tanpa senyum di depanku, mendadak nyaliku ciut."Eng ... enggak Mas ... nggak ada ....""Ini Mas, Mas Rama. Aku minta uang belanja nggak dikasih!"Belum sempat aku menjawab pertanyaan kakak iparku itu, Yuni keburu buka mulut, mengadu, membuatku membatin kesal di dalam hati.Si4lan memang Yuni, bukannya menutupi kekurangan suaminya, malah membongkar aib suaminya di depan kakak kandungnya sendiri seperti ini.Mas Anton kembali melirikku lalu membuka suaranya."Bener begitu, Ram? Boleh mas tau apa alasannya kamu nggak mau kasih uang belanja ke Yuni? Dia 'kan istri kamu! Kamu udah berjanji akan mempergaulinya dengan baik, memberi nafkah dengan baik. Lalu kenapa sekarang kamu ingkar? Padahal kalian baru tiga hari menikah? Bagaimana kalau sudah bertahun tahun?" Suara Mas Anton seolah mengintimidasiku.Aku menelan ludah mendengar p

    Last Updated : 2025-04-23
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Belas

    Bab 12Pov Rama"Rin, kamu habis beli baju baru?" tanyaku sembari meneliti penampilan istriku itu.Rina tersenyum datar lalu menggelengkan kepalanya."Enggak Mas, ini dikasih Nina," jawab Rina dengan suara tenang.Entah bohong atau tidak dia, tapi aku tak punya alasan untuk mencecarnya. Masuk akal juga kalau baju itu pemberian Nina sebab mereka memang berteman dekat. Bisa aja Nina memberikan baju bekas miliknya yang masih terlihat baru itu pada istriku.Aku pun diam mendengar jawaban istriku itu.Selanjutnya aku kembali menoleh ke arah ibu tepat di saat beliau membuka kembali suaranya."Gimana, Ram? Kamu ditanya kok diam aja? Gimana rasanya punya istri orang kaya? Punya rumah makan sendiri? Nggak seperti istri kamu satunya lagi yang bisanya cuma minta uang sama suami. Kalau nggak dikasih nggak bisa makan. Huh! Perempuan seperti itu mah nggak ada istimewanya! Dibuang di pinggir jalan pun nggak bakalan ada yang mau mungut!" ucap ibu sembari melirik sinis ke arah Rina, menyindirnya.Kuli

    Last Updated : 2025-04-23

Latest chapter

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Empat

    Bab 24POV Rina "Tunggu, Rin! Kamu mau ke mana?" tanya Mas Rama sembari mencekal lenganku yang hendak berlalu pergi dari hadapannya.Aku menyentak cekalan tangan itu lalu menatapnya dengan tatapan mata tajam."Aku mau ke pasar, Mas! Kamu kan udah nggak ngurus lagi aku mau makan apa! Aldi mau makan apa! Jadi biarkan aku tanggung jawab dengan diriku sendiri dan anak kita! Oke! Kamu silahkan urus istri mudamu dan keluargamu saja!" jawabku dengan nada ketus.Mas Rama terdiam. Namun, tak melepaskan cekalan tangan itu hingga tiba-tiba dari arah depan rumah terdengar suara yang cukup familiar di telinga ini. Suara Mbak Yuni, istri muda suamiku."Jadi begini kelakuan kamu ya, Mas! Ditunggu-tunggu nggak pulang pulang ternyata kamu enak-enakan di rumah istri tua kamu! Kamu udah nggak ingat aku lagi, Mas? Iya?" sambar Mbak Yuni yang tiba-tiba muncul dengan tatapan tajam terarah ke wajah Mas Rama yang sedang mencekal lenganku.Melihat kedatangan istri mudanya itu, seketika wajah Mas Rama tampak

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Tiga

    Bab 23POV Rama"Ram, gimana ini? Gimana ceritanya kok kamu bisa dipecat dari pekerjaan? Memangnya kamu salah apa, Ram?" Ibu berteriak panik sesaat setelah istriku Rina, pergi tanpa mampu kami cegah lagi kepergiannya.Aku menghembuskan napas berat lalu duduk di tepian ranjang dengan wajah ditekuk. Lelah."Pak Wahyu marah karena aku telat masuk kantor, Bu, sementara pagi ini ada meeting dengan klien. Gara-gara aku telat, klien itu membatalkan rencana kontrak kerjasama dengan perusahaan kami. Jadi ya, akhirnya Pak Wahyu suruh aku mengundurkan diri kalau nggak mau ganti rugi ke perusahaan, Bu.""Masalahnya aku uang dari mana mau bayar ganti rugi ke perusahaan, Bu? Jadi ya terpaksa akhirnya aku mengundurkan diri," sahutku dengan perasaan putus asa.Masalah bertubi-tubi yang menimpaku saat ini membuat batinku lelah dan tersiksa. Entah sampai kapan semua ini berakhir, sementara Rina yang kuharapkan dukungannya justru pergi menjauh seperti tadi. Arrgh ...!"Terus kita mau makan apa kalau kam

