Share

Bab 63

“Nggak apa-apa, aku nggak bakal tertawain kamu, kok.”

Aku menepuk-nepuk pundak Stephen, lalu mengalihkan topik pembicaraan dengan tersenyum. “Ternyata kamu juga suka sama Eason. Kamu nggak pernah bilang dulu.”

Stephen melihat ke sisi panggung. Nada bicaranya agak datar. “Namanya juga ketularan.”

“Dia juga suka?”

“Emm, dia suka dengar lagu Eason sewaktu kuliah dulu.”

“Kebetulan sekali.” Aku tersenyum. “Aku juga suka dengar lagu Eason sewaktu kuliah dulu.”

Ujung bibir Stephen melengkung ke atas. Dia membalas, “Iya, kebetulan sekali.”

Kami duduk di area VIP dengan lokasi pandang yang sangat bagus. Tidak ada yang menghalangi di seluruh acara. Seiring dengan terdengarnya alunan musik familier di telinga, penyanyi menampakkan diri di atas panggung.

Suasana seketika semakin memanas. Terdengar suara jerit dan nyanyian para penggemar. Berbeda dengan penggemar pada umumnya, aku dan Stephen hanya duduk sambil mendengar saja.

Masa lalu sudah berlalu lama. Sekarang semuanya bagai film yang diputar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status