Akhirnya keluarga Klein memutuskan membeli sebuah apartemen di dekat rumah Aby, Austin masuk di British International School tapi beda dengan Allicia dan Aurora yang masih di middle School, Austin dia masuk ke high school, sedang Bella dia kuliah mode di Paris, dia suka dengan dunia desain, sedang kakak tertuanya Daffa dia memutuskan kuliah di UI jurusan bisnis, dia juga sekarang tinggal dengan papanya, karena dia merasa kasian dengan Papanya, apalagi setelah Allicia kembali berkumpul dengan keluarganya, sesekali dia membantu Papanya dikantor. Keluarga besar Abymanyu terutama kedua orang tuanya tentu sangat senang dengan kembalinya kembali cucu-cucu mereka, hubungan mereka dengan Kanaya juga sudah membaik, semua rasa sakit masa lalu sudah mereka lebur.
Karena bisnis Jashon yang ada di New York, maka Jashon dan Kanaya bolak balik Jakarta - New York, tapi mereka berdua tidak perduli, yang penting adalah putra putri mereka. Kehidupan mengajarkan pelajaran yang paling berarti buat keluarga ini.
Tidak ada yang lebih berarti, kecuali keutuhan keluarga.
Yah...kehidupan mereka kembali harmonis, berbeda dengan seorang gadis yang sudah berusaha menghancurkan keluarga itu, Angela Jenner.
**
Gadis itu begitu terpuruk mengetahui bahwa dia sudah menyakiti orang yang salah, dia mencari ayah kandungnya, sebelum pergi selain catatan tangan mommynya, jashon juga memberikan dokumen yang berkaitan dengan daddy kandungnya.
Dia merasa perlu bertanya kenapa daddynya membohonginya, kenapa menolak kehadirannya, dan banyak pertanyaan yang bermunculan di kepalanya.
Sudah seminggu dia mencari keberadaan daddynya, dan tempat inilah tempat terakhir harapannya, sebuah club yang sering didatangi daddynya.
Club Zero tampak sudah padat dipenuhi pengunjung, matanya nanar karena lampu disco yang membuat matanya sedikit silau, dia membawa sebuah foto untuk memastikan orang yang dia cari, dia tak perduli badannya beberapa kali tertabrak orang, atau pandangan nakal pria mesum yang ada disana, dia menyisir semua sudut Club, sampai pandangannya melihat pemandangan yang sudah biasa terlihat di sebuah Club, tapi baginya yang baru pertama datang kesini tentunya itu pemandangan yang membuatnya mual dan bergidik jijik. Selama ini keluarga Klein selalu menjaga nya, apalagi daddy dan kak daffa dia selalu memastikan semuanya aman untuknya, bahkan dia tidak bergaul dengan sembarang orang.
Dia memperhatikan lelaki itu, tampak lebih muda dari daddy Jashon tapi kalau boleh jujur, daddy Jashon lebih tampan dan tentu saja lebih mapan, dia sempat bertanya dalam hatinya kenapa mommynya menghianati daddy Jashon dengan lelaki itu, apa yang dicari mommynya??
Tapi mau bagaimanapun keadaan mereka, seburuk apapun mereka, mereka tetaplah orang tuanya.
Lelaki itu, ya dia masih mengingatnya itu lelaki yang sama yang mendatanginya saat mommynya meninggal, dan yang mengatakan kebohongan, dan membuatnya menjadi manusia yanb tak tau terimakasih.
Kenapa lelaki itu tidak mau mengakuinya sebagai anak?
Lelaki itu menciumi payudara seorang jalang yang ada dipangkuannya jalang itu duduk mengangkang disatu pahanya, dan satu jalang lagi mengocok junior lelaki itu jalang itu juga duduk dipangkuannya ada dipaha satunya.
Apa benar itu daddy kandungnya? setetes airmata kesedihan membasahi pipinya, apa bagusnya lelaki itu? kenapa mom? kenapa kau begitu bodoh? batinnya menangis pilu.
Kenapa kau menghianati daddy Jashon demi daddy Adam yang brengsek!!
Agak ragu gadis enam belas tahun itu mendekat kearah lelaki itu, tubuhnya gemetar karena beragam perasaan yang bercampur aduk.
"Dad..daddy,” bisiknya pelan tapi seakan tersambung oleh benang tak kasat mata, lelaki itu menatap gadis remaja itu, dia menghentikan cumbuan para jalang di pangkuannya, dan menyuruh mereka pergi dengan memberi beberapa uang ke jalang itu.
