“Aku masih mencintaimu beb. Aku mohon kita balikan lagi ya, please?” Ujar Jesika yang mengiba pada Arsen.“Saya sudah tidak ada rasa cinta lagi padamu! Sebaiknya kamu pergi dari apartementku.”“Jangan usir aku seperti itu sayang, percayalah aku masih mencintai dan menyayangimu,” ujar Jesika yang langsung melumat bibir Arsen.Arsen yang melihat Jesika bersikap seperti itu merasa jijik. Dia mendorong tubuh Jesika hingga dia terjatuh di sofa. Kinan yang tidak sengaja mendengar keributan di depan langsung mengintip di belakang tembok. Dia melihat perdebatan antara Arsen dengan seorang wanita cantik seperti model.“Sudah saya katakan padamu, cepat kamu pergi dari apartemenku! Tidak ada waktu mengurusimu,” ucap Arsen dengan ketusnya.“Satu hal yang perlu kamu ingat! Kamu di hatiku sudah mati. Tidak ada lagi sosok manusia sepertimu di dalam hidupku.”Dia langsung menarik tangan Jesika keluar dari apartementnya. Dia melepaskan tangannya dan meminta Jesika untuk pergi dan tidak mengganggunya la
“Please, Kinan izinkan aku untuk menyentuhmu,” ujar Arsen yang mengiba pada Kinan. “Tuan sedang mabuk dan sebaiknya Tuan tidur saja ya,” jawab Kinan pada Arsen.“Apa kamu tidak menaruh perasaan suka padaku?” Arsen bertanya pada Kinan.“Tuan, saya hanya gadis biasa yang tidak pantas mencintai anda,” tegas Kinan.Arsen yang menatap Kinan dengan mata sendu. Dia ingin menjadikan Kinan sebagai kekasihnya. Kinan menatap mata Arsen yang saat ini menatap dirinya.“Percayalah Kinan, saya sangat mencintai kamu! Sejak pertama saya melihat kamu dan saya yakin kamu wanita yang baik dan tidak matrealistis seperti wanita yang lainnya,” Arsen menjelaskan pada Kinan jika dirinya mencintai Kinan.“Tapi- Tuan, saya tidak pantas bersanding dengan Tuan,” ucap Kinan.Arsen langsung menempelkan jari telunjuknya di bibir tipis Kinan. Dia langsung melumat bibir ranum Kinan dengan lahap. Napsu yang ada di dalam dirinya kini mulai membara. Arsen membaringkan tubuh Kinan di atas tempat tidur dan perlahan dia mem
“Kinan ayo bangun kita main lagi ya. Please satu kali lagi,” Arsen meminta pada Kinan untuk melakukan hubungan lagi.“Apa! Melakukannya lagi!” Teriak Kinan.“Please Kinan satu kali lagi ya,” Arsen mengiba pada Kinan.“Tapi Tuan, punya saya masih sakit dan perih,” jawab Kinan.“Aku akan melakukannya pelan-pelan. Selesai main kita berendam air hangat ya,” ucap Arsen pada Kinan.Kinan terdiam dan tidak lama Arsen merangsang kembali Kinan. Dengan cepat Arsen dapat melihat jika saat ini Kinan sudah terangsang oleh cumbuannya. Dia mulai mencium dan kembali memasukkan pusakanya ke dalam bukit milik Kinan. Desahan dan erangan yang terdengar di dalam kamar. Tanpa terasa mereka melakukan hubungan sampai tiga kali hingga pukul 02:00 dini hari barulah mereka berdua tertidur pulas. Dengan posisi Arsen memeluk tubuh Kinan dari belakang tanpa menggunakan sehelai kain pun di tubuh mereka.Pukul 06:00 pagi Kinan membuka kedua matanya. Dia melihat Arsen di sampingnya yang masih memeluk dirinya. Pelan-p
“Siapa kamu! Kenapa kamu bisa berada di apartemen ini?” Tanya Bella dengan nada ketus.“Sa-saya,” ucap Kinan dengan nada terputus.“Oh iya mi, perkenalkan ini Kinanti. Dia ini kekasih aku mi,” ucap Arsen menjelaskan pada Maminya.“Kekasih? Sejak kapan kamu memiliki kekasih. Bukannya kamu dan Jesika masih ada hubungan?” Tanya Bella pada Arsen.“Aku sama Jesika sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi mi. Jesika sudah memiliki kekasih yang baru,” Arsen menjelaskan pada Maminya.“Tapi kemarin Jesika temui Mami di butik. Dia bilang kalau kamu menolak dia dan terlihat jelas kalau dia sedih akibat kamu tolak,” ucap Bella yang membela Jesika.“Kamu menolak Jesika apa karena kamu sudah memiliki wanita ini?” Ucapnya pada Arsen dan menunjuk Kinan.“Ini tidak ada sangkutannya dengan Kinan, Mami.”Bella mendekati Kinan yang masih duduk di kursi makan. Bella memutari Kinan dan melihat Kinan dari ujung kaki hingga ke atas kepala. Dia ingat akan dirinya dahulu masih gadis,persis seperti Kinan.“Kamu ti
