Beranda / CEO / Gelora Cinta Sang Mafia / Simbiosis mutualisme

Share

Simbiosis mutualisme

Penulis: A.D
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

‘’Apakah jika aku bersedia, aku akan mendapat imbalan.’’ tanya Amber membuat Niklas terkekeh gemas, Niklas tahu Amber pasti setuju dengan niat untuk memanfaatkan kekuasaannya, memang siapa yang akan menolak dirinya? Niklas tidak tersinggung, baginya setiap hubungan apapun itu memang harus saling menguntungkan, dan jika hanya masalah uang yang wanita itu inginkan Niklas dengan mudah bisa memberinya, berapapun itu.

‘’Tentu apapun yang kamu mau.’’

‘’Hmm baiklah, aku akan memegang ucapanmu tuan.’’ lalu Niklas memutar tubuh ramping itu agar menghadapnya, tanpa aba-aba Niklas mencium bibir merah itu.

‘’Emhh, cukup tuan.’’ pinta Amber merasa hampir kehabisan nafas akibat ciuman Niklas yang terkesan menuntut. ‘’Why? kita sudah resmi berpacaran.’’ Ungkap Niklas merasa keberatan ciumannya terlepas.

Amber segera menjawab ‘’Ini kantor aku tidak mau ada yang melihat, dan yap aku ingin kita backstreet.’’ ucap Amber sambil berbisik di telinga Niklas. Pria itu menatap tajam wanita di hadapannya, disaat wanita lain berlomba ingn menunjukkan hubungannya dengan Niklas, dia justru tidak ingin ada yang tahu, Memang berbeda, ‘’Hentikan menatapku begitu tuan, kau membuatku takut.’’ Ungkap Amber sambil mengalihkan pandangannya ke samping. ‘’Haha baiklah nona Amber, aku akan menuruti permintaanmu. Tapi, saat aku memanggilmu untuk datang masuk ke ruanganku, tidak ada penolakan.’’ ucap Niklas tidak ingin dibantah, Amber yang mendengar itu mulai sadar sepertinya dia sudah masuk ke dalam kandang singa.

Setelah percakapan Amber dan Niklas di pantry kantor, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang karena Niklas meminta Amber untuk menghentikan pekerjaannya dan berkata akan mengantar wanita itu pulang ke apartemennya. Amber tadinya menolak tapi begitu melihat tatapan tajam dan dominan Niklas yang selalu seolah berkata ‘’Aku tidak ingin dibantah.’’

Akhirnya, dengan terpaksa Amber mengizinkan pria itu mengantarkannya dengan selamat sampai ke apartnya. Begitu sampai diloby, Amber ragu apakah dia harus menawarkan pria itu untuk singgah, mereka hanya diam dalam keheningan hingga akhirnya karena tidak tahan dengan situasi itu Amber memilih mengalah dan berkata ‘’Tuan apakah kau akan mampir?’’ sambil dalam hati berharap pria kekar di sampingnya itu sedang buru-buru dan tidak mau untuk masuk ke dalam.

Namun, harapannya pupus saat pria itu justru tersenyum yang sialnya begitu menawan, ‘’Tentu saja, tidak baik menolak tawaran wanita cantik sepertimu, bisa-bisa aku kena sial nanti di jalan.’’ ucap Niklas lalu turun dan memutar membukakan pintu Amber, wanita bermata amber itu terlihat sedikit lesu karena dia yakin Niklas pasti akan berbuat yang macam-macam. Di kantor saja pria itu berani, apalagi di ruang tertutup. huh!!

Begitu sampai di depan pintu apartemen Amber berkata pada Niklas, “Harap maklum jika apartemennku kecil.’’ yang dibalas anggukan acuh oleh CEO tampan itu.

Setelah masuk ke dalam apart, Niklas mengedarkan pandangannya dan bergumam ‘’wanita yang rapi.’’ Amber mengganti sendal mereka dengan sendal khusus dan meminta Niklas untuk duduk di ruang tamu, mengambilkan pria itu air putih dan dua toples camilan, lalu Amber pamit untuk mandi sebentar, Niklas mengangguk kemudian tanpa permisi dia menghidupkan tv untuk mengusir kebosanan menunggu wanita itu.

