Share

Bab 67. Besan

Jeta terbangun sebelum waktu subuh. Sayup alarm dari kamar mengaung dan memanggil. Dilihatnya Faqih masih tidur di sofa seberang dengan tivi yang sudah dimatikan. Tidak disadari pukul berapa dirinya semalam tertidur. Tidak terasa juga kapan Faqih mengambilkan selimutnya dari kamar. Sebab semalam dirinya tidak memakai selimut. Kini selimut yang biasa dipakai dalam kamar, telah menutupi dirinya.

Pria itu sudah bangun sendiri saat Jeta keluar kamar untuk membangunkan. Bahkan sudah mandi dan bersiap untuk pergi. Saat itu tepat sedang mengalun adzan subuh.

"Mau pulang?" tenya Jeta menyimpan kecewa.

"Aku ingin makan masakan kamu. Ngapain pulang cepat-cepat …," ucap Faqih sambil menuju pintu.

"Kunci pintunya, Jeta. Aku mau subuhan di masjid ujung perumahan," pamit Faqih sebelum membuka pintu.

"Iya," sahut Jeta merasa lega. Tidak lama lelaki itu sudah hilang setelah melewati pagar halaman. Buru-buru ditutupnya pintu rumah dan dikunci rapat semula. Rasanya tenang menunggu pria itu datang kemb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status