Share

Chapter 15.

"Terima kasih untuk makan malamnya, Tuan Gultaf."

"Tidak perlu berterima kasih, Tuan. Kami senang, Tuan Sean bisa mampir ke sini."

Dan ketika Sean hendak masuk ke dalam mobil, tak sengaja matanya memandang ke atas pada tingkat lantai utama rumah tuan Gultaf, Helena berdiri sambil memandang dengan senyum kecilnya. Tapi Sean tidak tertarik sama sekali dengan senyum itu, dia justru bergegas masuk dan menyusun Jhoni untuk segera pergi.

Sempat terpikir di dalam perjalanan namun fokusnya dia kembalikan pada si gadis bercadar.

* * *

"Hufh! Aku bosan sekali. Kemana, Kak Sean. Kenapa dia pergi tanpa memberitahu aku."

Klenting!

Natasya yang sendirian di meja makan merasa kesepian tanpa ada yang menemani sarapan seperti hari-hari biasanya. Pisau kecil bekas iris roti dia banting kena piring hingga menimbulkan suara.

Saat itu juga Hilda si pelayan melintas sembari membawa tumpukan baju kotor yang hendak di cuci.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status