Share

33. Seperti Sepasang Kekasih

Penulis: LiaBlue
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-13 13:49:01

“Aku ke toilet sebentar.”

Davita mengangguk sembari tersenyum kepada Angga. Ia memilih memainkan ponsel sembari menunggu Angga kembali dari toilet. Sesekali ia menyeruput jus apel di atas meja.

“Davita.”

Suara berat seseorang mengalihkan perhatian Davita dari layar ponsel. Ia mendongak dan menatap malas keberadaan Gino.

Davita kembali memainkan layar ponselnya. Ia sungguh malas bertemu dengan Gino saat ini, padahal mood-nya sedang bagus, harus hancur karena melihat wajah Gino.

“Sepertinya kita memang berjodoh.” Gino tersenyum, lalu duduk di seberang meja.

Davita berdecih mendengar kalimat Gino. “Berjodoh? Cih.”

Gino tersenyum angkuh. “Tidak usah terus jual mahal begitu, Davita. Aku sudah akui kesalahanku kemarin, tapi kamu juga tidak punya hak terlalu lama merajuk, lalu jual mahal di depanku. Orang miskin tidak dianjurkan terlalu jual mahal. Tidak usah malu, aku tahu kau pasti ingin kembali bersamaku ‘kan? Hidupmu pasti begitu kesulitan setelah memilih pisah denganku. Aku tahu itu, ka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   34. Sangat Egois

    “Hani! Kau sudah lihat foto yang aku kirimkan?”Hani berdecak. Ia melempar tas kecilnya ke atas ranjang. “Foto apa? Aku sudah tidak berminat berbagi kabar denganmu, Gino. Sudah aku katakan, jangan ganggu aku lagi. Aku akan segera menikah, jadi jangan terus berusaha mendekatiku lagi. Hubungan kita sudah berakhir. Jangan hubungi aku lagi. Aku juga sedang lelah, aku tutup.”“Tunggu!” Suara Gino terdengar keras di seberang sana.Hani kembali berdecak. “Apa lagi? Bukannya dari dulu kau menganggap aku ini hanya cadangan dan pemuas nafsumu? Bagimu aku tidak lebih baik dari pada Davita ‘kan? Bahkan sampai terakhir kita bertemu, kau masih saja berusaha mendekati Davita. Pria brengsek!”“Cih, kau terlalu percaya diri, Hani. Aku menghubungimu bukan karena ingin membujukmu untuk kembali. Memang kenyataannya kau tidak lebih menarik dari pada Davita. Asal kau tahu, aku ungkapkan dengan jujur, Davita jauh lebih cantik dari pada kau. Auranya sebagai wanita pun lebih menarik dan memikat, sehingga semu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   35. Tidak Digoda

    Davita menggeliat pelan di atas ranjang. Ia menarik napas dalam, menghirup aroma tak familiar. Perlahan kelopak mata Davita terbuka. Wanita itu mengucek matanya pelan, lalu memperhatikan sekitar kamar.Mata Davita membulat ketika menyadari itu bukan ‘lah kamarnya. Ia langsung terduduk, lalu mengecek baju di tubuhnya. Davita lega ketika dress tadi malam masih terpasang lengkap di tubuhnya.“Astaga, aku di mana? Ini bukan kamarku,” gumam Davita bingung serta cemas.Cklek ...“Kamu sudah bangun.”Davita terdiam melihat Angga masuk ke dalam kamar, lalu mendekat ke arahnya. “K-kak Angga?”Angga menyerahkan handuk kepada Davita. “Tadi malam kamu tertidur di mobil. Karena terlalu lelap, jadi sengaja tidak aku bangunkan. Ini kamarku, sekarang mandi ‘lah.”Davita mematung. Ia meraih handuk yang disodorkan oleh Angga. Davita memperhatikan sekitar dengan wajah penuh pertanyaan.“Tidak usah khawatir, aku tidak ikut tidur di kamar ini. Tadi malam aku tidur di kamar tamu.” Angga langsung menjelaska

