Beranda / CEO / Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan / 02. Kinan harus ganti rugi!

Share

02. Kinan harus ganti rugi!

Penulis: Aprilia Sakura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Ma- maafkan saya Tuan,” ucapnya dengan suara yang bergetar.

“Maaf! Coba kamu lihat, sepeda bututmu itu sudah menggores samping mobilku!” Ujarnya dengan suara ketus dan Dia menunjuk samping mobil yang lecet akibat terkena stang sepeda Kinan

 Kinan menoleh ke arah telunjuk laki-laki tersebut. Ternyata mobilnya tergores akibat kena stang sepedanya. Kinan menatap wajah Laki-laki tersebut dengan nanar.

“Saya tidak mau tahu Kamu harus ganti rugi! Dan Kamu harus perbaiki mobil Saya yang lecet tersebut,” ucapnya pada Kinan.

“Ganti rugi? Berapa yang harus Saya bayar Tuan, untuk mengganti rugi mobil Tuan yang lecet?” Tanya Kinan yang memberanikan diri bertanya pada Laki-laki tersebut.

“Kamu harus ganti rugi sebesar 20 juta.” bisik Laki- laki tersebut dengan gaya santainya.

“Hah 20 juta!” Kinan yang kaget dengan nominal yang Pria itu sebutkan.

“Iya 20 juta. Itu untuk biaya ganti ruginya,” ujarnya dengan santai.

“Apa Kamu sanggup bayar ganti rugi! Kalau Kamu sanggup mana uangnya.” Pinta Laki-laki tersebut.

Kinan terdiam dan berpikir, darimana Dia akan mendapatkan uang 20 juta. Untuk mengganti rugi pada Laki-laki tersebut. Dia hanya pasrah apa yang akan terjadi padanya.

“Kenapa diam saja? Ayo cepat ganti rugi.” Desaknya meminta ganti rugi pada Kinan.

“Maaf Tuan, Kalau untuk sekarang Saya belum ada uang untuk mengganti mobil Tuan yang tergores. Tapi setelah Saya gajian nanti pasti Saya akan menyicil bayar ganti ruginya,” ucap Kinan.

“Apa! Kamu mau menyicil bayar ganti kerusakan mobil Saya!  Memangnya Kamu pikir Saya penagih hutang keliling yang bisa kamu bayar dengan cicil,” ujarnya pada Kinan dan Dia melihat ke arah Kinan yang tertunduk.

"Mana KTP kamu?” tanya Laki-laki tersebut.

“Hah KTP? Untuk apa Tuan menanyakan KTP Saya,” ujar Kinan.

“Cepat mana KTP kamu,” bentaknya dengan nada tinggi.

Kinan pun langsung mengambil KTP yang ada di dalam dompetnya. Dia memberikan pada Laki-laki tersebut. Setelah itu Dia langsung menundukkan kepala. Ada rasa takut di dalam hati Kinan.

“KTP ini sebagai jaminannya, jika Kamu tidak bertanggung jawab atau Kamu melarikan diri, Maka Saya akan membawa kamu ke jalur hukum,” ucapnya dengan tegas.

“Saya pasti akan bertanggung jawab Tuan, Anda tenang saja, Saya tidak akan kabur.” tantang Kinan pada Arsen.

Entah dari mana dia dapat keberanian seperti itu. Hingga dia mampu menjawab Pria dingin tersebut. Kinan saat ini sudah tersulut emosi karena, dari tadi Pria tersebut terus saja memojokkannya.

“Jika Kamu tidak bisa membayar ganti rugi. Maka Kamu harus bekerja di apartement Saya sebagai pelayan pribadi Saya selama tiga bulan tanpa di gaji,” ucapnya dengan seringai senyum puasnya.

Kinan kaget bukan main Dia harus bekerja di rumah orang yang baru Dia kenal tanpa di gaji selama tiga bulan. Dia mencoba untuk menenangkan kembali hatinya yang panas. Dia mencoba berbicara halus pada Pria tersebut.

"Maaf Tuan, apa tidak ada keringanan untuk Saya? Kalau saya bekerja di Apartement Tuan tanpa di gaji, nanti Saya dan keluarga  mau makan apa,” ucapnya pada Lelaki tersebut.

