Share

Bab 66

Kenneth menyipitkan matanya. Dia menatapku dengan tersenyum. “Cari masalah?”

Jelas-jelas senyumannya kelihatan seperti biasa. Namun, hatiku malah terasa dingin. Sepertinya jika aku menantangnya lagi, dia akan mencekik leherku.

“Iya, nggak boleh?” Hanya saja, aku masih tidak ingin mengalah.

Kenneth yang menunjukkan raut dingin pun mendengus. Saat hendak membalas, tiba-tiba ponselnya berdering.

Solana! Nama itu langsung terlintas di benakku. Mungkin inilah yang dinamakan indra keenam seorang wanita. Panggilan itu memang dari Solana.

Kenneth menekan-nekan keningnya. Dia tidak menjawab, tetapi bunyi dering ponsel masih tidak berhenti. Seandainya Kenneth tidak ingin mengangkat, dia memiliki seribu satu cara untuk memutuskan panggilan Solana. Namun, kelihatan sekali dia tidak ingin melakukannya.

“Ken, kamu lagi di mana? Kenapa kamu masih belum kembali? Anak di dalam perutku ingin makan kue stroberi. Cepat beliin, ya!”

Ruangan di dalam mobil sangat kecil. Suara lembut Solana terdengar sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status