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Dua

    Bab 22POV Rina "Apa? Kamu nggak mau bantu Mas? Tapi kenapa, Rin? Nina itu sahabat kamu. Kalau kamu yang ngomong, pasti dikasih. Tapi kalau Mas? Apa mungkin dia mau ngasih?" Mas Rama mendesak. Laki-laki itu tampak kalut mendengar jawaban penolakan dariku.Namun, aku hanya bergeming. Kembali tersenyum samar mendengar perkataan bernada mengeluh dari laki-laki itu.Rasakan, Mas! Ini baru awal! Selanjutnya akan ada yang lebih mengejutkan dan menyakitkan lagi yang pasti akan kamu dan keluargamu terima! Buah dari apa yang kalian tanam padaku selama ini! Batinku.Ya, setiap orang pasti akan memetik apa yang dia tanam. Jika kebaikan yang ditanam maka kebaikan pula yang akan dipanen. Akan tetapi jika keburukan lah yang ditebar, pastinya keburukan juga yang akan dipetik nantinya. Seperti yang mereka lakukan padaku selama ini."Maaf, Mas. Tapi aku benar-benar nggak bisa bantu kamu. Aku sudah banyak pinjam ke Nina. Jadi nggak mungkin aku tambahi lagi." Aku beralasan."Lagian kamu punya istri seo

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Satu

    Bab 21POV Rina "Dasar menantu kurang ajar! Dibilangin mertua malah melawan!""Kalau kamu nggak punya tabungan ya wajar wong kamu nggak bisa ngelola uang pemberian suami dengan baik! Giliran sekarang Ibu susah, kamu juga susah!""Sudah! Kalau gitu kamu cari tempat utangan! Ibu nggak mau tahu! Pokoknya kamu harus tetap masak! Ibu mau makan!" sahut Ibu beruntun dengan mata melotot lebar.Aku menghembuskan napas mendengar perkataan Ibu mertua.Harus tetap masak? Pakai uangku sendiri? No! Aku tak sudi menggunakan uangku untuk mertua yang sama sekali tak pernah menghargaiku ini!"Bu .... Rina ... ada apa ribut-ribut?"Belum sempat aku menjawab perkataan ibu mertua, di depan pintu tampak sosok Mas Rama datang dengan wajah terlihat murung dan lelah.Namun, melihat putranya datang dengan wajah gelisah, ibu mertua justru tampak makin garang menatapku. Mungkin dianggapnya aku akan takut diadukan pada putranya itu."Ini si Rina, Ram! Disuruh belanja malah bilangnya nggak punya uang! Padahal sel

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh

    Bab 20POV Rina "Apa? Uang untuk beli sarapan pagi ini bukan dari Mas Rama? Terus dari siapa, Mbak? Jangan ngeles kamu! Kalau bukan dari Mas Rama terus dari siapa heh?" Memangnya Mbak bisa cari uang sendiri!" hardik Dewi dengan nada sinis dan meremehkan.Ingin rasanya aku menamparnya dengan bukti transfer dari pihak aplikasi ke rekening bank milik bapak yang kupegang, tapi aku tahan. Belum saatnya keluarga mertua mengetahui siapa aku sebenarnya saat ini.Aku pun diam saja. Masih ingin melihat kehancuran mereka lebih dulu sebelum aku jujur mengatakan semuanya dan mengambil tindakan serta keputusan kelak. Aku akan mengakhiri semua ini dengan elegan."Ditanya malah bengong! Dasar kakak ipar nggak ada gunanya! Suami sedang susah! Ibu mertua sedang sakit! Eh malah enak enakan sarapan pagi di rumah sendiri!""Cepat ke rumah Ibu sekarang juga, Mbak! Cucian piring dan baju udah numpuk! Makanan juga belum ada satu pun yang dimasak! Padahal Ibu butuh makan karena mau minum obat! Tapi Mbak ditu

