Share

Gelora Cinta Sang Mafia
Gelora Cinta Sang Mafia
Author: A.D

Tertarik

Amerika adalah salah satu negara bebas, bagaimanapun kehidupan yang kamu jalani tidak akan menjadi urusan orang lain, apapun yang kamu gunakan, minum dan makan itu adalah hak setiap individu disana untuk menikmati hidup. Dan dari banyaknya manusia yang tinggal disana, ada satu pria dewasa dominan sang penguasa perusahaan terbesar di Amerika Serikat, dia adalah Niklas Abraham. Pewaris tunggal Abraham family yang menduduki jabatan sebagai CEO Abraham Property.

Dan disini lah kisah kehidupan Niklas Abraham dimulai,

“Dave, apakah nanti malam aku ada acara lagi?” tanya Niklas pada tangan kanannya, Dave. Manusia yang selalu bersamanya kemanapun dia pergi.

“Tidak ada tuan, jadwal malam nanti kosong.” jawab Dave sopan.

“Baguslah, teman-teman sialanku mengundangku untuk pergi ke club nanti malam. Persiapkan mobilku dan kau cukup berjaga di luar seperti biasa.” perintah Niklas sambil melirik jam tangan mahalnya, lalu bergegas keluar untuk pulang ke mansion mewahnya untuk bersiap dan memenuhi undangan teman-temannya, para pengusaha muda sukses tapi tentu jauh dibawahnya.

Malampun telah tiba, sekitar pukul 10 malam Niklas sampai disebuah club bintang lima. kemeja berlengan pendek dan celana bahan hitam menjadi pilihannya malam ini. "Wahhh, Tuan muda abraham telah sampai kawan-kawan!" seru seorang lelaki tampan, Sam. Sahabat Niklas yang langsung merangkul bahu kekar sang CEO.

“wah-wah, semakin hari terpancar sekali jiwa pewaris tunggal ini,” sambung David, sahabat Niklas lainnya.

Niklas tidak terlalu memperdulikan gurauan kedua sahabatnya itu, dia langsung duduk dan mengambil gelas yang terisi minuman berwarna putih dan langsung meneguknya, dalam sekali tegukan.

Bukan hal yang aneh bagi ketiga pria dewasa itu, untuk meminum cairan yang menurut mereka adalah salah satu minuman surga dunia. Mereka bertiga lantas larut dalam obrolan pria dewasa, namun dalam waktu satu jam kemudian Sam dan David sudah hilang berpencar, tentu saja untuk mencari wanita-wanita malam yang akan mereka ajak untuk bersenang-senang, mereguk kenikmatan.

Niklas hanya duduk sambil memainkan gelas ditangannya, matanya melihat ratusan manusia yang sedang berliuk-liuk mengikuti irama musik khas club, matanya tidak sengaja jatuh terpaku pada gadis berbaju hitam beludru dengan pendek hanya sepaha menampilkan paha mulus dan kaki jenjangnya. Niklas memandangi gadis tersebut sampai ada seorang pria cukup tua mendekati gadis itu dan terlihat sedang menggodanya.

Niklas lantas terkekeh pelan, di club tentu saja banyak wanita murahan yang akan dengan senang hati menjual tubuh mereka demi dollar dan kehidupan sosialitanya, bukan hal yang baru bagi Niklas. Diapun mengalihkan pandangnnya pada gelas yang sedang dia genggam, lalu mengambil handphonenya yang ada di atas meja, untuk mengabari Dave agar menyiapkan mobilnya, dia rasa mulai bosan dan akan pulang saja untuk beristirahat, karena tubuhnya terasa sedikit lelah setelah membereskan beberapa pemberontak beberapa hari lalu , yap selain menjadi seorang CEO NIklas juga merupakan seorang mafia yang menjalankan bisnis senjata.

Setelah mengabari Dave Niklas berniat pergi, namun sebelum tubuh kekarnya bangkit tiba-tiba seorang wanita duduk dipangkuannya.

“Tuan, bantu aku. Pria bau tanah itu terus saja menggangguku.” bisik wanita tersebut ditelinga Niklas, yang entah kenapa membuat sesuatu yang ada di dalam dirinya bangkit begitu saja.

“Hei, kemari manis kenapa kau justru duduk disana.’’ suara seorang lelaki paruh baya mengalihkkan atensi Niklas,.

"She is mine.’’ ujar Niklas singkat, namun penuh dominan membuat pria paruh baya tersebut terlihat kesal namun tak urung memilih pergi dari sana karena tahu, lelaki muda yang diduduki wanita incarannya adalah penguasa perusahaan Amerika Serikat.

‘Huft!! Akhirnyaa, terima kasih tuan. Kua baik sekali.’ seloroh wanita itu sambil berniat bangkit. Namun, sebelum itu tangan Niklas tiba-tiba saja melingkar di pinggang berlekuknya dan berbisik “Mau kemana nona? bayaran apa yang bisa aku dapatkan setelah menolong kucing nakal ini?”

“Emh, sorry atas kelancanganku tadi, tapi bagaimana kalau aku traktir vodk saja, hmm?” Jawab gadis dipangkuan Niklas sambil tersenyum tipis, yang sialannya membuat Niklas justru ingin merasakan bibir merah itu.

“Vodka? haha bahkan jika aku mau, aku bisa membeli club ini.” jawab Niklas dengan arogan, namun tetap terlihat begitu tampan.

Wanita dalam pangkuan Niklas terlihat cemberut seakan berkata ‘cih, sombong sekali.’

“Baiklah kalau begitu, apa yang kau inginkan tuan… tampan?”

“Bagaimana kalau aku memberi kissmark di leher mu ini?’ tanya Niklas yang sepertinya tidak berniat menunggu jawaban dari lawan bicaranya, karena dengan tanpa permisi dia langsung mendaratkan bibir nya dileher mulus wanita itu dan langsung menghisapnya sampai membuat sang wanita terenguh, akan tetapi tiba-tiba..

“Maaf tuan, bayaranku sangat mahal. terimakasih atas bantuanmu tadi, aku sudah memberimu balasannya. tapi, jika harus berlanjut kurasa kau harus membawaku pada pendeta.” ucap wanita itu sambil berdiri lalu pergi, namun sebelum itu sempat menengok dan mengedipkan matanya, membuat Niklas Abraham terkekeh tak percaya ada seseorang yang menolaknya, namun tidak dipungkiri, Wanita itu menarik.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status