Seiring dengan menyalanya lampu di dalam mobil, Kenneth pun terbangun. Dia yang diganggu itu merasa sedikit marah. Satu detik kemudian, dia memalingkan kepalanya, lalu berpapasan dengan tatapanku.Kali ini, Kenneth baru menyingkirkan rasa marahnya. “Apa konser sudah berakhir?” Dia berlagak layaknya tidak terjadi apa-apa saja. Seolah-olah masalah dia membohongiku, apalagi menemani Solana selama 2 hari ini, hanyalah ilusiku saja.Aku sudah capek, tidak ingin bersandiwara lagi. “Semalam orang yang kamu lihat di rumah sakit itu aku. Kenneth, waktu itu aku berdiri sekitar 10 meter darimu. Salah, seharusnya lebih dekat lagi. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, suamiku sedang khawatirin wanita lain.”“Aku juga mendengar kamu mengaku di hadapan suster bahwa kamu itu suaminya. Jadi, ketika kamu telepon aku semalam, aku tahu kamu lagi bohongin aku.”Ujung bibirku sedikit berkedut. Aku menatapnya sembari melanjutkan, “Oh, iya, dia juga lagi hamil. Dia hamil anak kalian, ‘kan?”Setiap kata-k
Kenneth menyipitkan matanya. Dia menatapku dengan tersenyum. “Cari masalah?”Jelas-jelas senyumannya kelihatan seperti biasa. Namun, hatiku malah terasa dingin. Sepertinya jika aku menantangnya lagi, dia akan mencekik leherku.“Iya, nggak boleh?” Hanya saja, aku masih tidak ingin mengalah.Kenneth yang menunjukkan raut dingin pun mendengus. Saat hendak membalas, tiba-tiba ponselnya berdering. Solana! Nama itu langsung terlintas di benakku. Mungkin inilah yang dinamakan indra keenam seorang wanita. Panggilan itu memang dari Solana.Kenneth menekan-nekan keningnya. Dia tidak menjawab, tetapi bunyi dering ponsel masih tidak berhenti. Seandainya Kenneth tidak ingin mengangkat, dia memiliki seribu satu cara untuk memutuskan panggilan Solana. Namun, kelihatan sekali dia tidak ingin melakukannya.“Ken, kamu lagi di mana? Kenapa kamu masih belum kembali? Anak di dalam perutku ingin makan kue stroberi. Cepat beliin, ya!”Ruangan di dalam mobil sangat kecil. Suara lembut Solana terdengar sangat
“Max, jalan! Antar Bu Jasmine ke rumah.” Seusai berucap, Kenneth pun menutupi pintu mobil.Max segera memasuki mobil. “Maaf, Bu.”Pintu mobil dikunci.Aku hanya bisa melihat Kenneth berjalan memasuki mobil pengawal. Sepertinya kedua mobil bergerak bersamaan. Namun, saat melewati lampu lalu lintas, kedua mobil bergerak ke 2 arah yang berbeda. Kedua mobil ini sungguh mirip dengan kisah aku dan Kenneth. Kami bukan orang yang sejalan.Tenagaku bagai sudah terkuras saja. Aku duduk lemas di tempat duduk dengan perasaan kalut. Ada apa denganku? Bukannya bagus aku bisa merestui hubungan Kenneth dengan Solana? Kenneth, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?Max mengendarai mobil sembari mengamati raut wajahku. Dia berkata dengan perlahan, “Bu, sebenarnya kamu nggak perlu ribut dengan Pak Kenneth. Kamu itu istrinya. Kamu nggak usah masukin Solana ke dalam hati.”“Max.” Aku menurunkan jendela mobil, membiarkan angin mengembus wajahku. Aku menggigit bibirku. “Apa kamu juga merasa aku mesti bersy
Aku spontan tersenyum. Kalau Kenneth akan bertanggung jawab terhadapnya, kenapa Solana mencariku lagi? Bukannya dia seharusnya mencari Kenneth?Solana mengusap perutnya. “Kalian mesti segera proses perceraian kalian. Jangan sampai anakku nggak bisa buat kartu keluarga nantinya.”“Kalau begitu, kamu pergi desak Kenneth sana.” Aku melepaskan jaketku, lalu menggantungnya. Kemudian, aku mengambil botol semprot kecil untuk menyemprot tanaman hijau yang kuletakkan di depan jendela.Berhubung Kenneth tidak bersedia untuk mengakhiri hubungan kami, aku juga tidak buru-buru. Biarkan Solana saja yang mendesak Kenneth.Solana mendengus dingin. “Kamu jangan bermain trik seperti ini, deh. Dari depan, kelihatannya nggak peduli akan apa pun. Tapi di belakang, kamu malah nggak bersedia untuk lepasin Ken.”“Sebenarnya aku juga memahamimu. Kamu itu anak yatim piatu. Tentu saja kamu nggak bersedia untuk melepaskan Keluarga Horgana yang bisa membuatmu hidup tanpa beban. Semua itu wajar, kok. Tapi, Jasmin