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   36. Obsesi Angga

    “Apa-apaan pilihan itu? Kenapa dia jadi bersikap begini?” batin Davita tak paham kepada perlakuan Angga kepadanya.Bagaimanapun hingga detik ini Angga tak menjelaskan apa pun tentang perlakuan manisnya kepada Davita. Sebagai seorang perempuan, Davita tentu memiliki berbagai tebakan dalam benaknya. Apalagi Davita janda yang sempat dikhianati oleh pria.“Maaf, Kak. Ini sepertinya tidak benar.” Davita kembali mencoba turun dari pangkuan Angga.Angga menghentikan kegiatannya mengecek pekerjaan. Ia memandangi wajah cantik Davita yang tengah duduk di atas pahanya.“Kamu tidak nyaman? Aku minta maaf, tapi aku tetap ingin terus seperti ini denganmu.”Davita terdiam beberapa saat. Sebenarnya hal ini sangat sesuai dengan rencana awalnya. Hanya saja, Davita ingin mendengar langsung penjelasan serta pengakuan Angga tentang perasaan pria itu terhadapnya.“Ini tidak benar, Kak. Kakak akan segera menikah, jika kita—”“Aku sudah bilang ini padamu beberapa kali,” sela Angga tenang. Ia memandangi mata

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   37. Tawaran Davita

    Hani menggeram melihat Davita keluar dari ruangan kerja Angga. Ia langsung berdiri dari duduknya, lalu melangkah tergesa ke arah Davita.“Kenapa kau ada di sini?” geram Hani kepada Davita.Davita pun sedikit terkejut melihat keberadaan Hani. Ia tersenyum tenang, menatap mantan sahabatnya itu dengan ekspresi angkuh.“Terserahku ingin di sini atau di mana saja. Itu bukan urusanmu. Tidak harus aku melapor dan memberitahumu jika ingin ke mana-mana, bukan?” Davita tersenyum sinis.Tangan Hani terkepal. Seketika ia mengingat laporan Gino tadi malam. “Tidak mungkin Davita benar-benar sedang dekat dengan Angga ‘kan? Dia hanya seorang karyawan toko bunga. Tidak mungkin Angga tertarik kepadanya yang hanya seorang wanita miskin yatim piatu. Dia sekarang di sini, pasti karena mengantar buket bunga seperti biasa, cih,” decihnya dalam hati.“Oh, iya. Kau juga di sini, apa setiap hari datang ke sini untuk bertemu dengan Tuan Muda Naradipta? Tapi ... kenapa setiap kali kita bertemu di sini, kau selal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   38. Baru Permulaan

    “Tuan Muda—”“Teni, cepat panggil dokter!” Angga berteriak kepada sekretarisnya, lalu menggendong Davita ala bridal style.“Eh, tidak usah, Kak. Paling ini hanya kesemutan saja. Tidak usah dipanggil dokter, aku istirahat sejenak, nanti juga bisa jalan lagi,” sahut Davita cepat.Tak mungkin memanggil dokter memeriksa kakinya yang sama sekali tidak sakit.“Kalau begitu kamu istirahat dulu di dalam.” Angga membawa tubuh Davita kembali masuk ke dalam ruangan kerja.Hani menatap pergerakan Angga begitu cepat menggendong Davita masuk ke dalam ruangan kerja pria itu. Ia pun dapat melihat wajah cemas Angga memperhatikan kondisi kaki Davita. Tangannya terkepal, Hani geram ketika Davita menoleh ke belakang lalu tersenyum miring ke arahnya.“Jadi mereka benar-benar kenal dan ... terlihat sedekat itu? Bagaimana mungkin?” batin Hani tak percaya serta tak terima.“Kaki mana yang sakit? Apa perlu aku urut?” Angga berjongkok tepat di depan kedua kaki Davita yang sudah duduk di sofa tamu ruangan kerja

