Share

Chapter 18.

"Aku tau apa yang menjadi kelemahan, Tuan Alexander. Dengan cara itu aku yakin dia akan setuju untuk kerja sama dengan kita." Tuan Erdo menyeringai setelah melihat Sean dan Naura bersama. Dia yang tak sengaja lewat dan mendapati mobil Sean yang berhenti di depan kampus merasa panasaran dan mengintai dari kejauhan.

Melihat adegan saat Sean merengkuh pinggang Naura, tuan Erdo yakin kalau gadis itu yang menjadi kelemahannya.

"Kita atur siasat nanti dan aku yakin kita akan berhasil," tawanya dengan beberapa anak buah.

* * *

"Dari mana aja kau?" Wajah Sean terlihat tak bersahabat saat Natasya pulang ke rumah.

"Aku ..., aku dari kampus, kak."

Brak!

Tubuh mungil itu melonjak saat Sean tiba-tiba menggebrak meja dengan sangat keras. "Jangan bohong kau! Kau pikir aku percaya dengan alasanmu?"

Degh!

"Nggak, kak. Aku nggak bohong!"

Tap!

Natasya mendongakkan wajahnya saat tangan kokoh itu menceng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status