Share

Bab 155

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-13 22:30:09

Lily masuk ke dalam rumah hantu bersama dengan Vandra. Awalnya pria itu hanya menggenggam tangannya dengan erat, namun ketika melihat sosok yang melintas, pria itu langsung bersembunyi di belakang punggung Lily. Awalnya hanya bersembunyi, namun detik kemudian tangan kekar nya sudah melingkar di pinggang langsing sang gadis.

"Tidak usah berlebihan, hantunya sudah kabur." Lily berkata sambil memutar kepalanya ke belakang. Dilihatnya Vandra yang sedang ketakutan. Pria itu menyembunyikan wajah tampannya dicerut leher Lily.

"Tidak mau, aku takut." Pria itu tetap memeluk Lily dengan erat.

Lily diam dan merasakan geli ketika pria itu mengendus-endus hidung di lehernya.

"Itu pocong." Dengan gerak cepat Vandra membalikan tubuh Lily hingga kini mereka saling berhadapan. Dengan otak liciknya pria itu memeluk Lily dan menyembunyikan wajahnya di bahu sang gadis.

Aktingnya sungguh bagus dan terlihat seperti orang yang benar-benar ketakutan. Padahal ia tahu bahwa hantu yang ada di sini semuanya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 156

    "Masalah rumah sakit kamu tidak perlu khawatir sweet heart, aku sudah meminta Vandra untuk menghandle semuanya." Arion sudah menyiapkan semua yang terbaik untuk istrinya. Meskipun memiliki rumah sakit besar, ia tidak ingin Zahira kelelahan mengurus rumah sakit. Zahira mendengar notif di ponselnya. Dia mengambil ponsel yang terletak di nakas dan kemudian melihat notif dari SMS banking. Mata wanita muda itu terbuka lebar ketika melihat nominal yang masuk ke rekeningnya. Di sana tertulis informasi dana dari rumah sakit Zahira. "Hubby." Zahira memandang Arion dan menunjukkan nominal uang yang masuk ke rekeningnya. Rumah sakit sudah diganti nama oleh Arion. Karena itu dia memakai nama istrinya untuk rumah sakit besar tersebut. "Istri ku sudah jadi milyarder sekarang." Arion tersenyum melihat wajah istrinya yang tercengang.Zahira menutup mulutnya. Dia tidak menyangka bahwa uang dengan nominal sebesar ini ada di rekeningnya. Tak lama kemudian ponsel milik Arion berdering. Pria itu melih

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 157

    Sebastian hanya diam dan menunggu Arion berbicara. "Kasus penyelidikan paman Heru sudah selesai 70 persen. Pihak kepolisian sudah berhasil mendapatkan bukti-bukti kejahatannya. Kemungkinan proses penyidikan lebih cepat dari prediksi sebelumnya." Arion menjelaskan perkembangan kasus Heru.Sebastian menganggukkan kepalanya. "Berdasarkan hasil penyelidikan, mereka terancam hukuman mati." "Apa Paman sudah tahu kalau Alina ingin bertemu dengan paman?" "Sudah." Sebastian mengambil minuman diatas meja dan kemudian meneguknya. Pria itu diam beberapa saat sambil memandang botol minuman tersebut."Kenapa?" Tanya Arion setelah melihat ekspresi wajah Sebastian."Ini minuman apa?" Sebastian kembali meneguk minuman tersebut. Dilihat dari botolnya, ia tahu bahwa harga minuman ini mencapai ratusan juta. Tapi mengapa rasanya seperti ini. Arion tersenyum memandang Sebastian. "Apa rasanya enak?""Kenapa tidak ada rasa alkoholnya?" "Isi yang asli sudah dibuang Zahira kedalam kloset. Yang didalam bo

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 158

    "Kasus Heru masih dalam penyelidikan. Sebaiknya kita menunggu sampai penyelidikan selesai. Aku sarankan agar paman menemui perempuan itu setelah kasus ini diselesaikan. Aku juga ingin bertemu dengan paman Heru, namun setelah hukuman dijatuhkan." Arion tersenyum kecil memandang Sebastian. Apapun yang terjadi terhadap hidup Heru, tidak akan membuat dia merasa kasihan ataupun iba. Bahkan kalau bisa pria itu mati di depan matanya sendiri. "Aku tidak ingin bertemu dengan mereka. Karena aku tahu mereka pasti ingin meminta permintaan aneh sebelum mati. Aku malas sekali mendengar orang mengatakan, tolong kabulkan permintaan terakhirku." Sebastian berkata dengan gaya mengiba."Aku juga malas melihat pria tua itu. Jika aku melihat wajahnya, aku pasti berniat membunuhnya. Besok pagi ada rapat penting paman." Arion mengingatkan agenda penting untuk besok.Sebastian menganggukkan kepalanya. "Apa besok kita naik helikopter?" Arion tersenyum sambil mengangkat-angkat sebelah alisnya. Selama berada

