Home / Romansa / Eternal Love / Eternal Love #8 Adam Cross

Share

Eternal Love #8 Adam Cross

Jashon sadar kesalahan terbesar ada padanya.

Badannya meluruh, dia menyadari dia tidak cukup bijak dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan keluarganya, dia bahkan menuduh putrinya sendiri, dia audah lupa kapan terakhir dia bercanda atau bercengkrama dengan putri kecilnya itu...

Dia merindukan suara manjanya, senyum manisnya, mata birunya yang seterang langit biru, begitu cerah, dia baru melihat mata biru secerah mata putrinya.

"Kenapa kamu lakuin itu ke Allicia, salah apa dia sama kamu, kami bahkan udah anggap kamu kayak saudara sendiri, kenapa?" bentak Daffa pemuda remaja itu sangat gusar, dengan tingkah Angel, yang tak tau terimakasih.

"Karena aku juga anak Daddy, kenapa aku tidak mendapat nama daddy dinamaku seperti Allicia,” bantah Angela merasa marah.

"Karena kamu bukan anak daddy,” tantang Daffa lagi, semua sudah lacur, tak perlu rahasia itu ditutupi lagi.

"Bohong, aku anak daddy dengan mom Jessi, mom Kanaya yang jahat udah pisahin momku dengan daddy,” bentak Angel pada Daffa. Kanaya dan Jashon nampak saling memandang, dari mana Angel mengetahui hal itu? Apa Jessi yang menceritakannya?

"Apa mommy mu yang mengatakannya padamu?" tanya Jashon penuh amarah, tapi dia berusaha tenang, masalah ini ternyata ada kesalahpahaman.


"Bukan, teman mommy namanya Adam Cross,” kata Angela dengan tegas, Jashon tersenyum sinis saat mendengar nama bajingan itu disebut, jadi bajingan itu menemui Angel, dan pria brengsek itu bahkan menghasut Angel, gadis bodoh.

"Oh...pecundang itu, perlu kau tau yang sebenarnya young lady, jika lelaki itulah yang membuat mommy mu mengkhianati dad, dia hamil dirimu dengannya, dialah yang sudah membuatmu ada, dulu dad dan mommu memang pernah menikah, dad sangat mencintainya tapi dia hanya ingin balas dendam pada dad karena kesalahan dad masa lalu, dia mencintai seorang dokter yang membantunya jadi cantik dan membuatnya menekuni dunia model bahkan saat kami sudah menikahpun mereka masih berhubungan, tapi setelah lelaki itu pindah tugas mommu mulai berpetualang dari satu pria ke pria lain sampai dia hamil lelaki lain, jadi menurutmu apa salah daddy jika daddy menceraikan mommu dan menikahi mom Kanaya yang membantu dad menyembuhkan luka dad akibat perselingkuhan mommu,” Jashon mulai mengurai segala kerumitan keluarganya, dia hanya ingin Angel tau kebenaran dari sisinya.

"Tapi ternyata mommu terlalu serakah tidak mau melepas dad dan menculik mom Kanaya, sampai mom Kanaya tertembak, begitu juga mommu, tapi setelah kejadian itu mommu sadar dan meminta maaf pada dad, walau permintaan maafnya tidak tulus, mommu masih mendendam, tidak hanya pada kami tapi juga kepada Charles dokter yang menolong mommu, karena dokter itu memberikan bukti perselingkuhannya kepada orang suruhan Grandpa, dad bahkan tidak tahu jika selama kami menikah dia sudah menghianati dad, dan akhirnya beberapa saat pria itu beserta kekasihnya ditemukan terbunuh, polisi menduga itu korban dari perampok, tapi daddy tahu itu ulah mommy kamu, karena dad menyuruh orang mengawasi setiap gerak geriknya, karena dad yakin dia masih belum berubah, dan benar dugaan dad, tapi dad tidak melaporkan mommu, karena dia tidak mengusik dad, dia bahkan mencari keberadaan Adam cros, selingkuhannya, dan juga ayahmu, dia mencoba mencari jejak Adam, tapi dia tidak berhasil, dia lantas merencanakan akan melukai mom Kanaya, untung dad cepat datang dan mengancam mommy kamu, kalau dia tidak berhenti mengusik kami maka dia harus siap untuk membusuk didalam penjara, atas tuduhan penculikan terhadap mom Kanaya dan pembunuhan dokter Charles dan pasangannya,” Jashon bercerita dengan lancar, dia melihat semua mata memandangnya penuh ingin tahu.

"Dan perlu kau tau, dad memberi mommu uang untuk kalian berobat dan memulai kehidupan baru bahkan mom Kanaya rela memberikan apartemen pemberian dad pada mommu, kami berfikir kehidupan kalian akan membaik,” lanjutnya.

