Share

Chapter 24.

"Selamat pagi, Tuan Sean. Seseorang telah menunggu Tuan di ruang tamu." Bertha memberitahu saat Sean baru saja sampai di kantornya.

Sean hanya mengangguk karena sudah biasa dia kedatangan seorang tamu tanpa bertanya siapa yang datang.

Tak perlu menunggu lama dia beranjak ke ruang tamu yang ada di lantai atas.

"Tuan Gultaf. Astaga, kau ada di sini?" Pengusaha itu bangun dari duduknya dan memeluk Sean sambil menepuk punggungnya.

"Apa kabar, Tuan Sean? Sepertinya perusahaanmu berkembang pesat? Saya senang melihatnya."

Kedatangan tuan Gultaf merupakan kejutan untuknya karena pengusaha dari seberang itu sengaja tidak memberitahunya lebih dulu.

"Ah, tidak terlalu juga. Ya, seperti ini. Mari-mari, kita bisa habiskan waktu ini bersama."

Sean mengajaknya duduk sambil minum anggur pahit yang disediakan oleh Bertha, keduanya terlibat begitu akrab duduk di lantai atas dengan dinding kaca transparan tampak keramaian kota terlihat kec
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status