Share

26. Pria Tampan

Penulis: LiaBlue
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-05 14:26:54

Sesuai dugaan Davita, Hani benar-benar berada di depan ruangan CEO Naradipta Group. Ia tersenyum sinis, lalu mempersiapkan wajah angkuhnya untuk berhadapan dengan Hani.

Hani melotot melihat Davita datang sembari membawa buket bunga. Ia berdiri dari duduknya, lalu tersenyum sinis ke arah Davita.

“Kau datang lagi? Cih, benar-benar wanita penggoda. Setiap hari kau ke sini untuk mencari perhatian Angga? Kau kira Angga orang seperti apa yang bersedia dekat dengan karyawan toko bunga sepertimu, hah!” Hani tersenyum remeh ke arah Davita.

Davita membalasnya dengan senyum miring. “Urus saja urusanmu. Kau sendiri setiap hari ke sini, tapi sampai sekarang masih tidak pernah berhasil bertemu dengan Tuan Muda Naradipta? Kasihan sekali, katanya kau adalah calon istrinya Tuan Muda Naradipta. Kenapa untuk bertemu dengannya saja tidak bisa? Selalu tidak diizinkan masuk, sungguh menyedihkan.”

“Kau!” Hani melotot sembari menunjuk Davita dengan tangan kirinya. “Aku bukannya tidak diizinkan masuk, tapi An
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   27. Percaya Diri

    Hani menggeram. Ia terus menatap pintu ruangan kerja Angga. “Kenapa dia masih belum keluar?” desisnya.Hani melirik jam tangannya. Sudah 15 menit semenjak Davita masuk ke dalam ruangan kerja Angga, wanita itu tak kunjung keluar. Hal ini membuat Hani curiga, marah, kesal serta tak terima.“Apa saja yang dia lakukan di sana? Bukannya dia cuma mengantar buket bunga? Kenapa dia masih belum keluar?” Hani berdiri dari duduknya, ia menggeram. “Pasti dia sedang menggoda Angga di dalam. Tidak bisa aku biarkan!”Hani berjalan cepat ke arah meja sekretaris. Ia menarik napas untuk menstabilkan ekspresi wajahnya. Hani masih tersenyum pada sekretaris Angga.Teni menunduk singkat ke arah Hani. “Anda masih menunggu, Nona? Maaf, mungkin akan lebih baik Anda kembali saja. Jadwal Tuan Muda hari ini sangat padat, mungkin beliau akan makan siang di luar dan tidak akan membiarkan orang lain mengganggu.”Hani tersenyum tak percaya. “Sibuk? Tidak membiarkan orang lain mengganggu? Lalu kenapa wanita tadi bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   28. Mengunjungi Mansion Naradipta

    “Keluarga Naradipta memang sangat kaya.” Davita membatin sembari memperhatikan mansion utama keluarga Naradipta dari dalam mobil.Mansion yang berdiri kokoh di tengah halaman nan luas. Davita tak pernah menyangka dirinya akan berkunjung ke sana, meski hanya karena tujuan pekerjaan. Bisa memasuki mansion utama keluarga Naradipta adalah suatu kebanggaan bagi orang luar, karena tak sembarang orang bisa diizinkan masuk ke sana.“Halamannya sangat luas, tapi memang tidak ada bunga. Saya yakin, kalau halaman mansion ini ditanami bunga, pasti akan semakin indah.” Davita menatap Angga yang duduk di sebelahnya.Angga mengangguk. “Kamu atur saja. Mama sudah menunggu, kamu bisa perlihatkan designnya kepadanya.”Davita mengangguk. “Kalau sekeliling mansion ingin ditanami bunga, saya harus berkeliling dulu untuk memahami tempat, Tuan Muda.”Angga mengangguk. “Nanti saya temani.”Davita tersenyum kikuk. “Tidak harus Anda juga, saya tahu Anda sangat sibuk.” Davita melirik laptop di pangkuan Angga. B

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   29. Tinggal Sebentar

    “Ini design awalnya saja, Tante. Nanti malam aku coba mulai design yang lebih jelas.” Davita menyerahkan tablet miliknya kepada Laili.Setelah tadi berkeliling sebentar, Davita sudah mendapatkan beberapa gambaran design, lalu langsung membuatkan di tablet.“Astaga, kamu bilang ini design awal? Tidak heran D’Fiore bisa jadi toko bunga terbaik di negara ini. Pemiliknya sangat berbakat,” puji Laili.Davita tersenyum. “Ha-ha, aku pun masih perlu belajar, Tante.”“Gambaran awal saja sudah bagus, Tante jadi tidak sabar melihat hasil akhirnya.”“Aku usahakan menyelesaikan ilustrasinya secepat mungkin, Tante.”“Sudah selesai?” Suara berat Angga mengalihkan perhatian Davita dan Laili. “Sudah terlalu sore, bersih-bersih saja dulu di sini.”Davita terkejut, ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   30. Ciuman Lantai 3