"Kau mengganggu kesenanganku, ada apa?" tanya lelaki itu dingin
"Kau berbohong, kaulah daddy ku,” ujar gadis itu getir
"Kenapa kau berbohong?" teriak gadis itu, tapi suaranya teredam musik keras dalam Club itu.
"Apa kau pikir aku akan percaya, Aku tidak percaya kau anakku, ibumu itu jalang, bukan aku satu-satunya yang berhubungan dengannya, jadi bagaimana kau yakin kau anakku?" tanya pria itu penuh sarkas.
"Kita bisa tes DNA,” tantang Angel
"Baik, kau sekarang tinggal dimana?" tanya Adam akhirnya
"Mereka mengusirku, ini gara-gara kebohonganmu,” desis Angel, matanya memicing penuh kemarahan pada pria yang sayangnya adalah ayah biologisnya.
"Kamu bisa tinggal denganku, tapi tidak gratis, kamu harus melakukan sesuatu untukku" ujar Adam Cross ayah kandung Angel
"Benarkah?" tanya Angel tidak percaya, ternyata daddynya tidak sebrengsek yang dipikirnya, dia mungkin belum mengenalnya dengan baik, pasti ada sisi kebaikan darinya, itulah kenapa mommynya bisa jatuh cinta padanya, iya kan?batinnya.
"Iya, dan kau bisa,memulainya sekarang, ayo ikut aku,” ajak Adam, menyeret Angel yang belum siap, dia berjalan tertatih mengikuti langkah daddynya yang lebar.
Mereka memasuki sebuah kamar yang ada di Club itu.
"Kau tunggu disini, nanti ada orang yang akan datang kesini, kau tinggal turuti kemauannya, dan jangan membantah, awas kalau kau menolak, aku akan menghukummu!" Perintahnya, sebelum pria itu meninggalkan Angel sendiri.
Lelaki yang adalah Adam Cross, daddy Angel, menutup pintu kamar itu dan menguncinya dari luar.
Apa yang akan dilakukan daddy padaku, batin Angel penuh tanda tanya, entah kenapa perasaannya tidak enak, seakan hal buruk akan terjadi padanya, penyesalan merambati hatinya, andai dia tidak menyakiti keluarga itu, mungkin sekarang dia masih tinggal dirumah megah itu dilimpahi kasih sayang, bukannya terjebak di sebuah Club dan tidak tau apa yang akan menantinya.
Tapi dia percaya daddy kandungnya pasti akan menyayanginya melebihi daddy Jashon yang bukan keluarganya, ya kan bukannya darah lebih kental dari air.
Dia berusaha mempercayai hal itu walau dia tidak terlalu yakin, dia hanya berharap daddynya tidak sebrengsek yang dipikirkannya.
Walau kadang harapan tinggallah harapan...
Kenyataan tak seindah diangan...
Orang jahat memang harus berkumpul dengan orang jahat...
Itulah hukum alam , ini baru balasan didunia..Entah bagaimana dengan balasannya di Akhirat...
Apa setelah ini Angel bisa lebih menerima kebahagiaan orang lain, tidak iri bahkan dengki dengan keberuntungan yang didapat orang lain, atau dia tidak pernah belajar dari kesalahannya...