"Saya tidak peduli yang penting Kamu ganti rugi.” Tuntutnya pada Kinan.

"Baik Tuan, Saya akan bekerja pada Tuan tapi setelah Saya selesai bekerja di toko bunga, bagaimana Tuan? Apakah Tuan mau jika Saya bekerja separuh waktu," ujar Kinan yang mencoba bernego pada Lelaki tersebut.

"Tidak! Saya tidak setuju dengan tawaran mu itu. Saya mau Kamu bekerja di rumah saya selama tiga bulan.” Tolak Lelaki tersebut.

Kinan yang mendengar tolakan dari Lelaki itu hanya pasrah. Dia tidak bisa berbuat apa-apa. Selain, mengikuti keinginan Laki-laki tersebut.

“Satu lagi Kamu harus memanggil Saya dengan sebutan Tuan Arsen.” bisik Arsen di telinga Kinan, yang membuat bulu kuduknya merinding.

“Ba-baik, Tuan Arsen,” ujar Kinan.

Laki- laki  itu membaca nama yang tertera di KTP tersebut. Namun dia masih menatap Kinan dengan tajam. Menelisik penampilan Kinan dari atas kepala hingga bawah kaki.

"Kinanti Larasati, nama yang cukup bagus," ucapnya.

Kinan pun terdiam saat namanya di baca oleh Pria tersebut. Dia meminta Kinan masuk ke dalam mobilnya. Kinan ingat bahwa dirinya harus mengantarkan bunga pesanan dari hotel Areta.

“Tuan, apakah Saya bisa mengantar bunga ini dulu pada customer terlebih dahulu. Setelah itu Saya akan ikut dengan Tuan,” ucapnya yang meminta tolong pada Arsen.

“Lalu bagaimana dengan sepeda Saya Tuan? Tidak mungkin Saya akan meninggalkannya disini,” ujar Kinan yang risau akan sepedanya tersebut.

“Baiklah Saya akan mengantarmu ke tempat tujuanmu semula, soal sepeda kamu tidak usah khawatir nanti saya akan membelikan sepeda yang baru untukmu,” ujar Arsen.

“Dasar orang kaya mentang-mentang banyak duit apapun di ukur pakai uang.” Sungut Kinan.

“Saya dengar apa yang baru saja kamu ucapkan,” ujar Arsen.

Kinan pun kaget  ketika Arsen mendengar Dia sedang bersungut padanya. Namun, setenang mungkin dia membuang muka ke arah jendela mobil. Sedangkan, Arsen hanya tersenyum melihat Kinan yang jengkel padanya.

 “Memangnya bunga itu mau kamu antar kemana?” Tanya Arsen.

“Saya mau antar bunga ini ke hotel Areta,” kata Kinan pada Arsen.

“Hah hotel Areta! Jadi yang memesan bunga dari toko tempat Kamu bekerja itu orang dari hotel Areta,” tanya Arsen pada Kinan yang menundukkan kepalanya.

“Iya Tuan,” jawab Kinan.

Arsen fokus menyetir mobilnya tersebut, dan Kinan yang berada di sampingnya terdiam melihat tingkah Pria di sampingnya tersebut. Dia pun tidak mau ambil pusing dia membuang muka ke arah samping jendela mobil.

Tak terasa mereka berdua sudah sampai di depan hotel tersebut, dan Kinan bergegas menuju ke ruang receptionist. memberitahukan bahwa Dia datang untuk mengantarkan bunga pesanan Bu Indriana.

Selesai mengantar bunga dia langsung masuk kembali ke dalam mobil milik Arsen. Arsen yang melihat wajah Kinan yang di tekuk, terlihat sangat lucu. Tanpa dia sadari senyum di wajahnya mengembang.

“Sudah kamu antar bunga tersebut?” Tanya Arsen.

“Sudah Tuan,” jawab Kinan.

Kinan duduk di samping kiri mobil depan. Tidak lupa juga dia memasang seat belt. Setelah itu mobil pun melesat dengan kecepatan tinggi menuju apartement Arsen.

