Share

32. Polos Atau Bodoh

Davita menoleh ke arah pintu yang baru saja diketuk. Ia menebak si pengetuk adalah Angga. Hingga detik ini Davita semakin heran dan bertanya-tanya, apakah Angga benar-benar sudah menyukainya atau ada alasan lain.

Cklek ...

Davita tersenyum kepada Angga yang berdiri di depan pintu kamar tamu itu. “Makan malamnya sudah selesai, Kak?”

Angga mengangguk. Ia memperhatikan wajah Davita dengan ekspresi ragu. “Tadi aku dipaksa Kakek dan Mama untuk berbincang sebentar dengan wanita itu.”

“Wanita itu?” gumam Davita. Ia mendongak sembari terkekeh. “Maksud Kakak Nona Candra yang akan menjadi istri Kakak? Kalau tidak salah namanya Hani Candra ‘kan?”

Angga mengembuskan napas pelan. “Terserah namanya siapa. Aku tidak berminat berbincang dengannya. Aku boleh masuk?”

Davita tersenyum, lalu mengangguk. “Ini mansion keluarga Naradipta. Aku hanya tamu, masa melarang tuan rumah?” candanya.

Angga tersenyum tipis. “Kamu tidak jadi tidur?”

“Baru saja terbangun, lalu aku jalan ke balkon untuk menikmati angin m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status