>>Bersambung>>
Lamunan Angel terganggu karena pintu kamarnya terbuka dan masuklah pria sebaya dengan daddynya, dengan tubuh yang masih gagah, tanda jika lelaki itu pasti rajin merawat tubuhnya, lelaki itu mengunci pintu dan mengambil kunci dan disimpannya disaku celananya, lelaki itu mendekati Angel yang sudah duduk diatas kasur dengan mata tak pernah lepas dari sosok didepannya."Om siapa? Teman daddy ya?" tanyanya tenang, dia harus percaya daddynya tidak akan menyakiti nya, ya batinnya meyakinkan.Tidak ada yang perlu ditakutinya, mungkin om didepannya ini yang akam memberinya pekerjaan, pikirnya lagi.“Iya, daddymu teman om, daddy mu meminta om memberimu pekerjaan,” sahut lelaki itu duduk disebelah Angela, membenarkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah gadis didepannya."Benarkah? tapi aku belum lulus high school, pekerjaan apa yang om berikan?" tanyanya antusias, dia berniat membuat daddynya bangga padanya."Melayani om malam ini, jika kau bisa melayani om, om akan
Waktu terus berganti, Allicia dan Aurora tumbuh menjadi gadis yang mempesona, walau kembar sifat dan kesukaan mereka sangat bertolak belakang, Allicia tumbuh menjadi gadis ceria tomboy jago basket, dia seringkali membawa timnya jadi pemenang, namanya sangat diperhitungkan tidak hanya antar remaja penggila basket di Indonesia tapi juga se-Asia, walau Indonesia tidak menjadi pemenang di Asia tapi nama Allicia Abygail Klein tentunya tidak bisa dianggap remeh.Diusianya yang masih belia dia dipercaya menjadi kapten timnas Basket yang dikirim di Asia FIBA dan menggondol medali perak karena harus kalah dari tim bertahan Tiongkok (author nggak google jadi kalo salah mohon dimaafken, ingat ini hanya cerita fiksi)Beda lagi dengan Aurora dia lebih feminim, dan suka menyanyi, sering ikut kontes menyanyi, dan sering jadi pemenang, selain karena suaranya yang merdu tapi ditunjang wajahnya yang cantik.Mereka berdua cantik, tidak akan ada yang membantahnya, walau pribadi mereka
Eternal Love #14Meet MarcSudah tiga bulan Allicia kuliah di Stanford universityDia mendapat beasiswa karena selain dia pintar dia juga seorang atlit basket yang handal jadi beasiswanya dobel...wk...wk, dia masuk ke jurusan Kedokteran, sangat berbeda dengan tiga saudaranya yang lebih memilih bisnis, ya dari anak mommy hanya Allicia dan Bella yang tidak tertarik dengan bisnis.Sedang Aurora masuk kampus yang sama dengan Austin, bahkan satu jurusan, mereka sekampus dengan Marc dan Angela, di Harvard universitySebenarnya dia juga diterima di sana dengan beasiswa juga, tapi dia masih enggan bertemu dengan kedua orang itu, entah sampai kapan dia bisa menghindari mereka, dia cuma berharap jika saatnya tiba, dia punya kekuatan untuk menghadapi mereka.Seolah tau dengan keengganan Cia menyangkut dua manusia itu, baik Austin maupun Aurora tidak pernah membicarakan mereka berdua.Austin sekarang sibuk m
Eternal Love #15Broken HeartSuara bergemuruh saat panitia memperkenalkan masing masing team, musim ini permainan semakin seru dengan masuknya beberapa pemain baru dari masing masing team, dan yang paling fenomenal adalah bidadari cantik bermata biru dari Stanford yang banyak mencuri perhatian.Bisa dipastikan sejak musim pertandingan dan namanya mulai dikenal, setiap pertandingannya pasti ramai penonton, bukan hanya yang berminat dengan basket tapi juga para lelaki yang giat menarik perhatian seorang Allicia, dapat dipastikan setiap kali usai bertanding lokernya penuh dengan kado, bunga dan kartu nama plus nomor telpon, tapi tak ada yang menarik minatnya, karena hatinya sudah ada yang memiliki.Semua hadiah dari fansnya dia bagikan keteman teman seteamnya, dan tentu saja sifat dan sikap Cia yang tidak banyak bicara, tapi juga baik hati, membuat banyak yang menyukainya karena pribadinya yang hangat.Kali inipun ter
