Share

Enam puluh tiga

Santi berteriak kesal ketika sedang berasyik masyuk dengan Haris, ponselnya berdering. Sebuah panggilan dari Sumi terdengar seperti tengah terburu-buru dan ingin segera diangkat.

"Apa, Sumi?!" sentak Santi langsung ketika mereka terhubung.

"Ibu meninggal dunia, Mbak." Tak ada nada kesedihan di suara yang mengabarkan kabar duka itu. Begitu juga dengan Santi. Bukannya bersedih wanita berambut panjang bergelombang itu malah marah-marah pada adiknya karena telah mengganggu kesenangannya.

"Ibu? Sekarang? Ya udah kubur aja. Susah amat, memang kalau aku datang dia bisa hidup lagi?!" Santi berbicara tanpa berpikir lagi, dia benar-benar kesal. Hanya karena sebuah kabar kematian dia harus berhenti bermain ketika hampir mencapai puncak.

"Beneran Mbak nggak mau lihat ibu untuk yang terakhir kalinya?" tanya Sumi lagi, gadis yang juga ingin menjadi simpanan bos itu tak ingin disalahkan jika tidak memberi tahu kakak-kakaknya.

"Nggak! Udah kubur di tempat yang sama dengan bapak! Biar mereka selalu be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status