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   39. Rencana Licik

    Gino tersenyum sinis melihat kedatangan Hani. “Bukannya kau bilang tidak ingin ada hubungan lagi denganku? Kau yang melarangku untuk tidak mendekatimu lagi. Sekarang kau sendiri yang datang ke sini,” decihnya.Hani langsung masuk ke apartemen Gino. Wajahnya terlihat marah serta kesal. Gino menutup pintu apartemennya, lalu menatap Hani dengan wajah heran.“Kenapa kau?” tanya Gino heran.“Mantan istrimu itu membuatku marah,” geram Hani.Sebelah alis Gino terangkat. “Davita?”Hani mendongak, menatap Gino yang masih berdiri di sebelah sofa. “Menurutmu? Memangnya kau ada mantan istri lain?”“Kau.” Gino tersenyum sinis, lalu ia duduk di seberang meja sofa tamu apartemennya. “Kau ‘kan mantan istriku juga. Mantan istri di ranjang.”Hani berdecak. Ia menyandarkan tubuhnya di sandara sofa. “Aku ingin sekali memukul wajah sok cantiknya itu. Berani-berani sekali dia mendekati calon suamiku!”Gino terlihat tenang. Ia meraih sebatang rokok, lalu menyesap gulungan nikotin tersebut. “Sekarang kau sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   40. Berhasil

    Gino tersenyum melihat kedatangan Davita. “Aku tahu kamu pasti datang.”Davita menatap Gino dengan wajah tanpa ekspresi. “Tidak usah basa-basi. Katakan saja apa yang ingin kau katakan. Aku masih ada urusan setelah ini.”“Duduk dulu. Kita makan sebentar.” Gino berdiri dari duduknya, lalu menarik kursi untuk Davita. “Kamu pasti belum makan malam ‘kan? Ayo duduk dulu, kita makan malam bersama. Sudah lama kita tidak makan malam bersama. Aku sudah merindukan momen itu.”Davita tersenyum sinis. “Merindukan? Memuakkan sekali.”“Davita, aku tahu kamu masih marah dan kecewa padaku. Aku sudah mengaku salah, jadi tolong maafkan aku sekali ini saja. Aku ingin menebus kesalahanku, ayo kita mulai dari awal. Aku sungguh minta maaf.”Davita menepis tangann Gino yang berniat menggenggam tangannya. Ia menatap Gino dengan tatapan cukup tajam. “Siapa bilang aku marah dan kecewa? Perasaan itu sudah tidak ada. Aku tidak lagi marah, aku juga sudah tidak kecewa. Sekarang hanya tersisa rasa jijik. Bahkan melih

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   41. Wanitaku

    “Aku akan membantumu. Pasti sekarang kamu sedang tidak nyaman ‘kan? Sudah tidak tahan? Aku pasti akan membantumu, Sayang.” Gino memeluk Davita, lalu menggendong sang mantan istri ke luar restoran.Hani yang kebetulan baru saja keluar dari mobil, berniat masuk ke dalam restoran, terkejut melihat Gino menggendong Davita.“Gino!”Suara Hani menarik perhatian Gino. Hani tampak berjalan tergesa mendekati Gino. Ia melirik Davita yang tampak tak nyaman dalam kondisi setengah sadar.“Kau benar-benar masih menginginkan wanita ini? Kau masih ingin rujuk dan menikah lagi dengannya? Kau benar-benar brengsek, Gino. Tidak cukup aku, sekarang kau masih ingin Davita kembali? Apa kelebihannya dibandingkan aku, hah?!” geram Hani.Hani tampaknya begitu marah dan kesal melihat Gino benar-benar berusaha untuk mendapatkan Davita kembali. Padahal saat Gino tahu Hani akan menikah, pria itu tampak lebih santai, bahkan hingga sekarang Gino tak mengusik Hani lagi.Tangan Hani terkepal. “Saat aku memutuskan hubun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26

