Share

18. Angga Minta Alamat

Mata Hani melotot ketika melihat sebuah foto yang baru saja dikirim oleh Davita. Ia berkali-kali memastikan itu bukan foto editan. Terlihat jelas foto kiriman itu asli, dan ia ingat betul pakaian Angga hari ini.

“Davita, dia benar-benar berusaha mendekati Angga? Tapi bagaimana mungkin dia berhasil berbicara dengan Angga, sedangkan aku saja dari kemarin tidak diberi waktu bahkan sekadar untuk bertemu dengan Angga sebentar” desis Hani marah.

Dering ponselnya mengalihkan perhatian Hani. Ia menggeram melihat nama Davita tertera sebagai penelepon. Tanpa basa-basi, Hani langsung menerima panggilan telepon itu.

“Wanita kurang ajar!” bentak Hani tanpa menyapa.

Beberapa orang di sekitar lokasi pemotretan langsung menoleh ke arah Hani. Tersadar jika orang begitu ramai di sana, Hani tersenyum kikuk, lalu berdeham menormalkan ekspresi wajahnya.

“Santai, dong, No

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status