Share

enam puluh dua

"Mbak jangan pergi dari sini ya, tinggal di sini saja," pinta Vina pada Ambar. Gadis yang biasa terlihat dewasa itu sekarang merengek bak anak kecil yang akan ditinggal ibunya. Sementara Ambar masih teguh dengan pendiriannya.

"Kita masih bisa bertemu, Vin. Aku hanya pindah ke gang sebelah," bujuk Ambar pada gadis itu. Ambar mencoba tersenyum untuk meyakinkan Vina kalau dia hanya akan pindah ke kosannya yang baru.

Ambar tak enak hati jika harus lama-lama tinggal di kediaman Handoko. Apalagi di rumah itu ada seorang lelaki yang belum menikah, Ambar hanya tak ingin terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Ambar sadar jika pesona Iyan sangat kuat, dia takut terjerat.

"Om Baik ...." Alif berlari ke arah Iyan. Bocah berambut ikal itu langsung memeluk pinggang Iyan. Iyan yang masih bingung dengan keadaan yang terjadi di depannya, meraih tubuh Alif kemudian menggendongnya.

"Ada apa, Sayang?" tanya Iyan sambil mengelus punggung kecil Alif.

"Alif mau ikut Bunda, tapi Alif juga gak mau pergi diri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status