Saat sedang asik menonton pertandingan kriket, Niklas mencium aroma sabun yang begitu wangi, membuat pria itu menoleh dan melihat Amber sudah selesai mandi, ‘’DAMN!! Wanita ini sengaja menggodaku atau bagaimana?’’ pikir Niklas.

Bagaimana tidak? Amber dengan rambutnya yang setengah basah, hanya menggunakan kaos oversize yang pendeknnya hanya menutupi sebagian pahanya, Niklas yang mendapat serangan godaan itu terlihat menatap tajam Amber, membuat wanita itu bertanya ‘’Ada apa, sih? kenapa kau melihatku seperti itu tuan? aku tahu aku memang sexy, tapi biasanya casanova sepertimu sudah pasti sering melihat yang lebih sexy dariku bukan?’’ ucap Amber memang benar, Niklas akui dia memang pernah melihat yang lebih dari Amber, tapi entah kenapa Amber seperti memiliki sesuatu yang membuat Niklas bertekuk untuk wanita itu, Niklas yang selalu tidak menyukai komitmen, malah mengajak wanita itu berpacaran.

Niklas berdiri dan memutari Amber, dia berkata ‘’Aku menyukai wangimu nona.’’ membuat Amber memutar bola matanya malas, wanita itu lantas duduk di sofa dan mengambil camilan tanpa mempedulikan Niklas. Salah satu yang disukai Niklas adalah Amber yang seperti tidak memiliki rasa takut padanya.

Niklas ikut duduk di sebelah wanita itu, mereka lantas asik menonton. Amber berniat mengambil gelas susu yang tadi dia bawa, namun nahas gelas itu tergelincir dari tangannya, menyebabkan pecah. Entah kenapa Amber begitu ceroboh karena terkejut dia reflek bangkit berniat mengambil kain lap, namun sepertinya kesialan sedang meliputinya, Amber terpeleset dengan lutut terlebih dahulu menyentuh lantai yang dipenuhi pecahan kaca itu.

‘’Awshh, sakit sekali!!’’ rintih Amber, kejadiannya begitu cepat, Niklas buru-buru menghampiri Amber dengan raut khawatir, dia melihat lutut Amber dipenuhi darah, ‘’What the fuck, bagaimana bisa kau ceroboh sekali!’’ tajam suara Niklas membuat Amber berkaca-kaca. Sudah dia terluka dimarahi pula oleh pria itu. niklas yang sadar akan hal itu buru-buru minta maaf, ‘’Sorry, aku tidak bermaksud membentakmu. Aku hanya khawatir, aku akan menggedongmu ke kamarmu, oke?’’ Amber hanya mengangguk, terpaksa dia digendong oleh Niklas, setelah meletakan Amber di kasur, Niklas keluar dan membersihkan pecahan kaca itu, khawatir akan melukai wanita itu lagi. Setelah selesai, Niklas kembali sambil membawakan obat.

Niklas meraih lutut Amber dan mengobati luka wanita itu, namun Niklas justru gagal fokus melihat paha Amber terekspos karena kaos wanita itu tersingkap, memperlihatkan underwear yang dipakai wanita itu, Amber yang sadar dengan apa yang terjadi tiba-tiba merapatkan pahanya, dia malu sekali.

‘’kenapa?’’ tanya Niklas menggoda, Amber yang tahu Niklas sedang menggodanya lantas mengalihkan pandangannya ke arah lain, tidak ingin menatap pria itu. Niklas terkekeh melihat pipi wanita itu merah merona, Niklas gemas dan mendekatkan wajahnya pada wanita itu dan berkata ‘’Kamu sangat cantik.’’

‘’Sudahlah tuan, kau membuatku malu.’’ ungkap Amber jujur.

Niklas tertawa renyah sekali, membuat amber terpaku melihat tawa pria itu yang sangat menawan. Niklas menghentikan tawanya saat sadar Amber memperhatikannya tanpa berkedip, dia mendekatkan wajahnya lagi dan tanpa aba-aba mencium Amber dengan lembut, Amber yang dicium dengan reflek membuka bibirnya membiarkan lidah hangat Niklas menerobos dan mengabsen giginya, ciuman Niklas begitu lembut membuat Amber secara tidak sadar mencengkram rambut pria itu, Niklas yang sadar akan respon tubuh Amber tersenyum tipis dalam ciumannya. Pria itu semakin dalam mencium Amber. Dengan sengaja Niklas melepaskan tautan bibir mereka dengan perlahan, membuat Amber seperti mendamba ciuman itu untuk berlanjut. Niklas mengusap bibir Amber yang mengkilat basah karena ulahnya, pria itu berkata dengan pelan ‘’Menikmati ciumanku, sayang?’’ Amber yang mendengar hal itu sadar dan merasa malu.

