Share

ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL
ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL
Penulis: Aura_Aziiz16

Satu

Penulis: Aura_Aziiz16
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-22 15:45:56

"Ini buat belanja bulan ini! Dihemat hemat! Nyari uang susah!" ujarku pada Rina, istriku.

Kuberikan tujuh lembar uang bermata merah yang diterimanya dengan wajah terlihat gundah.

Tapi aku tak peduli. Meski gajiku lumayan banyak, delapan juta rupiah setiap bulan, tapi aku masih punya Ibu dan adik-adik yang harus aku biayai kebutuhan hidupnya setiap bulan. Sementara Rina baru punya anak satu. Itu pun Aldi baru usia dua tahun. Belum punya banyak kebutuhan. Tak seperti Vita dan Dewi, kedua adikku yang sudah kuliah semester satu dan semester tiga di sebuah perguruan tinggi swasta.

SPP dan biaya kuliah mereka sangat besar. Tak mungkin aku abaikan. Pun Ibu yang seorang janda yang hanya mengandalkan gajiku semata untuk kebutuhan bulanan mereka, jadilah istriku hanya kebagian tujuh ratus ribu untuk biaya hidup kami satu bulan, sementara Ibu dan adikku kuberi lima juta, sisanya buat BBM aku ke kantor, makan siang dan ngopi di luar sesekali.

Selama ini istriku itu sudah sering protes, katanya kebutuhan ekonomi semuanya naik, tapi aku tak peduli. Kalau naik dan tidak cukup ya harus kreatif lah. Tanam cabai sendiri kek, tanam kangkung sendiri kek, nggak semuanya harus dibeli. Tapi Rina selalu beralasan tak ada pekarangan yang bisa ditanami.

Padahal polibag banyak. Dasar dia saja yang manja dan tak kreatif. Bisanya cuma menadahkan tangan pada suami. Kalau bukan karena sudah punya anak, ingin rasanya aku kembalikan dia ke kampung halamannya, ke pangkuan orang tuanya, supaya aku bisa ganti istri yang ridho dengan besar nafkah yang aku berikan.

"Mas, nggak bisa ditambah lagi? Beras sudah lima belas ribu satu kilogram, Mas. Minyak dan yang lainnya juga naik. Uang segini nggak cukup lagi buat makan satu bulan, Mas. Mana token dan air juga mas suruh aku yang bayar." Air mata tampak menggenang di sudut pelupuk mata Rina, membuatku gerah.

Sudah aku duga, dia bakalan protes. Perempuan itu memang tak pernah bersyukur punya suami sebaik aku yang masih mau memberi nafkah anak istri. Di luar sana berapa banyak suami yang sudah tak memberi nafkah, eh masih selingkuh dan K D R T pula? Dasar istri tak tahu terima kasih! Rutukku kesal dalam hati.

"Sudahlah, Rin! Cukup nggak cukup, mas hanya bisa ngasih segini! Kalau nggak cukup ya kamu kerja buat bantu suami! Jangan nadah terus bisanya! Atau kalau enggak, kamu puasa! Biar nggak boros belanja!" bentakku kasar sembari mengibaskan tangan di depannya.

Mendengar perkataanku, Rina terdiam. Dan masih diam hingga aku membalikkan badan meninggalkan perempuan tak tahu terima kasih itu.

Di luar sana banyak istri tak dinafkahi suami, eh dia sudah dinafkahi masih saja kurang! Dasar istri tak bisa bersyukur!

*

"Ham, kamu nggak keluar? Cari makan yuk, lapar nih," ajakku pada Ilham, teman satu divisi di perusahaan tempat aku bekerja.

Ilham menoleh lalu menggelengkan kepalanya.

"Aku nggak makan di luar. Dibawain bekal sama istriku," jawab Ilham sambil memperlihatkan kotak bekal di tangannya.

Terlihat semur daging yang kelihatannya enak, ayam goreng yang kelihatannya juga gurih, tumis sayur, perkedel, kerupuk dan yang lainnya. Kelihatannya istri Ilham sangat pandai masak, tak seperti Rina yang cuma bisa dadar telor dan goreng tempe saja. Muak sudah aku dengan menu yang dimasak nya setiap hari. Wajar jatah bulanannya hanya kuberi tujuh ratus ribu rupiah saja. Aku tak mau rugi.

