“Ma- maafkan saya Tuan,” ucapnya dengan suara yang bergetar.
“Maaf! Coba kamu lihat, sepeda bututmu itu sudah menggores samping mobilku!” Ujarnya dengan suara ketus dan Dia menunjuk samping mobil yang lecet akibat terkena stang sepeda Kinan Kinan menoleh ke arah telunjuk laki-laki tersebut. Ternyata mobilnya tergores akibat kena stang sepedanya. Kinan menatap wajah Laki-laki tersebut dengan nanar.“Saya tidak mau tahu Kamu harus ganti rugi! Dan Kamu harus perbaiki mobil Saya yang lecet tersebut,” ucapnya pada Kinan.“Ganti rugi? Berapa yang harus Saya bayar Tuan, untuk mengganti rugi mobil Tuan yang lecet?” Tanya Kinan yang memberanikan diri bertanya pada Laki-laki tersebut.“Kamu harus ganti rugi sebesar 20 juta.” bisik Laki- laki tersebut dengan gaya santainya.“Hah 20 juta!” Kinan yang kaget dengan nominal yang Pria itu sebutkan.“Iya 20 juta. Itu untuk biaya ganti ruginya,” ujarnya dengan santai.“Apa Kamu sanggup bayar ganti rugi! Kalau Kamu sanggup mana uangnya.” Pinta Laki-laki tersebut.Kinan terdiam dan berpikir, darimana Dia akan mendapatkan uang 20 juta. Untuk mengganti rugi pada Laki-laki tersebut. Dia hanya pasrah apa yang akan terjadi padanya.“Kenapa diam saja? Ayo cepat ganti rugi.” Desaknya meminta ganti rugi pada Kinan.“Maaf Tuan, Kalau untuk sekarang Saya belum ada uang untuk mengganti mobil Tuan yang tergores. Tapi setelah Saya gajian nanti pasti Saya akan menyicil bayar ganti ruginya,” ucap Kinan.“Apa! Kamu mau menyicil bayar ganti kerusakan mobil Saya! Memangnya Kamu pikir Saya penagih hutang keliling yang bisa kamu bayar dengan cicil,” ujarnya pada Kinan dan Dia melihat ke arah Kinan yang tertunduk."Mana KTP kamu?” tanya Laki-laki tersebut.“Hah KTP? Untuk apa Tuan menanyakan KTP Saya,” ujar Kinan.“Cepat mana KTP kamu,” bentaknya dengan nada tinggi.Kinan pun langsung mengambil KTP yang ada di dalam dompetnya. Dia memberikan pada Laki-laki tersebut. Setelah itu Dia langsung menundukkan kepala. Ada rasa takut di dalam hati Kinan.“KTP ini sebagai jaminannya, jika Kamu tidak bertanggung jawab atau Kamu melarikan diri, Maka Saya akan membawa kamu ke jalur hukum,” ucapnya dengan tegas.“Saya pasti akan bertanggung jawab Tuan, Anda tenang saja, Saya tidak akan kabur.” tantang Kinan pada Arsen.Entah dari mana dia dapat keberanian seperti itu. Hingga dia mampu menjawab Pria dingin tersebut. Kinan saat ini sudah tersulut emosi karena, dari tadi Pria tersebut terus saja memojokkannya.“Jika Kamu tidak bisa membayar ganti rugi. Maka Kamu harus bekerja di apartement Saya sebagai pelayan pribadi Saya selama tiga bulan tanpa di gaji,” ucapnya dengan seringai senyum puasnya.Kinan kaget bukan main Dia harus bekerja di rumah orang yang baru Dia kenal tanpa di gaji selama tiga bulan. Dia mencoba untuk menenangkan kembali hatinya yang panas. Dia mencoba berbicara halus pada Pria tersebut."Maaf Tuan, apa tidak ada keringanan untuk Saya? Kalau saya bekerja di Apartement Tuan tanpa di gaji, nanti Saya dan keluarga mau makan apa,” ucapnya pada Lelaki tersebut."Saya tidak peduli yang penting Kamu ganti rugi.” Tuntutnya pada Kinan."Baik Tuan, Saya akan bekerja pada Tuan tapi setelah Saya selesai bekerja di toko bunga, bagaimana Tuan? Apakah Tuan mau jika Saya bekerja separuh waktu," ujar Kinan yang mencoba bernego pada Lelaki tersebut."Tidak! Saya tidak setuju dengan tawaran mu itu. Saya mau Kamu bekerja di rumah saya selama tiga bulan.” Tolak Lelaki tersebut.Kinan yang mendengar tolakan dari Lelaki itu hanya pasrah. Dia tidak bisa berbuat apa-apa. Selain, mengikuti keinginan Laki-laki tersebut.