Sesampainya di depan apartement milik Arsen. Mereka berdua berjalan menuju ke tangga lift dan berhenti di depannya. Menunggu sekitar lima menit pintu lift pun terbuka Arsen dan Kinan masuk ke dalam dan di dalam hanya ada mereka berdua saja.

“Apakah apartement Tuan berada di lantai berapa?” Tanya Kinan.

“Di lantai sepuluh,” jawabnya singkat.

Mereka berdua terdiam kembali. Tidak lama lift pun macet dan mereka berdua terkurung di dalam lift tersebut. Arsen dan Kinan panik saat lampu lift mati dan mereka meminta tolong. Namun, tidak ada yang mendengarkan teriakan mereka.

“Bagaimana ini Tuan? Kita terkurung di dalam lift,” ucap Kinan.

“Tenanglah, Saya akan menelpon anak buah Saya biar mereka datang membantu kita,” ucapnya dengan santai sambil memegang handpone dan menelpon seseorang.

Namun sialnya di dalam lift dia tidak menemukan jaringan sama sekali. Arsen frustasi, dia berteriak “ Ah sial! Kenapa di saat genting seperti ini malah jaringan tidak ada.”

Kinan sudah merasakan dadanya sesak karena kurang oksigen. Dia pun luruh ke bawah dan pingsan. Arsen yang melihat Kinan pingsan langsung memeluknya. Dia bingung apa yang harus dia lakukan agar Kinan sadar kembali. Akhirnya Arsen membuka mulut Kinan dan  menempelkan mulutnya pada mulut Kinan dan dia memberikan napas buatan untuk Kinan.

Namun,berdesir perasaan aneh pada Arsen ketika dia memberikan napas untuk Kinan. 

“Perasaan apa yang sedang Saya alami saat ini? Tidak mungkin Saya menyukai gadis menyebalkan ini.” Sungutnya dalam hati.

Kinan pun terbatuk saat Arsen selesai memberikan napas pada dirinya. Dia kaget melihat wajahnya sedekat itu dengan Arsen. Kinan langsung mendorong tubuh Arsen dan Dia langsung berdiri dan akhirnya lift bisa di gunakan kembali.

Bab terkait

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   03. Kinan berada di apartement Arsen

    Ting ... Suara pintu lift terbuka dan Arsen langsung menarik tangan Kinan, dan berjalan menuju ke apartementnya tersebut. Sesampainya di depan pintu tersebut Arsen menekan tombol dan dalam hitungan detik pintu tersebut sudah terbuka.Mereka masuk ke dalam apartement dan Arsen mulai memberikan tugas pada Kinan. Apa saja yang harus dia kerjakan selama Kinan tinggal bersama dengannya. Dia meminta Kinan masak makanan untuk dirinya.“Apa kamu bisa masak?” Tanya Arsen.“Bisa Tuan,” jawab Kinan.“Baiklah untuk saat ini kamu sudah bisa membersihkan ruangan ini dan selesai membersihkan ruangan tolong kamu buatkan makanan untuk Saya. Karena, perut Saya sudah lapar,” ucapnya pada Kinan.“Baik Tuan,” jawab Kinan.Kinan mengambil sapu dan lap untuk di gunakan menyapu dan membersihkan meja dan yang lainnya. Selesai membersihkan rumah ia langsung menuju ke dapur untuk memasak.Selesai memasak, dia langsung menghidangkan makanan tersebut di atas meja makan. Arsen yang tengah sibuk dengan laptopnya ti

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   04. Menjadi tukang pijat

    Kinan kaget dan Dia tidak percaya di dalam kamar ada seseorang yang ingin berbuat jahat padanya. Dia memberontak dan berteriak dengan sekuat tenaganya. Namun, tenaga yang tersisa tidak sepadan dengan kekuatan lelaki tersebut.“Dari Tadi Kamu selalu memancingku. Iya kan! kamu ingin jika Aku menyentuhmu,” ucapnya dengan suara dinginnya.“Saya tidak pernah memancing siapapun! Apalagi dengan Anda Tuan,” pekik Kinan.“Sudahlah jangan sok jual mahal padaku. Katakan saja berapa yang harus aku bayar untuk tubuhmu ini," ejek Arsen pada Kinan, menatapnya dengan tatapan penuh gairah. “Cukup Tuan! Walaupun Saya orang tidak punya tapi saya masih punya harga diri,” bentaknya dengan nada tinggi dan menyikut dada Arsen.“Maafkan Saya, Kinan. Lain kali kalau kamu sedang mandi jangan lupa untuk menutup pintunya,” ujarnya yang langsung menuju keluar kamar Kinan.Kinan yang melihat Arsen pergi dari kamarnya terdiam dan dia tidak mengerti kenapa dia merasa bersalah sudah memarahi Arsen. Setelah Arsen kelu