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 159

    Tidak ada yang bisa dilakukannya, selain bersembunyi dan menangis. Ditatapnya wajah Arion dengan penuh rasa sesal dan juga perih yang mendalam.Jika rindu, hanya ini yang bisa dilakukannya. Melihat foto tampan kakak sepupu yang tersimpan di galeri fotonya.Selama ini Sherina sangat tahu diri, Arion adalah saudara sepupu seayah dengannya, itu artinya ia tidak akan pernah bisa menjadi istri pria itu. Dengan ikhlas menerima takdir sebagai adik, yang terpenting Arion selalu menyayanginya. Bahkan Serina selalu berdoa agar sang kakak sepupu tidak pernah menikah. Dengan seperti itu dia tidak perlu takut kehilangan. Namun Heru membuat tembok tinggi yang memisahkan dirinya dengan Arion.Sherina memegang dadanya yang berdenyut nyeri. Rasanya sangat sakit sekali ketika melihat pria yang dicintai menikah dengan wanita lain. Namun lebih sakit lagi ketika menyadari Arion yang tidak perduli dan membencinya. Mungkin memang anak pembunuh sepertinya pantas untuk dibenci. Mana mungkin pria itu masih me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 160

    Arion terbangun di tengah malam. Dilihatnya Zahira yang sudah berada di atas tubuhnya."Sweet heart, aku tidak bernapas." Arion merasa sesak karena sang istri justru tidur di atas tubuhnya. "Hira sudah bangunkan hubby sejak tadi, tapi hubby gak bangun-bangun." Zahira menjawab tanpa dosa. Setelah melihat Arion bangun barulah Zahira turun dari tubuh suaminya dan duduk di tepi tempat tidur.Ulah Zahira sungguh membuat dadanya sesak. Bahkan pria itu tampak sibuk mengatur napasnya. "Sudah bangunkan sejak tadi?" Arion berusaha membuka matanya dan memandang Zahira. Rasanya ia baru saja tertidur, dan sudah harus bangun karena ulah Istri manjanya. "Iya by, masak gak terasa sih?" Zahira memandang Arion dengan kesal. Padahal sejak tadi ia sudah bersusah payah membangunkan Arion dengan berbagai cara. Mulai dari menepuk pipi, menggoncang tubuh, menarik telinga hingga mencium-cium bibir Arion dengan kesal. Namun tetap saja usahanya tidak berjalan sukses. Pada akhirnya Zahira naik ke atas tubuh s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 161

    Menggoreng ayam bukanlah hal yang sulit. Para art yang bertugas didapur, pasti sudah membuat stok daging ayam yang sudah dimarinasi dan diungkap. Jadi tinggal goreng saja. Lalu bagaimana dengan sambal terasi dan sayur asem?"Sweet heart, ayam goreng saja ya. Sambil terasi dan sayur asam pagi saja. Si bibi pasti sangat pandai memasaknya," bujuk Arion."Hira gak mau, Hira mau hubby yang masak," rengek Zahira"Aku tidak yakin dengan rasanya." "Hubby cukup ikuti panduan kreator, pasti sukses." Zahira tersenyum memberikan semangat untuk suaminya."Baiklah," jawab Arion yang akhirnya menurut dengan keinginan sang istri."By, Hira malas bangun, Hira tunggu di sini aja ya." Zahira yang sudah duduk kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.Arion diam memandang Zahira beberapa saat. Kalau bisa ia ingin Zahira menemani. Dengan seperti itu sang istri bisa menjadi pemandu nya ketika masak. "By, Hira tunggu di sini." Zahira kembali bersuara karena Arion hanya diam."Iya jawab Arion yang k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 162