Bab terbaru

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   52. Turun

    Tangan Hani terkepal melihat tangan Angga tengah menggenggm tangan Davita. Meski Angga sedang membawa mobil, pria itu masih begitu manis menggenggam tangan Davita. Situasi itu membuat Hani benar-benar seperti orang ketiga di antara mereka, padahal dirinya ‘lah calon istri sah Angga.Pasti Hani tak pernah menyangka dan tak pernah membayangkan jika dirinya akan pernah berada di posisi itu. Mungkin perlahan balasan dan karma mulai datang, karena dulu Hani sengaja menjadi orang ketiga dalam hubungan Davita dan Gino.Davita pun senang karena perlahan balas dendamnya semakin nyata. Ia melirik ekspresi Hani dari pantulan kaca depan mobil. Davita tampak sangat puas melihat wajah marah Hani.“Emm, Kak.”Angga langsung menoleh ketika Davita memanggilnya. “Kenapa?”“Perutku sedari tadi sedikit tidak enak. Aku ingin beli es krim dulu di depan.”Angga menatap Davita yang tersenyum manis kepadanya. “Perut tidak enak, kenapa malah minta es krim? Ini sudah malam, nanti perut kamu semakin tidak enak.

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   51. Pulang Bertiga

    “Davita ini klien Tante, sekaligus temannya Angga. Davita orang yang bertanggung jawab untuk mengurus taman bunga mansion Naradipta. Tadi baru saja selesai survei akhir, sebelum tamannya digarap sesuai denah yang Tante minta. Karna tadi sudah terlalu sore, jadi Tante minta Davita istirahat dulu di sini.” Laili menjelaskan tentang Davita kepada Hani, ia hanya tak ingin Hani berpikiran lain.Meski begitu, Hani memang sudah terlanjur geram kepada Davita. Ia pun sudah tahu jika Davita sengaja mendekati Angga untuk balas dendam kepada dirinya. Davita sendiri sudah mengaku secara terang-terangan kala itu.Hani hanya bisa tersenyum kepada Laili, untuk menjaga image-nya. “Oh begitu, Tante. Ternyata Nona Davita ini karyawan toko bunga, ya?” Hani sengaja menekan kata karyawan toko bunga, demi merendahkan Davita.Davita tersenyum tenang. “Senang sekali bisa bertemu dan berkenalan dengan Nona Candra yang katanya salah satu model terbaik di kota kita.”Hani tersenyum sinis. “Iya, aku juga senang b

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   50. Tidak Percaya

    “Angga, Hani sudah datang. Ayo turun.”Angga berdecak, ia keluar dari kamarnya menemui sang ibu. “Aku akan ikut makan malam kalau Davita juga ikut.”“Iya, Mama tahu. Kamu turun saja duluan, Davita akan menyusul.”“Mama tidak akan membohongiku ‘kan?”Laili mengembuskan napas pelan. “Kamu tidak percaya sama Mama? Sudah, ke bawah saja. Mama akan panggil Davita.”“Biar aku saja.”Laili menahan lengan putranya. “Biar Mama saja. Kamu tidak ingin Kakek curiga, lalu tidak suka kepada Davita ‘kan?”Angga mengembuskan napas berat. “Aku akan tunggu di bawah. Kalau Davita masih tidak turun dalam beberapa menit, aku akan menjemputnya ke kamar.”“Iya-iya, Mama tahu. Pergi ‘lah dulu ke bawah. Kakek dan Hani sudah menunggu di meja makan.”Meski terpaksa, Angga masuk ke dalam lift, menuju ke lantai bawah. Setidaknya Angga masih beruntung Laili tak menentang perasaannya untuk Davita. Seperti yang disebutkan Davita, Laili saat ini berada di posisi serba salah.Laili juga tak enak serta kasihan kepada Ha

