Share

Bab 158

"Kasus Heru masih dalam penyelidikan. Sebaiknya kita menunggu sampai penyelidikan selesai. Aku sarankan agar paman menemui perempuan itu setelah kasus ini diselesaikan. Aku juga ingin bertemu dengan paman Heru, namun setelah hukuman dijatuhkan." Arion tersenyum kecil memandang Sebastian. Apapun yang terjadi terhadap hidup Heru, tidak akan membuat dia merasa kasihan ataupun iba. Bahkan kalau bisa pria itu mati di depan matanya sendiri.

"Aku tidak ingin bertemu dengan mereka. Karena aku tahu mereka pasti ingin meminta permintaan aneh sebelum mati. Aku malas sekali mendengar orang mengatakan, tolong kabulkan permintaan terakhirku." Sebastian berkata dengan gaya mengiba.

"Aku juga malas melihat pria tua itu. Jika aku melihat wajahnya, aku pasti berniat membunuhnya. Besok pagi ada rapat penting paman." Arion mengingatkan agenda penting untuk besok.

Sebastian menganggukkan kepalanya.

"Apa besok kita naik helikopter?" Arion tersenyum sambil mengangkat-angkat sebelah alisnya.

Selama berada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status