Eternal Love #14
Sudah tiga bulan Allicia kuliah di Stanford university
Dia mendapat beasiswa karena selain dia pintar dia juga seorang atlit basket yang handal jadi beasiswanya dobel...wk...wk, dia masuk ke jurusan Kedokteran, sangat berbeda dengan tiga saudaranya yang lebih memilih bisnis, ya dari anak mommy hanya Allicia dan Bella yang tidak tertarik dengan bisnis.
Sedang Aurora masuk kampus yang sama dengan Austin, bahkan satu jurusan, mereka sekampus dengan Marc dan Angela, di Harvard university
Sebenarnya dia juga diterima di sana dengan beasiswa juga, tapi dia masih enggan bertemu dengan kedua orang itu, entah sampai kapan dia bisa menghindari mereka, dia cuma berharap jika saatnya tiba, dia punya kekuatan untuk menghadapi mereka.
Seolah tau dengan keengganan Cia menyangkut dua manusia itu, baik Austin maupun Aurora tidak pernah membicarakan mereka berdua.
Austin sekarang sibuk m
Eternal Love #15Broken HeartSuara bergemuruh saat panitia memperkenalkan masing masing team, musim ini permainan semakin seru dengan masuknya beberapa pemain baru dari masing masing team, dan yang paling fenomenal adalah bidadari cantik bermata biru dari Stanford yang banyak mencuri perhatian.Bisa dipastikan sejak musim pertandingan dan namanya mulai dikenal, setiap pertandingannya pasti ramai penonton, bukan hanya yang berminat dengan basket tapi juga para lelaki yang giat menarik perhatian seorang Allicia, dapat dipastikan setiap kali usai bertanding lokernya penuh dengan kado, bunga dan kartu nama plus nomor telpon, tapi tak ada yang menarik minatnya, karena hatinya sudah ada yang memiliki.Semua hadiah dari fansnya dia bagikan keteman teman seteamnya, dan tentu saja sifat dan sikap Cia yang tidak banyak bicara, tapi juga baik hati, membuat banyak yang menyukainya karena pribadinya yang hangat.Kali inipun ter
Gadis kecil itu hanya tergugu dalam isak tangisnya yang dari tadi tidak bisa berhenti, seorang laki-laki seumuran daddynya memeluknya. Tangannya membelai surai indah milik gadis cilik itu dengan lembut dan penuh kasih sayang, rambut indah sewarna dengan rambut indah mantan istrinya. Rambut ikal berwarna brunnete yang panjangnya sepinggang gadis cilik tersebut.“Sttt... sayang, sudah ya nangisnya... Papa Aby jadi ikut sedih nih.” Akhirnya Pria paruh baya itu merayu gadis kecil itu supaya berhenti menangis. Karena saat ini mereka sudah jadi pusat perhatian orang orang yang berada di bandara JFK saat ini.“Pa... kenapa sih nggak ada yang percaya sama Cia, kenapa mereka lebih percaya sama kak Angel. Bukan aku yang nusuk Kak Rora, sungguh pa...aku sayang sama kak Rora, bagaimana aku sanggup menyakitinya?” isaknya lagi.Allicia Abigail KleinAku Angela Jennar, anak satu satunya dari Jessica J
Allicia povDua bayi kembar, yang seharusnya saling melindungi ketika mereka tumbuh. Tapi tidak di ceritaku ini, aku dan kembaranku dipisahkan. Inilah kisahku....Namaku Allicia Abigail Klein, terlahir dari pasangan paling romantis menurutku. Daddyku bernama Jashon Klein yang jatuh cinta dengan seorang Janda beranak dua dari pernikahannya sebelumnya, dan wanita itu bernama Kanaya Abigail Richard dan dialah wanita yang melahirkanku, dia mommyku tercinta.Aku mempunyai empat saudara lagi selain kembaranku, kakak tertuaku bernama Daffa Cakka Dipta, kakak keduaku bernama Issabella Putri, kakak ketigaku bernama Austin Gerald Klein, kakak keempatku bernama Angela Jennar. Entah kenapa dia tidak memakai nama keluarga dibelakang namanya seperti kak Austin, kak Aurora dan aku, kalau kak Daffa dan kak Bella itu karena mereka bukan anak kandung daddy, mereka berdua anak mommy dengan mantan suaminya. Aku memanggilnya Papa Aby, aku juga menyayanginya, walau aku lebih menyayan
Allicia povAku berjalan tak tentu arah. Rasa sedih dan kecewa begitu kurasakan. Sedih karena daddy memarahiku tanpa perduli aku tak bersalah bahkan daddy tidak mencari tahu dulu kebenarannya. Kecewa pada kak Angel yang tega memfitnahku dan kak Rora yang diam saja saat daddy memarahiku, seakan aku memang pelakunya. Padahal dia juga melihat bagaimana aku membelanya.Apa salahku Tuhan. Aku selalu diajarkan oleh mereka untuk berbicara jujur, tapi disaat aku jujur mereka tidak mempercayaiku. Apa karena aku masih kecil jadi pendapatku tidak berarti?? Kenapa kak Angel bisa sejahat itu padaku ??Sepanjang jalan air mataku mengalir tak bisa kucegah.Kakiku membawaku pada sebuah taman yang membeku penuh di lapisi salju. Aku berjalan kearah kursi taman ada tumpukan salju menutupi sebagian kursi. Tubuhku menggigil, seluruh sarafku seakan mati rasa. Rasa dingin ini membuat tubuhku terasa membeku. Tubuh mungilku tidak sanggup melawan dinginnya udara. Kakiku tak sanggup la