    “Sebentar!” Davita berlari kecil ke arah pintu kamar yang baru saja diketuk.Cklek ...Davita tersenyum ke arah Angga yang berdiri di depan pintu kamar tamu tempatnya berada. Angga pun terpaku, Davita tengah menggunakan handuk kimono, dan rambutnya dililit handuk kecil sehingga memperlihatkan leher jenjangnya.“Kakak mau antar baju, ya?” tanya Davita.Angga berdeham, lalu mengangguk. “Ini dipesan Mama.”Davita tersenyum, ia mengambil alih paperbag yang disodorkan Angga. “Makasih, Kak. Maaf jadi merepotkan.”“Tidak repot. Aku ingin masuk.”“Hah?” Davita mendongak dengan wajah bingung. “Masuk?”Angga mengangguk, lalu menatap area dalam kamar Davita. Sorot mata itu membuat Davita mengerti. Angga ingin masuk ke dalam kamarnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   31. Salah Paham

    Davita yang tengah terkejut oleh tindakan Angga yang begitu tiba-tiba, tersadar oleh wajah seseorang di bawah sana. Davita melihat Hani tengah mendongak di bawah sana, menatap mereka di lantai 3. Meski ikut syok, setidaknya Davita merasa senang karena Hani melihat aksi Angga bersama wanita lain.“Dari posisiku berdiri, Hani mungkin tidak akan melihat wajahku dengan jelas. Tapi dia pasti langsung mengenali Angga. Heh, tak disangka ini bagus juga. Aku diam saja, tetapi Angga yang membantuku menyerangnya. Ini sungguh menyenangkan,” batin Davita begitu senang.Bagaimana tak senang. Meski jarak di antara mereka sangat jauh, tetapi Davita bisa melihat ekspresi marah Hani. Bagaimana tak marah, Hani akan segera menikah dengan Angga dalam hitungan hari, tetapi Angga malah bermain dengan wanita lain.“Aku minta maaf.” Tiba-tiba Angga minta maaf setelah pagutan bibir mereka terlepas.Tampaknya Angga hilang akal sesaat. Sedikit tertekan dengan perjodohan, dan didesak perasaan kepada Davita, Angga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   32. Polos Atau Bodoh

    Davita menoleh ke arah pintu yang baru saja diketuk. Ia menebak si pengetuk adalah Angga. Hingga detik ini Davita semakin heran dan bertanya-tanya, apakah Angga benar-benar sudah menyukainya atau ada alasan lain.Cklek ...Davita tersenyum kepada Angga yang berdiri di depan pintu kamar tamu itu. “Makan malamnya sudah selesai, Kak?”Angga mengangguk. Ia memperhatikan wajah Davita dengan ekspresi ragu. “Tadi aku dipaksa Kakek dan Mama untuk berbincang sebentar dengan wanita itu.”“Wanita itu?” gumam Davita. Ia mendongak sembari terkekeh. “Maksud Kakak Nona Candra yang akan menjadi istri Kakak? Kalau tidak salah namanya Hani Candra ‘kan?”Angga mengembuskan napas pelan. “Terserah namanya siapa. Aku tidak berminat berbincang dengannya. Aku boleh masuk?”Davita tersenyum, lalu mengangguk. “Ini mansion keluarga Naradipta. Aku hanya tamu, masa melarang tuan rumah?” candanya.Angga tersenyum tipis. “Kamu tidak jadi tidur?”“Baru saja terbangun, lalu aku jalan ke balkon untuk menikmati angin m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   33. Seperti Sepasang Kekasih

