Tough Girl Luna

Tough Girl Luna

last updateLast Updated : 2021-09-13
By:  Meybutjuly  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
14Chapters
2.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Tumbuh besar di lingkungan yang tak begitu menyenangkan membuat Luna menjadi gadis pemurung dan penakut. Ia menjadi sasaran bully oleh teman-teman sekolahnya. "Melihat wajahmu yang tak menarik itu, membuatku sama sekali tak merasa bersalah telah menyakitimu. Hahaha." Roy, pria yang merupakan anak dari pemilik sekolah itu tengah berdiri di hadapan Luna bersama beberapa temannya. Gelak tawanya semakin memperjelas kepuasan di wajah tampannya. Meski pada awalnya Roy terus menindas Luna, tapi seiring berjalannya waktu benih cinta mulai tumbuh dalam dirinya. Namun, semuanya sudah terlambat karena Luna dan keluarganya telah pergi jauh. Sejak saat itu Roy tak bisa menemukan keberadaan Luna selama bertahun-tahun. Terungkapnya identitas asli Kai dan Regina, orang tua Luna. Yang merupakan mantan agen rahasia membuat Luna dan kedua orangtuanya harus kembali ke kota tempat perkumpulan anggota itu berada. Di tempat itulah Luna dilatih menjadi agen rahasia ganda yang hebat dan tak pernah sekalipun gagal dalam menjalankan misinya. Hingga suatu ketika ia mendapat misi untuk menghabisi seluruh anggota sindikat anak Jarwo yang bernama Leon. Disisi lain Jarwo adalah musuh terbesar Kai dan Tuan Hendrik, ayah Roy. Setelah beberapa tahun berlalu, Luna dan Roy akhirnya dipertemukan kembali dalam situasi yang berbeda. Roy pun berusaha mengambil hati Luna tapi Leon terus menghalangi usahanya karena ia juga menyukai Luna. Akankah Roy berhasil mendapatkan hati Luna? Akankah Luna berhasil menghabisi Leon?

View More

Latest chapter

Free Preview

Junior High School

Beberapa pasang tatapan mata tajam menghujani seorang gadis yang tengah berjalan memasuki gerbang Sekolah Menengah Pertama. Bisikan demi bisikan terdengar bersamaan dengan hentakan kaki di sepanjang lorong bangunan sekolah.Sedangkan Luna, gadis culun yang tak begitu mempedulikan penampilannya itu, hanya tertunduk dan menyembunyikan wajahnya di balik penutup kepala pada jaket hoodie berwarna hitam berukuran besar yang membalut tubuh mungilnya."Hei, kau! Gadis bodoh!" Seorang murid laki-laki tiba-tiba menarik penutup kepalanya dengan kuat hingga membuat beberapa helai rambutnya ikut tercabut dari kepalanya."Aw, sakit!" Luna meringis kesakitan seraya memegang puncak kepalanya yang terasa pedih. Ia menyipitkan kedua matanya sambil menatap pria yang baru saja menyakitinya."Melihat wajahmu yang tidak menarik, membuatku sama sekali tak merasa bersalah telah menyakitimu. Hahaha." Roy, murid laki-laki yang tengah berdiri di hadapan Luna terlihat menyeringai pa

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
14 Chapters

Junior High School

Beberapa pasang tatapan mata tajam menghujani seorang gadis yang tengah berjalan memasuki gerbang Sekolah Menengah Pertama. Bisikan demi bisikan terdengar bersamaan dengan hentakan kaki di sepanjang lorong bangunan sekolah.Sedangkan Luna, gadis culun yang tak begitu mempedulikan penampilannya itu, hanya tertunduk dan menyembunyikan wajahnya di balik penutup kepala pada jaket hoodie berwarna hitam berukuran besar yang membalut tubuh mungilnya."Hei, kau! Gadis bodoh!" Seorang murid laki-laki tiba-tiba menarik penutup kepalanya dengan kuat hingga membuat beberapa helai rambutnya ikut tercabut dari kepalanya."Aw, sakit!" Luna meringis kesakitan seraya memegang puncak kepalanya yang terasa pedih. Ia menyipitkan kedua matanya sambil menatap pria yang baru saja menyakitinya."Melihat wajahmu yang tidak menarik, membuatku sama sekali tak merasa bersalah telah menyakitimu. Hahaha." Roy, murid laki-laki yang tengah berdiri di hadapan Luna terlihat menyeringai pa
Read more

Previous

Bugh! Bugh! Bugh!"Bangun Sayang! Dasar pemalas! Kenapa kau sulit sekali untuk bangun pagi?" Regina memukul bahu suaminya beberapa kali dengan kedua tangannya untuk membuatnya bangun."Aaaargh sakit. Pelankan tanganmu!" Kai pun spontan beranjak dari tempat tidur sembari menyipitkan kedua matanya."Cepat mandi!" Regina kembali mengeraskan suaranya saat sang suami terlihat mendudukkan tubuhnya. Ia kemudian bergegas menuju pintu kamar putrinya dan meninggalkan Kai begitu saja.Ceklek!"Lunaaa! Cepat pergi sarapan!" Luna sudah terlihat rapi dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya saat sang Ibu membuka pintu kamar."Yes, Mommy." Luna menyahut dengan nada santai lalu segera keluar dari dalam kamar.Hari itu adalah aktifitas di pagi hari yang selalu terjadi. Tugas Regina seperti biasa, membangunkan anak dan suaminya. Lalu menyiapkan sarapan dan persiapan lainnya untuk mereka.Setelah selesai sarapan, Luna segera masuk ke dalam
Read more

