Share

Bab 61

Saat aku melihat nama panggilan masuk, aku merasa semuanya terasa tidak nyata. Aku pun terbengong sejenak, baru mengangkatnya. “Halo.”

“Apa kamu di rumah?” Sepertinya Kenneth sedang berada di tempat yang sangat lapang. Aku dapat mendengar rasa lelah dari nada bicaranya.

Aku berdiri, lalu berjalan ke balkon sembari meregangkan leherku. Aku menahan rasa lara di hati, lalu bertanya, “Emm, gimana sama kamu? Apa kamu masih sibuk?”

Iya juga, Solana kehilangan banyak darah. Mana mungkin Kenneth akan merasa tenang.

“Urusanku akan segera selesai.” Entah apa yang sedang dipikirkan Kenneth, dia berdeham. “Tiket konser ada di atas rak sepatu. Ingat bawa sewaktu keluar rumah nanti.”

Semuanya memang sesuai dengan dugaanku. Hanya saja, ketika mendengar langsung dari mulut Kenneth, hatiku pun terasa sedih. “Kamu nggak ikut?”

“Apa yang lagi kamu pikirkan? Kita ketemuan di depan pintu stadion ….” Kenneth tersenyum. Belum sempat dia menyelesaikan omongannya, tiba-tiba terdengar suara lembut dari ujung te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status