Buat apa ngasih banyak banyak jika hanya makan dengan dadar telur saja setiap hari?

"Istri kamu pandai masak ya, Ham. Beruntung banget kamu punya istri seperti Naya," ucapku jujur memuji istri Ilham. Selain cantik dan modis, Naya juga pintar masak. Ah, harusnya dia yang jadi istriku, bukan Rina. Benar benar sudah salah pilih istri aku ini.

"Bukan hanya pinter masak, tapi juga pinter dandan dan pinter di ran ... jang, Ram, ha ... ha ... ha ... beruntung banget aku dapat Naya. Pintar mengatur keuangan. Semua urusan beres di tangannya," jawab Ilham sambil tersenyum ceria.

Melihat ekspresi nya itu aku jadi tergelitik ingin tahu, berapa uang bulanan yang diberikan Ilham pada istrinya, karena setahuku selain masih menanggung hidup orang tua dan adiknya, penampilan Ilham juga tak seperti orang susah. Dia sangat ceria dan menikmati hari harinya tak seperti aku yang bingung dan kekurangan melulu.

"Ham, boleh aku tahu, berapa sih nafkah bulanan yang kamu kasih ke istri kamu? Kok bisa masak enak terus tiap hari?" tanyaku penasaran.

Ilham tersenyum lalu menyahut.

"Uang gajiku kukasih istri semua, Ram. Biar dia yang ngatur. Dia juga yang ngasih ke Ibu dan adikku. Juga ngasih untuk BBM dan uang sakuku ke kantor. Uang itu nggak pernah sisa buat kebutuhan kami semua, tapi Alhamdulillah karena istriku merasa dihargai, jadi dia berusaha bantu aku dengan usaha online."

"Ibu dan adikku juga diajak usaha sama-sama, jadi gak sepenuhnya bergantung dari penghasilanku."

"Kebutuhan hidup sekarang 'kan luar biasa mahalnya, Ram. Gaji delapan juta saja masih gak cukup buat semuanya, makanya istriku sambil usaha online juga. Alhamdulillah penghasilannya malah lebih besar dari penghasilanku, dan uang itu ditabung istriku untuk beli rumah, kendaraan dan aset lainnya buat anak-anak."

"Makanya aku bisa beli rumah, mobil dan lain lainnya, Ram, karena istriku juga semangat kerjanya. Kami saling support, saling dukung, makanya walau pun gaji segitu sementara kebutuhan banyak, kami alhamdulilah nggak pernah kekurangan," jawab Ilham diplomatis membuatku merasa sedikit tak nyaman mendengarnya, seolah seolah seperti hendak menyindirku yang memberikan uang gaji hanya pas pasan pada Rina.

Ya, walau pun sama sama masih harus menafkahi orang tua dan adik, tapi Ilham kelihatan lebih teratur dan terencana berbagi penghasilan, tak sepertiku yang hampir seratus persen kuberikan pada Ibu dan adik-adikku sementara Rina hanya kuberikan sepuluh persennya saja.

Tapi penjelasan Ilham itu tak sedikit pun mengubah prinsip ku. Bagiku ibu dan adik adikku berada di atas Rina dan anaknya, maksudku anak kami, karena Aldi baru berusia dua tahun, belum banyak kebutuhan, sementara adik-adikku semuanya mahasiswi, punya kebutuhan uang yang lebih besar.

Jadi sudah sewajarnya Rina mengalah demi adik-adik dan ibu, karena mereka lah yang membuat aku sukses seperti sekarang. Doa ibu yang membuatku bisa seperti sekarang, bukan Rina yang hanya bisa menuntut nafkah besar tapi tak bisa memberikan apa yang suami inginkan.

"Oh ya udah kalau gitu, aku keluar sendirian aja. Mau cari ampera dekat sini. Maklum istriku gak pernah bisa masak enak, makanya aku gak pernah bawa bekal," jawabku apa adanya karena Rina memang tak pernah membawakan aku bekal makan siang.

Dulu sering sih dia menawari aku bekal, tapi karena lauknya cuma tumis kangkung dan tempe goreng, dari pada aku malu, lebih baik aku tak bawa bekal.