Bab terkait

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Ambisi Lili

    Niklas menyusupkan tangannya pada rambut Amber, dia berkata dengan halus ‘’Tenang, jangan buru-buru hari-hari mu akan dipenuhi oleh sentuhanku mulai hari ini.’’ ucap Niklas membuat Amber merinding.Sekitar pukul 12 malam, Niklas pamit untuk pulang. Amber tidak diizinkan untuk mengantar pria itu walau hanya sampai pintu, Niklas memakai jasnya dan menghampiri Amber. Pria itu menunduk lalu mencium pelipis Amber. ‘’Besok, jika masih sakit kau tidak perlu masuk kantor.’’ ucap Niklas yang dibalas anggukan oleh Amber, Niklas akhirnya pulang meninggalkan Amber yang langsung terduduk di ranjangnya. ‘’OH MY GOD!! Aku mimpi apa? bagaimana bisa dalam sehari hidupku bisa berubah drastis.’’ Amber mengacak-acak rambutnya lalu dia teringat akan ciumannya dengan Niklas, Amber merasa apakah tidak terlalu terburu-buru tertarik dengan CEO nya itu?’’ Keesokan harinya Amber memutuskan untuk tetap masuk kerja, karena dia sadar dirinya baru saja naik level dan banyak pekerjaan menunggu untuk diselesaikan. S

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Sentuhan Niklas Abraham

    ‘’Amber selamat ya atas kenaikan levelmu.’’ ucap seorang pria yang merangkul bahu Amber, membuat Niklas langsung duduk tegak merasa tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh pria itu pada Amber. Amber yang sadar ada sebuah tatapan tajam yang menghunus sampai kulitnya segera melepas rangkulan pria tadi dan mengucapkan terimakasih atas ucapan selamat yang diberikan. Amber sadar kalau Niklas tidak menyukai hal barusan, dibanding dia mendapat masalah lebih baik mencegahnya bukan?’ Hari semakin larut para karyawan sebagian sudah mabuk parah sedangkan Amber masih berjoget di bawah lampu kelap-kelip club itu, tanpa dia sadari Niklas sejak tadi mengawasinya, khawatir wanita itu digoda lagi oleh seorang kurang ajar. Jika itu sampai terjadi, lihat saja dia akan mencincang siapapun mereka. Hingga waktu sudah malam, para karyawan juga sudah pulang. Amber sudah ada di luar gedung itu menunggu taxi. Hingga mobil yang dia kenali mendekat dan muncul lah Niklas dibalik kemudi ‘’Hei baby, ayo pulang

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Amber yang bingung dan Lili yang diabaikan

    Amber tidak tahu mengapa Niklas menghentikan sentuhan pada dirinya, setelah mendengar pernyataan wanita itu yang memberi tahu bahwa Amber masih virgin. Niklas tiba-tiba bangkit dan pergi meninggalkan Amber sendirian dalam kebingungan. Amber jadi berspekulasi, apa mungkin Niklas tidak tertarik pada wanita yang belum punya pengalaman sama sekali? wanita bermata amber itu tidak mau terlalu memikirkan hal tersebut. Dia memilih bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mengguyur tubuhnya. Di kamar mandi, di bawah shower Amber termenung dengan tetap membiarkan air membasahi rambut dan tubuhnya. Ia memikirkan semua hal yang terjadi, sejak pertemuannya dengan Niklas membuat dunia Amber berubah drastis, dia menolak mengakui jika dirinya juga tertarik dengan pria itu. Akan tetapi, Amber tidak tahu apakah Niklas benar-benar menyukainya atau hanya penasaran. Amber selesai dengan kegiatan mandinya, dia memakai jubah mandi dan mengambil handphonenya di atas nakas. Wanita itu mencari nomo

