Ting ... Suara pintu lift terbuka dan Arsen langsung menarik tangan Kinan, dan berjalan menuju ke apartementnya tersebut. Sesampainya di depan pintu tersebut Arsen menekan tombol dan dalam hitungan detik pintu tersebut sudah terbuka.
Mereka masuk ke dalam apartement dan Arsen mulai memberikan tugas pada Kinan. Apa saja yang harus dia kerjakan selama Kinan tinggal bersama dengannya. Dia meminta Kinan masak makanan untuk dirinya.“Apa kamu bisa masak?” Tanya Arsen.“Bisa Tuan,” jawab Kinan.“Baiklah untuk saat ini kamu sudah bisa membersihkan ruangan ini dan selesai membersihkan ruangan tolong kamu buatkan makanan untuk Saya. Karena, perut Saya sudah lapar,” ucapnya pada Kinan.“Baik Tuan,” jawab Kinan.Kinan mengambil sapu dan lap untuk di gunakan menyapu dan membersihkan meja dan yang lainnya. Selesai membersihkan rumah ia langsung menuju ke dapur untuk memasak.Selesai memasak, dia langsung menghidangkan makanan tersebut di atas meja makan. Arsen yang tengah sibuk dengan laptopnya tidak bisa fokus karena, mencium aroma masakan yang tercium begitu harum dan membuat perut ingin segera di isi.Dia langsung menutup laptop dan berjalan menuju ke ruang makan yang dimana sudah tersaji berbagai macam lauk di atas meja. Arsen langsung duduk dan tidak lama Kinan datang dari arah dapur membawa nasi untuk dia sajikan di atas meja.“Ini semua kamu yang masak?” Tanya Arsen.“Iya Tuan,” jawabnya.“Oke, kalau begitu Saya akan mencobanya terlebih dahulu. Apakah masakan kamu enak atau tidak.” ejek Arsen pada Kinan.Kinan terdiam dan tertunduk dia takut jika, nanti masakan yang dia sajikan tidak sama dengan lidah Arsen. Kinan hanya berdoa semoga masakan yang dia sajikan pas di mulut Arsen.Arsen yang melihat raut wajah Kinan yang terlihat cemas tercetak jelas. Dia tersenyum melihat tingkah Kinan yang sangat menggemaskan menurut yang dia lihat. Arsen langsung menyuapkan daging steak yang ada di hadapannya. Ternyata sungguh sangat enak dan dagingnya pun sangat empuk. Kinan pintar memanjakan lidah pecinta kuliner seperti Arsen.“Hm, ternyata kamu pintar masak juga ya. Tidak salah Saya mempekerjakan kamu disini,” ucapnya pada Kinan.“Kamu tenang saja saya akan tetap memberikan kamu gaji selama kamu tinggal di apartement saya. Bahkan, gajimu disini akan lebih besar dari gaji yang kamu terima dari toko bunga tersebut,” ujarnya pada Kinan.“Tapi Tuan-,” ucapan Kinan terhenti.“Tapi apa? Katakan saja.” kata Arsen pada Kinan.“Tapi kan, saya harus membayar utang saya pada Tuan. Karena, keteledoran saya mobil Tuan lecet terkena stang sepeda saya.” Tantri menjelaskan pada Arsen tentang ganti rugi yang harus dia bayar.“Untuk masalah ganti rugi kamu tenang saja saya tidak akan menagih lagi. Asalkan kamu bisa memanjakan perut saya dan kamu bisa menenangkan hati saya,” ucapnya pada Kinan. Dia melanjutkan kembali makan.“Menenangkan hati Tuan?” Tanya Kinan yang bingung dengan ucapan yang Arsen lontarkan.“Iya kamu harus menenangkan hati saya. Satu lagi biasanya saya sebelum tidur harus di pijat dulu. Jadi nanti sebelum saya tidur kamu harus memijat saya terlebih dahulu,” ujarnya pada Kinan.“Memijat? Apa saya tidak salah dengar Tuan,” ucap Kinan.“Tidak! Kamu tidak salah dengar,” ucapnya.“Tapi Tuan,” ucapan Kinan terhenti. “Tapi apa? Perasaan dari tadi kamu banyak sekali menolak permintaan saya? Apa kamu mau kalau saya menambahkan lagi ganti rugi tersebut!” ancam Arsen pada Kinan.