Dengan sekuat tenaga Kinan mendorong tubuh Arsen. Dengan dorongan dari Kinan, dia langsung terguling ke lantai. Kinan yang melihat Arsen tersungkur di lantai langsung bangun dan merapihkan pakaian yang sempat berantakan akibat ulah Arsen.
“Aw … pinggangku sakit sekali,” ucap Arsen yang merasa pinggangnya ngilu akibat tendangan yang di lakukan oleh Kinan.“Maafkan saya Tuan!” Ucap Kinan yang meminta maaf pada Arsen.Dia merasa bersalah sudah mendorong Arsen sampai terjungkal ke ke belakang. Arsen yang melihat Kinan khawatir padanya mulai memiliki rencana untuk mengerjainya. Dia berpura-pura sakit pinggangnya tersebut.“Sepertinya kamu sengaja ingin mencelakaiku saya!” Arsen berucap dengan nada ketus.“Maafkan saya Tuan. Saya tidak bermaksud untuk mendorong Tuan. Hanya saja-,” ucapan Kinan terhenti.“Hanya saja apa?”tanya Arsen.“Hanya saja tadi Tuan mau berbuat tidak baik pada saya,” ucap Kinan pada Arsen.“Dari tadi kamu memancing saya terus Kinan. Maka dari itu saya menguji dirimu. Eh tidak di sangka tenagamu cukup kuat juga ternyata.” Arsen berucap pada Kinan.“Maafkan saya Tuan,” ucap Kinan yang meminta maaf.Arsen melihat wajah Kinan yang sangat lucu dengan gemasnya dia merasa ingin melumat habis bibir mungil tersebut. Namun, dia tahan dan ingin menguji kesabaran Kinan.“Kinan tolong kamu keluar dan belikan obat sakit pinggang untukku! Rasanya pinggangku sakit sekali,” ucap Arsen pada Kinan.“Baik Tuan. Saya akan ambilkan salap di kotak P3K,” ucap Kinan pada Arsen.“Di kotak obat tidak ada obat pereda nyeri otot. Kau harus keluar dan membelinya di Apotik bawah yang ada di lantai dasar Apartement ini.” Arsen menjelaskan pada Kinan untuk membeli obat di Apotik.“Oh Apotiknya ada di bawah apartement ini Tuan?”tanya Kinan.Arsen hanya menganggukkan kepala dan dia memberikan uang untuk Kinan beli obat. Kinan menerima uang tersebut. Dengan cepat dia keluar dari Apartement Arsen. Namun, sialnya dari samping dirinya di sindir oleh seseorang.“Wah- wah sekarang anak pembawa sial ini sudah menjadi wanita jalang rupanya ya! Pantesan ya sudah dua hari tidak pulang ke rumah dan ternyata dia ada di Apartement mewah,” ucap Olivia yang menyindir Kinan.Kinan yang mendengar suara Olivia langsung melihat ke arahnya. Ternyata Olivia sedang bersama dengan seorang laki- laki gendut dan buncit perutnya. Kinan pun mendekati Olivia bersama dengan kekasihnya tersebut. Sedangkan Arsen mengikuti Kinan dari belakang dan dia berhenti ketika seorang wanita menyindir Kinan.“Oh ternyata kamu Olivia? Hmmm saya dua hari tidak pulang karena, saya kerja disini. Bukan seperti kamu jadi simpanan om-om,” ucap Kinan yang melirik Olivia yang sedang bergandengan tangan dengan om-om tersebut.“Apa kamu bilang! Kurang ajar kamu!”ucap Olivia yang sudah mengangkat tangan dan akan mendaratkan tangannya di wajah Kinan.Kinan yang akan di tampar pun memejamkan mata. Kinan sudah tau kalau Olivia akan menamparnya. Namun, beberapa detik tangan itu tidak kena di pipinya. Dia pun membuka mata dan ternyata ada seseorang yang memegang tangan Olivia.“Lepaskan tanganku!”pekik Olivia yang tangannya kesakitan saat di pegang seseorang.“Jangan pernah kamu menampar Kinan lagi! Jika ini terjadi lagi maka kau akan menyesal dan saya pastikan hidupmu akan susah.” Arsen mengancam Olivia dan menghempaskan tangan Olivia. “Hey bung! Memangnya kau siapa hah! Apakah Kinan Ini simpananmu? Sehingga kau membelanya seperti itu!”teriak Olivia pada Arsen.“Kamu mau tau siapa saya! Perkenalkan nama saya Arsenio Caniago,” ucap Arsen dengan nada tinggi.