Share

BAB 24 SISKA

Pagi yang cerah dengan cahaya mentari mulai menyilaukan mata. Siska terbangun dari mimpi panjangnya, mata yang masih terasa sakit dan badan terasa pegal begitu membuatnya malas untuk segera beranjak dari peraduannya.

Indri dan Bu Sari pun masih begitu pulas dengan mimpi indahnya yang sulit untuk di jeda tersebut. Dengkuran halus masih menghiasi tidur mereka meski sesekali terdengar suara ayam yang berkokok bersahut-sahutan.

Langkah kakinya menuju dapur yang mana para kerabat sudah di sana saling bekerja sama untuk menyiapkan acara malam ketiga meninggalnya Rudi. Meski riuh para tetangga yang bergotong-royong itu tak juga membuat mereka terbangun.

"Sepagi ini sudah ramai?" gumam Siska.

"Sarapan, Mbak?" tanya Rini saat melihat Siska yang sedang duduk di meja makan.

"Kenapa harus seramai ini, Rin. Bukannya ini malah membuat pengeluaran banyak? Boros," ucap Siska tanpa menjawab pertanyaan dari Rini.

"Tenang, Mbak. Aku nggak akan minta bantuan darimu, kok." Rini menjawab dengan ketus.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status