Semalam badan Cia demam, dia sering mengigau. Dia juga mendapat mimpi buruk, dia akan berteriak-teriak dalam tidurnya dan bangun dengan tubuh basah kuyub. Kanaya selalu setia merawat putrinya, setelah kemarin malam dia merutuki ketidakberdayaannya untuk melindungi putri kecilnya, dan berakhir dengan menghilangnya putri kecilnya itu. Dia digempur rasa bersalah. Dia akan mencurahkan kasih sayangnya untuk kesembuhan Cia.Cia hanya memperbolehkannya, Austin, Daffa dan Bella untuk menjenguknya dan menemaninya. Dia akan melempar apa saja jika yang datang Jashon atau dua saudaranya yang lain. Dia juga akan berteriak histeris. Dan itu tentu saja membuat Jashon dilanda kesedihan yang teramat dalam.Apalagi dokter Hans, dokter yang merawat Cia di kediaman keluarga Dexter menceritakan bagaimana keadaan Cia saat pertama kali dia datang ke sana. Setelah Selena memintanya ke rumah karena ada teman Marc yang sakit. Sungguh saat itu tubuh Cia sudah membiru, ada darah keluar
Tahun berganti tahun, banyak yang berubah dari seorang Allicia dari bocah cilik periang, selalu berceloteh ini itu, gadis cilik yang kritis dan menggemaskan suka bertanya banyak hal, hangat dan tidak suka duduk diam. Yang senang melakukan aktivitas dengan ketiga saudaranya dengan riang gembira, tak ada lagi rengekan penuh kemanjaan darinya.Jangan harap bisa melihat senyuman manisnya lagi atau tatapan penuh kebahagiaan miliknya. Sejak kejadian beberapa tahun yang lalu merubahnya menjadi pribadi yang tertutup. Hanya dengan Austinlah kadang senyum tulusnya dia perlihatkan, itu pun hanya senyum di ujung bibirnya.Dia masih berinteraksi dengan saudaranya dan mommynya tapi tak ada senyuman ataupun celoteh lucunya.Saat dia bermain basket dengan Austin dia hanya memperhatikan anjuran Austin tanpa bertanya atau mengeluh, dia hanya mengangguk tanda mengerti.Di sekolah pun dia selalu menyendiri, seakan dia punya dunianya sendiri. Walau begitu tidak ada yang berani me
Selama ini Allicia selalu menyimpan tangisnya sendiri, dia memang berubah muram tapi dia tidak pernah menangis didepan siapa pun.Tapi mendengar bentakkan daddynya bukanlah hal yang ingin didengarnya. Dia rindu daddynya yang selalu menggendongnya saat daddynya pulang kerja, menciumi pipinya, bercerita banyak hal padanya hingga dia tertawa. Dia rindu daddy yang menjahilinya, dia rindu semua tentang daddynya, dia hanya ingin daddynya minta maaf karena dulu membentaknya atas kesalahan yang tidak diperbuatnya. Tapi keinginan sederhananya tidak pernah terwujud, sudah berapa ulang tahunnya ia lalui tanpa perayaan karena hatinya yang lara.Kenapa? Apa daddynya tidak lagi menyayanginya?Dan kini untuk kedua kalinya daddy membentaknya. Badannya bergetar usai daddy mengatakan hal yang tak ingin didengarnya. Daddy pergi dengan menggendong Aurora yang penuh darah, dia melihat kedua tangannya yang penuh darah, ada pisau ditangan kanannya.Sungguh dia tak tahu apa yang ter
Allicia PovSuara hiruk pikuk bandara Soekarno hatta, menyadarkanku akan perbedaan suasana dengan di New York, bahasa yang berbeda kadang mommy ajarkan padaku, bahkan kak Daffa dan kak Bella juga sering bercerita tentang tanah kelahiran mereka. Entahlah euforia baru ini membawaku seakan dalam dimensi yang berbeda, memberikan harapan baru padaku, sebuah Kesempatan kedua, sebuah kebahagiaan. Hidup Baru!!YeayyyAh rasanya tak sabar menjelang hari baru, lingkungan baru, teman baru. Sekolah? Apa papa Aby mengijinkannya untuk sekolah? Kenapa ini tidak terpikirkan olehku sebelumnya, dia cuma orang asing...Tapi aku ingin sekolah, apa aku tanyakan saja?"Pa...apa nanti aku juga sekolah?" tanyaku penuh harap."Tentu sayang, didekat rumah papa ada sekolah internasional jadi kamu bisa sekolah disana,” kata Papa Aby penuh kelembutan membuat perasaanku menghangat."Asik... nanti aku dapat teman baru ya pa?" sahutku senang"Pasti, siapa sih yang tidak mau