Share

Bab 65. Jumpa Faqih

Jantung berdetak lebih laju dengan debar yang lain terasa. Lebih dari sekedar gembira dan kejutan. Jeta coba abai akan yang dirasa dan segera keluar dari kamar.

Berjalan cepat memburu daun pintu, arah asal dari bell yang terdengar beruntun berbunyi. Dihirupnya napas dalam sebelum menarik handle pintu.

Ceklerk

Bukan salam sapa yang terlempar. Mereka berdua justru terpaku saling pandang. Sama-sama kikuk dan kemudian saling tersenyum. Jeta merasa jika pandangan Faqih padanya berubah jadi lain kali ini.

"Apa kabar, Jeta?" sapa Faqih kemudian.

Mengalihkan tatapan dari kepala Jeta ke wajahnya yang masih ada air menempel di sana.

"Wa'alaikumsalam. Kabarku sehat," sahut Jeta dengan tersenyum manis yang lebar.

"Eh, sorry. Assalamu'alaikum …," jawab Faqih yang juga tersenyum canggung. Jeta telah menyindir sapaannya yang tanpa diawali salam. Kini keduanya telah saling melempar senyum kian lebar.

Tiba-tiba Faqih melangkah masuk dan berdiri dekat dengan Jeta. Menatap intens dengan raut yang kaku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status