"Kinan, ayo bangun ini sudah siang!" teriak bu Susi pada Kinan anak tirinya.
Terdengar suara air yang mengguyur badan Kinan yang masih tertidur.Kinan yang masih tertidur pun kaget karena, bu Susi menyiramnya pakai air."Iya bu, ini Saya sudah bangun. Maaf bu tadi malam Saya tidak bisa tidur karena, kemarin pulang antar pesanan Saya kena air hujan." Kinan menjelaskan pada ibu tirinya."Emangnya saya peduli! Bodo amat Kamu mau sakit atau terluka sekali pun, Saya tidak peduli. Sekarang kamu bangun dan cepat masak sarapan pagi,” Bentak Bu Susi.Selesai mengguyur Kinan, Bu Susi pergi keluar menuju ke dalam kamarnya. Ia sibuk menelpon seseorang yang berada di seberang sana.Sedangkan Kinan langsung bangun dan segera Dia mengganti pakaiannya yang basah. Setelah itu Dia segera turun ke bawah dan menuju ke dapur. Sesampainya di dapur ia melihat ada nasi sisa tadi malam dan dia berinisiatif untuk membuat nasi goreng.Ibu dan Saudara tirinya turun dari lantai dua menuju ke ruang makan dan Mereka menikmati sarapan tersebut dan menghabiskan nasi goreng yang Kinan siapkan di atas meja tersebut. Untung tadi Kinan sempat memisahkan sedikit nasi goreng untuk dirinya sarapan.Kinan yang melihat adik dan ibu tirinya sedang menyantap sarapan pagi dengan lahapnya. Tidak ingin mendapat masalah lagi, maka dari itu Dia langsung pergi menuju ke dapur. Selesai makan Mereka pergi dari ruang makan,Kinan yang melihat Ibu dan saudara tirinya pergi, langsung membersihkan meja makan. Setelah itu Dia menyantap nasi goreng yang Dia pisahkan tadi. Kinan pergi menuju ke kamar mandi dan siap untuk mandi karena sebentar lagi Dia akan pergi kerja.Sedangkan Adik tirinya sudah duluan pergi dengan mengendarai motor maticnya dan langsung menuju ke kampus.Sedangkan Bu Susi duduk di ruang keluarga dan membuka aplikasi belanja online Dia memilih tas yang menurutnya bagus dan menarik. Dia tertarik untuk membeli tas tersebut.Selesai memakai seragam ia segera mengambil tas tote bag yang biasa dipakai untuk menyimpan handpone dan dompet kecil di tasnya tersebut.Kinan berpamitan pada bu Susi yang sedang asik memilih beberapa tas di aplikasi online tersebut."Bu, saya pamit mau berangkat kerja dulu." Pamit Kinan pada Ibu tirinya."Ya sudah pergi kerja sana, oh iya Kinan kasih Ibu uang 100 ribu dulu. Ibu mau membeli tas, kebetulan ada diskon makanya Ibu tidak mau kalau sampai stok tas nya habis," ujarnya pada Kinan."Bu, Kinan sudah tidak ada uang lagi. Uang gaji kemarin saja Ibu sudah ambil kan," ujarnya pada Ibu tirinya."Pasti kamu punya uang, ayo kasih untuk Ibu," ujarnya yang memaksa Kinan untuk memberikan uang padanya."Demi Allah bu, Saya sudah tidak punya uang lagi," ujarnya pada Bu Susi.“Pasti Kamu bohongi Saya! Kamu pasti sembunyi uang dari Ibu. Iya kan,” ucap Bu Susi dengan suara tinggi.“Nggak Bu, Saya mengucapkan yang sebenarnya. Kalau Saya sudah tidak memiliki uang lagi,” jawab Kinan.