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   05. Kinan bertemu Olivia di Apartement

    Dengan sekuat tenaga Kinan mendorong tubuh Arsen. Dengan dorongan dari Kinan, dia langsung terguling ke lantai. Kinan yang melihat Arsen tersungkur di lantai langsung bangun dan merapihkan pakaian yang sempat berantakan akibat ulah Arsen.“Aw … pinggangku sakit sekali,” ucap Arsen yang merasa pinggangnya ngilu akibat tendangan yang di lakukan oleh Kinan.“Maafkan saya Tuan!” Ucap Kinan yang meminta maaf pada Arsen.Dia merasa bersalah sudah mendorong Arsen sampai terjungkal ke ke belakang. Arsen yang melihat Kinan khawatir padanya mulai memiliki rencana untuk mengerjainya. Dia berpura-pura sakit pinggangnya tersebut.“Sepertinya kamu sengaja ingin mencelakaiku saya!” Arsen berucap dengan nada ketus.“Maafkan saya Tuan. Saya tidak bermaksud untuk mendorong Tuan. Hanya saja-,” ucapan Kinan terhenti.“Hanya saja apa?”tanya Arsen.“Hanya saja tadi Tuan mau berbuat tidak baik pada saya,” ucap Kinan pada Arsen.“Dari tadi kamu memancing saya terus Kinan. Maka dari itu saya menguji dirimu. E

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   06. Malam panas Arsen dan Kinan

    Arsen masih mengukung Kinan yang berada di bawahnya. Dia tidak melepas pagutan bibirnya dengan bibir Kinan. Pagutan bibir pun makin memanas, Kinan mencoba untuk memberontak namun, gerakan tubuhnya menginginkan belaian hangat dari Arsen. Dia terbawa suasana bersama dengan Arsen.“Please, tolong jangan memberontak lagi.” Pinta Arsen pada Kinan.“Sejak pertama Aku melihat dirimu hatiku sudah terpikat dengan kecantikanmu. Apapun yang terjadi denganmu, aku akan bertanggung jawab,”ucap Arsen yang menatap lekat wajah cantik Kinan.Arsen melepaskan pakaian Kinan. Namun, Kinan masih menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya. Dia menangis tersedu dan mengiba pada Arsen.“Aku mohon jangan lakukan ini padaku,” ucap Kinan yang memohon dan mengiba padanya.“Kamu tenang saja aku akan bertanggung jawab padamu. Percayalah!” Arsen meyakinkan Kinan apapun yang terjadi pada Kinan dia akan bertanggung jawab.Arsen menatap Kinan dengan mata yang sudah berkabut gairah. Suasana yang temaram menambah syahdunya

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   07. Kedatangan Jesika

    “Buka pintunya cepat!” Ucap seseorang yang berada di luar kamar tersebut.“Argh …. Sial! Siapa yang sudah berani mengetuk pintu apartement ku!” Ujar Arsen dengan nada tinggi.“Cepat pakai bajumu Kinan!” Perintah Arsen.Dengan cepat Kinan memakai kembali pakaiannya. Setelah selesai dia langsung keluar dari kamar Arsen dan menuju kamarnya. Sedangkan Arsen yang hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada keluar dari kamar menuju ke ruang tamu. Terdengar suara pintu yang sudah terbuka. Terlihat seorang wanita paruh baya yang, mengacak pinggang dan menatap wajah Arsen dengan amarah yang dia tahan. Begitu juga dengan Arsen menatap wanita di hadapannya dengan tatapan tajam.“Oh jadi anda yang menggedor pintu apartement saya! Ada perlu apa anda datang kesini?” Tanya Arsen pada wanita tersebut.“Mana Kinanti! Kenapa dia sudah dua hari tidak pulang ke rumah! Apakah dia menjadi wanita simpananmu disini?” Ujar wanita tersebut dengan nada tinggi.“Memangnya siapa anda? Ada hubungan apa anda