    Meskipun yang diinginkan Zahira bukanlah menu yang sulit, namun menyiapkan ini semua bukan hal yang mudah. Bersyukur Sebastian mau membantu Arion.Kedua pria itu tersenyum manis ketika menghidangkan masakan hasil air mata dan keringat mereka."Ayo sweet heart, di makan." Arion tersenyum. Ada rasa cemas ketika ia melihat Zahira yang begitu bersemangat mencicipi sayur asamnya.Zahira mencicip masakan suaminya dengan tersenyum. Namun senyum itu memutar dalam waktu hitungan detik."Kenapa?" Tanya Arion. Jika Zahira tidak mau memakan masakannya, Arion tidak akan mempermasalahkannya. Justru dia lebih takut jika istrinya tetap memakan apa yang telah dimasaknya."Mas ksih garam berapa banyak?" Zahira baru bisa berbicara setelah meneguk satu gelas air."Setengah botol garam," jawab Arion dengan wajah sedih. "Setengah botol?" Zahira memandang ke arah bumbu dapur yang sudah berantakan."Iya, kata kreatornya masukan garam secukupnya." "Sayur asamnya asin sekali hubby." Zahira memandang Arion.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 163

    Setelah bersembunyi selama 2 bulan akhirnya Sherina memberanikan diri untuk keluar. Agar tidak menjadi perhatian orang-orang Gadis itu memakai rambut palsu dengan motel Bob Asimetris berponi. Kemudian kacamata hitam dan masker. Dengan penampilan yang seperti ini sudah pasti para wartawan dan masyarakat tidak begitu mengenalinya. Sherina keluar dari apartemen dan langsung menuju ke mobilnya. Meskipun ada rasa ragu dan takut, ia tetap mengendarai mobil menuju ke kampus. Sekian lama bersembunyi, tentu rasanya membosankan. Ada rasa senang ketika ia melihat kepadatan lalu lintas. Namun ada rasa takut ketika membayangkan seperti apa respon dari teman-teman di kampusnya nanti. Setelah menempuh perjalanan sekitar 60 menit Sherina menghentikan mobilnya di diparkiran kampusnya. Gadis itu tidak langsung keluar, namun duduk di dalam mobil sambil memandang situasi."Apa sebaiknya aku tidak melanjutkan kuliah?" Sherina bertanya sendiri. Jika keadaan seperti ini dia tidak yakin mampu dan konse

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26

Bab terbaru

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 202

    Setelah selesai menjenguk sang Papi, Shelina berpindah ke lapas perempuan. Ia di kursi tunggu sambil menunggu kedatangan sang Mami dan juga Kakaknya. Shelina tersenyum ketika melihat Ema dan Alina datang secara bersama. "Mami, Shelin bahwa dimsum." Dengan senyum ceria Shelina memeluk Ema. Setelah seluruh keluarganya ditahan, Shelina kehilangan semangat dalam hidupnya. Ia juga tidak bisa bebas keluar, karena pembencinya yang begitu banyak. Dimanapun Shelina berada, Jika berjumpa dengan masyarakat, pasti langsung di hujat. Tak jarang juga, ia dipukul dan dipermalukan di depan umum. Karena statusnya anak seorang pembunuh. Naman Irwan yang melekat di belakang namanya, membuat Shelina tidak bisa bekerja di manapun. Namun walau seperti kondisinya, Shelina tetap tidak mengeluh dan menyalakan orang tuanya."Wah enak sekali, apa ini Shelin yang masak?" Ema langsung membuka kotak makanan dan mencicipi masakan yang dibawakan Shelina."Iya dong mi," jawab Shelina dengan bangga."Enak sekali k

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 201

    Shelina tidak kuasa menahan tangisnya ketika melihat berita. Pemberitaan diberitahukan bahwa tanggal eksekusi mati untuk 3 orang terpidana pembunuhan sadis sudah di tetapkan. Tanggal 25 Januari 2025, tiga orang terpidana akan dieksekusi. Terpidana itu adalah Heru Irawan 50 tahun, Ema Sari 47 tahun, Alina Irawan, 25 tahun. Itu artinya hanya satu Minggu lagi. Seharusnya Heru sudah di hukum mati sejak tanggal 10 November 2024. Namun ternyata diundang hingga tanggal 25 Januari. Shelina duduk termenung sambil memandang foto keluarga. Foto ini diambil ketika Alina baru kembali dari Paris. Ia tidak menduga bahwa inilah foto terakhirnya bersama keluarga. Kuat tidak kuat, ia harus tetap menghadapinya dan mencoba untuk iklas menerima kematian orang-orang yang disayanginya dengan cara seperti ini. Mungkin dengan cara kematian seperti ini dosa-dosa mereka dapat sedikit terampuni. Tubuh Shelina semakin lama semakin lemah. Kesehatannya juga semakin memburuk. Seharusnya dia sudah menjalani operasi