    “Aku ke toilet sebentar.”Davita mengangguk sembari tersenyum kepada Angga. Ia memilih memainkan ponsel sembari menunggu Angga kembali dari toilet. Sesekali ia menyeruput jus apel di atas meja.“Davita.”Suara berat seseorang mengalihkan perhatian Davita dari layar ponsel. Ia mendongak dan menatap malas keberadaan Gino.Davita kembali memainkan layar ponselnya. Ia sungguh malas bertemu dengan Gino saat ini, padahal mood-nya sedang bagus, harus hancur karena melihat wajah Gino.“Sepertinya kita memang berjodoh.” Gino tersenyum, lalu duduk di seberang meja.Davita berdecih mendengar kalimat Gino. “Berjodoh? Cih.”Gino tersenyum angkuh. “Tidak usah terus jual mahal begitu, Davita. Aku sudah akui kesalahanku kemarin, tapi kamu juga tidak punya hak terlalu lama merajuk, lalu jual mahal di depanku. Orang miskin tidak dianjurkan terlalu jual mahal. Tidak usah malu, aku tahu kau pasti ingin kembali bersamaku ‘kan? Hidupmu pasti begitu kesulitan setelah memilih pisah denganku. Aku tahu itu, ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   34. Sangat Egois

    “Hani! Kau sudah lihat foto yang aku kirimkan?”Hani berdecak. Ia melempar tas kecilnya ke atas ranjang. “Foto apa? Aku sudah tidak berminat berbagi kabar denganmu, Gino. Sudah aku katakan, jangan ganggu aku lagi. Aku akan segera menikah, jadi jangan terus berusaha mendekatiku lagi. Hubungan kita sudah berakhir. Jangan hubungi aku lagi. Aku juga sedang lelah, aku tutup.”“Tunggu!” Suara Gino terdengar keras di seberang sana.Hani kembali berdecak. “Apa lagi? Bukannya dari dulu kau menganggap aku ini hanya cadangan dan pemuas nafsumu? Bagimu aku tidak lebih baik dari pada Davita ‘kan? Bahkan sampai terakhir kita bertemu, kau masih saja berusaha mendekati Davita. Pria brengsek!”“Cih, kau terlalu percaya diri, Hani. Aku menghubungimu bukan karena ingin membujukmu untuk kembali. Memang kenyataannya kau tidak lebih menarik dari pada Davita. Asal kau tahu, aku ungkapkan dengan jujur, Davita jauh lebih cantik dari pada kau. Auranya sebagai wanita pun lebih menarik dan memikat, sehingga semu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14

Bab terbaru

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   52. Turun

    Tangan Hani terkepal melihat tangan Angga tengah menggenggm tangan Davita. Meski Angga sedang membawa mobil, pria itu masih begitu manis menggenggam tangan Davita. Situasi itu membuat Hani benar-benar seperti orang ketiga di antara mereka, padahal dirinya ‘lah calon istri sah Angga.Pasti Hani tak pernah menyangka dan tak pernah membayangkan jika dirinya akan pernah berada di posisi itu. Mungkin perlahan balasan dan karma mulai datang, karena dulu Hani sengaja menjadi orang ketiga dalam hubungan Davita dan Gino.Davita pun senang karena perlahan balas dendamnya semakin nyata. Ia melirik ekspresi Hani dari pantulan kaca depan mobil. Davita tampak sangat puas melihat wajah marah Hani.“Emm, Kak.”Angga langsung menoleh ketika Davita memanggilnya. “Kenapa?”“Perutku sedari tadi sedikit tidak enak. Aku ingin beli es krim dulu di depan.”Angga menatap Davita yang tersenyum manis kepadanya. “Perut tidak enak, kenapa malah minta es krim? Ini sudah malam, nanti perut kamu semakin tidak enak.

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   51. Pulang Bertiga

    “Davita ini klien Tante, sekaligus temannya Angga. Davita orang yang bertanggung jawab untuk mengurus taman bunga mansion Naradipta. Tadi baru saja selesai survei akhir, sebelum tamannya digarap sesuai denah yang Tante minta. Karna tadi sudah terlalu sore, jadi Tante minta Davita istirahat dulu di sini.” Laili menjelaskan tentang Davita kepada Hani, ia hanya tak ingin Hani berpikiran lain.Meski begitu, Hani memang sudah terlanjur geram kepada Davita. Ia pun sudah tahu jika Davita sengaja mendekati Angga untuk balas dendam kepada dirinya. Davita sendiri sudah mengaku secara terang-terangan kala itu.Hani hanya bisa tersenyum kepada Laili, untuk menjaga image-nya. “Oh begitu, Tante. Ternyata Nona Davita ini karyawan toko bunga, ya?” Hani sengaja menekan kata karyawan toko bunga, demi merendahkan Davita.Davita tersenyum tenang. “Senang sekali bisa bertemu dan berkenalan dengan Nona Candra yang katanya salah satu model terbaik di kota kita.”Hani tersenyum sinis. “Iya, aku juga senang b

