Share

BAB 19 IDE GILA

Siska menjadi uring-uringan akhir-akhir ini, dia membanting segala apa yang ada di depannya. Wajah ayunya mulai kusut dan tidak terurus seiring dengan permintaan yang diajukan kepada sang ipar, Rini tidak terwujud.

Rasa bencinya semakin menjadi saat mendengar suara Rudi yang berteriak-teriak memanggil namanya untuk meminta bantuan. Rudi bahkan sesekali di siksa secara fisik oleh istrinya sendiri.

Sudah tidak ada lagi air mata yang tumpah di pipi Rudi, semua yang terjadi sudah menjadi bagian dari hari-hari yang biasa di kehidupannya. Bahkan dalam hati kecilnya selalu berdoa semoga dia secepatnya meninggalkan dunia ini. Biar tidak lagi merasakan sakitnya hati dan raga juga menjadi beban bagi istri serta anak-anaknya.

Bel rumah Siska berbunyi sedang anak-anaknya tidak juga membukakan pintu. Mereka asyik berdiam diri di kamar dengan kegiatannya masing-masing. Hanya akan keluar jika makan ataupun minum lalu ke kamar mandi.

"Siska, lama banget bukain pintunya. Eh, kenapa wajah kamu masam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status