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   08. Arsen pulang dalam keadaan mabuk

    “Aku masih mencintaimu beb. Aku mohon kita balikan lagi ya, please?” Ujar Jesika yang mengiba pada Arsen.“Saya sudah tidak ada rasa cinta lagi padamu! Sebaiknya kamu pergi dari apartementku.”“Jangan usir aku seperti itu sayang, percayalah aku masih mencintai dan menyayangimu,” ujar Jesika yang langsung melumat bibir Arsen.Arsen yang melihat Jesika bersikap seperti itu merasa jijik. Dia mendorong tubuh Jesika hingga dia terjatuh di sofa. Kinan yang tidak sengaja mendengar keributan di depan langsung mengintip di belakang tembok. Dia melihat perdebatan antara Arsen dengan seorang wanita cantik seperti model.“Sudah saya katakan padamu, cepat kamu pergi dari apartemenku! Tidak ada waktu mengurusimu,” ucap Arsen dengan ketusnya.“Satu hal yang perlu kamu ingat! Kamu di hatiku sudah mati. Tidak ada lagi sosok manusia sepertimu di dalam hidupku.”Dia langsung menarik tangan Jesika keluar dari apartementnya. Dia melepaskan tangannya dan meminta Jesika untuk pergi dan tidak mengganggunya la

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   09. Arsen dan Kinan memadu Kasih

    “Please, Kinan izinkan aku untuk menyentuhmu,” ujar Arsen yang mengiba pada Kinan. “Tuan sedang mabuk dan sebaiknya Tuan tidur saja ya,” jawab Kinan pada Arsen.“Apa kamu tidak menaruh perasaan suka padaku?” Arsen bertanya pada Kinan.“Tuan, saya hanya gadis biasa yang tidak pantas mencintai anda,” tegas Kinan.Arsen yang menatap Kinan dengan mata sendu. Dia ingin menjadikan Kinan sebagai kekasihnya. Kinan menatap mata Arsen yang saat ini menatap dirinya.“Percayalah Kinan, saya sangat mencintai kamu! Sejak pertama saya melihat kamu dan saya yakin kamu wanita yang baik dan tidak matrealistis seperti wanita yang lainnya,” Arsen menjelaskan pada Kinan jika dirinya mencintai Kinan.“Tapi- Tuan, saya tidak pantas bersanding dengan Tuan,” ucap Kinan.Arsen langsung menempelkan jari telunjuknya di bibir tipis Kinan. Dia langsung melumat bibir ranum Kinan dengan lahap. Napsu yang ada di dalam dirinya kini mulai membara. Arsen membaringkan tubuh Kinan di atas tempat tidur dan perlahan dia mem

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   10. Bela datang ke apartemen Arsen

    “Kinan ayo bangun kita main lagi ya. Please satu kali lagi,” Arsen meminta pada Kinan untuk melakukan hubungan lagi.“Apa! Melakukannya lagi!” Teriak Kinan.“Please Kinan satu kali lagi ya,” Arsen mengiba pada Kinan.“Tapi Tuan, punya saya masih sakit dan perih,” jawab Kinan.“Aku akan melakukannya pelan-pelan. Selesai main kita berendam air hangat ya,” ucap Arsen pada Kinan.Kinan terdiam dan tidak lama Arsen merangsang kembali Kinan. Dengan cepat Arsen dapat melihat jika saat ini Kinan sudah terangsang oleh cumbuannya. Dia mulai mencium dan kembali memasukkan pusakanya ke dalam bukit milik Kinan. Desahan dan erangan yang terdengar di dalam kamar. Tanpa terasa mereka melakukan hubungan sampai tiga kali hingga pukul 02:00 dini hari barulah mereka berdua tertidur pulas. Dengan posisi Arsen memeluk tubuh Kinan dari belakang tanpa menggunakan sehelai kain pun di tubuh mereka.Pukul 06:00 pagi Kinan membuka kedua matanya. Dia melihat Arsen di sampingnya yang masih memeluk dirinya. Pelan-p