Punya istri Rina memang tak ada manfaatnya. Tapi mau bagaimana lagi, tak mungkin aku ceraikan karena kami sudah punya Aldi.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua

    "Rin, kamu masak apa? Mas lapar! Mau makan!" perintahku pada Rina saat aku pulang dari kantor.Nasib sial, entah karena dosa pada Rina atau kebetulan lagi apes saja, dompetku hilang dicopet orang di warung Ampera tempat aku makan siang tadi.Jadilah aku tak jadi makan siang dan terpaksa menahan lapar hingga pulang dari kantor sore ini.Padahal uang itu masih cukup banyak jumlahnya, masih dua juta lebih. Uang yang sedianya akan aku pakai untuk beli BBM ke kantor dan untuk makan siang. Tapi sekarang uang itu sudah hilang berikut dompet dan kartu identitas lainnya yang ada di dalamnya.Aku sudah melaporkan kehilangan itu ke kantor polisi tak lama setelah aku menyadari dompetku itu dicopet orang, akan tetapi polisi tak bisa langsung bergerak cepat mencari tahu siapa pelaku yang telah mencuri dompetku itu sebab pengunjung warung saat itu memang ramai, sementara CCTV tak ada. Tak cukup bukti untuk menangkap siapa pelakunya yang telah mencuri dompetku itu. Benar benar sial memang!"Aku masak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Tiga

    POV RinaAku memandang tubuh Mas Rama yang menghilang bersama motornya dengan perasaan sakit yang tak bisa aku lukiskan lagi.Rasanya kesabaranku sudah habis melihat sikap buruk yang setiap hari selalu dia berikan padaku. Sudah nerimo dengan nafkah sekedarnya yang diberikan olehnya, sekarang masih harus menerima kezaliman yang dia lakukan barusan.Hanya gara gara uangnya dicopet orang, nafkah yang dia berikan sebesar tujuh ratus ribu rupiah setiap bulan itu dia ambil kembali. Sungguh tak punya perasaan Mas Rama. Untung air dan listrik sudah aku bayar, kalau tidak aku tak tahu mau dibayar pakai apa.Padahal dia punya ibu yang pasti punya tabungan lebih di banding aku karena dia memberikan hampir delapan puluh persen gajinya untuk mertuaku itu. Tapi dia malah tega mengambil uangku padahal ada Aldi yang masih butuh makan. Kalau aku mungkin masih bisa makan dengan meminta sayuran di tetangga, tapi Aldi? Sungguh tega Mas Rama ...Gajinya delapan juta, tapi buatku hanya tujuh ratus ribu. It

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Empat

    Pov Rina"Ibu, ada apa Ibu ke sini?" tanyaku pada ibu mertua yang langsung pasang tampang galak saat aku sampai di depan teras bersama Aldi."Ada apa ke sini? Pake nanya lagi! Kamu ke mana ditunggu tunggu kok nggak datang datang?! Ditelpon nggak diangkat! Mau jadi menantu durhaka kamu?!""Sudah jam berapa ini kok belum ke rumah seperti biasanya! Piring sampai berserakan belum dicuci sama baju juga belum dicuci, tapi kamu malah keluyuran nggak jelas seperti sekarang!""Nyesel Ibu punya mantu seperti kamu! Cuma disuruh bantu bantu di rumah mertua saja malasnya minta ampun!" sembur ibu mertua beruntun saat aku tiba di hadapannya.Mendengar perkataan ibu mertua itu, aku mengelus dada yang terasa nyeri. Selain hanya diberi nafkah pas pasan, selama ini aku juga dijadikan ba-bu gratisan oleh mertuaku sendiri.Mulai dari mencuci baju, memasak, menyetrika, cuci piring, nyapu dan ngepel semuanya harus aku kerjakan sendirian. Pagi hari setelah Mas Rama berangkat kerja dan sore hari sebelum suami

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Lima

    Pov RinaPagi ini pagi pagi sekali Mas Rama sudah berangkat kerja. Meski ada sedikit rasa heran di hati, tumben tumbennya dia berangkat cepat pagi ini, tapi aku malas untuk bertanya. Rasanya aku tak ingin lagi berhubungan dengannya dan tak peduli lagi dia mau apa.Tapi mungkin karena tak ada sarapan pagi yang biasa aku sediakan di meja makan seperti biasanya karena uangku sudah dia ambil semua, maka laki-laki itu berangkat kerja pagi pagi sekali, mungkin mau cari sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor.Tak ingin lama lama memikirkan laki laki z4lim itu, usai Mas Rama pergi dengan menggunakan motornya, aku pun menutup pintu rumah dengan rapat.Pagi ini aku juga ingin cari sarapan yang enak. Sudah lama tak makan di luar karena uang belanja pas pasan, kali ini aku ingin memuaskan selera. Kasihan Aldi, dari tadi malam tak makan. Pasti sudah lapar sekali. Terbukti badannya begitu lemah saat aku gendong.Ya, kalau tak ada aral melintang, tak lama lagi aku akan mendapatkan gaji pertama seb

