Share

47. Saingan

Beberapa hari terakhir mulai memasuki musim penghujan. Langit mendung dengan awan putih tebal menyambut hari Chiara setiap keluar rumah saat hendak pergi ke kampus. Ia tak hanya harus terbiasa dengan pergantian musim, tapi juga pengingat yang kerap didengarnya setiap waktu.

Misalnya saja seperti sekarang ini. Setelah menyajikan sarapan untuk tuannya di meja makan, ia diminta duduk menemani. Sekalipun Leona juga akan bergabung, tetap saja Yanuar menginginkannya duduk di sana. Lalu kata-kata muncul dari mulut pria itu.

“Payungnya jangan lupa,” katanya. “Jaket atau hoodie udah kamu bawa, ‘kan?”

Chiara hanya bergumam mengiyakan bersama anggukan pelan. Ia tak membalas tatapan sang tuan karena enggan merasakan debaran aneh di dada. Lantas ia memilih sibuk menyantap nasi goreng ke mulutnya.

“Kalau hujannya deras, nanti sopir saya yang jemput. Kecuali saya lembur, baru saya ikut ke kampus kamu,” tambah Yanuar, mengulang kalimatnya beberapa hari terakhir ini.

“Pak, kayaknya saya bisa pula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status