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   50. Tidak Percaya

    “Angga, Hani sudah datang. Ayo turun.”Angga berdecak, ia keluar dari kamarnya menemui sang ibu. “Aku akan ikut makan malam kalau Davita juga ikut.”“Iya, Mama tahu. Kamu turun saja duluan, Davita akan menyusul.”“Mama tidak akan membohongiku ‘kan?”Laili mengembuskan napas pelan. “Kamu tidak percaya sama Mama? Sudah, ke bawah saja. Mama akan panggil Davita.”“Biar aku saja.”Laili menahan lengan putranya. “Biar Mama saja. Kamu tidak ingin Kakek curiga, lalu tidak suka kepada Davita ‘kan?”Angga mengembuskan napas berat. “Aku akan tunggu di bawah. Kalau Davita masih tidak turun dalam beberapa menit, aku akan menjemputnya ke kamar.”“Iya-iya, Mama tahu. Pergi ‘lah dulu ke bawah. Kakek dan Hani sudah menunggu di meja makan.”Meski terpaksa, Angga masuk ke dalam lift, menuju ke lantai bawah. Setidaknya Angga masih beruntung Laili tak menentang perasaannya untuk Davita. Seperti yang disebutkan Davita, Laili saat ini berada di posisi serba salah.Laili juga tak enak serta kasihan kepada Ha

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   49. Om, Bukan Kakak

    “Angga masih tidur?” Laili mengintip ke dalam kamar Davita.Davita tersenyum kikuk, ia merasa tak enak. “I-ya, Tante. Aku akan bangunkan sekarang.”“Tidak usah.” Laili menahan pergelangan tangan Davita. Ia tersenyum, lalu menepuk pelan lengan Davita. “Tante ke sini hanya ingin mengajak kamu jalan-jalan sebentar. Masih gerimis, biarkan saja Angga tidur. Jarang sekali dia bisa tidur nyenyak begitu. Biasanya hanya tidur sebentar, lalu fokus kerja lagi. Tante senang dia bisa tidur lebih lama.”Davita terdiam. Ia ikut menoleh ke dalam kamar, meski ranjang tak terlihat jelas dari sana. “Kalau begitu ayo kita jalan-jalan sebentar, Tante.”“Lebih baik pakai ini. Karna hujan, kondisi di luar lebih dingin. Takutnya kamu masuk angin, nanti malah demam. Kalau kamu demam, Tante bisa dimarahi Angga,” canda Laili.Davita terkekeh kecil. Ia masih merasa tak enak serta canggung mempublikasikan hubungannya dengan Angga, di depan Laili. Bagaimanapun Laili pun tahu jika Angga akan segera menikah, sehingg

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   48. Hubungan Yang Salah

    “Eh, Davita.” Laili terkejut melihat Angga datang bersama Davita. Ia berdiri dari duduknya, lalu mendekat ke arah Davita. “Kamu datang, kenapa tidak bilang-bilang Tante? Tahu begitu Tante siapkan sesuatu buat kita makan-makan.”Davita terkekeh kecil menanggapi itu. “Tidak usah repot, Tante. Kebetulan hari ini pekerjaan di toko lebih cepat selesai, Tante. Jadi sekalian saja datang ke sini, melanjutkan pembahasan masalah pembangunan taman bunga.”“Oh, sudah bisa dilanjutkan, ya? Kerja kamu cepat sekali, ya? Baru beberapa hari sudah selesai dan langsung ke tahap selanjutnya. Tidak heran kamu bisa menjadi bos muda.” Laili tersenyum kagum kepada Davita.Davita tersenyum tak enak. “Biasa saja, Tante. Aku masih belum apa-apa dibandingkan Kak Angga.” Ia melirik Angga yang berdiri di sampingnya.Angga tersenyum, ia mengusap puncak kepala Davita singkat. Hal itu membuat Laili terkejut. Pasalnya Angga tak pernah berlaku begitu manis dan lembut kepada orang lain, apalagi perempuan.“Kamu jauh leb