Gadis kecil itu hanya tergugu dalam isak tangisnya yang dari tadi tidak bisa berhenti, seorang laki-laki seumuran daddynya memeluknya. Tangannya membelai surai indah milik gadis cilik itu dengan lembut dan penuh kasih sayang, rambut indah sewarna dengan rambut indah mantan istrinya. Rambut ikal berwarna brunnete yang panjangnya sepinggang gadis cilik tersebut.“Sttt... sayang, sudah ya nangisnya... Papa Aby jadi ikut sedih nih.” Akhirnya Pria paruh baya itu merayu gadis kecil itu supaya berhenti menangis. Karena saat ini mereka sudah jadi pusat perhatian orang orang yang berada di bandara JFK saat ini.“Pa... kenapa sih nggak ada yang percaya sama Cia, kenapa mereka lebih percaya sama kak Angel. Bukan aku yang nusuk Kak Rora, sungguh pa...aku sayang sama kak Rora, bagaimana aku sanggup menyakitinya?” isaknya lagi.Allicia Abigail KleinAku Angela Jennar, anak satu satunya dari Jessica J
Allicia povDua bayi kembar, yang seharusnya saling melindungi ketika mereka tumbuh. Tapi tidak di ceritaku ini, aku dan kembaranku dipisahkan. Inilah kisahku....Namaku Allicia Abigail Klein, terlahir dari pasangan paling romantis menurutku. Daddyku bernama Jashon Klein yang jatuh cinta dengan seorang Janda beranak dua dari pernikahannya sebelumnya, dan wanita itu bernama Kanaya Abigail Richard dan dialah wanita yang melahirkanku, dia mommyku tercinta.Aku mempunyai empat saudara lagi selain kembaranku, kakak tertuaku bernama Daffa Cakka Dipta, kakak keduaku bernama Issabella Putri, kakak ketigaku bernama Austin Gerald Klein, kakak keempatku bernama Angela Jennar. Entah kenapa dia tidak memakai nama keluarga dibelakang namanya seperti kak Austin, kak Aurora dan aku, kalau kak Daffa dan kak Bella itu karena mereka bukan anak kandung daddy, mereka berdua anak mommy dengan mantan suaminya. Aku memanggilnya Papa Aby, aku juga menyayanginya, walau aku lebih menyayan
Allicia povAku berjalan tak tentu arah. Rasa sedih dan kecewa begitu kurasakan. Sedih karena daddy memarahiku tanpa perduli aku tak bersalah bahkan daddy tidak mencari tahu dulu kebenarannya. Kecewa pada kak Angel yang tega memfitnahku dan kak Rora yang diam saja saat daddy memarahiku, seakan aku memang pelakunya. Padahal dia juga melihat bagaimana aku membelanya.Apa salahku Tuhan. Aku selalu diajarkan oleh mereka untuk berbicara jujur, tapi disaat aku jujur mereka tidak mempercayaiku. Apa karena aku masih kecil jadi pendapatku tidak berarti?? Kenapa kak Angel bisa sejahat itu padaku ??Sepanjang jalan air mataku mengalir tak bisa kucegah.Kakiku membawaku pada sebuah taman yang membeku penuh di lapisi salju. Aku berjalan kearah kursi taman ada tumpukan salju menutupi sebagian kursi. Tubuhku menggigil, seluruh sarafku seakan mati rasa. Rasa dingin ini membuat tubuhku terasa membeku. Tubuh mungilku tidak sanggup melawan dinginnya udara. Kakiku tak sanggup la
Semalam badan Cia demam, dia sering mengigau. Dia juga mendapat mimpi buruk, dia akan berteriak-teriak dalam tidurnya dan bangun dengan tubuh basah kuyub. Kanaya selalu setia merawat putrinya, setelah kemarin malam dia merutuki ketidakberdayaannya untuk melindungi putri kecilnya, dan berakhir dengan menghilangnya putri kecilnya itu. Dia digempur rasa bersalah. Dia akan mencurahkan kasih sayangnya untuk kesembuhan Cia.Cia hanya memperbolehkannya, Austin, Daffa dan Bella untuk menjenguknya dan menemaninya. Dia akan melempar apa saja jika yang datang Jashon atau dua saudaranya yang lain. Dia juga akan berteriak histeris. Dan itu tentu saja membuat Jashon dilanda kesedihan yang teramat dalam.Apalagi dokter Hans, dokter yang merawat Cia di kediaman keluarga Dexter menceritakan bagaimana keadaan Cia saat pertama kali dia datang ke sana. Setelah Selena memintanya ke rumah karena ada teman Marc yang sakit. Sungguh saat itu tubuh Cia sudah membiru, ada darah keluar
Eternal Love #15Broken HeartSuara bergemuruh saat panitia memperkenalkan masing masing team, musim ini permainan semakin seru dengan masuknya beberapa pemain baru dari masing masing team, dan yang paling fenomenal adalah bidadari cantik bermata biru dari Stanford yang banyak mencuri perhatian.Bisa dipastikan sejak musim pertandingan dan namanya mulai dikenal, setiap pertandingannya pasti ramai penonton, bukan hanya yang berminat dengan basket tapi juga para lelaki yang giat menarik perhatian seorang Allicia, dapat dipastikan setiap kali usai bertanding lokernya penuh dengan kado, bunga dan kartu nama plus nomor telpon, tapi tak ada yang menarik minatnya, karena hatinya sudah ada yang memiliki.Semua hadiah dari fansnya dia bagikan keteman teman seteamnya, dan tentu saja sifat dan sikap Cia yang tidak banyak bicara, tapi juga baik hati, membuat banyak yang menyukainya karena pribadinya yang hangat.Kali inipun ter
