Share

Bab 119

Lily berusaha untuk bersikap dingin seperti biasanya. Meskipun hatinya terasa sakit dan berdenyut nyeri.

"Sudah jangan nangis, aku baik-baik saja." Sebastian merenggangkan pelukannya di tubuh Zia.

Dengan tersenyum Sebastian mengusap air mata yang terus saja menetes dipeluk mata Zia. "Aku sangat merindukan mu, aku takut tidak diberi kesempatan untuk berjumpa dengan mu." Sebastian tersenyum dan mencium bibir Zia.

Melihat adegan ini, hatinya terasa semakin sakit. Dengan cepat Lily memandang ke arah yang lain.

Zia menolak kepala Sebastian hingga tautan bibir mereka terpisah. Ia sangat malu karena menjadi tontonan seluruh orang yang ada di ruangan ini.

"Mas, Zia takut." Zia berkata dengan pelan sambil menyembunyikan wajahnya yang sudah begitu amat merah karena malu. Sikap Sebastian yang seperti ini membuatnya malu hingga tidak berani untuk melihat orang-orang yang berdiri di depannya.

"Tidak apa-apa sayang, aku baik-baik saja. Apa kamu terluka?" Sebastian memandang Zia dari atas hingga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status