"Tapi saat mom  dan daddy memeriksakan kandungan mom Kanaya, kami bertemu lagi dengan mommu, dan seperti kau ketahui sendiri cerita selanjutnya, waktu itu kami sungguh tak menyangka keadaan kalian begitu menyedihkan seperti itu, kami bertanya kenapa uang yang kami berikan tak dipakainya dan kamu berobat ke dokter yang sudah dad anjurkan dan kau tau apa jawaban mommu?" tanya Jashon dengan nada mencemooh

"Dia bilang saat dia berobat dia bertemu Adam ayahmu dan lelaki bajingan itu mengambil semua uang bahkan apartemen mommu,” ujar Jashon getir

"Seharusnya aku tidak merawatmu jika aku dan keluargaku kehilangan kebahagiaan kami. Adam Cross lekaki bejat itu mengatakan kebohongan dan kamu percaya dengan bajingan itu? maka tinggallah saja dengannya, sejak awal aku keberatan mengasuhmu, tapi istriku, wanita yang kau hina tadi inilah yang memohon padaku untuk membawamu,” teriaknya penuh penyesalan. Sungguh dia sangat menyesal menuruti kemauan istrinya untuk merawat Angel sesuai amanat Jessi.

“Aku harusnya membiarkanmu ikut membusuk dengan mommymu,” Sungguh jika dia bisa memutar waktu, itulah yang akan dilakukannya.

"Dia menyayangimu layaknya putrinya sendiri, setiap dia belanja buat Bella dia selalu membelikanmu juga, bahkan sampai si kembar lahir dan tumbuh, kasih sayangnya kepadamu juga sama, dia memintaku untuk memberimu pengobatan hingga kau sembuh,” Ada kegetiran dalam kalimatnya

"Kau tau apa nama penyakitmu?"tanyanya mencemooh dengan satu alisnya terangkat, dan sudut  bibirnya tertarik keatas mencibir

"Tidak? ha... ha... penyakit Aids, penyakit kelamin karena mommu sering gonta ganti pacar, penyakit menjijikkan, kau tau berapa lelaki yang sudah ditiduri ibumu, tak terhitung, entah siapa yang menularinya, tapi saat dia hamil maka penyakit itu diturunkan padamu,” ejeknya, membuat wajah Angel semakin pias.

"Jika bukan kami yang mengobatimu kau pikir ayah brengsekmu itu mau, bahkan saat kau dalam perut mommu pria itu menganjurkannya aborsi, apa yang akan terjadi jika kau tak diobati? maka kondisimu akan sama dengan mommu, dan tidak ada yang sudi dekat denganmu, dan apa balasanmu pada kami, luar biasa!! , luar biasa !!, tak bisa kupercaya, aku memungut ular yang akan mematukku, memberikanku racunmu, dan kau menghisap darahku sampai kering,” desisnya dengan kedua tangan melayang disamping tubuhnya.

“Kau lihat Nay, anak yang kau pungut ini, anak yang kau kasihani, dialah penyebab kebahagiaan kita pergi meninggalkan kita, aku tidak menyangka anak sekecil ini bisa merencanakan hal licik sampai sesempurna ini, apa mommu mengajarimu dari neraka, sampai kau bisa selicik itu,” desisnya

“Dia bahkan sudah licik sejak dia datang ke rumah kita,” sahut Austin lirih, tapi semua mata melihat kearahnya. Semua terhenyak.

“Dad ingat saat Cia masih bayi, suatu malam aku terbangun karena haus, aku mengambil minum di dapur, saat aku kembali aku melihat ruangan si kembar pintunya terbuka sedikit, kupikir adek terbangun, dan mom yang ada disana, aku berniat ikut masuk, tapi saat aku berada di pintu kulihat Angel menutup muka Cia dengan bantal, dan waktu kalian masuk saat kuceritakan pada kalian apa yang kulihat, si anak tak tahu diri ini bisa mengatakan alasannya dengan begitu mudah, dan kalian mempercayainya, walau aku yakin dengan yang kulihat, itulah kenapa aku selalu menemani Cia kemanapun,” terang Austin, dan lagi-lagi kenyataan menampar kedua orang tuanya, betapa selama ini mereka tidak peka, begitu banyak kenyataan dari sebuah kebenaran yang terkuak.

Begitu lama gadis itu merencanakan untuk menghancurkan keluarganya dan Jashon menjadi pion, pion untuk menyakiti putrinya sendiri, tanpa gadis itu perlu melakukan kekerasan, benar-benar luar biasa!! Dan dia tidak menyadari sudah disetir untuk mengikuti permainannya. Dari mana gadis ini bisa merencanakan semua ini?

