Share

Bab 64. Faqih Datang

Sesi rawat pijat dua jam saja itu selesai tepat sebelum adzan dzuhur. Mereka berdua singgah sejenak di masjid sebelahnya gedung gym. Menunai dzuhur berjamaah di sana.

Setelahnya, Jeta menolak saat Jovan berniat membawa makan siang di restoran. Dengan alasan jika Mama Fani sudah menyiapkan menu makan siang yang beragam di rumah.

Benar ucapan Jeta. Begitu tiba di rumah, Fani langsung menyambut dan membawa mereka berdua ke ruang makan. Sudah ada banyak sajian yang menampang di meja.

Seperti pagi tadi, kali ini pun, Jovan terlihat buru-buru. Tidak ingin habis waktu untuk menyeberang sejenak ke Pulau Bintan.

"Jika ke Bintan, naik kapal milik sendiri, apa gimana?" Fani bertanya dengan pandangan pada Jovan.

"Ya tidak lah, Mi. Kapalnya menyandar tuh juga waktunya buat isi bahan bakar, pembersihan, cek mekaniknya oke apa enggak. Bukan cuma buat nyandar istirahat saja …."

Bukan Jovan yang menjawab. Namun, Ardi lah yang menerangkan dengan setengah tertawa pada istrinya.

"Namanya juga tidak t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status