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   47. Fitting Baju

    “Tante, Tuan Muda Naradipta tidak bersedia ikut untuk fitting baju.” Hani memperlihatkan wajah sedihnya di depan Laili.“Kenapa kamu memanggilnya terlalu formal begitu? Kalian sebentar lagi akan menikah. Coba biasanya lagi memanggil dengan nama. Panggil saja dia Angga, jangan panggil terlalu normal,” balas Laili.Hani tersenyum senang, tetapi ia berdeham untuk terlihat tetap polos di depan calon mertuanya. “Aku takut dia tidak suka dan marah. Jadi aku ingin lebih sopan saja, Tante.”“Mulai sekarang biasakan panggil nama saja. Atau kalian sepakati panggilan masing-masing, entah itu panggilan romantis seperti apa. Tidak bagus memanggil tuan atau nona begitu.” Laili tersenyum sembari menepuk pelan punggung tangan Hani.“Baik, Tante. Aku akan coba biasakan memanggil namanya. Nanti aku akan komunikasikan sama dia, bagusnya panggilan seperti apa di antara kami.” Hani tersenyum kepada Laili. “Tapi, aku takut dia tidak suka, Tante. Sekarang saja, dia menolak untuk datang fitting baju,” imbuhn

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   46. Menikahi

    Hani terdiam sejenak, ia melirik tangan Angga masih mempertahankan ponsel di daun telinga. “Apa dia sedang telponan sama Davita? Tidak mungkin, mungkin dia sedang telepon dengan klien ‘kan? Tidak mungkin Davita sepenting itu, bisa teleponan seperti ini,” batin Hani menerka-nerka.“Kamu masih ada pesanan lagi? Aku akan berangkat, ada tambahan makanan lagi?”Suara berat Angga mengembalikan kesadaran Hani. Ia melotot ketika Angga sudah masuk mobil, ia menahan pintu mobil dengan berani. “Tuan Muda, kita harus tetap fitting baju. Ini adalah perintah Nyonya Naradipta—ibumu.”Angga menggeram, ia menatap Hani dengan mata tajam. “Berapa kali saya katakan, jangan melewati batasmu. Saya akan urus sendiri hal ini dengan ibu saya. Kau pergi saja sendiri.”“Tapi ini ‘kan pernikahan kita, Tuan Muda. Saya tahu Anda tidak menyukai saya, tapi apa Anda tidak ingin mencoba untuk saling menyukai? Jika Anda tidak memberi saya kesempatan, bagaimana mungkin hubungan kita jadi dekat?” ucap Hani berpura-pura l

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   45. Fitting Baju

    Davita menganga melihat dua bodyguard berjaga di depan pintu apartemennya. Ia menatap bodyguard itu dengan ekspresi bingung.“Kalian ...?”“Nona.” Dua bodyguard itu menunduk hormat kepada Davita.Davita semakin bingung. Ia menatap dua pria kekar itu dengan ekspresi heran. “Apa kalian salah kamar? Emm ... maksudnya, mungkin kalian salah kamar majikan. Masalahnya saya tidak menyewa bodyguard sama sekali.”“Maaf, apakah Anda Nona Davita Zahra?” tanya salah satu bodyguard.Davita mengangguk dengan ekspresi cengo. “Iya, saya Davita Zahra.”“Kalau begitu kami tidak salah kamar, Nona.”Davita menganga. Perlahan ia menggaruk puncak kepalanya yang tak gatal. “Tapi saya tidak ingat pernah memesan jasa bodyguard.”“Kami diutus oleh Tuan Lupis, Nona. Tuan Muda Naradipta memberi kami amanat untuk menjaga Anda. Jika Anda ingin pergi, kami akan ikut.”Davita kembali ternganga. Ia pun baru menyadari logo keluarga Naradipta di jas yang bodyguard itu pakai. Davita mengembuskan napas pelan. Ia tak menya

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   44. Posesif

    Davita meneguk ludahnya pelan melihat foto serta video yang dikirim oleh Hani. Ia melirik ngeri ke arah Angga di sampingnya, merasa ngeri melihat hasil hukuman Angga kepada Gino. Rupanya foto serta video yang dikirim Hani kepadanya, adalah foto kondisi kritis Gino di rumah sakit.“Patah tulang tangan? Aku harusnya senang melihat Gino seperti ini. Secara tidak langsung, Angga membantuku membalas dendam. Tapi ... di sisi lain, aku juga ngeri karena Angga benar-benar gila tanpa basa-basi dan tanpa ragu berani membuat orang patah tulang, hampir mati di rumah sakit. Bagaimana kalau nanti Angga benci padaku karena tahu aku memanfaatkannya demi balas dendam kepada Hani dan Gino? Mungkin dia akan langsung membunuhku.” Davita sibuk membatin di dalam hati, ia merinding karena ngeri.“Kamu merasa tidak enak badan? Apa kita pulang ke apartemen saja?”Suara berat Angga mengejutkan Davita. Wanita itu menoleh dan tersenyum kaku menatap Angga. Sebelah alis Angga terangkat melihat ekspresi Davita.“Ti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status