"Sekarang pergi dari sini carilah ayah kandungmu Adam Cross, sampai kapanpun aku tak sudi namaku dipakai oleh iblis licik sepertimu,” ucapnya datar

“Aku bisa saja melaporkanmu pada polisi, aku punya bukti kuat untuk menjebloskanmu dalam penjara, Kau sama seperti ibumu kriminal, kalian tidak keberatan menyakiti orang lain asal keinginan kalian terpenuhi, aku dulu juga punya bukti saat dia membunuh dengan keji mantan kekasihnya dengan wanita dari pria itu, mereka meninggal dengan mengenaskan, tapi polisi menganggapnya sebagai kasus perampokan, aku bisa saja melaporkannya dan memberikan ke polisi sebagai bukti, tapi aku tidak melakukannya, bukan karena aku masih perduli padanya, tapi lebih karna mengingat dia sedang hamil, dan asal dia tidak mengganggu kehidupanku lagi, tapi dengan tak tau  dirinya , mommu itu mencoba mendekati Kanaya dengan niat akan mencelakai istriku, dan aku tidak membiarkannya, dan aku memberinya kesempatan yang sama sepertimu, jauhi keluarga kami, jangan menyakiti keluarga kami, maka aku tidak akan mengusikmu, tapi jika kau mengusik salah satu dari kami, aku tidak akan memberimu kesempatan lagi,” ucapnya sinis

"Pergi, sebelum kupanggilkan polisi, oh dan ini, tulisan mommu, baca, kuharap kau bisa berubah, dan menyesali perbuatanmu,” ujar Jashon datar sambil mengangsurkan kotak persegi tipis kepada Angel, ingin rasanya dia lempar saja kemuka gadis licik didepannya itu.

"Bagaimana kau membalas kebaikan kami dengan hal sejahat itu,” gumam Kanaya lirih, sungguh tidak pernah terlintas dalam pikirannya, kalau dia akan menyesali kebaikan hatinya, tapi kini dia menyesal pernah memiliki rasa kasih pada gadis jahat di depannya. Dia menyesali hari dimana dia merasa kasihan padanya dan meminta Jashon mau menerima gadis malang itu, tapi gadis malang itu hanya tampilan luarnya, bentuk aslinya adalah gadis licik yang penuh dengan rencana jahat.

"Kau membuatku menyakiti putriku yang sangat kusayangi, dan kau Aurora, daddy kecewa padamu, Allicia saudara kembarmu, kalian pernah berbagi makanan saat dalam kandungan, bagaim... tidak ini salah daddy,” bisiknya pilu, dan segera memasuki kamar pribadinya dengan langkah yang lunglai.

"Aku akan membalasmu, ingat itu,” bisik Austin tepat ditelinga Angel saat remaja itu melangkah ke kamarnya. Angel bergegas berjalan tertatih menuju pintu luar, dia membukanya dengan hati-hati, dia menyadari kehadirannya disini sudah tidak diinginkan, apa ini juga yang dirasakan Cia? batinnya.

Pikirannya berkecamuk dengan banyak hal, dia menghentikan langkahnya dan menatap Daffa.

"Kau tau keberadaan Cia?" tanya Austin, memandang Daffa dengan tatapan tajam.

"Di Jakarta, saat daddy dan  papa berbicara aku tak sengaja mendengar, tentang Papa yang akan mengadopsi Allicia atas kemauan Cia, kata Papa kondisi kejiwaan Cia sedang kacau, yang dia butuhkan adalah lingkungan baru, dan mungkin karena emosi daddy pada Cia, dad setuju, dan seperti kau tau saat kita pulang Cia sudah tidak ada,” Ya, dia memang ada di belakang daddy Jashon saat Daddynya itu sedang menerima telpon dari Papanya.

"Maafkan Rora, Rora takut kak Angel bakal ngasih mom racun kalau aku tak menuruti ucapannya, dia mengancamku,” ucap Rora penuh penyesalan.

"Aku akan menyusulnya,” kata Austin, dia sudah bertekad meminta maaf pada adik tercintanya.

"Ke Jakarta?" tanya Daffa meyakinkan

"Tentu, dan kalian ikut!" putusnya, tanpa menunggu saudaranya menyetujuinya, remaja itu bergegas kearah kamarnya dan menyiapkan semuanya, begitupun ketiga saudara saudaranya.

**

“Kalian mau kemana?” tanya Jashon saat melihat keempat anaknya menenteng tas dan juga koper.

“Menjemput Cia,” sahut Austin ringan, dia tidak butuh ijin daddynya, dia terlalu marah saat ini, bukan kepada daddynya tapi kepada dirinya sendiri, dia sangat mengenal Cia, tapi dia juga menuduh Cia, entah apa Cia mau memaafkannya?

“Daddy tidak mengijinkan kalian pergi,” kata Jashon penuh penekanan. Keempat anaknya terhenyak, dengan larangan daddynya

“Tidak, jika kalian tidak bersama dad dan mom,” ujar Jashon sambil tersenyum tipis, dan akhirnya mereka untuk sementara bisa bernafas lega. Mereka pergi dengan harapan mendapat maaf dari bidadari kecil mereka yang terluka... terluka karena orang orang yang disayanginya...

Akankah ada maaf untuk mereka??

Akankah hati yang terluka itu bisa terobati??

>>Bersambung>>

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status