Share

Bab 154

lMeskipun sudah melampiaskan semua kemarahannya, lantas tidak membuat Lily merasa puas. Wajah cantiknya masih terlihat menyeramkan dengan kilatan dendam yang menggelora.

"Ayo kita main-main," kata Vandra sambil mengusap kepala Lily.

Saat ini mereka masih berada di parkiran kantor polisi. Vandra sudah meminta dokter terbaik untuk menangani Heru. Walau bagaimanapun pria itu harus tetap hidup sebelum di eksekusi mati.

Penyelidikan atas kasus-kasus pembunuhan Heru, diungkap dengan sangat cepat. Setiap kali melakukan pembunuhan terhadap korbannya, diketahui Ema sebagai istrinya. Bahkan wanita yang terkenal lemah lembut itu, bagian dari otak tindakan kejahatan tersebut. Karena itu ia menginginkan agar keluarga pisikopat itu segera mendapatkan hukuman mati.

Lily memandang pria itu dengan mengerutkan keningnya.

"Apa kamu tidak ingin menenangkan pikiran agar lebih fresh." Pria tampan itu tersenyum memandang Lily. Melihat kondisi Lily yang sedang bersedih, tentu saja Vandra ingin menghiburnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status