“Satu lagi Kamu harus memanggil Saya dengan sebutan Tuan Arsen.” bisik Arsen di telinga Kinan, yang membuat bulu kuduknya merinding.“Ba-baik, Tuan Arsen,” ujar Kinan.Laki- laki itu membaca nama yang tertera di KTP tersebut. Namun dia masih menatap Kinan dengan tajam. Menelisik penampilan Kinan dari atas kepala hingga bawah kaki."Kinanti Larasati, nama yang cukup bagus," ucapnya.Kinan pun terdiam saat namanya di baca oleh Pria tersebut. Dia meminta Kinan masuk ke dalam mobilnya. Kinan ingat bahwa dirinya harus mengantarkan bunga pesanan dari hotel Areta.“Tuan, apakah Saya bisa mengantar bunga ini dulu pada customer terlebih dahulu. Setelah itu Saya akan ikut dengan Tuan,” ucapnya yang meminta tolong pada Arsen.“Lalu bagaimana dengan sepeda Saya Tuan? Tidak mungkin Saya akan meninggalkannya disini,” ujar Kinan yang risau akan sepedanya tersebut.“Baiklah Saya akan mengantarmu ke tempat tujuanmu semula, soal sepeda kamu tidak usah khawatir nanti saya akan membelikan sepeda yang baru untukmu,” ujar Arsen.“Dasar orang kaya mentang-mentang banyak duit apapun di ukur pakai uang.” Sungut Kinan.“Saya dengar apa yang baru saja kamu ucapkan,” ujar Arsen.Kinan pun kaget ketika Arsen mendengar Dia sedang bersungut padanya. Namun, setenang mungkin dia membuang muka ke arah jendela mobil. Sedangkan, Arsen hanya tersenyum melihat Kinan yang jengkel padanya. “Memangnya bunga itu mau kamu antar kemana?” Tanya Arsen.“Saya mau antar bunga ini ke hotel Areta,” kata Kinan pada Arsen.“Hah hotel Areta! Jadi yang memesan bunga dari toko tempat Kamu bekerja itu orang dari hotel Areta,” tanya Arsen pada Kinan yang menundukkan kepalanya.“Iya Tuan,” jawab Kinan.Arsen fokus menyetir mobilnya tersebut, dan Kinan yang berada di sampingnya terdiam melihat tingkah Pria di sampingnya tersebut. Dia pun tidak mau ambil pusing dia membuang muka ke arah samping jendela mobil.Tak terasa mereka berdua sudah sampai di depan hotel tersebut, dan Kinan bergegas menuju ke ruang receptionist. memberitahukan bahwa Dia datang untuk mengantarkan bunga pesanan Bu Indriana.Selesai mengantar bunga dia langsung masuk kembali ke dalam mobil milik Arsen. Arsen yang melihat wajah Kinan yang di tekuk, terlihat sangat lucu. Tanpa dia sadari senyum di wajahnya mengembang.“Sudah kamu antar bunga tersebut?” Tanya Arsen.“Sudah Tuan,” jawab Kinan.Kinan duduk di samping kiri mobil depan. Tidak lupa juga dia memasang seat belt. Setelah itu mobil pun melesat dengan kecepatan tinggi menuju apartement Arsen.Sesampainya di depan apartement milik Arsen. Mereka berdua berjalan menuju ke tangga lift dan berhenti di depannya. Menunggu sekitar lima menit pintu lift pun terbuka Arsen dan Kinan masuk ke dalam dan di dalam hanya ada mereka berdua saja.