Family

Kaisar adalah anggota unggulan Tohpati Intelligent Service (TIS) yang mampu meringkus lusinan teroris hanya dalam satu aksi. Merasa jenuh dengan kesehariannya, Kai memalsukan kematiannya dan memutuskan untuk meninggalkan TIS agar bisa hidup normal sebagai seorang kepala keluarga, juga menggapai impiannya menjadi seorang ayah dan bahagia memiliki keluarga kecil.Setelah 5 tahun hidup bebas tanpa naungan TIS, ia bertemu dengan seorang wanita bernama Regina yang akhirnya menjadi istri sekaligus ibu bagi anaknya. Regina adalah anggota Toughgvrl Club yang merupakan kumpulan wanita tangguh yang menguasai lebih dari 10 jenis bela diri. Club ini sangat rahasia. Mereka biasa beraksi dengan gerakan bawah tanah, menggunakan keahliannya untuk menolong warga sipil yang lemah secara diam-diam. Dengan keahlian yang Reg miliki, ia telah berhasil membantu lusinan keluarga lemah yang ditindas oleh para preman kejam.Dengan keahlian yang mereka miliki, Kai dan Reg sama sekali tidak menge
Read more

Kai's back

Kai dan Regina memeluk erat tubuh Luna yang gemetar hebat. Gadis itu terlihat sangat ketakutan saat melihat beberapa orang tewas tertembak tepat di depan mata kepalanya. Kejadian mengerikan itu nyaris membuatnya pingsan."Habisi mereka!" Baru saja keluarga kecil itu kembali berkumpul, jari telunjuk Jarwo sudah mengarah pada Kai dan Dars. Dua orang pria yang merupakan anggota TIS yang dulu menghabisinya. Ia seakan tak bisa membiarkan mereka bernapas lega barang sebentar saja. Tanpa membuang waktu lama, seluruh anggota Jarwo segera bersiap pada posisi masing-masing hendak menyerang Kai dan Dars setelah mendengar perintah dari Jarwo."Tidaaak!" Regina berteriak dengan sangat keras saat melihat anggota Jarwo hendak menyerang suaminya.Bugh!Regina melayangkan tendangan tepat di wajah Jarwo hingga membuat pria itu jatuh seketika. Aksi tak terduga yang Regina lakukan, berhasil membuat semua orang yang berada di dalam ruangan itu tercengang dibuatny
Read more

Bracelets

Keberanian Luna akhirnya terkumpul setelah tahu bahwa Ayahnya akan membawanya pindah dari kota itu. Ia bahkan begitu semangat saat akan pergi ke sekolah."Cepatlah! Ayah akan mengantarmu." Kai telah berdiri di depan pintu rumah dengan kunci mobil di tangannya."Aku belum pernah melihat kunci mobil itu?" Regina memperhatikan benda yang ada di tangan suaminya dengan seksama."Jangan-jangan kau mendapatkan mobil baru Ayah?" Luna berlari melewati Ayahnya. Ia terlihat tak sabar untuk cepat-cepat keluar dari rumah."Wah, Ibu! Lihatlah!" Regina bergegas mengikuti langkah kaki anaknya. Keduanya terlihat takjub melihat sebuah mobil Land Rover Range Rover Evoque berwarna hitam yang terlihat gagah terparkir di halaman rumah."Masuklah sebelum kau terlambat ke sekolah!" Kai membukakan pintu untuk sang putri, sedangkan mulut Luna masih menganga. Ia masih tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya, gadis itu terlihat begitu bahagia."Kami pergi dulu, S
Read more

Roy's fear

Kai bergegas memarkirkan mobil sesaat setelah Luna pergi. Lahan parkir yang luas itu sudah tampak penuh oleh kendaraan yang berjajar rapi di sana. Membuatnya sedikit kesulitan untuk memarkirkan mobilnya."Anda bisa parkir di sebelah sini Pak!" Seorang pria paruh baya tiba-tiba berteriak saat melihat Kai dari balik pintu mobil dengan kaca terbuka yang sedang terlihat kebingungan.Kai menganggukkan kepala dengan cepat ke arah pria itu seraya menyunggingkan senyuman padanya. Setelah mobilnya berhasil terparkir, Kai keluar dari dalam mobil lalu menghampiri pria itu."Terima kasih banyak atas bantuan anda." Kai berjalan mendekati pria yang membantunya tadi."Sama-sama, Pak. Apa anda wali murid di sekolah ini?" Pria itu melemparkan pertanyaan pada Kai."Iya Pak. Saya datang untuk bertemu kepala sekolah." jawab Kai jujur."Oh kebetulan sekali, mari sekalian saya antar. Saya juga akan pergi menemuinya." Pria itu terlihat antusias saat mendengar ucap
Read more