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Sembilan Belas

    Bab 19POV Rina "I-iya, Mas memang udah telat masuk kerja, tapi ... boleh ya sebentar saja Mas ikut sarapan pagi bersama kalian dulu? Nggak habis kan makanan sebanyak ini dimakan kalian berdua?" tanya Mas Rama dengan nada penuh harap saat melihatku dan Aldi tengah sarapan pagi di meja makan yang letaknya tepat berada di depan pintu kamar tidur.Aku menoleh lalu gegas menutup kembali tudung saji yang barusan kubuka.Sarapan pagi sama-sama? No! Setelah apa yang Mas Rama lakukan padaku dan anaknya sendiri lalu dia ingin ikut sarapan pagi bersama? Tidak! Aku nggak sudi! Masih jelas dalam ingatan saat laki-laki itu dengan begitu teganya merampas jatah bulanan yang tak seberapa yang dia berikan itu saat kemarin dia kecopetan di rumah makan.Tanpa memikirkan aku dan Aldi mau makan apa, dia dengan teganya berlalu begitu saja dari rumah ini. Lantas kenapa sekarang aku harus berbaik hati mengajaknya sarapan bersama meski Mas Rama terlihat begitu lemas dan kelaparan? Jujur ... aku tak sebaik it

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Delapan Belas

    Bab 18Pov RamaHari sudah hampir pukul delapan pagi saat aku terjaga dari tidur. Kepala terasa sakit akibat semalaman tak bisa tidur nyenyak. Sikap Rina yang tiba tiba berubah dan tak lagi patuh seperti dulu padaku membuatku resah dan gelisah hingga semalaman hanya bisa bolak balik kebingungan di atas ranjang. Mana sudah hampir dua minggu ini aku tak mendapat jatah malam baik dari Yuni maupun Rina, membuat pikiranku kacau balau.Ya, Yuni ternyata hanya mau uangku saja. Dan Rina? Entah kenapa sejak aku menikah lagi, istriku itu jadi berubah dingin dan acuh tak acuh seperti malam tadi.Ah iya, semalam dia juga mengatakan jika dia bertahan hanya karena ingin melihat bagaimana hidup dan nasibku setelah menikah lagi dengan Yuni.Dan ... jujur harus aku akui aku memang menderita sejak menikah lagi dengan wanita itu, wanita yang ternyata hanya menginginkan uang dan tenagaku saja. Tak mencintaiku sama sekali.Ya. Pantas saja, desas desus soal mantan suami Yuni yang meninggal dunia akibat kec

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Tujuh Belas

    Bab 17Pov Rama"Akhirnya kamu pulang juga, Mas? Sudah satu minggu kamu nggak pulang! Kamu tahu nggak kalau aku butuh makan?" ucap Yuni dengan nada ketus saat akhirnya aku pulang ke rumahnya.Aku mencengkeram tangan kuat kuat mendengar perkataan Yuni itu lalu menatap istri keduaku itu dengan amarah yang saat ini hanya bisa kupendam di dalam hati saja. Tak mungkin berani mengeluarkannya meski rasanya ingin sekali.Ingatan kalau hal itu aku lakukan, bisa bisa nyawaku pindah ke alam lain karena Mas Anton tak akan rela adiknya dicela kai, membuatku terpaksa menjawab ucapan Yuni itu dengan amarah tertahan."Bukannya rumah makan buka terus, Yun? Terus apa salahnya kamu makan di rumah makan sendiri? Masa iya harus nunggu nafkah dari aku dulu baru bisa makan? Kamu kan tau mas capek habis pulang kerja, mana ibu juga sakit," jawabku dengan benak yang sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran Yuni.Bisa bisanya punya rumah makan sendiri tapi masih mengeluh soal perutnya yang lapar. Benar b

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam Belas

    Bab 16Pov Rama[Mas, kamu lupa jalan pulang? Kenapa kamu nggak pulang-pulang ke rumahku lagi? Sudah satu minggu ini, Mas! Kamu mau coba coba berbuat nggak adil?]Sedang aku mengganti perban yang membalut luka di lutut ibu akibat terjatuh ke aspal saat di serempet orang kemarin yang hingga kini masih jadi misteri bagi keluarga kami, sebab untuk lapor polisi aku juga tidak berani, pesan what-sapp dari Yuni masuk ke ponselku.Aku menghembuskan nafas pelan lalu mengetik balasan dengan hati gundah.[Kamu kan tau Ibu kecelakaan. Walau pun nggak parah, tapi kan butuh perawatan juga. Siapa lagi yang akan merawat ibu kalau bukan mas, karena Dewi dan Vita kuliah.] jawabku.Ya, untunglah luka ibu tidak parah. Hanya lecet dan gores di beberapa bagian tubuh saja dan sedikit terkilir di kaki, sehingga dokter tak sampai menyuruh untuk dirawat di rumah sakit melainkan boleh berobat jalan. Tapi kan tetap repot juga karena namanya juga merawat orang sakit, pasti ada saja perlunya.Masih untung boleh b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status