“Mana tas Kamu! Saya mau lihat. Apa benar Kamu tidak memiliki lagi uang, Hah."Bu Susi merebut tas yang Kinan bawa dan membongkar isi di dalam tas tersebut. Namun Dia tidak menemukan uang yang Dia cari. Setelah itu Dia membuang tas Kinan ke lantai."Lagian Kamu kerja kok di toko bunga yang gajinya itu minim sekali, kalau cari kerjaan itu di kantor dong. Biar gajinya besar,” ucap Bu Susi pada Kinan yang langsung mendorong pundak Kinan."Bu, Kinan hanya tamatan SMK mana ada kantor yang menerima ijazah lulusan SMK," ujarnya pada Bu Susi.Kinan langsung mengambil tas yang tadi di bongkar oleh Ibu tirinya tersebut."Emang nasib Kamu itu selalu sial, bayangkan saja Ibumu meninggal saat melahirkan Kamu dan memang benar Kamu itu anak pembawa sial!” ujarnya dengan nada tinggi pada Kinan dengan tangan di atas pinggang."Cukup Bu! jangan sudutkan Saya lagi dan jangan bawa nama almarhumah Bunda," ucap Kinan dengan suara yang bergetar dan setelah itu Kinan langsung lari keluar dari rumah."Eh kamu mau kemana! Ibu belum selesai bicara," teriaknya pada Kinan.Namun kinan tidak peduli dan Dia langsung pergi meninggalkan rumah.Sesampainya di toko Dia melihat kedua temannya yang sedang melayani pembeli. Di atas meja kasir sudah terdapat jadwal tugas untuk dirinya mengantar bunga pesanan milik hotel Areta.“Wah hari ini Saya harus antar bunga-bunga ini ke hotel Areta. Semangat Kinan! Kamu pasti bisa,” gumamnya dalam hati dan menyemangati dirinya sendiri.Kinan berpamitan pada kedua temannya untuk mengantar pesanan bunga pada pelanggan toko. Sepanjang perjalanan Kinan bersenandung dengan gembiranya. Tanpa Dia sadari dari jalan perumahan elit keluar sebuah mobil BMW berwarna hitam yang akan keluar dari perumahan elit tersebut. Tanpa Dia sadari sepeda yang Dia pakai bergerak kekanan dan kekiri akibatnya sepeda tersebut jatuh dan menggores samping mobil tersebut.Kinan kaget dan Dia hilang keseimbangan dan sepeda Kinan kini tersungkur di aspal sedangkan bunga yang Dia bawa dalam keranjang semuanya berserakan di jalanan.Pemilik mobil pun berhenti dan membuka pintu mobilnya. Dia melangkahkan kaki menuju ke arah Kinan yang saat ini masih berada di bawah.“Hei Kau sudah menabrak mobilku!” Ucap suara dingin dari seorang Laki-laki tersebut.Kinan mendongakkan wajah, menatap seseorang yang sedang menatapnya dengan sorot mata yang tajam dan mematikan“Ma- maafkan saya Tuan,” ucapnya dengan suara yang bergetar.“Maaf! Coba kamu lihat, sepeda bututmu itu sudah menggores samping mobilku!” Ujarnya dengan suara ketus dan Dia menunjuk samping mobil yang lecet akibat terkena stang sepeda Kinan Kinan menoleh ke arah telunjuk laki-laki tersebut. Ternyata mobilnya tergores akibat kena stang sepedanya. Kinan menatap wajah Laki-laki tersebut dengan nanar.“Saya tidak mau tahu Kamu harus ganti rugi! Dan Kamu harus perbaiki mobil Saya yang lecet tersebut,” ucapnya pada Kinan.“Ganti rugi? Berapa yang harus Saya bayar Tuan, untuk mengganti rugi mobil Tuan yang lecet?” Tanya Kinan yang memberanikan diri bertanya pada Laki-laki tersebut.“Kamu harus ganti rugi sebesar 20 juta.” bisik Laki- laki tersebut dengan gaya santainya.“Hah 20 juta!” Kinan yang kaget dengan nominal yang Pria itu sebutkan.“Iya 20 juta. Itu untuk biaya ganti ruginya,” ujarnya dengan santai.“Apa Kamu sanggup bayar ganti rugi! Kalau Kamu sanggup mana uangnya.” Pinta Laki-lak