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   49. Om, Bukan Kakak

    “Angga masih tidur?” Laili mengintip ke dalam kamar Davita.Davita tersenyum kikuk, ia merasa tak enak. “I-ya, Tante. Aku akan bangunkan sekarang.”“Tidak usah.” Laili menahan pergelangan tangan Davita. Ia tersenyum, lalu menepuk pelan lengan Davita. “Tante ke sini hanya ingin mengajak kamu jalan-jalan sebentar. Masih gerimis, biarkan saja Angga tidur. Jarang sekali dia bisa tidur nyenyak begitu. Biasanya hanya tidur sebentar, lalu fokus kerja lagi. Tante senang dia bisa tidur lebih lama.”Davita terdiam. Ia ikut menoleh ke dalam kamar, meski ranjang tak terlihat jelas dari sana. “Kalau begitu ayo kita jalan-jalan sebentar, Tante.”“Lebih baik pakai ini. Karna hujan, kondisi di luar lebih dingin. Takutnya kamu masuk angin, nanti malah demam. Kalau kamu demam, Tante bisa dimarahi Angga,” canda Laili.Davita terkekeh kecil. Ia masih merasa tak enak serta canggung mempublikasikan hubungannya dengan Angga, di depan Laili. Bagaimanapun Laili pun tahu jika Angga akan segera menikah, sehingg

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   48. Hubungan Yang Salah

    “Eh, Davita.” Laili terkejut melihat Angga datang bersama Davita. Ia berdiri dari duduknya, lalu mendekat ke arah Davita. “Kamu datang, kenapa tidak bilang-bilang Tante? Tahu begitu Tante siapkan sesuatu buat kita makan-makan.”Davita terkekeh kecil menanggapi itu. “Tidak usah repot, Tante. Kebetulan hari ini pekerjaan di toko lebih cepat selesai, Tante. Jadi sekalian saja datang ke sini, melanjutkan pembahasan masalah pembangunan taman bunga.”“Oh, sudah bisa dilanjutkan, ya? Kerja kamu cepat sekali, ya? Baru beberapa hari sudah selesai dan langsung ke tahap selanjutnya. Tidak heran kamu bisa menjadi bos muda.” Laili tersenyum kagum kepada Davita.Davita tersenyum tak enak. “Biasa saja, Tante. Aku masih belum apa-apa dibandingkan Kak Angga.” Ia melirik Angga yang berdiri di sampingnya.Angga tersenyum, ia mengusap puncak kepala Davita singkat. Hal itu membuat Laili terkejut. Pasalnya Angga tak pernah berlaku begitu manis dan lembut kepada orang lain, apalagi perempuan.“Kamu jauh leb

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   47. Fitting Baju

    “Tante, Tuan Muda Naradipta tidak bersedia ikut untuk fitting baju.” Hani memperlihatkan wajah sedihnya di depan Laili.“Kenapa kamu memanggilnya terlalu formal begitu? Kalian sebentar lagi akan menikah. Coba biasanya lagi memanggil dengan nama. Panggil saja dia Angga, jangan panggil terlalu normal,” balas Laili.Hani tersenyum senang, tetapi ia berdeham untuk terlihat tetap polos di depan calon mertuanya. “Aku takut dia tidak suka dan marah. Jadi aku ingin lebih sopan saja, Tante.”“Mulai sekarang biasakan panggil nama saja. Atau kalian sepakati panggilan masing-masing, entah itu panggilan romantis seperti apa. Tidak bagus memanggil tuan atau nona begitu.” Laili tersenyum sembari menepuk pelan punggung tangan Hani.“Baik, Tante. Aku akan coba biasakan memanggil namanya. Nanti aku akan komunikasikan sama dia, bagusnya panggilan seperti apa di antara kami.” Hani tersenyum kepada Laili. “Tapi, aku takut dia tidak suka, Tante. Sekarang saja, dia menolak untuk datang fitting baju,” imbuhn