“Tidak Tuan. Baiklah saya akan menuruti kemauan Tuan asalkan hutang ganti ruginya bisa di hilangkan,” ucap Kinan yang memohon.Arsen melanjutkan makan malamnya tersebut. Setelah itu dia menuju ke kamar mandi dan membersihkan diri. Selesai membersihkan piring kotor Kinan langsung masuk ke dalam kamarnya yang bersampingan dengan kamar Arsen. Dia ingin mandi karena,badannya sudah terasa lengket. Namun, dia tidak membawa pakaian ganti. Kinan membuka lemari pakaian yang ada di kamarnya. Namun, yang ada hanya kemeja dan kaos besar. Terpaksa Kinan memakai pakaian yang ada di dalam lemari tersebut.“Ah ini semua gara-gara si Tuan kulkas itu yang membuat Saya jadi seperti ini,” gerutu Kinan. Dia langsung masuk ke dalam kamar mandi, yang ada di dalam kamar tersebut. Namun, dia lupa untuk mengunci pintu kamarnya.Arsen yang sudah selesai mandi langsung mencari Kinan. Badannya terasa pegal semua dia ingin, Kinan memijat badannya agar segar kembali. Dia mengedarkan mata ke semua ruangan namun, dia tidak melihat Kinan.“Apa dia ada di kamar?” Gumam Arsen dalam hati.Arsen langsung mengetuk pintu kamar Namun,tidak ada jawaban dari dalam. Arsen pun memutar knop pintu dan ternyata pintu tidak terkunci. Dia masuk ke dalam kamar dan duduk di atas tempat tidur Kinan dengan penerangan lampu kamar yang redup. Arsen duduk dengan santainya menunggu Kinan keluar dari kamar mandi.Kinan yang tengah asik mandi, dia tidak menyadari jika Arsen saat ini sudah berada di dalam kamarnya. Selesai mandi dia melilitkan handuk di badan mungilnya. Dia keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk yang terlilit di badannya.Arsen yang melihat pemandangan di depannya hanya bisa meneguk salivanya dia menahan hasrat yang ada di dalam dirinya.Tanpa rasa canggung Kinan membuka handuk yang terlilit di badannya dan terlihat jelas tubuh putih Kinan di hadapan Arsen dan langsung saja kejantanan Arsen pun mulai on. Pikiran Arsen sudah traveling kemana-mana. Dia bangkit dari duduknya dan langsung memeluk Kinan dari belakang. Kinan pun berteriak” Aw … lepaskan!” Teriaknya.Kinan kaget dan Dia tidak percaya di dalam kamar ada seseorang yang ingin berbuat jahat padanya. Dia memberontak dan berteriak dengan sekuat tenaganya. Namun, tenaga yang tersisa tidak sepadan dengan kekuatan lelaki tersebut.“Dari Tadi Kamu selalu memancingku. Iya kan! kamu ingin jika Aku menyentuhmu,” ucapnya dengan suara dinginnya.“Saya tidak pernah memancing siapapun! Apalagi dengan Anda Tuan,” pekik Kinan.“Sudahlah jangan sok jual mahal padaku. Katakan saja berapa yang harus aku bayar untuk tubuhmu ini," ejek Arsen pada Kinan, menatapnya dengan tatapan penuh gairah. “Cukup Tuan! Walaupun Saya orang tidak punya tapi saya masih punya harga diri,” bentaknya dengan nada tinggi dan menyikut dada Arsen.“Maafkan Saya, Kinan. Lain kali kalau kamu sedang mandi jangan lupa untuk menutup pintunya,” ujarnya yang langsung menuju keluar kamar Kinan.Kinan yang melihat Arsen pergi dari kamarnya terdiam dan dia tidak mengerti kenapa dia merasa bersalah sudah memarahi Arsen. Setelah Arsen kelu