Bab terbaru

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   131. Semua Keluarga Bahagia

    Pagi ini mereka sudah selesai sarapan. Mereka berniat akan ziarah ke makam sang papa. Batu nisan dengan tulisan Marbun tertera di atas makam tersebut. Mereka menabur bunga diatas makam Papa dan membacakan doa untuk Papa tercinta.“Papa, anak kita Gina sudah kembali. Saat ini dia sudah menikah dan memiliki dua orang anak kembar. Lihat lah anak pertama kita juga sudah menikah dan memiliki seorang istri yang cantik. Aku, anak- anak dan menantu datang kesini ingin ziarah sama kamu Pa. Maafkan Mama yang sudah lama tidak datang kesini, tapi mulai hari ini kita akan sering bertemu Pa. Karena, Mama sudah memutuskan untuk tinggal di kampung. Mama ingin selalu dekat dengan Papa,” ujar Mama Ratih yang menjelaskan pada suaminya yang sudah tiada.Kinan dan yang lainnya merasa sangat sedih mendengar curahan hati Mama pada suaminya yang telah tiada. Kinan mengelus sang Mama dengan penuh kasih sayang.“Mama jangan nangis lagi ya, aku dan Bang Andre akan selalu menjaga dan melindungi Mama,” ucap Kina

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   130. Mama Ratih Pindah Ke Kampung

    Pagi ini Arsen, Kinan, Andre dan Ira sudah siap. Mereka akan mengantar mama Ratih ke kampung halaman. Mengendarai mobil masing-masing. Sepanjang perjalanan mereka asyik mengobrol dan si kembar asyik bernyanyi.“Lihat bang, anak-anak terlihat sangat senang diajak ke kampung halaman,” ujar Kinan yang memperhatikan anak-anaknya.“Iya mereka begitu senang diajak ke kampung.”“Sayang kalian senang ya diajak pulang ke rumah Oma?” tanya Kinan pada kedua anaknya.“Iya Mommy, aku dan adik senang di ajak ke rumah Oma,” ucap Frederick pada sang Mommy.“Kalau adik Nicholas gimana, apakah senang juga kita ke rumah Oma?” tanya Kinan pada Nicholas.“Aku juga senang Mommy, dan sampai disana aku bisa bermain,” katanya yang sudah ingin cepat- cepat sampai di kampung.Kinan tersenyum mendengar celoteh kedua anak kembarnya. Dia merasa bersyukur memiliki kedua anak yang pintar dan Soleh. Selain itu, dia juga memiliki suami yang sangat perhatian padanya dan pada anak-anak juga.“Sebentar lagi anggota kelua

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   129. Rencana Mama Ratih tinggal di Kampung

    Mereka tiba di rumah Mama Ratih. Kinan, Baby twins dan juga Suster langsung disambut Mama Ratih dan Ira.“Selamat datang cucu Oma tersayang! Sudah lama sekali kita tidak bertemu ya,” kata Mama Ratih pada anak dan kedua cucunya.“Oma! Aku mau makan kue,” rengek Baby Nicolas.“Ayo kita masuk! Oma sudah buat kue untuk cucu-cucu nenek yang ganteng ini,” ucap Mama Ratih yang langsung menemani si kembar masuk.“Bagaimana kabar kak Ira? Apakah semuanya sehat?” tanya Kinan pada kakak iparnya.“Alhamdulillah kabar saya baik, bagaimana kabarmu Bu?” Tanya Ira.“Jangan panggil Ibu dong! Masa Kakak Ipar manggil aku ibu sih! Panggil adik atau panggil nama saja.” Kinan meminta Ira untuk memanggil dirinya dengan sebutan nama saja.“Baiklah aku akan memanggilmu dengan sebutan nama saja,” ujar Ira pada Kinan.“Nah gitu dong, kalau panggil pakai nama kan terlihat lebih akrab,” kata Kinan pada Ira.“Ya sudah kita masuk yuk, aku sudah lapar,” ucap Kinan yang sedikit pelan.“Kebetulan tadi Mama sudah masak

