Share

Chapter 19.

"Adnan, Ibu harus menghubungi Adnan." Wanita tua itu masuk ke dalam rumah dan mengambil ponsel milik Naura untuk menghubungi Adnan.

Laki-laki yang tengah beberes seisi hotel meletakkan ponselnya di dalam tas sehingga beberapa kali bu Ningrum menelepon tidak juga Adnan angkat.

"Ya Allah angkat, Adnan. Angkat, Ibu mau bicara." Bu Ningrum semakin cemas.

"Adnan, tolong kamu buatkan pesanan untuk kamar nomer 026," ujar salah satu pelayan hotel sembari menyerahkan lembaran kertas tertuliskan pesanan menu untuk kamar tersebut.

"Oh iya, Mba. Baik!"

Kedatangannya ke dapur membuat dia mendengar suara dering ponsel tersebut, penasaran dengan siapa yang meneleponnya, Adnan mengambil dari dalam tas.

Perasaannya begitu bahagia setelah membaca nama yang tertera pada layar ponselnya tertuliskan nama "Naura Sayang."

"Naura."

"Halo, Sayang. Kamu menelepon aku?" Tapi justru suara bu Ningrum lah yang didengar.

"Nak, ini Ib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status