“Jadi saya ingatkan sekali lagi sama kamu, jangan pernah berbuat kasar lagi pada Kinan. Jika kau mengulangi lagi maka hidupmu dan keluargamu akan selesai.” Ancam Arsen pada Olivia.Olivia berdiri terpaku dan merasakan merinding di sekujur tubuhnya. Kerena, dia tahu siapa jati diri Arsen yang sebenarnya. Anak seorang konglomerar yang terkenal dingin dan kejam. Arsen mengajak Kinanti masuk ke dalam dan meninggalkan Olivia yang masih berdiri mematung dengan laki-laki hidung belang.“Ayo sayang kita masuk ke dalam kamar. Saya sudah tidak kuat,” ucap om tersebut pada Olivia.“Baiklah ayo kita langsung ke kamar om.” Olivia langsung menggandeng tangan om tersebut.“Kita lihat saja nanti Kinanti. Saya akan adukan semua ini pada Ibu, biar kamu kena hajar dari ibu.” Gumam Olivia dalam hati dengan sedikit senyum yang terbit di bibirnya tersebut.Mereka masuk ke dalam kamar. Begitu juga dengan Kinan dan Arsen mereka pun masuk ke dalam kamar. Arsen langsung menutup pintu apartementnya tersebut.“Tuan, bukannya saya harus membeli obat di Apotik? Tapi kenapa Tuan membawa saya ke dalam lagi?”tanya Kinan pada Arsen.“Sudah kamu tidak usah beli obat. Kamu urut saja pinggang saya yang sakit,” ucap Arsen pada Kinan.Arsen membawa Kinan ke dalam kamarnya dan dia meminta Kinan untuk mengurut pinggangnya yang sakit. Kinan pun mengikuti maunya Arsen seperti apa. Dia langsung duduk dan mengoles minyak urut di pinggang Arsen. Kinan mulai mengurut Arsen di belakang badan Arsen. “Ah …. Urutanmu sungguh enak sekali Kinan. Kalau seperti ini kamu membangunkan adikku Kinan,” ucap Arsen dengan suara beratnya yang hasratnya sudah naik. “Ma- maafkan saya Tuan. Apa yang harus saya perbuat.” Kinan merasa gelagapan dengan ucapan Arsen padanya.“Kamu harus melayaniku Kinan,” ucap Arsen pada Kinan. Kinan kaget ketika Arsen menginginkan dirinya untuk melayani nafsu Arsen. Dia menggelengkan kepala dan hendak berdiri. Namun, Arsen memegang tangannya dan Kinan terjatuh tepat di atas tubuh Arsen. Kinan memberontak untuk melepaskan dirinya dari kungkungan Arsen. Namun,usahanya sia-sia belaka. Arsen mengukung tubuh Kinan dan dengan cepat Arsen melumat bibir Kinan dengan Napsu yang sudah di atas ubun-ubunnya.“Jangan lakukan ini padaku Tuan! Saya mohon,” ucap Kinan yang memohon pada Arsen.Arsen tidak menggubris ucapan Kinan. Dia masih mengukung tubuh Kinan. Arsen meraba semua barang yang ada di tubuh Kinan.Arsen masih mengukung Kinan yang berada di bawahnya. Dia tidak melepas pagutan bibirnya dengan bibir Kinan. Pagutan bibir pun makin memanas, Kinan mencoba untuk memberontak namun, gerakan tubuhnya menginginkan belaian hangat dari Arsen. Dia terbawa suasana bersama dengan Arsen.“Please, tolong jangan memberontak lagi.” Pinta Arsen pada Kinan.“Sejak pertama Aku melihat dirimu hatiku sudah terpikat dengan kecantikanmu. Apapun yang terjadi denganmu, aku akan bertanggung jawab,”ucap Arsen yang menatap lekat wajah cantik Kinan.Arsen melepaskan pakaian Kinan. Namun, Kinan masih menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya. Dia menangis tersedu dan mengiba pada Arsen.“Aku mohon jangan lakukan ini padaku,” ucap Kinan yang memohon dan mengiba padanya.“Kamu tenang saja aku akan bertanggung jawab padamu. Percayalah!” Arsen meyakinkan Kinan apapun yang terjadi pada Kinan dia akan bertanggung jawab.Arsen menatap Kinan dengan mata yang sudah berkabut gairah. Suasana yang temaram menambah syahdunya