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam

    Bab 6Pov Rina"Rina, Mas mau ngomong sesuatu sama kamu! Sini duduk!" ujar Mas Rama tiba-tiba saat aku sedang mencuci piring di rumah mertua.Sejak dompetnya kecolongan, laki-laki itu memang lebih sering datang ke rumah mertua ini. Apalagi kalau bukan nyari makan.Meski ibu mertua kulihat kerap kali memasang tampang tak enak karena hampir dua minggu ini Mas Rama selalu makan di rumah ini sehingga ibu mertua selalu mengeluh stok beras dan makanan cepat habis, tapi suamiku itu tidak peduli. Tetap saja makan hingga kadang ibunya diam-diam marah-marah di belakang nya.Ya, ibu mertua memang aneh. Duit bulanan dapat dari anak laki-lakinya, tapi giliran Mas Rama mau makan, muka ibu kusut seperti baju belum disetrika.Tapi masa bodo-lah. Suami zalim memang cocoknya dibegitukan. Biar tau rasa!Kalau aku sendiri dari dulu memang tak pernah ingin makan di rumah ini. Selain malas kena caci, aku juga tak nyaman dan ingin buru buru pulang tiap kali selesai beres-beres. Lebih baik menahan lapar dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Tujuh

    Bab 7Pov Rina"Heh, diajak ngomong sama mertua, bengong aja! Dasar nggak sopan! Ya udah sana, balik lagi ke belakang! Bereskan semuanya sampai selesai!" bentak ibu mertua memutus lamunanku."Iya Mbak, jangan lupa cucikan bajuku yang bersih! Pake tangan! Kalau pake mesin cuci suka nggak bersih soalnya!" imbuh Dewi pula, adik iparku, seakan-akan aku adalah pembantu yang dibayar mahal untuk melayani kebutuhannya."Bajuku juga jangan lupa disetrika, Mbak! Besok pagi mau aku pakai soalnya!" Vita ikut memerintah, seperti putri keraton pada hamba sahayanya.Tapi nggak papa! Aku yakin tak begitu lama lagi kalian pasti akan menangis untuk semua yang sudah kalian lakukan ini! Aku akan pergi dari hidup kalian, sehingga kalian akan merasakan sulitnya tak punya menantu dan kakak ipar sepertiku ...Aku pun segera pergi menuju dapur kembali untuk melakukan pekerjaan yang mereka perintahkan itu."Ram, beruntung banget hidup kamu kalau kamu jadi menikah dengan Yuni. Kamu bisa punya dua istri yang sal

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Delapan

    Bab 8Pov Rina "Rina! Uang kamu 'kan sudah mas ambil semua kemarin! Kok sampai hari ini kamu masih bisa hidup dan makan, malah mas lihat berat badan Aldi sekarang naik, dan lebih sehat dari biasanya. Memangnya kamu ada uang untuk belanja?" tanya Mas Rama beberapa hari kemudian setelah aku mendapatkan gaji pertamaku sebagai seorang konten kreator FB Pro.Sedikit kaget dengan pertanyaan itu, aku menghela nafas sejenak sembari menghentikan gerakanku menyapu ruangan. Benak secepat kilat berusaha mencari jawaban yang paling tepat supaya Mas Rama tak curiga kalau saat aku ini aku punya uang lumayan banyak."Aku ... aku ditawari Nina makanan, Mas. Dia 'kan kerja di rumah makan, jadi sering ada makanan sisa dan diberikan padaku. Itu sebabnya aku dan Aldi masih bisa makan, Mas," jawabku berbohong. Tapi demi kebaikanku dan Aldi, tentu harus aku lakukan. Aku tak mau dia tau kalau aku punya uang hasil menjadi konten kreator FB."Kamu bilang kalau Mas nggak ngasih uang belanja gitu?" Mas Rama tib