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   128. Kinan menuju ke rumah Mama Ratih

    Setelah kematian Pak Rudi, Kinan sering merasa bersalah pada dirinya sendiri. Dia merasa belum bisa jadi anak yang membahagiakan orang tuanya.“Sayang, kamu menangis?” Tanya Arsen pada Kinan.“Aku hanya ingat sama Ayah dan Bunda, aku kangen sama mereka,” ucap Kinan yang meneteskan air mata.“Sebaiknya kamu kirim doa untuk Ayah dan Bunda.” Arsen memberikan saran pada Kinan.“Iya bang, setiap sujudku selalu ku panjatkan doa untuk Ayah dan Bunda,” jelas Kinan pada Arsen.“Iya sayang, apapun yang kamu lakukan, aku akan selalu mendukungmu,” ujar Arsen pada Kinan.“Sudah jangan menangis lagi sayang,” ucapnya pada Kinan.“Iya bang.”Arsen memeluk sang Istri, Kinan yang di peluk pun merasakan kehangatan dari pelukan sang Suami. Kinan bersyukur di saat dirinya terpuruk masih ada sang suami yang memperhatikan dirinya.“Sayang, Abang mau ke kantor dulu ya. Kamu di rumah, jaga kesehatan dan jangan terlalu banyak melamun ya sayang,” pesan Arsen pada sang Istri.“Iya bang, hati-hati di jalan ya. A

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   127. Kematian Pak Rudi

    “Nggak mungkin Ayah meninggalkan aku! Ini semua bohong kan Bang! Jawab aku bang, jangan diam saja!” Teriak Kinan dengan histeris.“Sayang kamu tenang ya, kasihan baby yang ada di dalam sini kalau kamu nggak tenang sayang,” jelas Arsen pada Kinan.“Ayah,bang, dia sekarang sudah pergi meninggalkan aku, hiks hiks hiks,” ucap Kinan dengan deraian air mata.“Ikhlaskan ya sayang, ini semua sudah takdir dari yang Maha Kuasa, kita harus mengikhlaskan semua yang sudah terjadi,” Arsen menenangkan sang istri.“Ayo kita masuk sayang,” ajak Arsen pada sang istri.Mereka berdua masuk ke ruang operasi yang dimana masih tergeletak jasad Pak Rudi di atas bed pasien. Terlihat senyum di wajah Pak Rudi. Kinan baru saja akan menemui jasad Ayahnya. Namun, Dokter dan Suster meminta Kinan dan Arsen keluar dari ruang operasi.“Pak, Bu, maaf jenazah pasien akan kami pindahkan ke ruang jenazah,” ucap seorang Suster yang akan mendorong bed pasien keluar dari ruang operasi.“Baik Suster, silahkan, “ ujar Arsen ya

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   126. Pak Rudi mengalami kecelakaan lalu lintas

    Setelah acara pernikahan Olivia, semua keluarga sudah pulang ke rumah masing-masing. Begitu juga dengan Kinan dan keluarga kecilnya telah pulang ke rumah. “Capek banget Bang,” keluh Kinan pada sang suami. “Kalau kamu capek biar Abang gendong ya,” jawab Arsen yang langsung membopong Kinan, dalam pangkuannya. “Terima kasih ya bang, kamu selalu ada di saat aku membutuhkanmu,” ucap Kinan pada sang suami. “Iya sayang, apa pun akan abang lakukan asalkan, kamu dan anak-anak bahagia,” ujarnya pada Kinan. Kinan mengalungkan tangan di leher Arsen. Dia merasa bahagia karena, Arsen memanjakan dan menyayangi dirinya dengan baik. Arsen membawa Kinan masuk ke dalam kamar dan membaringkan sang istri di atas King size yang selama ini mereka pakai memadu kasih. “Sebaiknya kamu istirahat ya, sepertinya baby kita kecapean dan Mommy nya harus beristirahat,” Arsen meminta sang istri untuk beristirahat. “Iya bang, terima kasih ya sudah mau memanjakanku,” ucapnya pada Arsen. “Iya sayang,” jaw