Dengan sekuat tenaga Kinan mendorong tubuh Arsen. Dengan dorongan dari Kinan, dia langsung terguling ke lantai. Kinan yang melihat Arsen tersungkur di lantai langsung bangun dan merapihkan pakaian yang sempat berantakan akibat ulah Arsen.“Aw … pinggangku sakit sekali,” ucap Arsen yang merasa pinggangnya ngilu akibat tendangan yang di lakukan oleh Kinan.“Maafkan saya Tuan!” Ucap Kinan yang meminta maaf pada Arsen.Dia merasa bersalah sudah mendorong Arsen sampai terjungkal ke ke belakang. Arsen yang melihat Kinan khawatir padanya mulai memiliki rencana untuk mengerjainya. Dia berpura-pura sakit pinggangnya tersebut.“Sepertinya kamu sengaja ingin mencelakaiku saya!” Arsen berucap dengan nada ketus.“Maafkan saya Tuan. Saya tidak bermaksud untuk mendorong Tuan. Hanya saja-,” ucapan Kinan terhenti.“Hanya saja apa?”tanya Arsen.“Hanya saja tadi Tuan mau berbuat tidak baik pada saya,” ucap Kinan pada Arsen.“Dari tadi kamu memancing saya terus Kinan. Maka dari itu saya menguji dirimu. E
Arsen masih mengukung Kinan yang berada di bawahnya. Dia tidak melepas pagutan bibirnya dengan bibir Kinan. Pagutan bibir pun makin memanas, Kinan mencoba untuk memberontak namun, gerakan tubuhnya menginginkan belaian hangat dari Arsen. Dia terbawa suasana bersama dengan Arsen.“Please, tolong jangan memberontak lagi.” Pinta Arsen pada Kinan.“Sejak pertama Aku melihat dirimu hatiku sudah terpikat dengan kecantikanmu. Apapun yang terjadi denganmu, aku akan bertanggung jawab,”ucap Arsen yang menatap lekat wajah cantik Kinan.Arsen melepaskan pakaian Kinan. Namun, Kinan masih menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya. Dia menangis tersedu dan mengiba pada Arsen.“Aku mohon jangan lakukan ini padaku,” ucap Kinan yang memohon dan mengiba padanya.“Kamu tenang saja aku akan bertanggung jawab padamu. Percayalah!” Arsen meyakinkan Kinan apapun yang terjadi pada Kinan dia akan bertanggung jawab.Arsen menatap Kinan dengan mata yang sudah berkabut gairah. Suasana yang temaram menambah syahdunya
“Buka pintunya cepat!” Ucap seseorang yang berada di luar kamar tersebut.“Argh …. Sial! Siapa yang sudah berani mengetuk pintu apartement ku!” Ujar Arsen dengan nada tinggi.“Cepat pakai bajumu Kinan!” Perintah Arsen.Dengan cepat Kinan memakai kembali pakaiannya. Setelah selesai dia langsung keluar dari kamar Arsen dan menuju kamarnya. Sedangkan Arsen yang hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada keluar dari kamar menuju ke ruang tamu. Terdengar suara pintu yang sudah terbuka. Terlihat seorang wanita paruh baya yang, mengacak pinggang dan menatap wajah Arsen dengan amarah yang dia tahan. Begitu juga dengan Arsen menatap wanita di hadapannya dengan tatapan tajam.“Oh jadi anda yang menggedor pintu apartement saya! Ada perlu apa anda datang kesini?” Tanya Arsen pada wanita tersebut.“Mana Kinanti! Kenapa dia sudah dua hari tidak pulang ke rumah! Apakah dia menjadi wanita simpananmu disini?” Ujar wanita tersebut dengan nada tinggi.“Memangnya siapa anda? Ada hubungan apa anda
“Aku masih mencintaimu beb. Aku mohon kita balikan lagi ya, please?” Ujar Jesika yang mengiba pada Arsen.“Saya sudah tidak ada rasa cinta lagi padamu! Sebaiknya kamu pergi dari apartementku.”“Jangan usir aku seperti itu sayang, percayalah aku masih mencintai dan menyayangimu,” ujar Jesika yang langsung melumat bibir Arsen.Arsen yang melihat Jesika bersikap seperti itu merasa jijik. Dia mendorong tubuh Jesika hingga dia terjatuh di sofa. Kinan yang tidak sengaja mendengar keributan di depan langsung mengintip di belakang tembok. Dia melihat perdebatan antara Arsen dengan seorang wanita cantik seperti model.“Sudah saya katakan padamu, cepat kamu pergi dari apartemenku! Tidak ada waktu mengurusimu,” ucap Arsen dengan ketusnya.“Satu hal yang perlu kamu ingat! Kamu di hatiku sudah mati. Tidak ada lagi sosok manusia sepertimu di dalam hidupku.”Dia langsung menarik tangan Jesika keluar dari apartementnya. Dia melepaskan tangannya dan meminta Jesika untuk pergi dan tidak mengganggunya la