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   46. Menikahi

    Hani terdiam sejenak, ia melirik tangan Angga masih mempertahankan ponsel di daun telinga. “Apa dia sedang telponan sama Davita? Tidak mungkin, mungkin dia sedang telepon dengan klien ‘kan? Tidak mungkin Davita sepenting itu, bisa teleponan seperti ini,” batin Hani menerka-nerka.“Kamu masih ada pesanan lagi? Aku akan berangkat, ada tambahan makanan lagi?”Suara berat Angga mengembalikan kesadaran Hani. Ia melotot ketika Angga sudah masuk mobil, ia menahan pintu mobil dengan berani. “Tuan Muda, kita harus tetap fitting baju. Ini adalah perintah Nyonya Naradipta—ibumu.”Angga menggeram, ia menatap Hani dengan mata tajam. “Berapa kali saya katakan, jangan melewati batasmu. Saya akan urus sendiri hal ini dengan ibu saya. Kau pergi saja sendiri.”“Tapi ini ‘kan pernikahan kita, Tuan Muda. Saya tahu Anda tidak menyukai saya, tapi apa Anda tidak ingin mencoba untuk saling menyukai? Jika Anda tidak memberi saya kesempatan, bagaimana mungkin hubungan kita jadi dekat?” ucap Hani berpura-pura l

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   45. Fitting Baju

    Davita menganga melihat dua bodyguard berjaga di depan pintu apartemennya. Ia menatap bodyguard itu dengan ekspresi bingung.“Kalian ...?”“Nona.” Dua bodyguard itu menunduk hormat kepada Davita.Davita semakin bingung. Ia menatap dua pria kekar itu dengan ekspresi heran. “Apa kalian salah kamar? Emm ... maksudnya, mungkin kalian salah kamar majikan. Masalahnya saya tidak menyewa bodyguard sama sekali.”“Maaf, apakah Anda Nona Davita Zahra?” tanya salah satu bodyguard.Davita mengangguk dengan ekspresi cengo. “Iya, saya Davita Zahra.”“Kalau begitu kami tidak salah kamar, Nona.”Davita menganga. Perlahan ia menggaruk puncak kepalanya yang tak gatal. “Tapi saya tidak ingat pernah memesan jasa bodyguard.”“Kami diutus oleh Tuan Lupis, Nona. Tuan Muda Naradipta memberi kami amanat untuk menjaga Anda. Jika Anda ingin pergi, kami akan ikut.”Davita kembali ternganga. Ia pun baru menyadari logo keluarga Naradipta di jas yang bodyguard itu pakai. Davita mengembuskan napas pelan. Ia tak menya

  • Diselingkuhi Mantan, Pelukan Hangat CEO Kudapatkan   44. Posesif

    Davita meneguk ludahnya pelan melihat foto serta video yang dikirim oleh Hani. Ia melirik ngeri ke arah Angga di sampingnya, merasa ngeri melihat hasil hukuman Angga kepada Gino. Rupanya foto serta video yang dikirim Hani kepadanya, adalah foto kondisi kritis Gino di rumah sakit.“Patah tulang tangan? Aku harusnya senang melihat Gino seperti ini. Secara tidak langsung, Angga membantuku membalas dendam. Tapi ... di sisi lain, aku juga ngeri karena Angga benar-benar gila tanpa basa-basi dan tanpa ragu berani membuat orang patah tulang, hampir mati di rumah sakit. Bagaimana kalau nanti Angga benci padaku karena tahu aku memanfaatkannya demi balas dendam kepada Hani dan Gino? Mungkin dia akan langsung membunuhku.” Davita sibuk membatin di dalam hati, ia merinding karena ngeri.“Kamu merasa tidak enak badan? Apa kita pulang ke apartemen saja?”Suara berat Angga mengejutkan Davita. Wanita itu menoleh dan tersenyum kaku menatap Angga. Sebelah alis Angga terangkat melihat ekspresi Davita.“Ti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status