Eternal Love #14Meet MarcSudah tiga bulan Allicia kuliah di Stanford universityDia mendapat beasiswa karena selain dia pintar dia juga seorang atlit basket yang handal jadi beasiswanya dobel...wk...wk, dia masuk ke jurusan Kedokteran, sangat berbeda dengan tiga saudaranya yang lebih memilih bisnis, ya dari anak mommy hanya Allicia dan Bella yang tidak tertarik dengan bisnis.Sedang Aurora masuk kampus yang sama dengan Austin, bahkan satu jurusan, mereka sekampus dengan Marc dan Angela, di Harvard universitySebenarnya dia juga diterima di sana dengan beasiswa juga, tapi dia masih enggan bertemu dengan kedua orang itu, entah sampai kapan dia bisa menghindari mereka, dia cuma berharap jika saatnya tiba, dia punya kekuatan untuk menghadapi mereka.Seolah tau dengan keengganan Cia menyangkut dua manusia itu, baik Austin maupun Aurora tidak pernah membicarakan mereka berdua.Austin sekarang sibuk m
Waktu terus berganti, Allicia dan Aurora tumbuh menjadi gadis yang mempesona, walau kembar sifat dan kesukaan mereka sangat bertolak belakang, Allicia tumbuh menjadi gadis ceria tomboy jago basket, dia seringkali membawa timnya jadi pemenang, namanya sangat diperhitungkan tidak hanya antar remaja penggila basket di Indonesia tapi juga se-Asia, walau Indonesia tidak menjadi pemenang di Asia tapi nama Allicia Abygail Klein tentunya tidak bisa dianggap remeh.Diusianya yang masih belia dia dipercaya menjadi kapten timnas Basket yang dikirim di Asia FIBA dan menggondol medali perak karena harus kalah dari tim bertahan Tiongkok (author nggak google jadi kalo salah mohon dimaafken, ingat ini hanya cerita fiksi)Beda lagi dengan Aurora dia lebih feminim, dan suka menyanyi, sering ikut kontes menyanyi, dan sering jadi pemenang, selain karena suaranya yang merdu tapi ditunjang wajahnya yang cantik.Mereka berdua cantik, tidak akan ada yang membantahnya, walau pribadi mereka
Lamunan Angel terganggu karena pintu kamarnya terbuka dan masuklah pria sebaya dengan daddynya, dengan tubuh yang masih gagah, tanda jika lelaki itu pasti rajin merawat tubuhnya, lelaki itu mengunci pintu dan mengambil kunci dan disimpannya disaku celananya, lelaki itu mendekati Angel yang sudah duduk diatas kasur dengan mata tak pernah lepas dari sosok didepannya."Om siapa? Teman daddy ya?" tanyanya tenang, dia harus percaya daddynya tidak akan menyakiti nya, ya batinnya meyakinkan.Tidak ada yang perlu ditakutinya, mungkin om didepannya ini yang akam memberinya pekerjaan, pikirnya lagi.“Iya, daddymu teman om, daddy mu meminta om memberimu pekerjaan,” sahut lelaki itu duduk disebelah Angela, membenarkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah gadis didepannya."Benarkah? tapi aku belum lulus high school, pekerjaan apa yang om berikan?" tanyanya antusias, dia berniat membuat daddynya bangga padanya."Melayani om malam ini, jika kau bisa melayani om, om akan
Akhirnya keluarga Klein memutuskan membeli sebuah apartemen di dekat rumah Aby, Austin masuk di British International School tapi beda dengan Allicia dan Aurora yang masih di middle School, Austin dia masuk ke high school, sedang Bella dia kuliah mode di Paris, dia suka dengan dunia desain, sedang kakak tertuanya Daffa dia memutuskan kuliah di UI jurusan bisnis, dia juga sekarang tinggal dengan papanya, karena dia merasa kasian dengan Papanya, apalagi setelah Allicia kembali berkumpul dengan keluarganya, sesekali dia membantu Papanya dikantor. Keluarga besar Abymanyu terutama kedua orang tuanya tentu sangat senang dengan kembalinya kembali cucu-cucu mereka, hubungan mereka dengan Kanaya juga sudah membaik, semua rasa sakit masa lalu sudah mereka lebur.Karena bisnis Jashon yang ada di New York, maka Jashon dan Kanaya bolak balik Jakarta - New York, tapi mereka berdua tidak perduli, yang penting adalah putra putri mereka. Kehidupan mengajarkan pelajaran yang paling berart