Aku berbaik hati untuk memberinya petunjuk. “Kalau kamu nggak berharap anakmu menjadi anak haram, kamu pergi cari Kenneth sana. Suruh dia untuk segera bercerai denganku. Apa kamu mengerti? Jangan bikin onar di sini lagi. Nanti kalau sampai kamu keguguran di sini. Kamu malah kekurangan 1 senjata untuk bisa menikah dengan Kenneth.”Kemudian, aku melihat ke sisi asistennya. “Bawa bosmu keluar sana.”Solana mengentakkan kakinya tanda dia merasa gusar. Hanya saja, mungkin dia merasa apa yang kukatakan cukup masuk akal. Itulah sebabnya dia berjalan pergi. Ternyata petunjuk yang kuberikan cukup berguna juga.Mengenai bagaimana aku bisa mengetahuinya, semuanya karena aku mendapat panggilan dari Kenneth pada sore harinya.“Apa yang kamu katakan? Kenapa kamu memancing emosinya?” Begitu panggilan terhubung, Kenneth pun langsung bertanya.Aku menghentikan pekerjaanku. “Nggak ngomong apa-apa. Dia mendesakku untuk bercerai. Jadi, aku suruh dia buat cari kamu.”Nada bicara Kenneth terdengar gusar. “A
Selesai infus, langit pun sudah gelap saat aku mengantar Lauren pulang ke rumah.Aku khawatir Lauren tidak bisa menjaga dirinya dengan baik. Jadi, aku memutuskan untuk menginap di rumahnya.Keesokan harinya, saat menyantap sarapan, beberapa kali Lauren menatapku dengan tatapan heran.Aku pun tersenyum. “Ada apa?”“Uhuk, itu … ehm ….” Lauren tidak tahu bagaimana cara buka suara. Tiba-tiba dia bersikap serius, lalu berkata, “Saat kamu bertanya masalah obat perangsang Kenneth malam itu, ponselmu tiba-tiba nggak bisa dihubungi. Aku masih belum sempat tanya soal itu.”Aku merasa bingung. “Tanya apa?”Lauren pun tersenyum, lalu mendekatinya untuk bertanya, “Apa kalian berhubungan waktu itu? Setelah dia makan obat itu, seharusnya dia bisa bertahan sangat lama dan sangat berstamina, ‘kan?”Aku yang sedang makan pun tersedak. Sebenarnya aku tahu Lauren memang selalu melontarkan kata-kata yang mengejutkan, tapi aku selalu saja tidak tahu bagaimana menjawabnya. Aku terbatuk-batuk, lalu berlagak t
Aku merasa kaget. “Gimana mereka semua bisa tahu masalah kehamilannya?”Seharusnya tidak banyak yang mengetahui masalah kehamilan Solana?“Siapa juga yang tahu?” Lauren duduk bersila di atas bangku. “Ada banyak yang bersedia untuk memberi pelajaran kepada pelakor. Sepertinya dia sendiri yang nggak sengaja membocorkannya, makanya berita ini jadi tersebar.”“Kamu lihat saja. Jangan ikut untuk bersuara.” Bukannya aku memiliki hati mulia. Sekarang Kenneth memang sedang berselingkuh dengan Solana. Perbuatan tercela itu memang pantas untuk menuai caci maki. Hanya saja, temperamen Kenneth tidak bagus. Seandainya Kenneth ingin menegakkan keadilan untuk Solana, bisa jadi Lauren akan terlibat dalam masalah ini.Lauren sudah cukup bekerja keras untuk bisa bertahan hidup di Kota Akasha. Dia tidak akan sanggup untuk menerima tekanan Kenneth lagi.Lauren mengusap telinga dengan canggung, lalu membalas, “Iya, aku mengerti.” Dia berbicara dengan sangat cepat, aku tidak bisa mendengar dengan jelas.Se
Lauren sudah cukup bersabar dari tadi. Dia langsung merampas ponsel dari tanganku. Meskipun dia sedang sakit, dia tetap tidak kelihatan lemas.“Solana, kamu punya cermin, nggak? Apa kamu nggak lihat ada tulisan ‘pelakor’ di atas mukamu?” Kemudian, Lauren berkata lagi, “Kenneth, memangnya kamu itu sial ….”Seluruh bulu kudukku berdiri ketika mendengarnya. Belum selesai Lauren berulah, aku langsung pergi memutuskan panggilan!Lauren masih belum puas untuk memaki orang di ujung telepon. “Ngapain kamu tutup teleponnya? Aku belum puas untuk maki pasangan rendahan itu!”“Jangan emosi!” Tadi hatiku memang terasa penat. Namun, aku sudah menenangkan diriku sekarang. Aku menuangkan segelas air hangat untuk Lauren. “Sebenarnya bagus juga kalau Kenneth dengar omongannya. Setelah bercerai, kami pun bisa hidup dengan lebih santai.”Dengan kondisiku dan Kenneth sekarang, melepaskan satu sama lain adalah pilihan terbagus.“Apa kamu rela?” Lauren meminum air hangat itu. Namun, dia masih saja merasa gus