“Please, Kinan izinkan aku untuk menyentuhmu,” ujar Arsen yang mengiba pada Kinan. “Tuan sedang mabuk dan sebaiknya Tuan tidur saja ya,” jawab Kinan pada Arsen.“Apa kamu tidak menaruh perasaan suka padaku?” Arsen bertanya pada Kinan.“Tuan, saya hanya gadis biasa yang tidak pantas mencintai anda,” tegas Kinan.Arsen yang menatap Kinan dengan mata sendu. Dia ingin menjadikan Kinan sebagai kekasihnya. Kinan menatap mata Arsen yang saat ini menatap dirinya.“Percayalah Kinan, saya sangat mencintai kamu! Sejak pertama saya melihat kamu dan saya yakin kamu wanita yang baik dan tidak matrealistis seperti wanita yang lainnya,” Arsen menjelaskan pada Kinan jika dirinya mencintai Kinan.“Tapi- Tuan, saya tidak pantas bersanding dengan Tuan,” ucap Kinan.Arsen langsung menempelkan jari telunjuknya di bibir tipis Kinan. Dia langsung melumat bibir ranum Kinan dengan lahap. Napsu yang ada di dalam dirinya kini mulai membara. Arsen membaringkan tubuh Kinan di atas tempat tidur dan perlahan dia mem
“Kinan ayo bangun kita main lagi ya. Please satu kali lagi,” Arsen meminta pada Kinan untuk melakukan hubungan lagi.“Apa! Melakukannya lagi!” Teriak Kinan.“Please Kinan satu kali lagi ya,” Arsen mengiba pada Kinan.“Tapi Tuan, punya saya masih sakit dan perih,” jawab Kinan.“Aku akan melakukannya pelan-pelan. Selesai main kita berendam air hangat ya,” ucap Arsen pada Kinan.Kinan terdiam dan tidak lama Arsen merangsang kembali Kinan. Dengan cepat Arsen dapat melihat jika saat ini Kinan sudah terangsang oleh cumbuannya. Dia mulai mencium dan kembali memasukkan pusakanya ke dalam bukit milik Kinan. Desahan dan erangan yang terdengar di dalam kamar. Tanpa terasa mereka melakukan hubungan sampai tiga kali hingga pukul 02:00 dini hari barulah mereka berdua tertidur pulas. Dengan posisi Arsen memeluk tubuh Kinan dari belakang tanpa menggunakan sehelai kain pun di tubuh mereka.Pukul 06:00 pagi Kinan membuka kedua matanya. Dia melihat Arsen di sampingnya yang masih memeluk dirinya. Pelan-p
“Siapa kamu! Kenapa kamu bisa berada di apartemen ini?” Tanya Bella dengan nada ketus.“Sa-saya,” ucap Kinan dengan nada terputus.“Oh iya mi, perkenalkan ini Kinanti. Dia ini kekasih aku mi,” ucap Arsen menjelaskan pada Maminya.“Kekasih? Sejak kapan kamu memiliki kekasih. Bukannya kamu dan Jesika masih ada hubungan?” Tanya Bella pada Arsen.“Aku sama Jesika sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi mi. Jesika sudah memiliki kekasih yang baru,” Arsen menjelaskan pada Maminya.“Tapi kemarin Jesika temui Mami di butik. Dia bilang kalau kamu menolak dia dan terlihat jelas kalau dia sedih akibat kamu tolak,” ucap Bella yang membela Jesika.“Kamu menolak Jesika apa karena kamu sudah memiliki wanita ini?” Ucapnya pada Arsen dan menunjuk Kinan.“Ini tidak ada sangkutannya dengan Kinan, Mami.”Bella mendekati Kinan yang masih duduk di kursi makan. Bella memutari Kinan dan melihat Kinan dari ujung kaki hingga ke atas kepala. Dia ingat akan dirinya dahulu masih gadis,persis seperti Kinan.“Kamu ti