Share

31. Sandiwara ibu Tiri

Nadia sedang dalam mobil menuju tokonya. Dia masih saja terus-terusan teringat dengan kejadian tadi pagi yang cukup menguji nyalinya. Bahkan sampai saat inipun jantungnya masih saja berdebar-debar.

Setiap kejadian tadi terlintas kembali di bayangannya, Nadia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dan kemudian menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Aahhh tidak-tidak ! Aku harus segera melupakannya. Atau aku tidak akan bisa berkonsentrasi nanti. Gumamnya dalam hati.

Melihat gerak-gerik Nadia yang terlihat gelisah dan cemas, sang supir yang sedari tadi memperhatikan dari kaca spion pun mulai berbicara,

"Nyonya ? Apa anda baik-baik saja ?"

"Eh ? I-iya, pak. Saya baik-baik saja. Ya, tidak papa." Nadia tersenyum walau terpaksa. Setelah sang supir tak lagi bersuara, Nadia menghela nafas lega.

Setelah cukup lama perjalanan, akhirnya Nadia sudah tiba di tokonya. Disana sudah ada beberapa orang yang menunggunya. Nadia pun segera turun dari mobil dan berlari ke arah orang-orang terse
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status