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Penjelasan Niklas

    Niklas masuk ke dalam sebuah ruangan yang hanya diterangi sebuah lampu temaram. Pria itu melihat seorang lelaki yang sedang terikat di sebuah kursi, penampilan orang itu sangat mengenaskan dengan wajah hampir hancur. ‘’Apakah pengkhianat ini sudah mau bicara?’’ Tanya Niklas pada bawahannya. ‘’Dia masih bungkam tuan,’’ jawab pria yang Niklas tanya tadi. Niklas berjalan mendekat pada tawanannya dengan gagah, tangannya yang sedari tadi ada di dalam saku celana mengeluarkan pisau lipat dari sana. ‘’Kau hanya buang-buang waktuku saja, Tomas.’’ ucap Niklas sambil menekan piau pada dada kiri lelaki di hadapannya. Anak buahnya yang menyaksikan itu bergidik ngeri melihat wajah Niklas yang begitu tenang saat mengeksekusi lawan. Dalam satu kali tusukan lelaki yang memang sudah sekarat sebelumnya itu menghembuskan nafas dengan erangan kesakitan. Niklas yang menyaksikan itu tersenyum puas.Dia menegakan tubuh kekarnya, berlalu sambil berkata ‘’Berikan dia pada singaku.’’ Di Lain tempat, Amber s

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Menyembunyikan Amber dari Lukas

    Niklas tahu bahwa Amber menikmati apa yang saat ini tengah dilakukannya. Pria itu terus memberi kecupan basah di leher Amber. ‘’Niklashh, please stop it.’ Amber masih berharap Niklas menuruti ucapannya, sekalipun dia mendamba akan tetapi dia masih belum yakin akan perasaan pria yang tengah mencumbunya itu. ‘’Hentikan? Apa kau yakin Amber?’’ tanya Niklas memutar tubuh wanita itu. Amber terlihat sayu, Niklas menyingkirkan helaian anak rambut yang menutupi wajah Amber yang cantik, menyentuh bibir tebal Amber dengan ibu jarinya. Mengusap bibir bawah wanita di hadapannya dan memasukan ibu jarinya ke dalam bibir wanita itu. Amber hanya diam terkunci dengan tatapan mata Niklas yang biru, pria itu menggunakan jarinya untuk menggoda tapi mata tajamnya mengunci mata Amber. Niklas mengeluarkan ibu jarinya yang basah dari bibir ranum itu dan menghisapnya, dengan tetap melihat ke dalam mata wanita di hadapannya, Amber menyaksikan Niklas menghisap ibu jarinya sendiri dengan wajah seolah saliva

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Bagaimana jika hamil?

    "Kau, mesum." ujar Amber sambil mencubit kecil pinggang Niklas. ""Hahaha, begitu menurut mu? tapi aku memang harus mesum agar bisa membuatmu hamil, sayang." Deg!! Amber terkejut dengan pernyataan pria itu, hamil? apakah Niklas serius dengan hubungan mereka? "Ehemm, Niklas.." panggil Amber, "Yes, baby?" jawab Niklas sambil mengelus tangan halus wanita itu. "Apa kau serius dengan hubungan ini? m-maksudku, aku sering mendengar hubungan antara bos dan karyawan biasanya hanya sampai pada hubungan di atas ranjang." ujar Amber pelan, berharap pria itu memahami maksudnya. Niklas memutar tubuhnya, menarik tangan Amber dan duduk di kursi yang ada disana dengan Amber berada di atas pangkuannya. "Menurutmu? apakah aku bercanda?" tanya Niklas dengan suara yang sedikit terdengar, tajam? "Atau kau bercanda, setelah keperawanan mu di renggut oleh seoran

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Hadiah dari Niklas

    Niklas bangun lebih dulu pagi itu, mengecup pelipis Amber setelah dia mandi. Dave sudah menunggunya di depan pintu apartemen Amber. Sebenarnya jika kalian ingin tahu, ada lima penjaga yang berada di sekitar Niklas, akan tetapi mereka tidak akan muncul jika keselamatan pria itu aman. "Selamat pagi, tuan." sapa Dave begitu wajah Niklas muncul dari balik pintu. "Mana baju gantiku, Dave? kau tunggu saja di loby. Dan ya, suruh sepuluh pengawal menjaga Amber dari kejauhan. Jangan biarkan Lukas mencium keberadaannya barang sedikitpun." Perintah Niklas pada Dave yang dibalas dengan anggukan sigap. Niklas masuk ke kamar dan melihat Amber sudah bangun, wanita itu menggunakan kemejanya semalam. "Selamat pagi, darling." sapa Niklas sambil naik ke atas tempat tidur dan memeluk Amber. "Hmm, selamat pagi, Niklas." Amber menjawab sambil merenggangkan tubuhnya yang terasa remuk. Bagaimana tidak? semalam setelah dari balkon, Niklas kembali menggempurnya. Amber tidak ingat sampai berapa kali

