Share

38. Baru Permulaan

“Tuan Muda—”

“Teni, cepat panggil dokter!” Angga berteriak kepada sekretarisnya, lalu menggendong Davita ala bridal style.

“Eh, tidak usah, Kak. Paling ini hanya kesemutan saja. Tidak usah dipanggil dokter, aku istirahat sejenak, nanti juga bisa jalan lagi,” sahut Davita cepat.

Tak mungkin memanggil dokter memeriksa kakinya yang sama sekali tidak sakit.

“Kalau begitu kamu istirahat dulu di dalam.” Angga membawa tubuh Davita kembali masuk ke dalam ruangan kerja.

Hani menatap pergerakan Angga begitu cepat menggendong Davita masuk ke dalam ruangan kerja pria itu. Ia pun dapat melihat wajah cemas Angga memperhatikan kondisi kaki Davita. Tangannya terkepal, Hani geram ketika Davita menoleh ke belakang lalu tersenyum miring ke arahnya.

“Jadi mereka benar-benar kenal dan ... terlihat sedekat itu? Bagaimana mungkin?” batin Hani tak percaya serta tak terima.

“Kaki mana yang sakit? Apa perlu aku urut?” Angga berjongkok tepat di depan kedua kaki Davita yang sudah duduk di sofa tamu ruangan kerja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status