“Buka pintunya cepat!” Ucap seseorang yang berada di luar kamar tersebut.“Argh …. Sial! Siapa yang sudah berani mengetuk pintu apartement ku!” Ujar Arsen dengan nada tinggi.“Cepat pakai bajumu Kinan!” Perintah Arsen.Dengan cepat Kinan memakai kembali pakaiannya. Setelah selesai dia langsung keluar dari kamar Arsen dan menuju kamarnya. Sedangkan Arsen yang hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada keluar dari kamar menuju ke ruang tamu. Terdengar suara pintu yang sudah terbuka. Terlihat seorang wanita paruh baya yang, mengacak pinggang dan menatap wajah Arsen dengan amarah yang dia tahan. Begitu juga dengan Arsen menatap wanita di hadapannya dengan tatapan tajam.“Oh jadi anda yang menggedor pintu apartement saya! Ada perlu apa anda datang kesini?” Tanya Arsen pada wanita tersebut.“Mana Kinanti! Kenapa dia sudah dua hari tidak pulang ke rumah! Apakah dia menjadi wanita simpananmu disini?” Ujar wanita tersebut dengan nada tinggi.“Memangnya siapa anda? Ada hubungan apa anda
“Aku masih mencintaimu beb. Aku mohon kita balikan lagi ya, please?” Ujar Jesika yang mengiba pada Arsen.“Saya sudah tidak ada rasa cinta lagi padamu! Sebaiknya kamu pergi dari apartementku.”“Jangan usir aku seperti itu sayang, percayalah aku masih mencintai dan menyayangimu,” ujar Jesika yang langsung melumat bibir Arsen.Arsen yang melihat Jesika bersikap seperti itu merasa jijik. Dia mendorong tubuh Jesika hingga dia terjatuh di sofa. Kinan yang tidak sengaja mendengar keributan di depan langsung mengintip di belakang tembok. Dia melihat perdebatan antara Arsen dengan seorang wanita cantik seperti model.“Sudah saya katakan padamu, cepat kamu pergi dari apartemenku! Tidak ada waktu mengurusimu,” ucap Arsen dengan ketusnya.“Satu hal yang perlu kamu ingat! Kamu di hatiku sudah mati. Tidak ada lagi sosok manusia sepertimu di dalam hidupku.”Dia langsung menarik tangan Jesika keluar dari apartementnya. Dia melepaskan tangannya dan meminta Jesika untuk pergi dan tidak mengganggunya la
“Please, Kinan izinkan aku untuk menyentuhmu,” ujar Arsen yang mengiba pada Kinan. “Tuan sedang mabuk dan sebaiknya Tuan tidur saja ya,” jawab Kinan pada Arsen.“Apa kamu tidak menaruh perasaan suka padaku?” Arsen bertanya pada Kinan.“Tuan, saya hanya gadis biasa yang tidak pantas mencintai anda,” tegas Kinan.Arsen yang menatap Kinan dengan mata sendu. Dia ingin menjadikan Kinan sebagai kekasihnya. Kinan menatap mata Arsen yang saat ini menatap dirinya.“Percayalah Kinan, saya sangat mencintai kamu! Sejak pertama saya melihat kamu dan saya yakin kamu wanita yang baik dan tidak matrealistis seperti wanita yang lainnya,” Arsen menjelaskan pada Kinan jika dirinya mencintai Kinan.“Tapi- Tuan, saya tidak pantas bersanding dengan Tuan,” ucap Kinan.Arsen langsung menempelkan jari telunjuknya di bibir tipis Kinan. Dia langsung melumat bibir ranum Kinan dengan lahap. Napsu yang ada di dalam dirinya kini mulai membara. Arsen membaringkan tubuh Kinan di atas tempat tidur dan perlahan dia mem
“Kinan ayo bangun kita main lagi ya. Please satu kali lagi,” Arsen meminta pada Kinan untuk melakukan hubungan lagi.“Apa! Melakukannya lagi!” Teriak Kinan.“Please Kinan satu kali lagi ya,” Arsen mengiba pada Kinan.“Tapi Tuan, punya saya masih sakit dan perih,” jawab Kinan.“Aku akan melakukannya pelan-pelan. Selesai main kita berendam air hangat ya,” ucap Arsen pada Kinan.Kinan terdiam dan tidak lama Arsen merangsang kembali Kinan. Dengan cepat Arsen dapat melihat jika saat ini Kinan sudah terangsang oleh cumbuannya. Dia mulai mencium dan kembali memasukkan pusakanya ke dalam bukit milik Kinan. Desahan dan erangan yang terdengar di dalam kamar. Tanpa terasa mereka melakukan hubungan sampai tiga kali hingga pukul 02:00 dini hari barulah mereka berdua tertidur pulas. Dengan posisi Arsen memeluk tubuh Kinan dari belakang tanpa menggunakan sehelai kain pun di tubuh mereka.Pukul 06:00 pagi Kinan membuka kedua matanya. Dia melihat Arsen di sampingnya yang masih memeluk dirinya. Pelan-p
