Share

Bab 93

“Dia memang tampan dan kaya, tapi dia pemaksa. Selalu saja memaksakan kehendakannya demi keuntungan sendiri. Ish!” Amira memutuskan meninggalkan Erzhan, tetapi pria itu tidak membiarkannya pergi hingga tangan kanan Amira digenggamnya dengan lembut.

“Jangan pulang sendiri. Aku akan mengatarmu.” Suara lembutnya selaras dengan tatapannya.

“Tidak usah ...,” tolak Amira seiring membuang udara malas karena jika mereka kembali bersama mungkin Erzhan akan melanjutkan pembahasan tadi.

“Aku tidak mau kamu sendirian. Aku akan mengantarmu sampai gedung.” Masih tatapan lembut Erzhan walau tatapan mata Amira berlainan, gadis itu hanya menatap lawan bicaranya dengan datar.

Namun, akhirnya Erzhan kembali membawa Amira. Saat ini tidak ada pembahasan apapun hingga suasana sangat hening. Gadis ini barusaja melontarkan kata saat meminta berhenti di apotek, “Aku turun di sini. Ada obat yang harus aku beli.”

Erzhan segera memokuskan perhatiannya. “Obat apa? Memangnya kamu kenapa? Aku bisa antar kamu ke dok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status