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   125. Pernikahan Rizal dan Olivia

    Setelah mempersiapkan semuanya, Rizal dan Olivia pun melaksanakan pernikahannya. Keluarga Rizal datang ke acara pernikahan Rizal. Begitu juga dengan Pak Rudi, Kinanti “Apakah kedua mempelai sudah siap mengikrarkan ijab qabul?” Tanya Pak Penghulu.“Saya sudah siap Pak,” jawab Rizal.“Baik, kalau begitu kita mulai ya,” ucap Pak Penghulu.“Silahkan yang menjadi wali maju dan duduk di samping saya,” ujar Pak Penghulu.Seorang laki-laki paruh baya yang menuju ke depan. Dengan menggunakan kemeja batik dan celana panjang hitam. Dialah Ayah kandung dari Olivia, yang bernama Pak Sunandar.“Apakah Bapak, Ayah kandung dari calon mempelai perempuan?” Tanya Pak Penghulu.“Iya Pak, saya Ayah kandung Olivia.”Semua tamu yang ada disana melihat laki-laki yang akan menjadi wali untuk pengantin wanita. Begitu juga dengan Bu Susi, dia hanya bisa melihat mantan suaminya tersebut.“Mari silahkan duduk disini Pak,” ucap Pak Penghulu pada Pak Sunandar.“Silahkan di mulai Pak,” ucap Pak penghulu.Pak Sunand

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   124. Arsen dan Kinan masih berada di rumah orang tua

    Saat ini Indriana sudah berangkat ke luar negri. Dia menempuh pendidikan di Amsterdam. Tanpa ada yang tau jika Indriana pergi karena, ingin memulihkan hatinya yang sempat patah hati.“Semoga Indriana betah disana ya Bang,” ungkap Kinan pada Arsen.“Iya dek, semoga saja dia betah disana,” jawab Arsen pada Kinan.“Bagaimana keadaan Panti asuhan sekarang ini?” Tanya Arsen pada Kinan.“Semuanya baik Bang, tumben kok abang tanya soal panti?” Tanya Kinan.“Jadi begini dek, Abang punya teman dia seorang kontruksi bangunan. Dia menawarkan jasa pada abang untuk pembangunan, nah abang ingat kalau kamu kan kelola Panti Asuhan, apakah rumah Panti perlu di renovasi atau tidak,” jelas Arsen pada sang istri.“Oh gitu, ya memang perlu sih di renovasi bang, namanya juga rumah Panti kan rumah sudah tua peninggalan dari almarhumah Bunda. Jadi menurut aku sih perlu di renovasi panti asuhannya bang,” ujar Kinan yang menjelaskan pada Arsen.“Baiklah kalau begitu, besok abang suruh teman untuk merenovasi ru

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   123. Rencana makan malam bersama keluarga

    Saat ini Indriana sudah mempersiapkan semuanya. Keluarga hari ini sedang berkumpul di ruang keluarga Caniago. Begitu juga dengan Arsen dan Kinan datang ke rumah sang Papi dan Mami. “Kenapa kamu nggak lanjut kuliah di Jakarta aja sih dek?” tanya Arsen yang masih keberatan jika Adiknya kuliah di Belanda.“Bang, aku tuh udah lama banget mau lanjutin study di Amsterdam,” ujar Indriana pada Arsen.“Kalau menurut Papi dan Mami, gimana? Apa Papi dan Mami setuju jika Indriana melanjutkan kuliah di Amsterdam?” Tanya Arsen pada kedua orang tuanya.“Kalau Papi kurang setuju, tapi mau gimana lagi adikmu yang mau untuk kuliah disana,” ucap Papi dengan pasrah.“Ya sudah kalau memang kamu sudah tekad bulat ingin sekolah di Amsterdam ya sudah tidak apa-apa yang penting kamu disana bisa jaga diri dengan baik,” Arsen berpesan pada sang adik.“Baik bang,” jawab Indriana.“Sini nak, baby Frederick dan baby Nicolas biar bermain dengan Papi dan Mami. Kalian bisa beristirahat di kamar,” ucap sang Mami pad

DMCA.com Protection Status