“Apakah apartement Tuan berada di lantai berapa?” Tanya Kinan.“Di lantai sepuluh,” jawabnya singkat.Mereka berdua terdiam kembali. Tidak lama lift pun macet dan mereka berdua terkurung di dalam lift tersebut. Arsen dan Kinan panik saat lampu lift mati dan mereka meminta tolong. Namun, tidak ada yang mendengarkan teriakan mereka.“Bagaimana ini Tuan? Kita terkurung di dalam lift,” ucap Kinan.“Tenanglah, Saya akan menelpon anak buah Saya biar mereka datang membantu kita,” ucapnya dengan santai sambil memegang handpone dan menelpon seseorang.Namun sialnya di dalam lift dia tidak menemukan jaringan sama sekali. Arsen frustasi, dia berteriak “ Ah sial! Kenapa di saat genting seperti ini malah jaringan tidak ada.”Kinan sudah merasakan dadanya sesak karena kurang oksigen. Dia pun luruh ke bawah dan pingsan. Arsen yang melihat Kinan pingsan langsung memeluknya. Dia bingung apa yang harus dia lakukan agar Kinan sadar kembali. Akhirnya Arsen membuka mulut Kinan dan menempelkan mulutnya pada mulut Kinan dan dia memberikan napas buatan untuk Kinan.Namun,berdesir perasaan aneh pada Arsen ketika dia memberikan napas untuk Kinan. “Perasaan apa yang sedang Saya alami saat ini? Tidak mungkin Saya menyukai gadis menyebalkan ini.” Sungutnya dalam hati.Kinan pun terbatuk saat Arsen selesai memberikan napas pada dirinya. Dia kaget melihat wajahnya sedekat itu dengan Arsen. Kinan langsung mendorong tubuh Arsen dan Dia langsung berdiri dan akhirnya lift bisa di gunakan kembali.Ting ... Suara pintu lift terbuka dan Arsen langsung menarik tangan Kinan, dan berjalan menuju ke apartementnya tersebut. Sesampainya di depan pintu tersebut Arsen menekan tombol dan dalam hitungan detik pintu tersebut sudah terbuka.Mereka masuk ke dalam apartement dan Arsen mulai memberikan tugas pada Kinan. Apa saja yang harus dia kerjakan selama Kinan tinggal bersama dengannya. Dia meminta Kinan masak makanan untuk dirinya.“Apa kamu bisa masak?” Tanya Arsen.“Bisa Tuan,” jawab Kinan.“Baiklah untuk saat ini kamu sudah bisa membersihkan ruangan ini dan selesai membersihkan ruangan tolong kamu buatkan makanan untuk Saya. Karena, perut Saya sudah lapar,” ucapnya pada Kinan.“Baik Tuan,” jawab Kinan.Kinan mengambil sapu dan lap untuk di gunakan menyapu dan membersihkan meja dan yang lainnya. Selesai membersihkan rumah ia langsung menuju ke dapur untuk memasak.Selesai memasak, dia langsung menghidangkan makanan tersebut di atas meja makan. Arsen yang tengah sibuk dengan laptopnya ti
Kinan kaget dan Dia tidak percaya di dalam kamar ada seseorang yang ingin berbuat jahat padanya. Dia memberontak dan berteriak dengan sekuat tenaganya. Namun, tenaga yang tersisa tidak sepadan dengan kekuatan lelaki tersebut.“Dari Tadi Kamu selalu memancingku. Iya kan! kamu ingin jika Aku menyentuhmu,” ucapnya dengan suara dinginnya.“Saya tidak pernah memancing siapapun! Apalagi dengan Anda Tuan,” pekik Kinan.“Sudahlah jangan sok jual mahal padaku. Katakan saja berapa yang harus aku bayar untuk tubuhmu ini," ejek Arsen pada Kinan, menatapnya dengan tatapan penuh gairah. “Cukup Tuan! Walaupun Saya orang tidak punya tapi saya masih punya harga diri,” bentaknya dengan nada tinggi dan menyikut dada Arsen.“Maafkan Saya, Kinan. Lain kali kalau kamu sedang mandi jangan lupa untuk menutup pintunya,” ujarnya yang langsung menuju keluar kamar Kinan.Kinan yang melihat Arsen pergi dari kamarnya terdiam dan dia tidak mengerti kenapa dia merasa bersalah sudah memarahi Arsen. Setelah Arsen kelu