Ting ... Suara pintu lift terbuka dan Arsen langsung menarik tangan Kinan, dan berjalan menuju ke apartementnya tersebut. Sesampainya di depan pintu tersebut Arsen menekan tombol dan dalam hitungan detik pintu tersebut sudah terbuka.Mereka masuk ke dalam apartement dan Arsen mulai memberikan tugas pada Kinan. Apa saja yang harus dia kerjakan selama Kinan tinggal bersama dengannya. Dia meminta Kinan masak makanan untuk dirinya.“Apa kamu bisa masak?” Tanya Arsen.“Bisa Tuan,” jawab Kinan.“Baiklah untuk saat ini kamu sudah bisa membersihkan ruangan ini dan selesai membersihkan ruangan tolong kamu buatkan makanan untuk Saya. Karena, perut Saya sudah lapar,” ucapnya pada Kinan.“Baik Tuan,” jawab Kinan.Kinan mengambil sapu dan lap untuk di gunakan menyapu dan membersihkan meja dan yang lainnya. Selesai membersihkan rumah ia langsung menuju ke dapur untuk memasak.Selesai memasak, dia langsung menghidangkan makanan tersebut di atas meja makan. Arsen yang tengah sibuk dengan laptopnya ti
Kinan kaget dan Dia tidak percaya di dalam kamar ada seseorang yang ingin berbuat jahat padanya. Dia memberontak dan berteriak dengan sekuat tenaganya. Namun, tenaga yang tersisa tidak sepadan dengan kekuatan lelaki tersebut.“Dari Tadi Kamu selalu memancingku. Iya kan! kamu ingin jika Aku menyentuhmu,” ucapnya dengan suara dinginnya.“Saya tidak pernah memancing siapapun! Apalagi dengan Anda Tuan,” pekik Kinan.“Sudahlah jangan sok jual mahal padaku. Katakan saja berapa yang harus aku bayar untuk tubuhmu ini," ejek Arsen pada Kinan, menatapnya dengan tatapan penuh gairah. “Cukup Tuan! Walaupun Saya orang tidak punya tapi saya masih punya harga diri,” bentaknya dengan nada tinggi dan menyikut dada Arsen.“Maafkan Saya, Kinan. Lain kali kalau kamu sedang mandi jangan lupa untuk menutup pintunya,” ujarnya yang langsung menuju keluar kamar Kinan.Kinan yang melihat Arsen pergi dari kamarnya terdiam dan dia tidak mengerti kenapa dia merasa bersalah sudah memarahi Arsen. Setelah Arsen kelu
Dengan sekuat tenaga Kinan mendorong tubuh Arsen. Dengan dorongan dari Kinan, dia langsung terguling ke lantai. Kinan yang melihat Arsen tersungkur di lantai langsung bangun dan merapihkan pakaian yang sempat berantakan akibat ulah Arsen.“Aw … pinggangku sakit sekali,” ucap Arsen yang merasa pinggangnya ngilu akibat tendangan yang di lakukan oleh Kinan.“Maafkan saya Tuan!” Ucap Kinan yang meminta maaf pada Arsen.Dia merasa bersalah sudah mendorong Arsen sampai terjungkal ke ke belakang. Arsen yang melihat Kinan khawatir padanya mulai memiliki rencana untuk mengerjainya. Dia berpura-pura sakit pinggangnya tersebut.“Sepertinya kamu sengaja ingin mencelakaiku saya!” Arsen berucap dengan nada ketus.“Maafkan saya Tuan. Saya tidak bermaksud untuk mendorong Tuan. Hanya saja-,” ucapan Kinan terhenti.“Hanya saja apa?”tanya Arsen.“Hanya saja tadi Tuan mau berbuat tidak baik pada saya,” ucap Kinan pada Arsen.“Dari tadi kamu memancing saya terus Kinan. Maka dari itu saya menguji dirimu. E
Arsen masih mengukung Kinan yang berada di bawahnya. Dia tidak melepas pagutan bibirnya dengan bibir Kinan. Pagutan bibir pun makin memanas, Kinan mencoba untuk memberontak namun, gerakan tubuhnya menginginkan belaian hangat dari Arsen. Dia terbawa suasana bersama dengan Arsen.“Please, tolong jangan memberontak lagi.” Pinta Arsen pada Kinan.“Sejak pertama Aku melihat dirimu hatiku sudah terpikat dengan kecantikanmu. Apapun yang terjadi denganmu, aku akan bertanggung jawab,”ucap Arsen yang menatap lekat wajah cantik Kinan.Arsen melepaskan pakaian Kinan. Namun, Kinan masih menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya. Dia menangis tersedu dan mengiba pada Arsen.“Aku mohon jangan lakukan ini padaku,” ucap Kinan yang memohon dan mengiba padanya.“Kamu tenang saja aku akan bertanggung jawab padamu. Percayalah!” Arsen meyakinkan Kinan apapun yang terjadi pada Kinan dia akan bertanggung jawab.Arsen menatap Kinan dengan mata yang sudah berkabut gairah. Suasana yang temaram menambah syahdunya
