Share

Bab 89

Saat ini Tasya baru saja keluar dari kamar mandi. “Ma, siapa yang telepon?” Handphonenya masih menyentuh daun telinga Fatma.

Fatma tersenyum riang, kemudian berbisik seiring menyodorkan handphone ke arah Tasya, “Pak Erlangga.”

Tasya mengerjap seketika, lalu meraih handphonenya dengan cepat, berbicara dengan Erlangga yang berada di seberang sana. “I-iya Pak, ada apa? Tadi mama yang mengangkat telepon.” Sikap propesional dipasang walau menjadi sangat gagap karena gadis ini tidak ingin ibunya mengetahui hubungan terlarangnya dengan pria beristri ini.

Pun, di seberang sana Erlangga mengerjap dalam. “Jadi tadi mama kamu yang mengangkat panggilan. Ya sudah, datanglah ke ruangan saya sebelum memulai latihan.” Erlangga harus memasang sikap propesional dengan cepat setelah sempat bersikap romantis. ‘Sial. Sepertinya wanita itu sudah mendengar ucapanku tadi!’ Hal ini sangat berbahaya karena hubungan mereka tidak boleh tercium oleh siapapun termasuk Fatma bahkan Amira.

“Iya, Pak.” Tasya memutus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status