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Sembilan

    Bab 9Pov RinaMalam ini adalah malam p3rtama Mas Rama dengan istri barunya setelah dia menikah lagi.Malam ini juga merupakan malam p3rtamaku tidur tanpa Mas Rama di sisiku. Sakit hatikah aku membayangkan Mas Rama tengah asyik mereguk madu malam p3rtama dengan Mbak Yuni? Tidak!Sekali lagi aku katakan aku telah mematikan segala rasa hingga saat ini yang tertinggal hanyalah benci dan d3ndam yang membumbung tinggi pada Mas Rama dan keluarganya.Tapi sekali lagi aku harus bersabar hingga k4rma itu datang menghampiri hidup Mas Rama sebagai buah dari apa yang telah dia tanam.[Rin, gimana? Bulan ini dapat berapa gaji dari apli-kasi?] tanya Nina di WhatsApp.[Alhamdulillah aku dapat seribu dollar, Nin. Gimana kalau besok aku traktir kamu makan di restoran? Mumpung aku ada duit ini.] balasku gembira.[Masya Allah ... makin sukses kamu, Rin. Boleh ... boleh kalau gitu. Sekalian aku mau shopping sama mau ke salon juga.. Udah lama nggak nyalon aku, Rin. Kamu mau ikutan nggak? Mumpung ada duit,

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23

Bab terbaru

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Dua

    Bab 22POV Rina "Apa? Kamu nggak mau bantu Mas? Tapi kenapa, Rin? Nina itu sahabat kamu. Kalau kamu yang ngomong, pasti dikasih. Tapi kalau Mas? Apa mungkin dia mau ngasih?" Mas Rama mendesak. Laki-laki itu tampak kalut mendengar jawaban penolakan dariku.Namun, aku hanya bergeming. Kembali tersenyum samar mendengar perkataan bernada mengeluh dari laki-laki itu.Rasakan, Mas! Ini baru awal! Selanjutnya akan ada yang lebih mengejutkan dan menyakitkan lagi yang pasti akan kamu dan keluargamu terima! Buah dari apa yang kalian tanam padaku selama ini! Batinku.Ya, setiap orang pasti akan memetik apa yang dia tanam. Jika kebaikan yang ditanam maka kebaikan pula yang akan dipanen. Akan tetapi jika keburukan lah yang ditebar, pastinya keburukan juga yang akan dipetik nantinya. Seperti yang mereka lakukan padaku selama ini."Maaf, Mas. Tapi aku benar-benar nggak bisa bantu kamu. Aku sudah banyak pinjam ke Nina. Jadi nggak mungkin aku tambahi lagi." Aku beralasan."Lagian kamu punya istri seo

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh Satu

    Bab 21POV Rina "Dasar menantu kurang ajar! Dibilangin mertua malah melawan!""Kalau kamu nggak punya tabungan ya wajar wong kamu nggak bisa ngelola uang pemberian suami dengan baik! Giliran sekarang Ibu susah, kamu juga susah!""Sudah! Kalau gitu kamu cari tempat utangan! Ibu nggak mau tahu! Pokoknya kamu harus tetap masak! Ibu mau makan!" sahut Ibu beruntun dengan mata melotot lebar.Aku menghembuskan napas mendengar perkataan Ibu mertua.Harus tetap masak? Pakai uangku sendiri? No! Aku tak sudi menggunakan uangku untuk mertua yang sama sekali tak pernah menghargaiku ini!"Bu .... Rina ... ada apa ribut-ribut?"Belum sempat aku menjawab perkataan ibu mertua, di depan pintu tampak sosok Mas Rama datang dengan wajah terlihat murung dan lelah.Namun, melihat putranya datang dengan wajah gelisah, ibu mertua justru tampak makin garang menatapku. Mungkin dianggapnya aku akan takut diadukan pada putranya itu."Ini si Rina, Ram! Disuruh belanja malah bilangnya nggak punya uang! Padahal sel