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 200

    "Apa?"tanya Jhon. Pria itu terlalu polos dan tidak bisa memikirkan hal yang menarik seperti Arion."Balas dendam terbaik dengan menjadikan Mereka manusia sampah. Dipandang hina dan menjijikan. Hidup segan mati tak mau," bisik Arion "Maksudmu?" tanya Jhon yang masih tidak paham. "Kau bisa memotong kedua tangan mereka. Memotong kaki, cungkil juga matanya. Jika tidak ingin mereka berbicara dan bernyanyi, potong lidahnya juga," kata Arion.Tubuh Agus dan tiga orang rekannya yang lain langsung gemetar bahkan sampai kencing di celana. Meskipun anggota tubuhnya masih utuh, namun dia sudah bisa membayangkan jika tidak memiliki kaki. Lalu bagaimana dengan nasib anak istrinya.Jhon menganggukkan kepalanya tanda setuju. Bahkan pria itu terlihat sangat bersemangat. Apa yang dikatakan Arion benar-benar menarik. "Aku akan potong tangan, kaki, congkel mata dan potong pisangnya juga." Ha... Ha .... Suara tertawa Jhon memenuhi seisi ruangan tersebut. "Kau suruh orang gila bertindak?" Sebastian yan

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 199

    "Kau tidak dengar apa yang aku katakan." Arion meninju perut Agus dengan keras. Hingga pria itu menjerit kesakitan."Aku." Agus ingin berbicara namun tidak bisa. Kakinya sudah gemetar lebih dulu. Bahkan ia sangat ketakutan untuk mengakui semua perbuatan bejatnya terhadap Cecilia.Setelah peristiwa itu, Cecilia menjadi gila. Itu artinya tidak ada yang akan mengetahui apa sebenarnya yang terjadi terhadap wanita itu. Ia sangat yakin bahwa perbuatannya tidak akan pernah diketahui oleh siapapun. Terbukti selama 7 tahun ini ia bisa hidup nyaman tanpa ada yang mengetahui apa yang telah dilakukannya di masa lalu. Agus juga memiliki istri serta dua orang anak. Bisa dikatakan hidupnya sangat bahagia. "Jelaskan apa maksudmu." John sudah mulai marah. Kepalanya pusing ketika menebak apa yang sebenarnya terjadi."Kau tidak bisa jelaskan?" Arion menunjuk wajah pria itu dengan keras. "Barang milik mu ini sudah menghancurkan hidup seorang gadis, hingga dia gila dan bahkan melahirkan anak. Apa kau ta

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 198

    "Kau devil, setelah apa yang kau lakukan terhadap adikku, kau katakan tidak mengenalinya?" John begitu sangat marah dan ingin meninju Arion. Namun sayang Arion tak bernyali melawannya. Bahkan sengaja mengingat tangan serta kakinya. "Aku tidak pernah mengelak dengan apa yang telah kulakukan. Aku memang dulunya sering melakukan hal seperti itu dengan para wanita. Namun asal kau tahu, aku tidak pernah memperlakukan wanita dengan cara menjijikan seperti itu. Perbuatan yang seperti itu bukan aku banget. Pada umumnya para wanita bodoh yang menyerahkan tubuhnya secara sukarela. Dan mereka juga melakukannya dalam keadaan sadar. Mereka juga yang memaksaku untuk menyentuhnya. Jadi aku tidak pernah membuat hal memalukan seperti itu. Aku juga tidak pernah meminta lawan main ku untuk menutup mata seperti sedang bermain Lu-lu China buta." Tak ada ekspresi apapun dari raut wajahnya. Dan hal ini yang membuat John semakin marah."Kau tidak perlu berbohong?" Jangan tersenyum mengejek. Kondisinya saat