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Ancaman Lukas

    Niklas sampai di kantornya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Pria itu segera masuk ke ruangannya, "Aku rasa, Lukas sudah mulai berani berperang terang-terangan denganku." Ujar Niklas setelah duduk di kursi besarnya. "Saya rasa juga begitu, tuan. Lukas selama ini hanya mengirim anak buahnya untuk menyerang anda. Tapi, sepertinya setelah kematian Tomas, dirinya jadi tersulut untuk menampilkan wajahnya." terang Dave mengingatkan Niklas kepada pengkhianat bernama Thomas itu, Lukas adalah kakak kandung dari Tomas. Mungkin, Lukas lupa kepada siapa dia mengirim Tomas, alhasil pria malang itu harus mati ditangan Niklas dan menambah kebencian Lukas padanya. Lukas, dulunya adalah sahabat baik dari Niklas, mereka bersama bahkan sejak kecil. Keluarga Niklas dan Lukas tadinya juga memiliki hubungan baik. Tapi, entah apa yang merasuki ayah dari Lukas hingga berniat memperkosa ibu dari Niklas, saat itu usia mereka masih enam belas tahun. Memang betul, ibu Niklas keturunan Beland

Bab terbaru

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Sugar Daddy

    Setelah pulang dari restoran Jepang, Niklas memutuskan untuk beristirahat di apartemen Amber. Lagipula wanita itu melarang dirinya pergi dan berkata akan memasak dinner untuk mereka.Niklas sudah melarang Amber untuk berkutat di dapur kecil itu dan menawarkan untuk memesan apapun yang ingin disantap oleh wanita itu. Akan tetapi, Amber justru berkata dirinya tidak menyukai masakan wanita itu bahkan sebelum mencicipinya. Tentu saja, Niklas tidak bisa menolak jika wanita itu merengek. Sambil menunggu Amber yang berada di dapur. Niklas sementara sedang berbaring di ranjang sambil memainkan gawainya.Niklas mengirim pesan kepada seseorang, sampai fokusnya terbelah saat Amber muncul di pintu sambil berkata "Aku sudah selesai memasak, tunggu aku mandi, ya. Setelah itu kita dinner!!" ucap Amber lalu berlalu ke kamar mandi.Niklas kemudian bangkit dan melihat kota Amerika dari ketinggian apartemen itu, sebenarnya tipe yang dimiliki Amber bukan apartemen kumuh, sudah sangat bagus. Tapi, jika

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Pria Asing

    Di sisi lain, Setelah tubuhnya terisi lagi dengan tenaga, Amber memutuskan untuk pergi ke salah satu restoran jepang. Dia ingin sekali memakan sushi hari ini, sambil berbelanja bahan masakan untuk memasak makan malam bersama Niklas nanti. Amber memilih menggunakan busway, bukan karena dia menghemat hanya saja dia memang lebih suka bertemu dengan banyak orang. Sebab itu juga dia bekerja di divisi pemasaran. Amber duduk di kursi paling belakang, matanya menyusuri jalan yang dia lewati, hingga di pemberhentian busway selanjutnya, Amber melihat ada seorang pria masuk dan memilih duduk di sampingnya, pria itu tampan tapi lebih tampan lagi Niklas, batin Amber. Memiliki postur tubuh yang bagus, dan wangi lavender yang kuat. Amber tidak terlalu mempedulikan pria itu lagi, dia kembali asik pada jalanan Amerika dan taman-taman yang terlewati. Hingga sebuah permen muncul di hadapan wajahnya, Amber melihat pria itu menawarkan permen tersebut dengan bahasa isyarat seolah berkata "Kau mau?"