Dengan sekuat tenaga Kinan mendorong tubuh Arsen. Dengan dorongan dari Kinan, dia langsung terguling ke lantai. Kinan yang melihat Arsen tersungkur di lantai langsung bangun dan merapihkan pakaian yang sempat berantakan akibat ulah Arsen.“Aw … pinggangku sakit sekali,” ucap Arsen yang merasa pinggangnya ngilu akibat tendangan yang di lakukan oleh Kinan.“Maafkan saya Tuan!” Ucap Kinan yang meminta maaf pada Arsen.Dia merasa bersalah sudah mendorong Arsen sampai terjungkal ke ke belakang. Arsen yang melihat Kinan khawatir padanya mulai memiliki rencana untuk mengerjainya. Dia berpura-pura sakit pinggangnya tersebut.“Sepertinya kamu sengaja ingin mencelakaiku saya!” Arsen berucap dengan nada ketus.“Maafkan saya Tuan. Saya tidak bermaksud untuk mendorong Tuan. Hanya saja-,” ucapan Kinan terhenti.“Hanya saja apa?”tanya Arsen.“Hanya saja tadi Tuan mau berbuat tidak baik pada saya,” ucap Kinan pada Arsen.“Dari tadi kamu memancing saya terus Kinan. Maka dari itu saya menguji dirimu. E
Arsen masih mengukung Kinan yang berada di bawahnya. Dia tidak melepas pagutan bibirnya dengan bibir Kinan. Pagutan bibir pun makin memanas, Kinan mencoba untuk memberontak namun, gerakan tubuhnya menginginkan belaian hangat dari Arsen. Dia terbawa suasana bersama dengan Arsen.“Please, tolong jangan memberontak lagi.” Pinta Arsen pada Kinan.“Sejak pertama Aku melihat dirimu hatiku sudah terpikat dengan kecantikanmu. Apapun yang terjadi denganmu, aku akan bertanggung jawab,”ucap Arsen yang menatap lekat wajah cantik Kinan.Arsen melepaskan pakaian Kinan. Namun, Kinan masih menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya. Dia menangis tersedu dan mengiba pada Arsen.“Aku mohon jangan lakukan ini padaku,” ucap Kinan yang memohon dan mengiba padanya.“Kamu tenang saja aku akan bertanggung jawab padamu. Percayalah!” Arsen meyakinkan Kinan apapun yang terjadi pada Kinan dia akan bertanggung jawab.Arsen menatap Kinan dengan mata yang sudah berkabut gairah. Suasana yang temaram menambah syahdunya
“Buka pintunya cepat!” Ucap seseorang yang berada di luar kamar tersebut.“Argh …. Sial! Siapa yang sudah berani mengetuk pintu apartement ku!” Ujar Arsen dengan nada tinggi.“Cepat pakai bajumu Kinan!” Perintah Arsen.Dengan cepat Kinan memakai kembali pakaiannya. Setelah selesai dia langsung keluar dari kamar Arsen dan menuju kamarnya. Sedangkan Arsen yang hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada keluar dari kamar menuju ke ruang tamu. Terdengar suara pintu yang sudah terbuka. Terlihat seorang wanita paruh baya yang, mengacak pinggang dan menatap wajah Arsen dengan amarah yang dia tahan. Begitu juga dengan Arsen menatap wanita di hadapannya dengan tatapan tajam.“Oh jadi anda yang menggedor pintu apartement saya! Ada perlu apa anda datang kesini?” Tanya Arsen pada wanita tersebut.“Mana Kinanti! Kenapa dia sudah dua hari tidak pulang ke rumah! Apakah dia menjadi wanita simpananmu disini?” Ujar wanita tersebut dengan nada tinggi.“Memangnya siapa anda? Ada hubungan apa anda