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 197

    Alex beserta anak buahnya sudah berada di parkiran mobil. Saat ini mereka berada di perusahaan milik John. Sesuai jadwal, pria dengan rambut plontos itu keluar dari kantornya dan langsung ke parkiran mobil. John berjalan dengan santai menuju ke parkiran. Jika dilihat gaya serta gerak-geriknya tidak ada sedikitpun mencerminkan bahwa dia salah seorang pembunuh yang ikut serta dalam misi Heru. Tempat parkiran khusus untuk pemilik perusahaan ini memang termasuk sepi, karena hanya ada satu mobilnya yang terparkir di sana. Kondisi seperti ini dimanfaatkan Alex dengan baik. Dalam waktu singkat mereka sudah berhasil melumpuhkan John. Pria bertubuh tinggi itu tidak sadarkan diri ketika tekuk lehernya dipukul dengan keras. Alex meminta kepada anak buahnya untuk memasukkan John ke dalam mobil. Setelah itu mengikat tangan serta kaki pria tersebut dan membawanya ke markas yang sudah ditentukan oleh Arion. Didalam markas ini sudah ada 4 orang pria yang merupakan Agus beserta 3 orang rekannya.

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 196

    "Mungkin kau bisa ingat ketika melihat fotonya." Sebastian menunjukkan foto seorang gadis yang disimpannya di galeri. Arion memandang foto itu dengan serius namun tetap menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar tidak mengingat gadis itu. "Apa benar dia pernah tidur denganku? Aku saja baru melihat wajahnya.""Kau tidak mengingatnya?""Sama sekali tidak paman. Jika si John itu bekerja sama dengan paman Heru sejak 6 tahun terakhir, kemungkinan aku mengenal adiknya lebih dari 6 tahun."Sebastian menganggukkan kepalanya. "6, 7 bahkan 10 tahun yang lalu sekalipun, aku bukanlah pria brengsek. Aku baru menjadi seperti itu sejak 5 tahun terakhir, dan tobat setelah mengenal Zahira." Arion mengingat kembali dosa masa lalunya."Ya mana aku tahu kalau masalah di atas ranjang kau," jawab Sebastian.Arion menggelengkan kepalanya. "Apa benar dia tidur denganku?"Sebastian mengambil handphonenya dan menghubungi orang yang selama ini diperintahkan nya menyelidiki tentang Jhon. "Coba kau selidiki kapa

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 195

    "Aku merasa menjadi anak yang durhaka, paman. Mereka yang sudah membunuh papi, mami serta calon adikku. Namun aku justru menjadi dia raja. Aku beri saham yang cukup tinggi. Dengan tujuan dia, istri dan anak-anaknya hidup serba berkecukupan. Aku beri dia jabatan yang tinggi, agar semua orang menghormatinya." Arion tertawa sumbang. Meskipun hukuman mati sudah di tentukan untuk mengakhiri hidup Heru berserta keluarganya, tetap saja Arion merasakan sakit yang luar biasa. Bahkan dia tidak akan pernah memaafkan orang itu. Jangankan untuk memaafkan, melihat wajahnya pun tak sudi."Ya sudahlah kalau kau tidak mau berjumpa dengan orang itu. Aku hanya menyampaikan pesan Briptu Ambri. Jika aku jadi kau, aku juga tidak akan mau berjumpa dengan dia." Sebastian mengangkat kedua bahunya dan dengan gaya acuh tak acuh. Sudah berulang kali Heru meminta untuk berjumpa dengannya. Namun Arion tidak mau menerima bertemu dengan pria bejat tersebut. Ia juga tidak tertarik untuk mendengar drama kesedihan He

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 194

    Arion sibuk dengan handphone ditangannya, sedangkan mata melirik ke arah Zahira yang sedang memakai baju. Perut istrinya itu sudah semakin besar, namun mengapa Zahira terlihat semakin menggoda. Bobot berat tubuhnya bertambah hingga 15 kg, membuat tubuhnya terlihat berisi dan semok. "Hubby, tolongin." Zahira berkata ketika kesulitan memasukkan kakinya ke dalam kaki celana. "Tolong apa?" Arion berpura-pura sibuk dengan handphone nya sehingga tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh Zahira. "Hobi, Hira susah pakai celana," kata Zahira dengan kesal."Kalau begitu tidak usah dipakai sweet heart. Arion melepaskan handphone di tangannya dan langsung mendekati istrinya yang sedang duduk di atas tempat tidur. "Hobi mau ngapain?" Zahira memandang Arion dengan mata terbelalak. "Kata dokter agar pembukaan cepat maka si botak harus sering-sering lihat anak." Arion tersenyum mesum memandang perut buncit Zahira. Sebagai seorang dokter, Zahira tidak bisa membantah Perkataan suaminya. "Iya, t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status