“Buka pintunya cepat!” Ucap seseorang yang berada di luar kamar tersebut.“Argh …. Sial! Siapa yang sudah berani mengetuk pintu apartement ku!” Ujar Arsen dengan nada tinggi.“Cepat pakai bajumu Kinan!” Perintah Arsen.Dengan cepat Kinan memakai kembali pakaiannya. Setelah selesai dia langsung keluar dari kamar Arsen dan menuju kamarnya. Sedangkan Arsen yang hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada keluar dari kamar menuju ke ruang tamu. Terdengar suara pintu yang sudah terbuka. Terlihat seorang wanita paruh baya yang, mengacak pinggang dan menatap wajah Arsen dengan amarah yang dia tahan. Begitu juga dengan Arsen menatap wanita di hadapannya dengan tatapan tajam.“Oh jadi anda yang menggedor pintu apartement saya! Ada perlu apa anda datang kesini?” Tanya Arsen pada wanita tersebut.“Mana Kinanti! Kenapa dia sudah dua hari tidak pulang ke rumah! Apakah dia menjadi wanita simpananmu disini?” Ujar wanita tersebut dengan nada tinggi.“Memangnya siapa anda? Ada hubungan apa anda
“Aku masih mencintaimu beb. Aku mohon kita balikan lagi ya, please?” Ujar Jesika yang mengiba pada Arsen.“Saya sudah tidak ada rasa cinta lagi padamu! Sebaiknya kamu pergi dari apartementku.”“Jangan usir aku seperti itu sayang, percayalah aku masih mencintai dan menyayangimu,” ujar Jesika yang langsung melumat bibir Arsen.Arsen yang melihat Jesika bersikap seperti itu merasa jijik. Dia mendorong tubuh Jesika hingga dia terjatuh di sofa. Kinan yang tidak sengaja mendengar keributan di depan langsung mengintip di belakang tembok. Dia melihat perdebatan antara Arsen dengan seorang wanita cantik seperti model.“Sudah saya katakan padamu, cepat kamu pergi dari apartemenku! Tidak ada waktu mengurusimu,” ucap Arsen dengan ketusnya.“Satu hal yang perlu kamu ingat! Kamu di hatiku sudah mati. Tidak ada lagi sosok manusia sepertimu di dalam hidupku.”Dia langsung menarik tangan Jesika keluar dari apartementnya. Dia melepaskan tangannya dan meminta Jesika untuk pergi dan tidak mengganggunya la
“Please, Kinan izinkan aku untuk menyentuhmu,” ujar Arsen yang mengiba pada Kinan. “Tuan sedang mabuk dan sebaiknya Tuan tidur saja ya,” jawab Kinan pada Arsen.“Apa kamu tidak menaruh perasaan suka padaku?” Arsen bertanya pada Kinan.“Tuan, saya hanya gadis biasa yang tidak pantas mencintai anda,” tegas Kinan.Arsen yang menatap Kinan dengan mata sendu. Dia ingin menjadikan Kinan sebagai kekasihnya. Kinan menatap mata Arsen yang saat ini menatap dirinya.“Percayalah Kinan, saya sangat mencintai kamu! Sejak pertama saya melihat kamu dan saya yakin kamu wanita yang baik dan tidak matrealistis seperti wanita yang lainnya,” Arsen menjelaskan pada Kinan jika dirinya mencintai Kinan.“Tapi- Tuan, saya tidak pantas bersanding dengan Tuan,” ucap Kinan.Arsen langsung menempelkan jari telunjuknya di bibir tipis Kinan. Dia langsung melumat bibir ranum Kinan dengan lahap. Napsu yang ada di dalam dirinya kini mulai membara. Arsen membaringkan tubuh Kinan di atas tempat tidur dan perlahan dia mem