Share

Bab 66. Semalaman

Malam yang merangkak larut seolah bukan penghalang bagi dua insan yang duduk dan saling bercerita di meja makan. Beraneka coklat, baju cantik, ikat rambut unik, snack yang tidak ada di Indonesia serta bola salju khas Austria, menghampar di meja makan.

"Eh, Faqih, kamu sudah makan?" tanya Jeta sambil nyengir kuda. Merasa sebagai tuan rumah, dirinya lalai dan tidak peka.

"Andai belum, apa yang bisa kamu siapkan untuk makan?" tanya Faqih tersenyum. Tidak bermaksud mencemooh, hanya sangat paham pada kemampuan masak Jeta yang payah sebelum ini.

"Kamu ingin?" Jeta akan berdiri. Sambil memasukkan sepotong coklat ke dalam mulutnya. Berniat menyiapkan makan malam untuk Faqih.

"Tidak, tidak sekarang. Aku sudah dinner dengan rekanku," ucap Faqih menahan. Tentu saja merasa iba jika malam-malam begitu menyusahkan seorang gadis hamil.

"Oke, lain kali datanglah lagi. Akan kusiapakan banyak makanan hasil buatanku di meja ini. Kamu bertemu dengan orang Thailand itu hingga malam?" Jeta memasang raut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status