Share

Bab 34

Begitu mendengar ucapan Stephen, aku pun agak terkejut. Ternyata, dia jauh lebih peka daripada yang kubayangkan.

Saat makan tadi, bau amis dari daging yang belum dimasak membuatku merasa agak mual. Namun, aku berusaha menahannya. Tak disangka, Stephen ternyata menyadarinya.

Aku pun tersenyum tipis dan menjawab, “Sedikit, tapi nggak apa-apa kok.”

“Baguslah kalau begitu. Ingat, kesehatan itu yang terpenting. Mau ketemu hal apa pun, kamu harus utamakan dirimu sendiri,” ujar Stephen dengan serius.

“Oke.” Hatiku terasa sangat hangat setelah mendengar pesannya. Namun, aku baru tahu apa arti dari ucapannya itu setelahnya.

Setelah tiba di tempat parkir bawah tanah Lakusha Garden, Stephen memapahku turun dari mobil. Saat ini, aku merasa seperti ada yang mengikutiku. Namun, setelah melirik ke sekeliling, aku tidak menemukan ada yang aneh.

Saat hampir memasuki gedung unit, sebuah mobil Maybach tiba-tiba melaju melewatiku dengan ugal-ugalan, seolah-olah sopirnya sedang mengamuk. Aku pun terkejut d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status