"Cia, daddy minta maaf ya. Daddy udah bentak kamu nuduh kamu tanpa daddy tau yang sebenarnya, tapi apa yang daddy lakukan saat itu daddy... daddy melihat kondisi Aurora yang berdarah dan melihatmu yang memegang pisau dan kedua tanganmu penuh darah, dalam kondisi panik daddy... menurutmu apa yang ada pikiran semua orang saat melihat Aurora terluka dan kamu memegang pisau pasti semua berpikiran bahwa kamu pelakunya, maaf... sungguh daddy minta maaf sayang, daddy sudah berpikir yang tidak tidak padamu,” Sesal Jashon, air matanya tak berhenti mengalir, melihat putrinya mengabaikannya dan bahkan tak mau memandangnya."Apa daddy pikir aku sanggup melakukannya, apa kalian semua berpikir aku bisa melukai saudaraku sendiri?" bentaknya, sudah cukup dia menanggung kesedihannya sendiri, rasa kecewanya sendiri."Sebenarnya yang membuatku terluka adalah kalian yang tidak mempercayaiku, apa aku begitu buruk dimata kalian, apa aku pernah melakukan kejahatan hingga kalian berpikir aku sa
Allicia povSudah seminggu lebih aku tinggal di Jakarta, aku juga sudah banyak teman, mereka semua ramah, tapi ada juga yang sikapnya nyebelin tapi abaikan mereka.Langkahku riang memasuki sebuah rumah yang sudah kutinggali lebih dari seminggu Ini. Dari tadi mulutku selalu menyanyikan lagu ini, ada yang suka nggak?Apa salah dan dosaku sayangCinta suciku kau buang buangLihat jurus yang kuberikan Jaran goyangJaran goyangMulutku asik berdendang lagu asik yang banyak digandrungi di sini, enak sih jadi pingin goyang. Kadang pinggulnya ikut bergoyang... Aseek...sedap cui...begitu kata anak gaul, batin Cia."Selamat datang Cia!" teriakku saat memasuki rumah yang sudah seminggu lebih ini kutempati."Aku pulang gitu salamnya, anak papa ini memang ngegemesin,” Saat aku masuk ternyata papa Aby udah ada di ruang tamu, asik dengan laptopnya, mengacak rambutku gemas saat aku mendekat pad
Jashon sadar kesalahan terbesar ada padanya.Badannya meluruh, dia menyadari dia tidak cukup bijak dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan keluarganya, dia bahkan menuduh putrinya sendiri, dia audah lupa kapan terakhir dia bercanda atau bercengkrama dengan putri kecilnya itu...Dia merindukan suara manjanya, senyum manisnya, mata birunya yang seterang langit biru, begitu cerah, dia baru melihat mata biru secerah mata putrinya."Kenapa kamu lakuin itu ke Allicia, salah apa dia sama kamu, kami bahkan udah anggap kamu kayak saudara sendiri, kenapa?" bentak Daffa pemuda remaja itu sangat gusar, dengan tingkah Angel, yang tak tau terimakasih."Karena aku juga anak Daddy, kenapa aku tidak mendapat nama daddy dinamaku seperti Allicia,” bantah Angela merasa marah."Karena kamu bukan anak daddy,” tantang Daffa lagi, semua sudah lacur, tak perlu rahasia itu ditutupi lagi."Bohong, aku anak daddy dengan mom Jessi, mom Kanaya yang jahat udah pisahin
Angel merasa sangat puas sudah bisa membuat Allicia dibuang, mom kini aku anak daddy hanya aku putri daddy, aku juga akan buat wanita perusak rumah tangga mom dan dad itu pergi seperti putrinya, hanya mom yang pantas jadi istri dad, wanita itu jahat mengusir mom padahal mom hamil aku dan kondisi mom tidak baik, wanita itu benar benar iblis, tingkahnya sok baik padahal sudah membuatku tidak punya mom dan dad lagi, baik Daffa, Bella, Austin, Aurora dan juga Allicia mereka tidak berhak memanggil daddyku dengan panggilan daddy, tak akan kubiarkan. Tatapan penuh dendam berkilat dimata hazel itu. Hanya aku...aku satu-satunya putri Jashon Klein. Angel menatap sebuah foto seorang wanita cantik, dia selalu menyimpan foto Mommynya di kamarnya. Dia tersenyum bahagia sambil mengusap pelan foto Mommynya."Angel... Angel... Keluar,” Suara gedoran dan teriakan Jashon terdengar.Khayalannya terganggu oleh teriakan daddynya didepan pintu, ada apa?batinnya. Kenapa daddy memanggilnya