Share

Bab 62

Mungkin orang yang aku tunggu juga tidak akan datang.

Si gadis juga sangat pintar. Dia bertanya dengan tersenyum, “Kak, apa kamu lagi tunggu seseorang?”

“Iya.”

“Temanmu pasti terjebak macet di jalan. Saat ini jalan menuju stadion sangat padat.”

Mungkin dia bisa melihat ekspresi kecewa di wajahku. Dia berjalan mendekatiku, lalu memiringkan kepalanya. “Aku temani kamu untuk tunggu bersama.”

“Kamu nggak ke dalam?”

“Aku nggak berhasil mendapatkan tiket.” Dia mengangkat-angkat pundaknya sembari mencemberutkan bibirnya. Dia kelihatan kecewa dan juga tidak berdaya.

Aku pun tersenyum tipis. “Kalau begitu, kamu temani aku untuk menunggunya.”

Kenneth tidak akan datang. Aku juga bukan sedang menunggunya. Aku hanya ingin menunggu kapan diriku akan menyerah nantinya.

Aku menunggunya selama 1 jam hingga pintu masuk stadion tidak ramai lagi. Tanganku yang menggenggam ponsel itu juga sudah kedinginan. Suara pengumuman batas waktu memasuki stadion terdengar.

“Jasmine.” Tiba-tiba terdengar suara hangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status