“Siapa kamu! Kenapa kamu bisa berada di apartemen ini?” Tanya Bella dengan nada ketus.“Sa-saya,” ucap Kinan dengan nada terputus.“Oh iya mi, perkenalkan ini Kinanti. Dia ini kekasih aku mi,” ucap Arsen menjelaskan pada Maminya.“Kekasih? Sejak kapan kamu memiliki kekasih. Bukannya kamu dan Jesika masih ada hubungan?” Tanya Bella pada Arsen.“Aku sama Jesika sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi mi. Jesika sudah memiliki kekasih yang baru,” Arsen menjelaskan pada Maminya.“Tapi kemarin Jesika temui Mami di butik. Dia bilang kalau kamu menolak dia dan terlihat jelas kalau dia sedih akibat kamu tolak,” ucap Bella yang membela Jesika.“Kamu menolak Jesika apa karena kamu sudah memiliki wanita ini?” Ucapnya pada Arsen dan menunjuk Kinan.“Ini tidak ada sangkutannya dengan Kinan, Mami.”Bella mendekati Kinan yang masih duduk di kursi makan. Bella memutari Kinan dan melihat Kinan dari ujung kaki hingga ke atas kepala. Dia ingat akan dirinya dahulu masih gadis,persis seperti Kinan.“Kamu ti
Arsen dan Kinan sudah siap berangkat. Saat ini, mereka sudah berada di dalam mobil. Arsen memakaikan Seatbelt pada Kinan. Setelah itu dia melajukan mobil menuju ke puncak. “Bang, kita mau kemana?” Tanya Kinan.“Saya mau ajak kamu ke villa yang ada di puncak,” ucap Arsen pada Kinan.“Kenapa abang bawa saya ke puncak?” Kinan bertanya lagi pada Arsen.“Saya ingin menenangkan diri bersama denganmu,” ujarnya pada Kinan.Kinan tidak menjawab dia hanya terdiam dan memandang wajah Arsen dari samping. Ada rasa sakit yang Kinan rasakan. Dia bertekad akan pergi dari hidup Arsen.“Kenapa kok kamu diam saja?” Tanya Arsen pada Kinan.“Nggak ada apa-apa kok bang,” Kinan menjawab ucapan Arsen.“Kamu pasti masih kepikiran ya sama ucapan Mami? Jangan dipikirkan ya. Mami emang seperti itu. Tapi Mami orangnya baik kok,” Arsen memberitahu Kinan jika Maminya orang yang baik.“Iya bang. Nyonya sangat menyayangi Abang,” ujarnya pada Arsen.“Mami bukan ibu kandung aku. Kinan,” ucapnya yang membuat Kinan terk
Arsen dan Kinan saat ini berada di Villa milik keluarga Caniago. Setelah melakukan hubungan mereka membersihkan diri. Tidak lama mereka selesai mandi terdengar suara ketukan di depan kamar.Tok tok tok!“Tuan, Nona makan malam sudah siap,” ucap Bi Asih yang memberitahu jika makan malam sudah siap.“Iya bi, sebentar lagi kami keluar. Terimakasih ya bi,” teriak Arsen dari dalam kamar.Bi Asih pergi dari depan pintu kamar menuju ke dapur. Sedangkan Arsen dan Kinan masih berada di dalam kamar. Arsen menyisir rambut Kinan yang panjang. “Sayang jangan pernah berpikir untuk pergi dariku ya,” ucap Arsen pada Kinan.“Tapi bang bagaimana dengan perjodohan Abang dan Mbak Jesika?” Tanya Kinan pada Arsen.“Itu akan menjadi urusanku. Tugasmu sekarang layani aku ya sayang. Secepatnya aku akan menikahimu,” Arsen berbicara pada Kinan.“Tapi bang bagaimana dengan kedua orangtua abang? Pasti mereka kecewa sama abang. Karena sudah menentang kemauan Tuan dan Nyonya,” Kinan menjelaskan pada Arsen.Arsen m