Share

Bab 96

Tasya tersenyum hambar dengan sedikit berkeringat dingin. “Biarkan saja orang seperti mereka, Kak.”

“Kakak harap identitas perempuan itu segera terungkap karena orang-orang di sini segera mengaitkannya dengan Kakak karena perempuan itu menyebutkan nama Erlangga. Padahal ada banyak Erlangga di dunia ini. Ish!” Amira masih melanjutkan komat-kamitnya.

Tasya semakin tersenyum hambar dan grogi. “Iya, Kak ....”

Amira sudah menyelesaikan kegiatannya hari ini, kini dia merebahkan tubuhnya yang cukup lelah karena walaupun terdengar sederhana hanya latihan pemotretan tetapi kegiatan itu sama melelahkannya.

Sementara, Tasya sedang menyeka keringat dingin yang terus membanjiri dahinya. ‘Sampai sekarang Erlangga belum memberikan kabar. Dia sudah mengurusnya atau belum! Kalau dibiarkan bisa-bisa orang-orang tahu kalau itu suaraku. Kamu juga kan yang kena batunya.’ Cemas menerjang secara brutal hingga Tasya tidak dapat memejamkan matanya.

Saat tengah malam, diam-diam Erlangga mengirimkan chat pada k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status