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Ancaman Lukas

    Niklas sampai di kantornya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Pria itu segera masuk ke ruangannya, "Aku rasa, Lukas sudah mulai berani berperang terang-terangan denganku." Ujar Niklas setelah duduk di kursi besarnya. "Saya rasa juga begitu, tuan. Lukas selama ini hanya mengirim anak buahnya untuk menyerang anda. Tapi, sepertinya setelah kematian Tomas, dirinya jadi tersulut untuk menampilkan wajahnya." terang Dave mengingatkan Niklas kepada pengkhianat bernama Thomas itu, Lukas adalah kakak kandung dari Tomas. Mungkin, Lukas lupa kepada siapa dia mengirim Tomas, alhasil pria malang itu harus mati ditangan Niklas dan menambah kebencian Lukas padanya. Lukas, dulunya adalah sahabat baik dari Niklas, mereka bersama bahkan sejak kecil. Keluarga Niklas dan Lukas tadinya juga memiliki hubungan baik. Tapi, entah apa yang merasuki ayah dari Lukas hingga berniat memperkosa ibu dari Niklas, saat itu usia mereka masih enam belas tahun. Memang betul, ibu Niklas keturunan Beland

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Hadiah dari Niklas

    Niklas bangun lebih dulu pagi itu, mengecup pelipis Amber setelah dia mandi. Dave sudah menunggunya di depan pintu apartemen Amber. Sebenarnya jika kalian ingin tahu, ada lima penjaga yang berada di sekitar Niklas, akan tetapi mereka tidak akan muncul jika keselamatan pria itu aman. "Selamat pagi, tuan." sapa Dave begitu wajah Niklas muncul dari balik pintu. "Mana baju gantiku, Dave? kau tunggu saja di loby. Dan ya, suruh sepuluh pengawal menjaga Amber dari kejauhan. Jangan biarkan Lukas mencium keberadaannya barang sedikitpun." Perintah Niklas pada Dave yang dibalas dengan anggukan sigap. Niklas masuk ke kamar dan melihat Amber sudah bangun, wanita itu menggunakan kemejanya semalam. "Selamat pagi, darling." sapa Niklas sambil naik ke atas tempat tidur dan memeluk Amber. "Hmm, selamat pagi, Niklas." Amber menjawab sambil merenggangkan tubuhnya yang terasa remuk. Bagaimana tidak? semalam setelah dari balkon, Niklas kembali menggempurnya. Amber tidak ingat sampai berapa kali

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Bagaimana jika hamil?

    "Kau, mesum." ujar Amber sambil mencubit kecil pinggang Niklas. ""Hahaha, begitu menurut mu? tapi aku memang harus mesum agar bisa membuatmu hamil, sayang." Deg!! Amber terkejut dengan pernyataan pria itu, hamil? apakah Niklas serius dengan hubungan mereka? "Ehemm, Niklas.." panggil Amber, "Yes, baby?" jawab Niklas sambil mengelus tangan halus wanita itu. "Apa kau serius dengan hubungan ini? m-maksudku, aku sering mendengar hubungan antara bos dan karyawan biasanya hanya sampai pada hubungan di atas ranjang." ujar Amber pelan, berharap pria itu memahami maksudnya. Niklas memutar tubuhnya, menarik tangan Amber dan duduk di kursi yang ada disana dengan Amber berada di atas pangkuannya. "Menurutmu? apakah aku bercanda?" tanya Niklas dengan suara yang sedikit terdengar, tajam? "Atau kau bercanda, setelah keperawanan mu di renggut oleh seoran

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Menyembunyikan Amber dari Lukas

    Niklas tahu bahwa Amber menikmati apa yang saat ini tengah dilakukannya. Pria itu terus memberi kecupan basah di leher Amber. ‘’Niklashh, please stop it.’ Amber masih berharap Niklas menuruti ucapannya, sekalipun dia mendamba akan tetapi dia masih belum yakin akan perasaan pria yang tengah mencumbunya itu. ‘’Hentikan? Apa kau yakin Amber?’’ tanya Niklas memutar tubuh wanita itu. Amber terlihat sayu, Niklas menyingkirkan helaian anak rambut yang menutupi wajah Amber yang cantik, menyentuh bibir tebal Amber dengan ibu jarinya. Mengusap bibir bawah wanita di hadapannya dan memasukan ibu jarinya ke dalam bibir wanita itu. Amber hanya diam terkunci dengan tatapan mata Niklas yang biru, pria itu menggunakan jarinya untuk menggoda tapi mata tajamnya mengunci mata Amber. Niklas mengeluarkan ibu jarinya yang basah dari bibir ranum itu dan menghisapnya, dengan tetap melihat ke dalam mata wanita di hadapannya, Amber menyaksikan Niklas menghisap ibu jarinya sendiri dengan wajah seolah saliva