“Aku masih mencintaimu beb. Aku mohon kita balikan lagi ya, please?” Ujar Jesika yang mengiba pada Arsen.“Saya sudah tidak ada rasa cinta lagi padamu! Sebaiknya kamu pergi dari apartementku.”“Jangan usir aku seperti itu sayang, percayalah aku masih mencintai dan menyayangimu,” ujar Jesika yang langsung melumat bibir Arsen.Arsen yang melihat Jesika bersikap seperti itu merasa jijik. Dia mendorong tubuh Jesika hingga dia terjatuh di sofa. Kinan yang tidak sengaja mendengar keributan di depan langsung mengintip di belakang tembok. Dia melihat perdebatan antara Arsen dengan seorang wanita cantik seperti model.“Sudah saya katakan padamu, cepat kamu pergi dari apartemenku! Tidak ada waktu mengurusimu,” ucap Arsen dengan ketusnya.“Satu hal yang perlu kamu ingat! Kamu di hatiku sudah mati. Tidak ada lagi sosok manusia sepertimu di dalam hidupku.”Dia langsung menarik tangan Jesika keluar dari apartementnya. Dia melepaskan tangannya dan meminta Jesika untuk pergi dan tidak mengganggunya la
“Please, Kinan izinkan aku untuk menyentuhmu,” ujar Arsen yang mengiba pada Kinan. “Tuan sedang mabuk dan sebaiknya Tuan tidur saja ya,” jawab Kinan pada Arsen.“Apa kamu tidak menaruh perasaan suka padaku?” Arsen bertanya pada Kinan.“Tuan, saya hanya gadis biasa yang tidak pantas mencintai anda,” tegas Kinan.Arsen yang menatap Kinan dengan mata sendu. Dia ingin menjadikan Kinan sebagai kekasihnya. Kinan menatap mata Arsen yang saat ini menatap dirinya.“Percayalah Kinan, saya sangat mencintai kamu! Sejak pertama saya melihat kamu dan saya yakin kamu wanita yang baik dan tidak matrealistis seperti wanita yang lainnya,” Arsen menjelaskan pada Kinan jika dirinya mencintai Kinan.“Tapi- Tuan, saya tidak pantas bersanding dengan Tuan,” ucap Kinan.Arsen langsung menempelkan jari telunjuknya di bibir tipis Kinan. Dia langsung melumat bibir ranum Kinan dengan lahap. Napsu yang ada di dalam dirinya kini mulai membara. Arsen membaringkan tubuh Kinan di atas tempat tidur dan perlahan dia mem
“Kinan ayo bangun kita main lagi ya. Please satu kali lagi,” Arsen meminta pada Kinan untuk melakukan hubungan lagi.“Apa! Melakukannya lagi!” Teriak Kinan.“Please Kinan satu kali lagi ya,” Arsen mengiba pada Kinan.“Tapi Tuan, punya saya masih sakit dan perih,” jawab Kinan.“Aku akan melakukannya pelan-pelan. Selesai main kita berendam air hangat ya,” ucap Arsen pada Kinan.Kinan terdiam dan tidak lama Arsen merangsang kembali Kinan. Dengan cepat Arsen dapat melihat jika saat ini Kinan sudah terangsang oleh cumbuannya. Dia mulai mencium dan kembali memasukkan pusakanya ke dalam bukit milik Kinan. Desahan dan erangan yang terdengar di dalam kamar. Tanpa terasa mereka melakukan hubungan sampai tiga kali hingga pukul 02:00 dini hari barulah mereka berdua tertidur pulas. Dengan posisi Arsen memeluk tubuh Kinan dari belakang tanpa menggunakan sehelai kain pun di tubuh mereka.Pukul 06:00 pagi Kinan membuka kedua matanya. Dia melihat Arsen di sampingnya yang masih memeluk dirinya. Pelan-p