Share

Bab 252

Setelah pelayan tua itu pergi, seorang pemuda menghampiri. Michelle membawanya masuk ke ruang kerjanya.

"Nyonya, obat di ibu kota sudah diganti. Ini obatnya," lapor pengawal itu sambil menyerahkan sebungkus kecil bubuk putih.

Michelle melirik sekilas bungkusan itu. Untungnya, setelah menemukan Sheila bukan putrinya, dia langsung mengutus orang untuk memantau 24 jam. Jika tidak, mungkin Paula sudah celaka.

"Wajahmu kenapa?" tanya Michelle sambil mengernyit. Pengawal yang dibinanya tidak seharusnya selemah ini.

Pengawal itu menunduk dan menyahut, "Kami bertemu bawahan Tuan Darwin. Mereka mencoba menyelidiki identitas kami, jadi terjadi perkelahian."

Michelle tersenyum puas. Calon menantu yang dipilihnya memang hebat. Dia bertanya, "Apa kalian meninggalkan jejak?"

"Nggak. Bawahan Tuan Darwin nggak mungkin tahu identitas kami. Tapi, mereka bisa tahu tentang Nona Sheila atau nggak, itu tergantung kemampuan Tuan Darwin," sahut pengawal itu sambil melirik Michelle sekilas.

Ekspresi Michelle m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status