Arsen dan Kinan sudah siap berangkat. Saat ini, mereka sudah berada di dalam mobil. Arsen memakaikan Seatbelt pada Kinan. Setelah itu dia melajukan mobil menuju ke puncak. “Bang, kita mau kemana?” Tanya Kinan.“Saya mau ajak kamu ke villa yang ada di puncak,” ucap Arsen pada Kinan.“Kenapa abang bawa saya ke puncak?” Kinan bertanya lagi pada Arsen.“Saya ingin menenangkan diri bersama denganmu,” ujarnya pada Kinan.Kinan tidak menjawab dia hanya terdiam dan memandang wajah Arsen dari samping. Ada rasa sakit yang Kinan rasakan. Dia bertekad akan pergi dari hidup Arsen.“Kenapa kok kamu diam saja?” Tanya Arsen pada Kinan.“Nggak ada apa-apa kok bang,” Kinan menjawab ucapan Arsen.“Kamu pasti masih kepikiran ya sama ucapan Mami? Jangan dipikirkan ya. Mami emang seperti itu. Tapi Mami orangnya baik kok,” Arsen memberitahu Kinan jika Maminya orang yang baik.“Iya bang. Nyonya sangat menyayangi Abang,” ujarnya pada Arsen.“Mami bukan ibu kandung aku. Kinan,” ucapnya yang membuat Kinan terk
Arsen dan Kinan saat ini berada di Villa milik keluarga Caniago. Setelah melakukan hubungan mereka membersihkan diri. Tidak lama mereka selesai mandi terdengar suara ketukan di depan kamar.Tok tok tok!“Tuan, Nona makan malam sudah siap,” ucap Bi Asih yang memberitahu jika makan malam sudah siap.“Iya bi, sebentar lagi kami keluar. Terimakasih ya bi,” teriak Arsen dari dalam kamar.Bi Asih pergi dari depan pintu kamar menuju ke dapur. Sedangkan Arsen dan Kinan masih berada di dalam kamar. Arsen menyisir rambut Kinan yang panjang. “Sayang jangan pernah berpikir untuk pergi dariku ya,” ucap Arsen pada Kinan.“Tapi bang bagaimana dengan perjodohan Abang dan Mbak Jesika?” Tanya Kinan pada Arsen.“Itu akan menjadi urusanku. Tugasmu sekarang layani aku ya sayang. Secepatnya aku akan menikahimu,” Arsen berbicara pada Kinan.“Tapi bang bagaimana dengan kedua orangtua abang? Pasti mereka kecewa sama abang. Karena sudah menentang kemauan Tuan dan Nyonya,” Kinan menjelaskan pada Arsen.Arsen m
Pagi ini Arsen berpamitan pada Kinan. Arsen akan ke kantor namun, sebelum ke kantor dia akan ke rumah orangtuanya terlebih dahulu. Kinan sudah menyiapkan sarapan pagi untuk Arsen sebelum dia pergi ke kantor.“Sayang hari ini aku ke kantor dulu ya. Kamu disini sendirian nggak apa-apa kan?” Tanya Arsen pada Kinan.“Tidak apa-apa bang,” jawab Kinan.“Baik-baik disini, jika ada apa-apa kamu bisa telpon aku ya,” ujar Arsen pada Kinan.“Iya bang.”Arsen dengan lahap menyantap sarapan pagi yang dibuat oleh Kinan. Terasa enak setiap kali Kinan memasak makanan untuknya. Masakan Kinan sudah menjadi candu baginya. Bukan hanya tubuh Kinan saja yang menjadi candu. Namun, masakan yang Kinan buat pun memanjakan lidah dan perutnya. Selesai makan dia mengecup kening Kinan.“Aku pergi dulu yang,” ucap Arsen pada Kinan.“Iya bang. Hati-hati di jalan,” jawab Kinan.Kinan mengantar Arsen sampai di depan pintu. Setelah Arsen pergi Kinan langsung masuk ke dalam. Dia mulai membersihkan apartemen Arsen.Arsen
Kinan saat ini sudah berada di Stasiun kereta api. Dia sudah akan pergi meninggalkan kota Jakarta menuju kota Kembang. Dengan langkah gontai dia membeli tiket di stasiun. Setelah mendapatkan tiket dia langsung masuk ke dalam kereta dan mencari tempat duduk sesuai dengan nomor yang tertera dalam tiket. Tatapan kosong menusuk dalam mata Kinan dia mengingat kembali kenangan manis bersama dengan Arsen selama beberapa minggu yang lalu. Tak terasa air mata jatuh di atas pipinya. Dengan segera dia menghapus air matanya.“Aku tidak boleh menangis. Aku akan memulai hidup baru tanpamu lagi, terimakasih sudah menghiasi hari-hariku bersamamu. Semoga engkau bahagia dengan wanita pilihan orang tuamu,” gumam Kinan dalam hati.Kinan menyandarkan punggungnya pada kursi. Dia merebahkan badannya yang lelah dan tak terasa dia terlelap tidur. Hingga terdengar suara dari speaker di dalam stasiun hingga dia kaget dan terbangun.Sedangkan saat ini Arsen dan keluarganya tengah makan siang bersama-sama. Dia tid