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Penjelasan Niklas

    Niklas masuk ke dalam sebuah ruangan yang hanya diterangi sebuah lampu temaram. Pria itu melihat seorang lelaki yang sedang terikat di sebuah kursi, penampilan orang itu sangat mengenaskan dengan wajah hampir hancur. ‘’Apakah pengkhianat ini sudah mau bicara?’’ Tanya Niklas pada bawahannya. ‘’Dia masih bungkam tuan,’’ jawab pria yang Niklas tanya tadi. Niklas berjalan mendekat pada tawanannya dengan gagah, tangannya yang sedari tadi ada di dalam saku celana mengeluarkan pisau lipat dari sana. ‘’Kau hanya buang-buang waktuku saja, Tomas.’’ ucap Niklas sambil menekan piau pada dada kiri lelaki di hadapannya. Anak buahnya yang menyaksikan itu bergidik ngeri melihat wajah Niklas yang begitu tenang saat mengeksekusi lawan. Dalam satu kali tusukan lelaki yang memang sudah sekarat sebelumnya itu menghembuskan nafas dengan erangan kesakitan. Niklas yang menyaksikan itu tersenyum puas.Dia menegakan tubuh kekarnya, berlalu sambil berkata ‘’Berikan dia pada singaku.’’ Di Lain tempat, Amber s

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Amber yang bingung dan Lili yang diabaikan

    Amber tidak tahu mengapa Niklas menghentikan sentuhan pada dirinya, setelah mendengar pernyataan wanita itu yang memberi tahu bahwa Amber masih virgin. Niklas tiba-tiba bangkit dan pergi meninggalkan Amber sendirian dalam kebingungan. Amber jadi berspekulasi, apa mungkin Niklas tidak tertarik pada wanita yang belum punya pengalaman sama sekali? wanita bermata amber itu tidak mau terlalu memikirkan hal tersebut. Dia memilih bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mengguyur tubuhnya. Di kamar mandi, di bawah shower Amber termenung dengan tetap membiarkan air membasahi rambut dan tubuhnya. Ia memikirkan semua hal yang terjadi, sejak pertemuannya dengan Niklas membuat dunia Amber berubah drastis, dia menolak mengakui jika dirinya juga tertarik dengan pria itu. Akan tetapi, Amber tidak tahu apakah Niklas benar-benar menyukainya atau hanya penasaran. Amber selesai dengan kegiatan mandinya, dia memakai jubah mandi dan mengambil handphonenya di atas nakas. Wanita itu mencari nomo

  • Gelora Cinta Sang Mafia   Sentuhan Niklas Abraham

    ‘’Amber selamat ya atas kenaikan levelmu.’’ ucap seorang pria yang merangkul bahu Amber, membuat Niklas langsung duduk tegak merasa tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh pria itu pada Amber. Amber yang sadar ada sebuah tatapan tajam yang menghunus sampai kulitnya segera melepas rangkulan pria tadi dan mengucapkan terimakasih atas ucapan selamat yang diberikan. Amber sadar kalau Niklas tidak menyukai hal barusan, dibanding dia mendapat masalah lebih baik mencegahnya bukan?’ Hari semakin larut para karyawan sebagian sudah mabuk parah sedangkan Amber masih berjoget di bawah lampu kelap-kelip club itu, tanpa dia sadari Niklas sejak tadi mengawasinya, khawatir wanita itu digoda lagi oleh seorang kurang ajar. Jika itu sampai terjadi, lihat saja dia akan mencincang siapapun mereka. Hingga waktu sudah malam, para karyawan juga sudah pulang. Amber sudah ada di luar gedung itu menunggu taxi. Hingga mobil yang dia kenali mendekat dan muncul lah Niklas dibalik kemudi ‘’Hei baby, ayo pulang

DMCA.com Protection Status