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Dua Puluh

    Bab 20POV Rina "Apa? Uang untuk beli sarapan pagi ini bukan dari Mas Rama? Terus dari siapa, Mbak? Jangan ngeles kamu! Kalau bukan dari Mas Rama terus dari siapa heh?" Memangnya Mbak bisa cari uang sendiri!" hardik Dewi dengan nada sinis dan meremehkan.Ingin rasanya aku menamparnya dengan bukti transfer dari pihak aplikasi ke rekening bank milik bapak yang kupegang, tapi aku tahan. Belum saatnya keluarga mertua mengetahui siapa aku sebenarnya saat ini.Aku pun diam saja. Masih ingin melihat kehancuran mereka lebih dulu sebelum aku jujur mengatakan semuanya dan mengambil tindakan serta keputusan kelak. Aku akan mengakhiri semua ini dengan elegan."Ditanya malah bengong! Dasar kakak ipar nggak ada gunanya! Suami sedang susah! Ibu mertua sedang sakit! Eh malah enak enakan sarapan pagi di rumah sendiri!""Cepat ke rumah Ibu sekarang juga, Mbak! Cucian piring dan baju udah numpuk! Makanan juga belum ada satu pun yang dimasak! Padahal Ibu butuh makan karena mau minum obat! Tapi Mbak ditu

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Sembilan Belas

    Bab 19POV Rina "I-iya, Mas memang udah telat masuk kerja, tapi ... boleh ya sebentar saja Mas ikut sarapan pagi bersama kalian dulu? Nggak habis kan makanan sebanyak ini dimakan kalian berdua?" tanya Mas Rama dengan nada penuh harap saat melihatku dan Aldi tengah sarapan pagi di meja makan yang letaknya tepat berada di depan pintu kamar tidur.Aku menoleh lalu gegas menutup kembali tudung saji yang barusan kubuka.Sarapan pagi sama-sama? No! Setelah apa yang Mas Rama lakukan padaku dan anaknya sendiri lalu dia ingin ikut sarapan pagi bersama? Tidak! Aku nggak sudi! Masih jelas dalam ingatan saat laki-laki itu dengan begitu teganya merampas jatah bulanan yang tak seberapa yang dia berikan itu saat kemarin dia kecopetan di rumah makan.Tanpa memikirkan aku dan Aldi mau makan apa, dia dengan teganya berlalu begitu saja dari rumah ini. Lantas kenapa sekarang aku harus berbaik hati mengajaknya sarapan bersama meski Mas Rama terlihat begitu lemas dan kelaparan? Jujur ... aku tak sebaik it

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Delapan Belas

    Bab 18Pov RamaHari sudah hampir pukul delapan pagi saat aku terjaga dari tidur. Kepala terasa sakit akibat semalaman tak bisa tidur nyenyak. Sikap Rina yang tiba tiba berubah dan tak lagi patuh seperti dulu padaku membuatku resah dan gelisah hingga semalaman hanya bisa bolak balik kebingungan di atas ranjang. Mana sudah hampir dua minggu ini aku tak mendapat jatah malam baik dari Yuni maupun Rina, membuat pikiranku kacau balau.Ya, Yuni ternyata hanya mau uangku saja. Dan Rina? Entah kenapa sejak aku menikah lagi, istriku itu jadi berubah dingin dan acuh tak acuh seperti malam tadi.Ah iya, semalam dia juga mengatakan jika dia bertahan hanya karena ingin melihat bagaimana hidup dan nasibku setelah menikah lagi dengan Yuni.Dan ... jujur harus aku akui aku memang menderita sejak menikah lagi dengan wanita itu, wanita yang ternyata hanya menginginkan uang dan tenagaku saja. Tak mencintaiku sama sekali.Ya. Pantas saja, desas desus soal mantan suami Yuni yang meninggal dunia akibat kec

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Tujuh Belas

    Bab 17Pov Rama"Akhirnya kamu pulang juga, Mas? Sudah satu minggu kamu nggak pulang! Kamu tahu nggak kalau aku butuh makan?" ucap Yuni dengan nada ketus saat akhirnya aku pulang ke rumahnya.Aku mencengkeram tangan kuat kuat mendengar perkataan Yuni itu lalu menatap istri keduaku itu dengan amarah yang saat ini hanya bisa kupendam di dalam hati saja. Tak mungkin berani mengeluarkannya meski rasanya ingin sekali.Ingatan kalau hal itu aku lakukan, bisa bisa nyawaku pindah ke alam lain karena Mas Anton tak akan rela adiknya dicela kai, membuatku terpaksa menjawab ucapan Yuni itu dengan amarah tertahan."Bukannya rumah makan buka terus, Yun? Terus apa salahnya kamu makan di rumah makan sendiri? Masa iya harus nunggu nafkah dari aku dulu baru bisa makan? Kamu kan tau mas capek habis pulang kerja, mana ibu juga sakit," jawabku dengan benak yang sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran Yuni.Bisa bisanya punya rumah makan sendiri tapi masih mengeluh soal perutnya yang lapar. Benar b