About Roy

Roy sebenarnya adalah anak yang baik. Ia memang sering bercanda seolah menindas teman-temannya di sekolah. Namun, semua itu ia lakukan lantaran ia ingin akrab dengan teman-temannya. Sayangnya, banyak dari mereka malah salah paham dengan cara bercandanya. Mereka bahkan takut untuk dekat dengannya mengetahui dirinya adalah anak dari pemilik sekolah.Di sisi lain, sudah lama ia tertarik dengan seorang gadis di sekolahnya, gadis itu tak lain adalah Luna. Ia sering mengerjai Luna seolah seperti menindasnya. Entah mengapa, ia senang melihat ekspresi Luna yang lucu saat ia mengerjainya.Hari itu, saat para pria berbaju serba hitam lengkap dengan senjata yang tampak mengerikan datang menyerang Luna. Roy merasa sangat khawatir tidak akan bisa melihat Luna lagi. Setelah kejadian itu, Luna bahkan sama sekali tidak terlihat di sekolah. Hal itu membuat Roy begitu takut. Ia bahkan melihat berita di tv tentang penangkapan penjahat yang melibatkan keluarga Luna.Ka
Read more

2 years later

2 tahun kemudian.Luna berlari kecil di area dekat rumahnya yang menghadap ke laut lepas. Udara pagi itu masih terasa segar. Embun pun masih hinggap membasahi daun-daun di pepohonan yang memenuhi area pekarangan. Sesekali Luna menghirup udara segar dalam-dalam ke dalam hidungnya. Semenjak tinggal di rumah barunya, Luna selalu menyempatkan diri untuk lari pagi sebelum pergi ke sekolah. Kini ia benar-benar menjaga stamina tubuhnya agar selalu fit."Kau sudah kembali?" Regina terlihat sedang sibuk di dapur saat Luna masuk ke dalam rumah."Iya, Bu." Luna menyahut seraya berjalan mendekati lemari pendingin. Ia meraih botol air mineral dari dalam sana dan segera menenggaknya.Luna kini sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Tubuhnya pun terbilang tinggi sempurna lantaran dua tahun terakhir ini ia sudah tergabung dalam ToughgVrl Club yang membuatnya harus terus berlatih bertarung setiap hari.Kala itu ia harus berusaha keras untuk memohon pa
Read more

Arnius Tex

Leon masih termenung. Ia terus memperhatikan gadis berseragam sekolah yang sedang melawan para preman dari dalam mobilnya.Sebelumnya ia berniat untuk membantunya. Namun, niatnya ia urungkan lantaran gadis yang sedari tadi ia perhatikan ternyata mampu mengalahkan para preman yang berusaha menyakiti anak kecil itu seorang diri."Aku akan menghabisi kalian jika kalian berani menyentuhnya!" Suara Luna terdengar lantang di hadapan para pria yang sudah terkapar di tanah. Ancaman dari mulutnya benar-benar membuat mereka bergidik ngeri."Ampun, kumohon ampuni kami." Salah satu dari mereka terlihat memohon di bawah kaki Luna."Siapa bos kalian? Beritahu aku sekarang!" Luna kembali berteriak. Darah di tubuhnya benar-benar terasa mendidih saat melihat orang dewasa berani menyakiti anak kecil."Ampun Nona. Jika bos tahu kami gagal seperti ini, dia akan menghabisi kami." Salah satu dari preman itu bahkan memegang erat kaki Luna, berharap mendapat belas kasih d
Read more

Chocolate ice cream

Beberapa hari sebelumnya.Kulit wajahnya yang keriput telah basah oleh peluh yang mengalir deras. Terik matahari yang menyengat tubuh tuanya seakan tak ia rasakan lagi. Kedua kaki Pak Ilyas terus mengayuh pedal sepeda tuanya. Ia berkeliling menjajakan dagangannya dengan semangat."Pak, es krim!" Suara teriakan sontak membuat Pak Ilyas menghentikan laju sepeda tuanya. Ada gejolak bahagia dalam hatinya karena akhirnya ada juga yang mau membeli dagangannya."Mau yang rasa apa, Nak?" Tangan yang sudah sedikit gemetar, dengan sigap membuka petutup wadah tempat es krim jualannya."Adakah es krim yang membuat perasaan lebih baik, Pak?" Roy menghembuskan napasnya sesaat. Kedua matanya memperhatikan es es yang ada di dalam wadah besar itu."Rasa coklat akan membuatmu merasa lebih baik, Nak." Pak Ilyas menyerahkan satu buah es krim pada Roy sambil menyunggingkan senyuman hangat padanya."Terima kasih, Pak." Roy pun meraih es krimnya dan membalas senyu
Read more
DMCA.com Protection Status