Share

Amber yang bingung dan Lili yang diabaikan

Amber tidak tahu mengapa Niklas menghentikan sentuhan pada dirinya, setelah mendengar pernyataan wanita itu yang memberi tahu bahwa Amber masih virgin. Niklas tiba-tiba bangkit dan pergi meninggalkan Amber sendirian dalam kebingungan.

Amber jadi berspekulasi, apa mungkin Niklas tidak tertarik pada wanita yang belum punya pengalaman sama sekali? wanita bermata amber itu tidak mau terlalu memikirkan hal tersebut. Dia memilih bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mengguyur tubuhnya.

Di kamar mandi, di bawah shower Amber termenung dengan tetap membiarkan air membasahi rambut dan tubuhnya. Ia memikirkan semua hal yang terjadi, sejak pertemuannya dengan Niklas membuat dunia Amber berubah drastis, dia menolak mengakui jika dirinya juga tertarik dengan pria itu. Akan tetapi, Amber tidak tahu apakah Niklas benar-benar menyukainya atau hanya penasaran.

Amber selesai dengan kegiatan mandinya, dia memakai jubah mandi dan mengambil handphonenya di atas nakas. Wanita itu mencari nomor Niklas dan berniat bertanya kemana pria itu pergi.

Amber menulis pesan akan tetapi dia hapus kembali, menulis lagi hapus lagi. Begitu terus sampai dirinya kesal pada dirinya sendiri, membanting tubuhnya pada kasur, Amber menarik nafas panjang. ‘’Kenapa aku jadi begini. sih?’’ Tanya Amber pada dirinya sendiri, tidak tahu kenapa dia khawatir Niklas akan menjauhinya setelah ini.

Terlalu larut dalam pikirannya sendiri, Amber tertidur dengan tetap menggunakan jubah mandinya sampai pagi. Amber segera bersiap untuk berangkat ke kantor begitu pagi datang. Dirinya memutuskan untuk mengabaikan dulu hubungannya Niklas, pekerjaan adalah prioritasnya bukan?

‘’Jo, hari ini aku ada jadwal bertemu dengan pelanggan. Akan tetapi beberapa berkas belum aku fotocopy, bisakah kau membantu, temanku yang tercantik?’’ Amber merayu Joana agar mau membantunya, gara-gara terlalu banyak memikirkan Niklas dia jadi kurang fokus dan membuat pekerjaannya jadi sedikit berantakan.

‘’Ya, tentu sajaa. Tapi, starbuck ya? haha.’’ Joana menawar pada Amber yang langsung disetujui oleh wanita itu. Amber segera bersiap untuk bertemu dengan client nya,

Setelah satu jam kepergian Amber, Niklas datang dan melihat tidak ada Amber di kursinya, kemana wanita itu? Pria itu masuk ke ruangannya dan meminta Dave untuk memanggil Amber agar membawakan file pemasaran.

‘’Dimana nona Amber?’’ Tanya Dave pada Joana, Joana yang sedang fokus pada komputernya langsung berdiri begitu melihat asisten bosnya. ‘’Amber pergi untuk bertemu dengan client, tuan.’’ jawab Joana sopan, ‘’Tuan Niklas meminta file pemasaran untuk diantarkan,’’ begitu Dave memberi tahu tujuannya mencari Amber, Lili yang sejak tadi menguping langsung menyahut,

‘’Akan saya antarkan tuan.’’ Joana yang mendengar hal itu langsung menatap Lili dengan tidak suka, yang dicari oleh bosnya adalah temannya, Amber. bisa-bisanya wanita ular itu malah mengambil kesempatan, cih.

‘’Baiklah, segera datang ya.’’ ucap Dave lalu berlalu pergi untuk kembali ke mejanya. ‘’Mana filenya, Jo? Bukankah tadi kau yang mengcopynya. sini berikan padaku!’’ Joana terpaksa memberikan file tersebut kepada Lili. Teman Amber itu terus menatap sinis Lili sampai wanita itu masuk ke ruangan Niklas.

Lili merasa ini adalah peluang untuknya bisa lebih dekat dengan Niklas, wanita itu yakin Niklas pasti lama-kelamaan akan tertarik pada tubuhnya, dia akan segera menjadi nyonya abraham setelah itu.

tok tok tok, Niklas mendengar pintu ruangannya diketuk dia dengan segera bergegas untuk membantu membuka pintu untuk wanitanya, saat pintu terbuka Niklas langsung melunturkan senyum tipisnya.

‘’Kenapa nona Lili yang datang, Dave?!’’ Niklas berteriak memanggil asistennya itu, Dave segera menghampiri, ‘’Maaf tuan Nik, nona Amber sedang ada pertemuan dengan pelanggan, jadi nona Lili yang menggantikannya.’ terang Dave.

‘’Tuan, aku hanya berniat membantu teman satu divisiku, izinkan aku masuk dan menyimpan file ini.’’ Lili mencoba peruntungannya. Niklas menghela nafas, dan mengangguk. Pria itu kembali duduk di kursi besarnya, Lili yang baru pertama kali menginjakan kaki di ruangan CEO terkagum melihat ruangan luas itu, belum lagi sangat wangi khas Niklas, sangat memabukan, ugh.

Lili berjalan santai dan dia dengan sengaja pura-pura menjatuhkan berkas yang ada di tangannya, ‘’Uh, maaf tuan.’’ Ucap Lili saat Niklas melihat perbuatannya, lalu dia dengan sengaja menunduk dan membiarkan belahan dadanya terlihat oleh Niklas, berharap CEO itu tergoda, Niklas yang sedang memperhatikan berkas yang berhamburan mendengar gawainya berbunyi,

‘’Bagaimana kondisi disana? Aku tidak ingin tahu saat aku sampai orang itu harus sudah kau dapatkan.’’ Niklas berbicara sambil berjalan keluar, melewati Lili begitu saja. Lili yang diabaikan merasa begitu kesal saat mendengar pintu tertutup. ‘’Sial!! Kenapa dia dingin sekali, sih!!’’ Seru Lili sambil memungut kertas-kertas yang dengan sengaja dia hamburkan tadi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status