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam Belas

    Bab 16Pov Rama[Mas, kamu lupa jalan pulang? Kenapa kamu nggak pulang-pulang ke rumahku lagi? Sudah satu minggu ini, Mas! Kamu mau coba coba berbuat nggak adil?]Sedang aku mengganti perban yang membalut luka di lutut ibu akibat terjatuh ke aspal saat di serempet orang kemarin yang hingga kini masih jadi misteri bagi keluarga kami, sebab untuk lapor polisi aku juga tidak berani, pesan what-sapp dari Yuni masuk ke ponselku.Aku menghembuskan nafas pelan lalu mengetik balasan dengan hati gundah.[Kamu kan tau Ibu kecelakaan. Walau pun nggak parah, tapi kan butuh perawatan juga. Siapa lagi yang akan merawat ibu kalau bukan mas, karena Dewi dan Vita kuliah.] jawabku.Ya, untunglah luka ibu tidak parah. Hanya lecet dan gores di beberapa bagian tubuh saja dan sedikit terkilir di kaki, sehingga dokter tak sampai menyuruh untuk dirawat di rumah sakit melainkan boleh berobat jalan. Tapi kan tetap repot juga karena namanya juga merawat orang sakit, pasti ada saja perlunya.Masih untung boleh b

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Lima Belas

    Bab 15Pov Rama"Rinl, kamu masak apa?" tanyaku saat akhirnya pulang ke rumah. Sudah tiga malam aku tidur di rumah Yuni, jujur rasanya berbeda dengan tidur di rumah sendiri.Sungguh cepat Yuni berubah memang. Tadinya fine fine aja, enjoy enjoy saja diajak ngobrol, tapi setelah jadi istri, bawaannya kok jadi berubah bawel!Tadinya tak pernah sekali pun dia menyinggung masalah gaji, eh setelah malam pertama mulai lah ribut masalah gaji. Menyebalkan memang Yuni. Ibarat musang berbulu domba. Tadinya kelihatannya jinak ternyata lama lama rewel juga."Masak apa? Aku nggak masak, Mas. Sejak mas ambil uangku kemarin, aku numpang makan di rumah Nina," jawab Rina sambil terus melipat pakaian yang kelihatannya habis dicuci.Aku mendengkus pelan mendengar jawaban istriku itu. Numpang makan tapi penampilan sekarang berubah glowing! Apa numpang skincare an di rumah Nina juga sehingga sekarang penampilan istriku itu berubah menjadi lebih cantik juga?"Aldi mana?" tanyaku tanpa berusaha membantah jaw

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Empat Belas

    Bab 14Pov Rama"Kenapa diam aja? Ada yang bisa menjelaskan apa yang terjadi sehingga kalian ribut ribut di rumah adik saya?" tanya Mas Anton sekali lagi sembari mengedarkan pandangannya ke arah kami bertiga."Ini, Mas ... Ibunya Mas Rama minta supaya aku nggak minta nafkah lagi dari Mas Rama, Mas. Jadi aku bilang kalau nafkah itu adalah kewajiban Mas Rama sebagai seorang suami. Tapi Mas Rama dan ibunya nggak terima, tetap memaksa aku supaya nggak minta nafkah lagi, atau kalau enggak, aku harus rela dijatuhi talak dan terpaksa jadi janda lagi, Mas," ucap Yuni menjawab pertanyaan kakaknya itu.Mendengar jawaban adiknya itu, Mas Anton terlihat marah. Laki laki itu menyapu wajahku dan ibu bergantian dengan tatapan tajam."Benar itu, Bu? Rama? Kamu minta adik saya untuk nggak minta nafkah lagi dari kamu? Apa alasannya sehingga kamu berani meminta hal seperti itu pada Yuni, hah? Bukankah seorang suami memang sudah kewajibannya memberi nafkah pada istrinya? Apa kamu mau membuat aturan baru?

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status