Share

Bab 17. Dasar Penjilat!

Sudah satu mingguan, Wulan menerapkan terapi pada Saka dengan ramuan yang terus dia berikan dengan rutin dan teratur.

Sudah ada perubahan pada Saka yang mulai bisa menggerakkan jarinya, lalu mengepalkan tangannya. Itu membuat Wulan dan Bu Asri girang, terlebih Saka sendiri.

Hanya bisa menggerakkan jarinya saja sudah merasa sangat senang sekali, apalagi kalau bisa sembuh seperti sedia kala. Mungkin dia akan menggendong Wulan dan membawanya berlari memutari halaman rumahnya yang luas sebanyak tujuh kali.

Malam kembali tiba. Saat Wulan sudah bersiap untuk pergi tidur, terdengar seseorang mengetuk pintu.

'Siapa?' pikir Wulan. Jika si Anton itu tidak mungkin, karena dia sudah dari datang mengantar makanan. Bukan makanan, lebih tepat nya racun!

Bu Asri juga sudah datang mengantar makanan yang sesungguhnya.

Wulan berdiri dari duduknya, melangkah ragu, lalu membuka pintu dengan lembut.

"Tuan Abraham?" Dia langsung menunduk hormat melihat siapa yang datang.

"Bagaimana kabar, Tuan muda Saka?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status